XGCF
XGCF
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
a. Pengertian Posyandu
kesejahteraan sosial.
petugas kesehatan.
jumlah balita lebih dari 100 orang dapat dibentuk Posyandu baru.
1) Posyandu Pratama
serta jumlah kader sangat terbatas yakni kurang dari 5 orang. Penyebab
2) Posyandu Madya
jumlah kader sebanyak 5 orang atau lebih, yaitu kurang dari 50%.
kegiatan Posyandu.
kerja Posyandu.
12
4) Posyandu Mandiri
yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK yang
Tabel 2.1
Tingkat Kemandirian Posyandu
No Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Frekuensi Penimbangan < 8 > 8 > 8 > 8
2 Rerata Kader tugas < 5 ≥ 5 ≥ 5 ≥ 5
3 Rerata cakupan D/S < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%
4 Cakupan Kumulatif KIA < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%
5 Cakupan Kumulatif KB < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%
6 Cakupan Kumulatif Imunisasi < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%
7 Program Tambahan − − + +
8 Cakupan dana sehat < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%
Sumber : Kemenkes RI, 2011
b. Tujuan Posyandu
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
AKABA.
c. Sasaran
1) Bayi
2) Anak Balita
d. Fungsi Posyandu
e. Manfaat Posyandu
1) Bagi Masyarakat
3) Bagi Puskesmas
setempat.
sektor.
f. Kegiatan Posyandu
berikut :
1) Kegiatan Utama
mencakup :
dirujuk ke Puskesmas.
menyusui mencakup:
c) Imunisasi
d) Gizi
dan tablet Fe. Apabila ditemukan ibu hamil Kurang Energi Kronik
2) Kegiatan Pengembangan/Tambahan
telah dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya di atas 50% serta
(PAB-PLP)
(Tabumas)
g. Penyelenggaraan Posyandu
1) Waktu penyelenggaraan
satu hari dalam sebulan. Hari dan waktu yang dipilih, sesuai dengan
20
2) Tempat Penyelenggaraan
3) Penyelenggaraan Kegiatan
Tabel 2.2
Lima Langkah Pelayanan Posyandu
Langkah Pelayanan Pelaksanaan
Pertama Pendaftaran Kader
Kedua Penimbangan Kader
Ketiga Pengisian KMS Kader
Keempat Penyuluhan Kader
Kelima Pelayanan Petugas Kesehatan dan sektor terkait
kesehatan bersama kader
Sumber : Kemenkes RI, 2011
21
Skema 2.1
Alur Pelayanan Posyandu
MEJA V MEJA IV
2. Kader Posyandu
a. Pengertian
ditunjuk dengan kondisi yang belum tahu apa-apa yang akan dikerjakan
terpaksa.
dipilih dan diangkat sebagai kader, namun diakui sangat sulit mencari
seseorang yang dapat memenuhi semua kriteria tersebut. Untuk itu calon
Posyandu. Oleh karena itu, dengan cara memilih kader yang baik akan
ke Posyandu.
setempat
ke Posyandu
d) Pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) pada ibu hamil dan WUS
KB sesuai kewenangannya.
balita yang mempunyai Kartu Menuju Sehat (KMS) atau buku KIA,
jumlah balita yang Datang pada hari buka Posyandu dan jumlah
keagamaan
3. Kinerja
a. Pengertian
adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar “kerja” yang
menerjemahkan kata dari bahasa asing prestasi. Bias pula berarti “hasil
kombinasi dari kemampuan usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari
Indonesia, 2009)
ketrampilan
timbul
penyelesaian pekerjaaan
suatu hasil dari kombinasi kemampuan usaha dan kesempatan yang dinilai
individu yang ada dan bekerja dalam suatu lingkungan. Sebagai individu
maupun non fisik. Dan manusia yang berada dalam lingkungan, maka
hasil kerja ).
1) Persepsi peran
2) Norma
3) Status
4) Ukuran kelompok
5) Susunan demografi
7) Kemampuan bawaan
18) Motivasi
19) Inisiatif
penghargaan
serta aktif atau proaktif dalam suatu kegiatan. Partisipasi dapat didefinisi
29
bersangkutan.
oleh masyarakat.
1) Pengetahuan
2007).
sesuatu adalah :
yang dilakukan.
yang dirasakan.
31
6 tingkatan, yakni :
a) Tahu (know)
yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
b) Memahami (comprehension)
c) Aplikasi (Application)
d) Analisis ( Analysis )
e) Sintesis (Synthesis)
f) Evaluasi (Evaluation)
(Notoatmodjo, 2007).
mencapai tujuan.
khususnya adalah :
masyarakat.
interaksinya
seperti panca indra dan status gizi serta kondisi psikologis misalnya
3) Motivasi
(Haggard, 1989).
bahasa Melayu yakni kata motif yang brarti tujuan atau segala upaya
tujuan tertentu.
(Makmun, 2003).
a) Teori McClelland
dua motivasi, yakni motif primer atau motif yang tidak dipelajari,
serta interaksi dengan orang lain maka motif ini sering disebut juga
motif sosial. Motif Primer atau motif yang tidak dipelajari ini secara
dorongan dari luar akibat interaksi dengan orang lain atau interaksi
38
sosial. Selanjutnya motif sosial ini oleh Clevelland yang dikutip oleh
sebelumnya, dan bila mungkin untuk lebih baik dari orang lain.
kegiatan lebih baik dari sebelumnya, atau lebih baik dari orang
kerja atau kinerja yang tinggi, selalu ingin bekerja lebih baik dari
perbuatannya.
39
orang lain ini terpenuhinya, atau dengan kata lain diterima oleh
orang lain atau lebih positif lagi supaya disukai oleh orang lain,
orang lain.
teman sebaya)
b) Teori McGregor
(5) Pada umumnya manusia bersifat egois dan kurang acuh terhadap
tujuan organisasi.
(2) Pada dasarnya manusia itu tidak malas kerja, tetapi suka bekerja
pekerjaanya
c) Teori Herzberg
antara lain :
faktor hygiene.
administration policy)
d) Teori Maslow
meningkat.
(4) Kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain saling kait
berkaitan.
dikerjakan
46
pekerjaan.
tertentu.
Oleh karena itu setiap orang yang akan memberikan motivasi harus
47
2002).
B. Penelitian Terkait
pendidikan =0,000, pengetahuan = 0,004 dan sikap = 0,010 lebih kecil dari
0,05.
kurang yaitu (63,3%) dan insentif sebagian tidak ada yaitu (56,7%). Dari hasil
C. Kerangka Teori
Skema 2.2
Kerangka Teori
Persepsi peran
Norma
Status
Ukuran kelompok
Susunan demografi
Tugas kelompok dan kekohesifan
Kemampuan bawaan
Kemampuan yang dapat dikembangkan
Bantuan untuk terwujudnya kinerja
Insentif material maupun non material Kinerja kader
Lingkungan tempat kerja karyawan
Posyandu
Pedoman/petunjuk dan uraian kerja
Umpan balik hasil kerja/evaluasi
Pengetahuan tentang pekerjaan
Pendidikan dan pelatihan
Kemampuan mengambil keputusan
Team work/bekerjasama
Motivasi
Inisiatif
D. Kerangka Konsep
Skema 2.3
Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Pengetahuan
Ha2 : Ada hubungan antara pelatihan dengan kinerja kader Posyandu diwilayah
Ha3 : Ada hubungan antara motivasi dengan kinerja kader posyandu diwilayah