Oleh:
1515251006
PROVINSI BALI
NIM : 1515251006
JURUSAN : MANAJEMEN
Mengetahui,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Kerja Profesi Mahasiswa (KPM)
(Ida Bagus Made Parwata, SE., M.Si) (I Gusti Bagus Honor Satrya, B.Bus. Com., MIB)
Pembina Utama Madya NIP. 19661008 19930 3 200
NIP. 19581231 198510 1 003
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas sehubungan dengan pelaksanaan Kerja
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali. KPM ini bertujuan untuk
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak untuk membantu dan
kepada:
1) Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas
2) Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., MS. selaku Pembantu Dekan I
3) Ibu Dr. I Gusti Ayu Ketut Giantari, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan
Manajemen dan Bapak Agoes Ganesha Rahyuda, SE., MT., Ph.D. selaku
Udayana.
ii
4) Ibu Dr. Ni Putu Wiwin Setyari, SE., Msi selaku Ketua Panitia Pelaksana
7) Bapak Ida Bagus Made Parwata, SE.,M.Si. selaku Pimpinan atau Kepala
8) Ibu Ir. Ni Wayan Lestari, MM. selaku Kepala Bidang Perencanaan dan
Drs. Anak Agung Ngurah Agung Satrya Diana selaku Kepala Seksi
Perencanaan Penanaman Modal, serta Ibu Gung Sri Apsari, Ibu Dayu
9) Ibu Ni Ketut Sri Artini, SE., M.Si. selaku Kepala Sub.Bagian Penyusunan
Program, Keuangan, Evaluasi dan Pelaporan dan Ibu Dayu Utami selaku
iii
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali yang telah banyak
10) Bapak Nyoman Baita dan Ibu Nyoman Suli selaku orang tua, Gusti Agung
Ayu Mirah Julita selaku kakak kandung saya serta seluruh anggota
11) Teman-teman baik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis maupun sahabat yang
12) Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, telah banyak
terselesaikan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KPM .................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
v
2.2.2 Perencanaan Arus Kas ........................................................................ 19
2.2.3 Tujuan Laporan Arus Kas ................................................................... 20
2.2.2 Klasifikasi Arus Kas ........................................................................... 22
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.2 Hirarki Perencanaan Kerja pada Tabel Penanaman Modal dan
viii
BAB I
PENDAHULUAN
masuk yang bersumber dari penerimaan dan perkiraan arus kas keluar yang
adalah estimasi terhadap posisi kas untuk periode tertentu yang akan datang
selama periode yang datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas,
mengetahui kapan suatu perusahaan atau organisasi dalam keadaan defisit kas atau
sebelumnya bahwa akan terdapat surplus kas yang besar, maka jauh sebelumnya
begitu juga sebaliknya ketika diketahuinya kas akan defisit maka pemangkasan
dan alternatif lainnya pun harus dilakukan. Ditinjau dari aspek penganggaran,
1
penyerapan anggaran karena dengan adanya perencanaan kas yang baik akan
tersedianya dana. Wahyuni (2011) menyatakan bahwa perencanaan arus kas dapat
pengeluaran kas, karena anggaran kas dengan realisasi kas dapat dibandingkan,
Seorang manajer keuangan yang dalam instansi ini yaitu kepala bidang
dan pengendalian pengawasan yang efektif dan sesuai dengan fungsinya di dalam
2
pengawasan alokasi dana. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau
setara kas (cash equivalent) atau investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
pendek dan yang cepat dapat di jadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa
2016). Kas adalah suatu unsur modal kerja yang sangat likuid / lancar maka perlu
(Adisaputro dan Marwan, 2011). Apabila terjadi defisit kas, maka kegiatan
organisasi akan terganggu, karena tidak dapat memenuhi kewajiban yang jatuh
tempo. Baik tidaknya penyusunan cash flow tergantung dari baik tidaknya
penyusunan anggaran kas (cash budget) atau perkiraan kas (cash forecast),
sedangkan baik atau tidaknya anggaran kas (cash budget) tercermin dari baik
Provinsi Bali merupakan organisasi perangkat daerah yang memiliki visi untuk
perizinan yang berkualitas menuju Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera
berlandaskan Tri Hita Karana (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Bali, 2018). Dinas PMPTSP Provinsi Bali juga menyusun
suatu anggaran untuk mencapai tingkat pencapaian hasil program dengan target
yang diharapkan, salah satunya adalah anggaran arus kas. Penyusunan anggaran
anggaran pada organisasi perangkat daerah yang ada, sehingga anggaran dapat
3
disusun secara akurat serta realisasi yang tidak menyimpang jauh dari anggaran
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali
memiliki aliran kas keluar (cash outflow) dan kas masuk (cash inflow), yang
perencanaan arus kas pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Provinsi Bali sehingga dapat diketahui konsep penyusunan anggaran kas dan
mekanisme perencanaan arus kas pada organisasi perangkat daerah tersebut dari
penyusunan anggaran kas dan perencanaan arus kas pada Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali. Secara lebih khusus
4
1. Mengetahui bagaimana mekanisme penyusunan anggaran kas pada Dinas
1) Bagi mahasiswa
arus kas pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Bali.
2) Bagi Instansi
instansi terkait yaitu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
5
1.3 Metode Penelitian
1) Lokasi Penelitian
2) Objek Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data kualitatif. Menurut
Sugiyono (2008:13) Data kualitatif yaitudata yang berbentuk kata, skema, gambar
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali, struktur
pertama baik dari individu dan perorangan seperti hasil wawancara atau
6
hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti dari objek
data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak
pengumpul data primer maupun oleh pihak lain misalnya bentuk tabel-
pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini terdiri dari tujuan
1) Wawancara
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
7
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
Modal serta 3 orang staf Bidang Keuangan Dinas Penanaman Modal dan
2) Observasi
yang kompleks yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
3) Dokumentasi
kegiatan, foto-foto, data yang relevan dengan penelitian. Dalam laporan ini,
relevan.
8
1.3.4 Metode Analisis Data
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.
Penulisan laporan kerja profesi mahasiswa ini terdiri dari beberapa bab
yang disusun berurutan secara sistematis sehingga antara sub bab dengan bab
penelitian ini akan diuraikan secara ringkas meliputi empat bab sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
arus kas.
9
Bab III : Pembahasan
Bali.
10
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
posisi kas untuk periode tertentu yang akan datang. Anggaran kas adalah
sarana perencanaan bulan demi bulan atau minggu demi minggu yang
yang akan datang, baik perubahan yang berupa pengeluaran kas, maupun
mengetahui apakah akan terjadi surplus atau defisit pada suatu periode di
1. Anggaran kas merupakan suatu proyeksi dari arus kas masuk, arus
11
2. Anggaran kas merupakan rencana aktivitas atau kegiatan yang akan
realisasinya.
12
2.1.3 Tujuan Penyusunan Anggaran Kas
13
Undang-Undang No 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan
ditaksir dengan tepat, akurat, sehingga tidak jauh bias dengan realisasinya.
kas.
14
4) Kebijaksanaan perusahaan dalam penagihan piutang. Penagihan
(kualitas) dan jumlah (kuntitas) bahan mentah yang akan dibeli dari
pengeluaran kas.
15
5) Budget upah tenaga kerja langsung. Semakin besar upah tenaga
harus dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan
dilakukan.
pengeluaran kas.
yaitu :
b. Penagihan piutang
16
d. Penerimaan lain-lain (non operating), seperti penghasilan bunga,
b. Pembayaran utang
17
b. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit
(financial transaction).
Pengertian arus kas oleh Stice, dkk (2010), laporan arus kas
menjelaskan perubahan pada kas atau setara kas dalam periode tertentu.
Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas (cash
dan yang cepat dapat di jadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa
Indonesia, 2016 ). Arus Kas adalah arus kas masuk operasi dengan
bahwa arus kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas
18
dalam periode tertentu yang berjangka pendek dalam pengelolaan uang
19
dan mengembangkan kapasitas operasional, memenuhi kewajiban
tentang arus kas suatu perusahaan yang berguna bagi pemakai laporan
menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.Laporan arus kas
merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana
mereka membelanjakannya.
Fungsi dari kas merupakan alat finansial yang sangat penting bagi
dimasa lalu dan dimasa yang akan datang, dan pengaruhnya terhadap
20
likuiditas perusahaan. Analisa dapat mengetahui ketidak seimbangan
kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan
setara kas. Tujuan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang
21
relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas (Dyckman, 2001).
menggunakan kas dan yang tidak (non kas) terhadap posisi keuangan
perusahaan.
dalam salah satu dari tiga kategori: operasi, investasi, pendanaan (Firza
mengevaluasi arus kas yang telah terjadi dan memprediksi arus kas masa
depan.
22
b. Arus kas dari transaksi lainnya yang pada awalnya mungkin
a. Selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar investasi adalah
antara arus kas masuk dan arus kas keluar pendanaan merupakan arus
23
BAB III
PEMBAHASAN
24
Kondisi ini kurang mendukung program pemerintah dalam rangka
Selain itu juga pelayanan penanaman modal kepada investor juga sangat
modal dan pelayanan terpadu satu pintu. Pemberian tugas ini merupakan
25
3.1.2 Visi Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Bali
Visi:
Pelayanan Perizinan Yang Berkualitas Menuju Bali Yang Maju, Aman, Damai
Misi:
akuntabel.
wewenang, dan tanggung jawab pada suatu baris vertical yang bergerak dari
Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali, terdiri dari 1 (satu) orang Pejabat Eselon II A, 7
(tujuh) orang Pejabat Eselon III A, 20 (dua puluh) orang Pejabat Eselon IV A, 1
26
(satu) orang Staf Golongan IV, 32 (tiga puluh dua) orang Staf Golongan III, 10
(sepuluh )orang Staf Golongan II, 1 (satu)orang Staf Golongan I, dan 47 (empat
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali
Bali, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali
tersebut maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
Pelaporan
membawahi :
27
d. Bidang Promosi Penanaman Modal, membawahi :
membawahi :
membawahi :
28
Secara keseluruhan, struktur organisasi Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali terlihat pada tabel berikut ini:
Sumber: Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Bali
Tugas Pokok dan Fungsi, sesuai Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor
10 Tahun 2016, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
melalui fungsi :
29
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal dan
Perizinan,
dan Perizinan;
layanan;
30
- menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi
swasta dan lembaga terkait lainnya, dalam dan luar negeri di bidang
Dinas;
31
- menyelenggarakan verifikasi, menyampaikan rekomendasi dan
satu pintu;
Sekretaris Daerah.
32
- menyelenggarakan pelayanan administrasi keuangan meliputi
ketatalaksanaan Dinas;
33
dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) lingkup
Dinas;
kebijakan;
34
- melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksana kegiatan di
35
- menghimpun penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada sekretariat
Sekretaris;
36
5. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal
daerah;
37
- membangun dan mengembangkan serta pengelolaan system informasi
penanaman modal;
Sekretaris.
modal;
38
- melakukan pengolahan data dan pelaporan perizinan dan non perizinan
penanaman modal;
penanaman modal;
modal;
39
- melakukan analisa perkembangan data perizinan dan non perizinan
penanaman modal;
terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, sedang dan besar dan
koperasi;
40
- melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
negeri;
41
- melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
sekretaris.
tugas:
42
- melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
luar negeri;
mempunyai tugas:
43
- membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan
modal;
modal;
mempunyai tugas :
44
- membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan
penanaman modal;
Sekretaris.
tugas :
45
- menilai prestasi kerja bawahan;
tugas:
46
- melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan
tugas :
peraturan perundang-undangan;
47
- melakukan pengawasan atas kewajiban penanaman modal sesuai ketentuan
A mempunyai tugas :
48
dan Infokom, Lingkungan Hidup, Kehutanan, Perkebunan, Peternakan,
Perikanan;
Perikanan;
Sekretaris.
8.2 Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/I, mempunyai
tugas :
49
- melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan
Kehutanan;
8.3 Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/II, mempunyai
tugas :
50
- menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan
8.4 Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A/III, mempunyai
tugas:
51
- melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan
Perikanan;
B, mempunyai tugas:
52
- membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan
dan Ketenagakerjaan;
dan Ketenagakerjaan;
53
- melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris.
9.2 Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B/I, mempunyai
tugas:
yang meliputi Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, Sosial, dan Koperasi;
yang meliputi Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, Sosial, dan Koperasi;
54
9.3 Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B/II, mempunyai
tugas :
dan Kebudayaan;
55
9.4 Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B/III, mempunyai
tugas :
Ketenagakerjaan;
Ketenagakerjaan;
Ketenagakerjaan;
56
- melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
mempunyi tugas :
nonperizinan;
57
- mengkoordinir penyusunan laporan pelayanan informasi, penangananan
Sekretaris.
58
pelayanan informasi, penanganan pengaduan dan pengendalian pelayanan
59
(PSE), memberikan penyuluhan kepada masyrakat terkait dengan SOP,
Kepala Bidang;
60
- melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai
dan pembelajaran, khususnya dalam menerapkan ilmu yang diperoleh dari bangku
kuliah dengan kenyataannya di lapangan. Ada beberapa hal yang tidak akan
lingkungan kerja, cara bekerja sama secara tim, mempelajari berbagai mekanisme
atau pun tata cara surat menyurat, bagaimana penyusunan dan perencanaan arus
kas dan lain sebagainya. Sehingga dengan adanya KPM ini sangat membantu
mahasiswa lebih dekat dan memahami gambaran dunia kerja secara nyata.
Iklim Penanaman Modal yang berlokasi di jalan Raya Puputan Niti Mandala
Renon, Denpasar. Kegiatan KPM berlangsung mulai pukul 07.30 WITA sampai
dengan pukul 15.30 WITA yang dilaksanakan dari hari Senin sampai dengan
Kamis dan 07.00 WITA sampai dengan 13.00 WITA setiap hari Jumat.
61
2) Bersosialisasi dengan pegawai yang ada di Dinas Penanaman Modal dan
pihak terkait hingga mengecap atau melegalisir surat); SPPD (Surat Perintah
Daerah,
Modal,
Daerah (terkait anggaran untuk pembelian materai, alat tulis kantor, materai,
62
Iklim Penanaman Modal, Kepala Seksi Perencanaan Penanaman Modal,
Penanaman Modal,
akan dilaksanakan,
12) Mengikuti Workshop Matc Making pada tanggal 20 Agustus 2018 di gedung
ITIC,
14) Membeli materai di Kantor Pos dan menyesuaikan dengan SPJ yang ada,
18) Menginput data perkembangan penanaman modal asing dan dalam negeri
20) Menyusun dan mencari kontak asosiasi yang ada di Bali khususnya di
63
Mengelola surat masuk dan keluar pada Bidang Perencanaan dan
Dalam kegiatan mengelola surat masuk hal pertama yang dilakukan, yaitu
mencatatnomor surat, tanggal surat dan perihal surat tersebut. Asal surat dapat
berasal dari kantor pusat, instansi daerah, lembaga atau badan, serta sekolah atau
tersebut, perihal surat disesuaikan dengan tujuan atau maksud dikirimnya surat
Surat yang telah diproses pada bagian penerimaan surat tersebut kemudian
dicatat dalam buku agenda surat masuk dengan tujuan sebagai buku pembantu
apabila terjadi kesalahan atau kehilangan surat. Jika sudah dicatat surat tersebut
dan diverifikasi dengan memberi paraf jika surat sudah benar serta memberikan
keterangan terkait kepada siapa selanjutnya surat tersebut diterima sesuai dengan
tugas dari setiap kepala seksi. Surat kemudian digandakan (jika perlu) atau
langsung diberikan kepada kepala seksi terkait dan meminta paraf untuk
Mengelola surat keluar, hal pertama yang dilakukan yaitu mencatat surat
tersebut dalam buku agenda surat keluar (berkaitan dengan penomoran surat).
64
Ketika surat telah selesai cetak, terlebih dahulu diberikan kepada Kepala Bidang
untuk diverifikasi dan diparaf, sehingga barulah nantinya dapat di tanda tangani
oleh pimpinan yang terkait dengan surat tersebut, lalu dilegalisir dengan cap.
Pengiriman surat maupun surat yang masuk dapat berupa surat langsung ataupun
dan keluarnya arus kas perlu perencanaan yang tepat yang telah dimuat dalam
untuk menyusun arus kas keluar pada seksi pemberdayaan usaha daerah dalam
satu Tahun yang telah terealisasi pada bulan Maret lalu.Menyusun arus kas harus
Memformulasikan data anggaran yang ada dengan bantuan Microsoft word excel
kebutuhan.
Menginput data
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali
65
informasi dan data yang dikirim oleh setiap daerah untuk dapat dikirim ke
dan kebijakan yang telah diambil, hingga perkembangan potensi investasi atau
penanaman modal.
arus kas sangat perlu diperhatikan terkait dengan Rencana Kerja Anggaran
instansi maka secara lebih khusus langsung menukik pada RKA (Rencana
Kerja Anggaran) yang didasari oleh Rencana Kerja Tahunan dan Rencana
berikut :
66
dengan rencana strategis ataupun tujuan yang ingin dicapai yang telah
antara pimpinan dan para kepala bidang yang akan dilaksanakan untuk
dananya.
67
Gambar 3.1 Hirarki Dasar Penyusunan Rencana Kerja pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali
Sumber: Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Bali
3.3.2 Perencanaan Arus Kas pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
dapat menghindari defisit anggaran pada masa yang akan datang. Aliran
68
organisasi untuk melakukan kegiatan yang konsisten dengan tujuan dan
dapat dikurangi.
Arus kas terdiri atas aliran kas keluar (cash outflow) dan kas masuk
(cash inflow). Fungsi arus kas adalah tertib administrasi keuangan, tertib
anggaran dan arus kas yang telah tersusun dan di sahkan. Arus kas terbagi
1. Arus kas masuk. Arus kas masuk merupakan arus kas yang bersumber
aktiva tetap lainnya. Untuk menyusun arus kas masuk perlu pula di
69
2. Arus kas keluar. Arus kas keluar merupakan aliran kas keluar yang
modal kerja, membeli aktiva tetap lainnya. Untuk menyusun arus kas
pembayarannya.
sebagai berikut :
menjadi tolak ukur kinerja pada setiap akhir tahun anggaran (Dinas
2013).
70
Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali disusun untuk kurun waktu 5
(lima) tahun yaitu dari tahun 2013 sampai dengan 2018 sesuai dengan
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali direvisi untuk kurun
waktu 2 (dua) tahun yaitu tahun 2017 sampai dengan 2018 (Dinas
2013).
Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Tahun 2017 – 2018 (Renstra Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali, 2013:
3) adalah :
yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Dinas
71
Tujuan disusunnya Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Tahun 2017 – 2018 (Renstra Dinas
2013:4) adalah :
sasaran atau pencapaian dan program, kegiatan beserta target dan indikator
yang jelas. Sesuai dengan namanya, bahwa rencana kerja ini bersifat
tahunan atau per tahun yang disetujui oleh kepala Dinas. Bagaimana dasar
72
kinerja, sasaran, dan rincian anggaran belanja pada setiap program untuk
dengan DPA namun lebih khusus yang berisikan indikator, target, tolok
programnya untuk setiap sub bidang yang ada. Sama seperti RKT,
dengan hal tersebut pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Bali selalu memberikan evaluasi dan pengarahan yang
dalam hal ini ialah dengan berbgai masukkan dari pimpinan dan juga
bidang keuangan, serta proses revisi anggaran untuk mencapai tujuan dan
73
BAB IV
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab III, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Mekanisme Penyusunan Anggaran
dan Perencanaan Arus Kas pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
tahap ini dapat diketahui adanya defisit (kekurangan) kas atau surplus
(kelebihan) kas.
antara pimpinan dan para kepala bidang yang akan dilaksanakan untuk
Anggaran).
4.2 Saran
permasalahan penyusunan anggaran dan perencanaan arus kas ialah bahwa pihak-
binaan atau arahan agar dapat menyusun anggarannya dengan baik dan
disesuaikan dengan program kerja yang telah direncanakan bagaimana yang telah
74
tertuang dalam rencana strategis. Ketelitian dan pemahaman terkait penyusunan
anggaran serta perencanaan arus kas menjadi dasar agar perkiraan tidak jauh bias
75
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali Tahun
2013
Halim, Abdul dan Muhammad Iqbal. 2012. Pengelolaan Keuangan Daerah. Edisi
Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
77
Riyanto, Bambang. 2013. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Stiche, Earl K., james D., Skousen. 2010. Intermediate Accounting. Edisi Ke
Tujuh Belas. Australia: South-Western.
77