Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan dengan
N). Berdasarkan Hukum kedua Newton, sebuah benda dengan massa konstan akan
dipercepat sebanding dengan gaya netto yang bekerja padanya dan berbanding terbalik
dengan massanya.
Pengaruh Gaya
Klasifikasi Gaya
Gaya sentuh adalah gaya yang bekerja pada suatu benda dengan melalui sentuhan pada
permukaan benda tersebut. Contoh gaya sentuh antara lain seorang anak yang
mendorong meja (gaya gesek), seorang ibu yang mengangkat barang belanjaannya (gaya
otot), seorang anak yang mengayuh sepeda (gaya otot), dan pemain basket yang
melempar bola basket(gaya otot).
Gaya tak sentuh dapat didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada benda tanpa
menyentuh benda tersebut. Contoh buah mangga yang jatuh dari tangkainya pernahkah
kamu mengamati besi yang ditarik magnet.
Gaya Gesekan. Gaya gesekan adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua buah benda yang
saling bergesekan. Gaya gesekan selalu memiliki arah yang berlawanan dengan arah
gerak benda. Gaya gesek ada dua macam, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
Gaya gesek statis terjadi pada benda diam atau akan bergerak dan gaya kinetis terjadi
pada benda bergerak. Contohnya: gaya gesek pada roda ban sepeda dengan jalan, gaya
gesek sepatu pada lantai, gaya gesek pada roda gear. Gaya gesek yang menguntungkan
dan merugikan Menguntungkan contohnya: dapat berjalan di atas tanah dengan
nyaman, ban mobil dengan jalanan, rem kendaraan. Merugikan: mesin motor/ mobil
dapat menimbulkan panas yang berlebihan apabila menmpuh jarak tertentu, gesekan
antara ban mobil denagn jalan mnyebabkan aus, air laut dan kapal menyebabkan dapat
menghambat kapal laut.
Rumus-Rumus Gaya
Rumus-rumus gaya normal di dalam pelajaran fisika secara umum adalah sebagai
berikut :
Rumus Gaya Normal Pada Lantai Datar (N)
N = W = m. g
Keterangan :
N = Gaya Normal
W = Gaya Berat
m = massa benda
g = gravitasi bumi
Fx = F cos α
Fy = F sin α
N = W – F cos α
Keterangan :
Fx = Gaya terhadap sumbu x (horizontal)
Fy = Gaya terhadap sumbu y (vertikal)
α = Besarnya Sudut Lantai
N = W cos α
Gaya Gesek Statis dan Kinetis
F statis = Ms . N
F kinetis = Mk . N
Keterangan :
Fs = Gaya Gesek Statis
Fk = Gaya Gesek Kinetis
Ms = Koefisien statis
Mk = Koefisien Kinetis
Hukum Newton
Hukum I Newton
Setiap benda akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan apabila pada benda itu
tidak bekerja gaya.
Hukum II Newton
Bila sebuah benda mengalami gaya sebesar F maka benda tersebut akan mengalami
percepatan.
Keterangan:
Untuk setiap gaya aksi, akan selalu terdapat gaya reaksi yang sama besar dan
berlawanan arah.
Gaya gesek
Keterangan:
Gaya berat
Keterangan:
Berat jenis
atau
Keterangan:
Tekanan
Keterangan:
Satuan:
1 Pa = 1 N/m² = 10-5 bar = 0,99 x 10-5 atm = 0,752 x 10-2 mmHg atau torr = 0,145
x 10-3 lb/in² (psi)
1 torr= 1 mmHg
Tekanan hidrostatis
Keterangan:
Hukum Pascal
Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan sama besar
ke segala arah.
Keterangan:
Hukum Boyle
A. Pengertian Gaya
Gaya Adalah terikan atau dorongan yang dapat menyebabkan perubahan gerak dan bentuk
pada benda . Alat untuk mengukur gaya di sebut dengan nama dynamometer atau nama klainya
adalah nerca pegas.
B. Penggambaran gaya
Gaya dapat dilukiskan dengan anak panah.
A= titik pangkal
B= ujung panah
AB = panjang panah = besar gaya
Arah panah = arah gaya
Simbol gaya = F ( berasal dari kata Force)
Satuan gaya dalam SI = N = newton
gaya termasuk besaran vektor (besaran yang memiliki besar/nilai dan arah)
Alat untuk mengukur gaya = dynamometer atau nama lainya neraca pegas
Secara Gambar :
R = F1 + F2
Arah = Searah F1 dan F2
R = F1 - F2 Atau R = F1 + (-F2)
Arah + Searah F1
Keadaan Seimbang terjadi jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol .
sebuah benda yang dikenai gaya dapat mengalami perubahan sebagai berikut, diantaranya :
- Perubahan arah gerak
- perubahan kecepatan
- perubahan bentuk
- perubahan posisi/kedudukan
D. gaya Gesekan
Gaya gesekan adalah gaya yang timbul jika dua benda bersentuhan dan arahnya berlawanan
dengan kecenderungan arah gerka benda.
Gaya gesekan ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan.
Untuk Memperkecil gaya gesekan dapat dilakukan beberapa cara sebagai berikut:
- Memberi pelumas ( oli,minyak,sabun,tepung,dan lain lain)
- Memberi road ( mengrangi bidang gesekan)
- Memberi bantalan yang memperlicin seperti keset untuk memindahkan benda yang besar
seperti meja dan almari, Bantalan seperti pada perahu hovercraft.
2. Hukum II Newton
Percepatan sebuah benda yang bergerak berbanding lursu dengan gaya yang bekerja dan
berbanding terbalik dengan massa benda. (bunyi Hukum Newton 2)
a = F/M
F = gaya
M = Massa benda
a = percepatan benda
Hukum III Newton disebut juga dengan hukum aksi reaksi, dengan aturan
F aksi = - F reaksi
Pengertian Gaya
Pengertian gaya merupakan dorongan atau tarikan yang akan mempercepat atau memperlambat
gerak suatu benda.
Jenis-Jenis Gaya
Gaya Berat
Pada kehidupan sehari-hari, banyak orang yang salah mengartikan antara massa dengan berat.
Misalnya, orang mengatakan “Doni memiliki berat 65 kg”. Pernyataan orang tersebut keliru
karena sebenarnya yang dikatakan orang tersebut adalah massa Doni. kita harus dapat
membedakan antara massa dan berat.
Massa merupakan ukuran banyaknya materi yang dikandung oleh suatu benda. Massa (m) suatu
benda besarnya selalu tetap dimanapun benda tersebut berada, satuannya kg. Berat (w)
merupakan gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda. Satuan berat adalah Newton (N).
Hubungan antara massa dan berat dijelaskan dalam hukum II Newton. Misalnya, sebuah benda
yang bermassa m dilepaskan dari ketinggian tertentu, maka benda tersebut akan jatuh ke bumi.
Jika gaya hambatan udara diabaikan, maka gaya yang bekerja pada benda tersebut hanyalah gaya
gravitasi (gaya berat benda). Benda tersebut akan mengalami gerak jatuh bebas dengan
percepatan ke bawah sama dengan percepatan gravitasi. Jadi, gaya berat (w) yang dialami benda
besarnya sama dengan per antara massa (m) benda tersebut dengan percepatan gravitasi (g) di
tempat itu. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
w=m×g
Keterangan :
Gaya Normal
Kita ketahui bahwa benda yang dilepaskan pada ketinggian tertentu akan jatuh bebas. Bagaimana
jika benda tersebut di letakkan di atas meja, buku misalnya? Mengapa buku tersebut tidak jatuh?
Gaya apa yang menahan buku tidak jatuh?
Gaya yang menahan buku agar tidak jatuh adalah gaya tekan meja pada buku. Gaya ini ada
karena permukaan buku bersentuhan dengan permukaan meja dan sering disebut gaya normal.
Gaya normal (N) adalah gaya yang bekerja pada bidang yang bersentuhan antara dua permukaan
benda, yang arahnya selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Jadi, pada buku terdapat dua gaya
yang bekerja, yaitu gaya normal (N) yang berasal dari meja dan gaya berat (w). Kedua gaya
tersebut besarnya sama tetapi berlawanan arah, sehingga membentuk keseimbangan pada buku.
Ingat, gaya normal selalu tegak lurus arahnya dengan bidang sentuh. Jika bidang sentuh antara
dua benda adalah horizontal, maka arah gaya normalnya adalah vertikal. Jika bidang sentuhnya
vertikal, maka arah gaya normalnya adalah horizontal. Jika bidang sentuhya miring, maka gaya
normalnya juga akan miring.
Arah gaya normal selalu tegak lurus dengan permukaan bidang
Gaya Gesekan
Jika kita mendorong sebuah almari besar dengan gaya kecil, maka almari tersebut dapat
dipastikan tidak akan bergerak (bergeser). Jika kita mengelindingkan sebuah bola di lapangan
rumput, maka setelah menempuh jarak tertentu bola tersebut pasti berhenti. Mengapa hal-hal
tersebut dapat terjadi? Apa yang menyebabkan almari sulit di gerakkan dan bola berhenti setelah
menempuh jarak tertentu?
Gaya yang melawan gaya yang kita berikan ke almari atau gaya yang menghentikan gerak bola
adalah gaya gesek. Gaya gesek adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang
saling bersentuhan. Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak benda.
Untuk benda yang bergerak di udara, gaya geseknya bergantung pada luas permukaan benda
yang bersentuhan dengan udara. Makin besar luas bidang sentuh, makin besar gaya gesek udara
pada benda tersebut sedangkan untuk benda padat yang bergerak di atas benda padat, gaya
geseknya tidak tergantung luas bidang sentuhnya.
Gaya gesekan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gaya gesekan statis dan gaya gesekan kinetis.
Gaya gesek statis (fs) adalah gaya gesek yang bekerja pada benda selama benda tersebut masih
diam. Menurut hukum I Newton, selama benda masih diam berarti resultan gaya yang bekerja
pada benda tersebut adalah nol. Jadi, selama benda masih diam gaya gesek statis selalu sama
dengan yang bekerja pada benda tersebut. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
Keterangan:
Gaya gesek kinetis (fk) adalah gaya gesek yang bekerja pada saat benda dalam keadaan bergerak.
Gaya ini termasuk gaya dissipatif, yaitu gaya dengan usaha yang dilakukan akan berubah
menjadi kalor. Perbandingan antara gaya gesekan kinetis dengan gaya normal disebut koefisien
gaya gesekan kinetis (ms). Secara matematis dapat di tulis sebagai berikut.
Keterangan:
fk : gaya gesekan kinetis (N)
μk : koefisien gesekan kinetis
Gaya Sentripetal
Kita mengetahui bahwa benda yang mengalami gerak melingkar beraturan mengalami
percepatan sentripetal. Arah percepatan sentripetal selalu menuju ke pusat lingkaran dan tegak
lurus dengan vektor kecepatan. Menurut hukum II Newton, percepatan ditimbulkan karena
adanya gaya. Oleh karena itu, percepatan sentripetal ada karena adanya gaya yang
menimbulkannya, yaitu gaya sentripetal.
Keterangan: