BAKU KERTAS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Lulus Mata Kuliah Rancangan Penelitian Pada
Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Ar-Raniry Banda Aceh
ARIF FARHAN. SA
160702081
2019
HALAMAN PERSETUJUAN JUDUL
i
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, Dia-lah yang telah menganugerahkan al-Qur‟an
sebagai hudan lin naas (petunjuk bagi seluruh manusia) dan rahmatan lil„alamin (rahmat bagi
segenap alam). Dia-lah yang Maha Mengetahui makna dan maksud kandungan al-Qur‟an.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW utusan dan
manusia pilihan, dialah penyampai, pengamal dan penafsir pertama al-Qur‟an.
Selama persiapan penyusunan proposal ini, penulis telah banyak mendapat bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis tak lupa mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Orang Tua, Abang, dan Adek saya yang selalu mendoakan penulis serta
memberikan dukungan penuh kepada penulis.
2. Ibu Husnawati Yahya, S.Si., M.S selaku dosen pembimbing sementara Program
Studi Teknik Lingkungan.
3. Bapak Abd Mujahid Hamdan, M.Sc. selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Rancangan Penelitian.
4. Dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan proposal ini.
Saya berharap proposal ini bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. Karena itu penulis menerima kritikan dan
saran untuk bisa memperbaiki proposal ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Kertas merupakan bagian yang terpenting bagi kita dalam proses belajar pada masa
dulu dan sekarang. Sehingga industri kertas mengalami kenaikan kebutuhan kertas di
Indonesia dan di dunia. Kebutuhan akan kertas di dunia ini semakin meningkat pesat setiap
tahunnya. Diperkirakan kebutuhan kertas dun ia membutukan produksi kertas lebih dari 100
juta ton pertahun (Abhinimpuno, 2007).
Kelapa sawit adalah tanaman yang penting bagi industri yang dapat menghasilkan
minyak seperti minyak masak, minyak industri dan bahan bakar (Nur Kadim, 2014:49). Di
Indonesia pertumbuhan kelapa sawit dikembangkan pada tahun 1967 yang memiliki lahan
seluas 105.808 hektar, setiap tahunnya pertumbuhannya meningkat, dan pada tahun 2018
lahannya meningkat seluas 14,03 juta hektar. Saat ini Indonesia menduduki peringkat
pertama sebagai penghasil minyak kelapa sawit terbesar (Anggoro dan Budi, 2008).
Perkebunan kelapa sawit dapat menghasilkan keuntungan yang besar sehingga banyak
hutan dan perkebunan lama digunakan sebagai lahan baru. Saat ini perkebunan kelapa sawit
rakyat adalah bagian yang sangat penting dari minyak kelapa sawit global dan ada sekitar tiga
juta petani perkebunan kelapa sawit rakyat di seluruh dunia yang memproduksi sekitar empat
juta ton minyak kelapa sawit (Nagiah & Azmi, 2012). Pada pengelohan kelapa sawit dapat
menghasilkan berupa limbah padat salah satu nya seperti pelepah kelapa sawit, untuk
mengatasi banyaknya permasalahan limbah pelepah kelapa sawit. Maka muncul gagasan/ide
dalam pemanfaatan limbah pelepah kelapa sawit yang bertujuan untuk mengurangi dampak
limbah pelepah kelapa sawit menjadi bahan baku kertas. Beberapa penelitian terkait bahan
baku kertas banyak diteliti sebelumnya seperti bahan baku kertas menggunakan pohon
1
pinus,ampas tahu, batang pisang, kulit singkong, dan kayu jati. Oleh karena itu dalam
penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah pelepah kelapa sawit sebagai bahan
baku kertas.
1. Untuk mengetahui kualitas kertas dari bahanbaku pelepah kelapa sawit (Elaeis
guineensis).
2. Untuk mengetahui ketebalan kertas dari bahan baku pelepah kelapa sawit (Elaeis
guineensis).
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kelapa sawit pertama kali di budidaya di Indonesia pada tahun 1911 yang berlokasi di
Aceh dan Pantai Timur Sumatera (Deli) yang hanya memiliki luas mencapai 5.123 Ha. Pada
tahun 1919 Indonesia mengekspor 576 ton minyak kelapa sawit dan pada tahun 1923
Indonesia mengekspor inti kelapa sawit sebesar 850 ton. Pada masa penjajahan Belanda
sektor perkebunan kelapa sawit Indonesia berkembang sangat pesat sampai bisa mengeser
dominasi eskpor Afrika pada saaat itu, sedangkan pada masa penjajahan Jepang sektor
perkebunana kelapa sawit Indonesia mengalami penurunan sebesar 16% yang hanya
diproduksi mencapai 56.000 ton 1948/1449. Pada masa pemerintahan orde baru pemerintahan
terus membuka lahan baru untuk perkebunan kelapa sawit mencapai 294.560 Ha dengan
produksi mencapai 721.172 ton CPO (Crude Palm Oil).
a. Penerimaan tandan buah, buah tandan buah segar harus dikelola dengan baik agar
minyak yang dihasilkan berkualitas bagus.
b. Perebusan, perebusan tandan buah dengan suhu 143oC pada tekanan uap 3 kg/cm3
agar mempermudahkan perontokan buah.
c. Perontokan, tujuannya untuk memisahkan buah dengan menggoyangkan dengan
cepat.
d. Pelumatan, buah dipanaskan kembali pada suhu 95-100oC selama 20 menit untuk
memisahkan perikrap dari inti dan memecahkan sel minyak sebelum ekstraksi.
3
e. Ekstraksi minyak, menggunakan mesin pres yang menghasilkan dua produk yaitu air,
minyak, polutan serta cake yang mengadung serat dan inti buah.
f. Klarifikasi, minyak kasar ekstraksik yang telah dihasilkan memiliki kompisisi 66%
minyak, 24% air, dan 10% padatan bukan minyak. Minyak kasat disarit agar terpisah
bahan berserat setelah dilarutkan. Kemudian di endapkan agar memisahkan endapan
dengan minyak, minyak pada bagian atas di ambil dan melewati pemurni sentrafugal
kemudian di keringkan menggunakan pengering vakum. Dan didinginkan sebelum
dimasukan dalam penyimpanan (Ayustaningwarno, 2012).
Limbah kelapa sawit menghasilkan limbah padat yaitu tandan kosong, pelepah,
cangkang, dan lain-lain. Limbah kelapa sawit menghasilkan 6 juta ton pada tahun 2004.
Pemanfaatan terhadap limbahnya masih minim. Selama ini limbah hanya di bakar begitu
saja. Adapun potensi limbah padat sebagai hara dapat dilihat pada tabel 2.1.
Penelitian sebelumnya sudah ada pemanfaatan kelapa sawit salah satunya sebagai
bahan pokok kompos. Pengolahan kompos dilakukan dengan teknologi sederhana.
Keunggulannya yaitu memiliki kandungan kalium yang tinggi, mampu memperbaiki sifat
fisik, kimia dan biologi, tanpa adanya penambahan bahan kimia, dan dapat memperkaya
unsur hara yang ada ditanah (Siregar dan Elfiati, 2010).
4
2.2 Pulp
Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku kayu atau non kayu yang melalui
dua proses yaitu kimia dan mekanis. Pulp mengandung serat-serat selulosa dan hemiselulosa
yang digunakan sebagai bahan baku kertas (Casey, 1980).
Proses pembuatan pulp dilakukan dengan proses kimia, semikimia dan mekanis. Pada
proses kimia bahan dimasak dalam gester dan ditambahkan bahan kimia untuk melarutkan
komponen. Proses kimia terbagi menjadi tiga proses yaitu proses soda yang menggunakan
senyawa alkali natrium hidroksida (NaOH), proses sulfit menggunakan larutan kalsium sulfat
dan belerang dioksida, dan proses sulfat yang menggunakan larutan NaOH ditambah Na2SO4.
Pada perbandingan proses pembuatan pulp bisa di lihat pada tabel 2.
5
2.3 Kertas
Kertas merupakan hasil dari kompresi serat yang berasal dari pulp yang telah
mengalami berbagai proses penggilingan yang ditambahkan dengan bahan lain. Serat yang
sering digunakan adalah yang alami, mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas biasanya
dikenal sebagai media untuk menulis, mencetak dan melukis dan banyak kegunaan yang
lainnya kertas pembersih (tissue). Kertas dibedakan menjadi dua golongan yaitu kertas
budaya dan kertas industri. Kertas budaya terdiri dari kertas cetak dan kertas tulis seperti
buku koran dan kertas amplop. Sedangkan kertas industri terdiri dari kertas kantong, kertas
minyak, pembungkus buah-buah, kertas bangunan, kertas isolasi elestris, karton dan
pembungkus sayuran.
Bahan Baku
Persiapan
(pemotongan, pengecilan ukuran, penimbangan)
Pulping
Defiberasi
(penguraian serat)
Pencucian
6
Penyaringan
Pencetakan
(pembuatan lembaran)
Kertas
7
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Oktober 2019 di Laboratorium Teknik
Kimia Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Oktober
No Kegiatan
17 18 19 20 21
1. Survei lapangan
2. Pengambilan sampel
3. Pengujian sampel
Table di atas dapat dilihat kegiatan melakukan ini, kegiatan pertama survei lapangan
selama satu hari, kegiatan kedua pengambilan sampel selama satu hari, dan kegiatan ketiga
pengujian sampel yang dilakukan di Laboratorium Teknik Kimia Universitas Syiah Kuala
Banda aceh.
Alat yang digunakan pada penelitian ini : Timbangan digital untuk menimbang
pulp,blender untuk menghaluskan pulp, ember untuk mengambil air, digester dengan suhu
1450C tempat pemasakan pulp, cetakan kertas berukuran 30 cm x 15 cm untuk mencetak
kertas, gunting untuk memotong kertas, mikrometer sekrup untuk melihat ketebalan kertas.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini: pelepah kelapa sawit, NaOH, air, dan
kaporit.
8
Terjadi dua proses pemasakan tahap satu dan tahap dua sebagai berikut:
Pemasakan tahap I
1. Dimasukkan Pelepah Kepala Sawit yang sudah kering ke dalam drum yang
telah dilarutkan 225 gram NaOH dengan konsentrasi 1,5% yang telah diisi
air sebanyak 15 liter.
2. Setelah menjadi bubur, kemudian dilakukan pendinginan selama 24 jam
3. Hasil dari pendinginan, kemudian dibilas dengan air untuk menghilangkan
lignin dan bau NaOH.
4. Pulp kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari agar mudah dipotong
dan ditimbang.
5. Timbang pulp yang sudah kering untuk mendapatkan remenden I.
Pemasakan tahap II
1. Pulp dari pemasakan pertama dimasukan ke dalam tabung gester yang
telah dilarutkan dengan NaOH 5% yaitu 350 gram yang telah diisi air
sebanyak tujuh liter.
2. Lakukan pemasakan selama empat jam.
3. Setelah dilakukan pemasakan, kemudian dinginkan selama 24 jam.
4. Kemudian pulp dibilas dengan air untuk menghilangkan bau NaOH pada
pemasakan ke II.
5. Pulp kemudian direndamkan kedalam kaporit selama 24 jam.
6. Kemudian pulp dibilas menggunakan air untuk menghilangkan bau
kaporit.
7. Dilakukan penghalusan tahap I menggunakan blender.
8. Setelah diblender, kemudian direndam dalam air selama 3 x 24 jam agar
terjadi pengembangan serat.
9. Dilakukan penghalusan tahap II, dan kemudian di keringkan di bawah
sinar matahari.
10. Dan ditimbang pulp untuk mendapatkan remendemen II.
Pemasakan tahap I
Remenden I
Pemasakan tahap II
Masukkan pulp ke
dalam tabung gester
Dimasak 4 jam
Dinginkan selama 24
jam
Timbang
Remenden II
(2). Gambar 3.5 diagram alir penelitian pemasakan tahap II
10
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, D.D., dan Setia budi, F. 2008. Proses Gliserolisis Minyak Kelapa Sawit menjadi
Mono dan Diacylgliserol dengan Pelarut N-Butanol dan Katalis MgO. Semarang :
12; 22-28.
Andi Haryanti, dkk.2014. Studi pemanfaatan Limbah Padat Kelapa Sawit. Kampus Gunung
Kelua, Samarinda. Vol. 3. No. 2.
Ayustaningwarno, F. 2012. Proses Pengolahan dan Aplikasi Minyak Sawit Merah pada
Industri Pangan. Vitasphere II. ISSN: 2085-7683: hal. 1.
Casey, J.P. 1980. Pulp and Paper Chemistry and Chemical Technology Vol. I: Pulping and
Bleaching. Third Edition. Wild Interscience Publication. New York.
Departemen Pertanian, 2006. Pedoman Pengelolaan Limbah Industri Kelapa Sawit. Ditjen
PPHP, Jakarta.
Elfiati, D. dan E.B.M, Siregar. 2010. Pemanfaatan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit
sebagai Campuran Media Tumbuh dan Pemberian Mikoroza pada Bibit Mindi
(Melia azadarach L). Jurnal Hidrolitan. Vol 1 (2) : 11-19.
Hidayati, Sri. 2009. Pembuatan Pulp Dan Kertas Dari Ampas Tebu Dengan Proses Acetosolv.
Harsini dan Susilowati, Ir, MT. 2010. Pembuatan Bubur Kertas Dari Pelepah Daun Kelapa.
UPN “veteran” Jawa Timur: Surabaya.
11
Mudjijati and Lourentius, S. 1996. Laporan Penelitian: Pembuatan Pulp Alang-Alang dengan
Proses Soda, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya
Mandala, Surabaya. h. 12-14.
Nagiah, C. and R. Azmi. 2012. A review of smallholder oil palm production: challenges and
opportunities for enhancing sustainability- a Malaysian perspective. Journal of Oil
Palm and the Environment. 3: 114-120.
Nur Kadim, Lina Arliana. 2014. Analisa Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual
Minyak Kelapa Sawit Pada Pt. Langkat Nusantara Kepong PKS Padang
Brahrang. Informasi dan Teknologi Ilmiah, ISSN: 2339- 210X.
Smook, G. A. 1994. Handbook for Pulp and Paper Technologists. 2nd edition. AGus Wilde
publications Inc. Vancouver.
12