PENDAHULUAN
1.2 PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan Pelayanan poliklinik Geriatri adalah pelayanan rawat jalan untuk
pasien-pasien yang berusia 70 tahun atau lebih dan memiliki lebih dari 2 masalah kesehatan atau
dengan disabilitas. (WHO).
Tempat ini memberikan jasa pengadaan asesmen, tindakan kuratif sederhana dan
konsultasi bagi penderita rawat jalan, baik dari masyarakat, puskesmas, maupun antar poliklinik.
Tenaga minimal yang dibutuhkan adalah dokter umum/internis yang telah mendapatkan kursus
geriatri atau dokter spesialis geriatri/geriatrism, seorang perawat, dan seorang petugas sosial
medik.
Pasien Geriatri adalah pasien lansia dengan multipatologi dan atau Hendaya sebagai
akibat dari penurunan fungsi organ, masalah psikologi, social, ekonomi, lingkungan yang
membutuhkan penangan secara holistic dengan pendekatan multidisiplin yang bekerja
interdisiplin.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3
2. Tenaga Non Medis
a. Pasien Gerontik adalah perawat yang telah mendapat pelatihan kepe-rawatan
gerontik ;
b. Fisioterapi adalah tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan pendidi-kan
program studi Ahli Madya Fisioterapi;
c. Okupasi Terapis adalah tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan pendidikan
program studi Ahli Madya Okupasi Terapi
d. Dientisien adalah seorang nutrisionis yang telah mendalami pengetahuan dan
ketrampilan dietetic, baik melalui lembaga pendidikan formal maupun
pengalaman bekerja dengan masa kerja minimal satu tahun, atau yang mendapat
sertifikasi dari Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI), dan bekerja di unit pelayanan
yang menyelenggarakan terapi diet.
e. Psikolog adalah seorang yang menyelesaikan program studi sarjana ilmu
psikologi
f. Farmasi Klinik adalah apoteker yang telah mengikuti kursus atau pelatihan
farmasi klinik.
3. Pasien
Pasien yang dapat dilayani di Poliklinik Geriatri meliputi :
a. Pasien Baru
Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke Poliklinik Geriatri
baik dengan rujukan dari puskesmas maupun tanpa rujukan (mandiri).
b. Pasien Lama
Pasien lama adalah pasien yang datang ke poliklinik untuk kontrol evaluasi dan
monitoring dari terapi dan komplikasi yang diderita.
c. Pasien Konsulan
Pasien konsulan adalah pasien dengan kelainan di bidang Geriatri yang di
konsulkan oleh bidang lain ke divisi Geriatri.
Waktu Pelayanan :
Untuk pelaksanaan pelayanan di poliklinik Geriatri pada hari Selasa dan Kamis jam 08.00 –
14.00
4
BAB III
KEBIJAKAN
3.1 Pelayanan Pasien Geriatri dirawat di ruang rawat inap I
3.2 Ketenagaan Tim Pelayanan Geriatri tingkat lengkap Terdiri Atas :
a. Dokter spesialis penyakit dalam
b. Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi
c. Dokter spesialis kesehatan jiwa/ psikiater
d. Dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit pasien Geriatri
e. Dokter Umum
f. Perawat yang telah mengikuti pelatihan keperawatan gerontik atau pelatihan
keterampilan intelegensia
g. Apoteker
h. Tenaga gizi
i. Fisioterapis
j. Okupasi terapis
k. Psikolog
l. Pekerja sosial
3.3 Pelayanan Geriatri diberikan pada pasen dengan kriteria sebagai berikut :
a. Pasien dengan usia ≥ 70 tahun
b. Dengan multipatologi (adanya sindroma geriatria) :
1. Imobilisasi
2. Infeksi
3. Inanition
4. Incontinensia urine
5. Incontinensia alvi
6. Impaiment of hearing, vision, taste
7. Impaction
8. Impecunity
9. Imun deficiency
10. Insomnia
11. Isolation/depresi
12. Instability
13. Intelektual imparment
14. Iatrogenesis
5
15. Impotence
BAB IV
TATALAKSANA POLIKLINIK GERIATRI
Baru
Pendaftaran Loket
Pelayanan
Administrasi Pelayanan
Pasien Lama
Konsulan
Farmasi Gizi
6
4.2 Prosedur Pelayanan Poliklinik Geriatri
a. Apabila pasien masuk dengan usia ≥ 70 tahun dan saat masuk pasien hanya
didapatkan 1 (satu) diagnosa, maka pasien tersebut dirawat sesuai dengan DPJP-nya.
b. setelah dilakukan pemeriksaan dan didapatkan diagnosa lebih dari 2 (dua), maka
pasien dikonsultasikan/diraberkan kepada Tim Geriatri sesuai dengan permasalahan
(diagnosanya) dan dilakukan pengisian asesmen geriatri oleh Tim Geriatri sesuai
dengan jadwal atau sesuai yang ditunjuk oleh DPJP Utama.
c. Pasien dengan usia ≥70 tahun dan didapatkan penyakit degeneratif dan sindrom
gariatri, seperti : insomnia, malnutrisi, bedridden/imobilisasi, inkontinensia urine/alvi,
depresi, dellirium, dimensia.
Banyak intrument untuk menilai kemampuan seorang lansia, salah satu diantaranya
adalah Index Katz yang cukup sederhana dan mudah diterapkan untuk menilai kemampuan
fungsional AKS (Aktivitas Kehidupan Sehari-hari) dan juga untuk meramalkan pronosis dari
berbagai macam penyakit pada golongan lansia.
Adapun aktivitas yang dinilai adalah :
a. Bathing
- Mandiri : memerlukan bantuan hanya pada satu bagian tubuh atau dapat melakukan
sendiri secara menyeluruh.
- Tergantung : memerlukan bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh atau tidak
dapat mandi sendiri.
b. Dressing
- Mandiri : menaruh, mengambil, memakai, dan menanggalkan pakaian sendiri serta
menalikan sepatu sendiri.
- Tergantung : tidak dapat berpakaian sebagian.
c. Toiletting
- Mandiri : pergi ke toilet, duduk sendiri di kloset, memakai pakaian dalam,
membersihkan kotoran
- Tergantung : mendapat bantuan orang lain
d. Trahsfering
- Mandiri : Berpindah dari dan ke tempat tidur, dari dan ke tempat duduk
(memakai.tidak memakai alat bantu);
- Tergantung : tidak dapat melakukan sendiri/dengan bantuan
e. Cotinence
7
- Mandiri : dapat mengontrol buang air besar dan kecil
- Tergantung : tidak dapat mengontrol sebagian atau seluruhnya dengan bantuan
manual atau kateter.
f. Feeding
- Mandiri : mengambil makanan dari piring atau yang lainnya memasukkan ke dalam
mulut (tidak termasuk kemampuan memotong daging dan menyiapkan makanan
seperti mengoleskan mentega pada roti
- Tergantung : memerlukan bantuan untuk makan atau tidak dapat makan sendiri secara
parenteral.
Assesment Geriatri
Assesment Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk menilai aspek medik,
fungsional, psikososial, dan ekonomi penderita usia lanjut dalam rangka menyusun program
pengobatan dan pemeliharan kesehatan yang rasional. Asesmen ini bersifat tidak sekedar multi-
disiplin tetapi juga interdisiplin dengan koordinasi serasi antara disiplin dan lintas pelayanan
kesehatan.
8
- Menghadapi masalah untuk merawat diri sendiri (self care) seperti kesulitan makan
atau berpakaian;
- Mengalami penurunan daya ingat (memory) dini atau gangguan tingkah laku
(behavior) dini;
- Masalah kesehatan lain seperti : osteoporosis, penyakit parkinson, arthitis, gangguan
berkemih (inkontinensis urine), atau gangguan air besar.\
10
BAB V
DOKUMENTASI
11
BAB VI
PENUTUP
12