BIDANG KEGIATAN:
TUGAS KELOMPOK
Disusun oleh:
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
1
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
vena jugularis interna hingga membentuk sudut 90o dengan penggaris pada angulus
sternalis. Amati batas di mana bagian bawah dari penggaris horizontal bertemu
dengan penggaris vertikal. Nilai JVP adalah nilai yang terlihat pada penggaris
vertikal di batas tersebut ditambah dengan 5 cm. Karena kurang praktisnya
pengukuran tersebut karena diperlukan menggunakan 2 penggaris yang membuat
pengukura JVP menjadi tidak mudah untuk dilakukan, maka dari itu penulis merasa
perlu untuk membuat alat agar pengukuran JVP tidak ditinggalkan dalam setiap
pemeriksaan pasien.
BAB II
RENCANA RANCANGAN PRODUK
vena jugularis sering kurang diperhatikan oleh pasien karena tidak mempunyai
gejala yang khas. Nyeri dan pembengkakan di sudut rahang serta pembengkakan di
daerah sternocleidomastoid hanya terdapat pada sebagian kecil pasien.
Gejala lainnya yang dirasakan penderita Jugular vein distention adalah
demam, leukositosis, Pembengkakan massa atau leher, nyeri leher, sindrom sepsis,
bahkan kadang pasien juga mengalami sakit kepala dan gangguan penglihatan.
2.2 Pengukuran Jugular vein distention
Tekanan vena jugularis atau Jugular Venous Pressure (JVP) adalah salah
satu pengukuran pada sistem vena secara tidak langsung. Secara langsung, tekanan
vena sentral dapat diukur dengan memasukkan Central Venous Cathether (CVC)
line melalui vena subclavia dan ujungnya langsung bermuara ke vena cava superior.
Cara tersebut adalah cara invasive sehingga mungkin banyak hal yang harus
dipertimbangkan sebelum dilakukan tindakan invasive tersebut. Jika memang cara
tersebut tidak dilakukan, maka bisa diukur dengan cara yang tidak invasive. Cara
tersebut salah satunya adalah dengan pengukuran Jugular Venous Pressure (JVP).
Vena jugularis mungkin tidak terlihat pada orang sehat dengan posisi tegak.
Namun, vena jugularis mungkin baru bisa terlihat saat seseorang dalam posisi
berbaring di sepanjang permukaan musculus sternocleidomastoideus. Peningkatan
JVP merupakan tanda dari gagal jantung kanan.
Pada gagal jantung kanan, bendungan darah di ventrikel dextra akan
diteruskan ke atrium dextra dan vena cava superior sehingga tekanan pada vena
jugularis akan meningkat. Sedangkan pada gagal jantung kiri, bendungan di
ventrikel sinistra akan diteruskan ke atrium sinistra dan vena pulmonalis sehingga
terjadi bendungan paru. Akan tetapi, tekanan pada vena jugularis tidak akan
meningkat. Peningkatan JVP dapat terlihat sebagai adanya distensi vena jugularis,
yaitu JVP akan tampak hingga setinggi leher, jauh lebih tinggi daripada normal.
Contoh beberapa penyakit yang bisa menyebabkan peningkatan JVP diantaranya
gagal jantung, endocarditis, myocarditis, perikarditis, stenosis mitralis, dan
hipertensi.
2.3 Cara Mengukur Jugularis Vein Pressure (JVP) :
Alat dan Bahan :
2 buah mistar
8
Spidol/bolpoin
Penlight/senter
Prosedur Pemeriksaan :
1. Persiapkan alat untuk pengukuran JVP
2. Lakukan cuci tangan.
3. Jaga privacy pasien.
4. Pemeriksa hendaknya berdiri di samping kanan bed pasien.
5. Jelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan, kemudian minta persetujuan
pasien untuk dilaksanakan tindakan pemeriksaan.
6. Posisikan pasien senyaman mungkin.
7. Atur posisi tempat tidur/bed pasien pada posisi semifowler (antara 30-45
derajat).
8. Anjurkan pasien untuk menengok ke kiri.
9. Identifikasi vena jugularis.
10. Tentukan undulasi pada vena jugularis (titik teratas pada pulsasi vena
jugularis). Caranya adalah bendung vena dengan cara mengurut vena
kebawah lalu dilepas.
11. Tentukan titik angel of Louis pada sternum. Titik tersebut letaknya dekat
dengan angulus Ludovici.
12. Dengan mistar pertama proyeksikan titik tertinggi pulsasi vena secara
horizontal ke dada sampai titik manubrium sterni.
13. Kemudian mistar kedua letakkan vertikal dari angel of Louis pada sternum.
14. Lihatlah hasil pengukuran dengan melihat hasil angka pada mistar vertikal
(pertemuan antara mistar horizontal dan vertical). Hasil pembacaan
ditambahkan dengan angka 5 cm, karena diasumsikan jarak antara angel of
Louis dengan atrium kanan adalah sekitar 5 cm.
15. Nilai normal dari pengukuran JVP adalah kurang dari 8 cmH2O.
16. Setelah selesai, dokumentasikan hasil, kemudian bereskan alat dan setelah
itu lakukan cuci tangan.
17. Lakukan terminasi ke pasien.
9
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN
Mulai
Studi Literatur
Perancangan
Pengembangan Konsep
Perancangan Rinci
Peluncuran Produk
Selesai
16
BAB IV
Matriks Morfologi
Dari Tabel 4.1 di atas matriks morfologi diperoleh konsep untuk perancangan
produk ini.
Tabel 4.2 Alternatif konsep
Konsep 1 1.1+2.1+3.1+4.2
Konsep 2 1.1+2.1+3.2+4.2
Konsep 3 1.1+2.2+3.2+4.2
17
Dari Tabel. 4.3 maka diperoleh jumlah nilai dari konsep 1 sebesar 580,konsep 2
sebesar 585 dan konsep 3 sebesar 595, dan dari tiga konsep tersebut konsep 3
menjadi pilihan dengan nilai sebesar 595
18
BAB V
ANALISAN DAN PEMBAHASAN
Daftar Pustaka
Beigel, R., Cercek, B., Huai, L., & J. Siegel, R. (2013). Noninvasive Evaluation of
Right Atrial Pressure. State of hte art riview aricle, 1034.
LAMPIRAN