Anda di halaman 1dari 1

Setiap hari, ada detik yang semaunya berjalan.

Di tiap dentingnya, akan selalu ada bayi terhantam dingin lantai tak bertuan.

Para orang tua yang hiraukan perut keroncongan, jua para muda mudi yang hanyut dalam kecupan pagi.

Menuju malam, para anak jalanan bernyanyi disaksikan gemintang. Saling bertepuk tangan, dongengkan mimpi-mimpi tak
berkesudahan.

Didera temaram, sesak menggerayang, saling mendesak cari posisi ternyaman. Tidur tak pulas, sebab otaknya terbeban
hari esok. Akankah ada makanan berhasil mereka dapatkan setelah bangun pagi? Atau malah justru mereka mati sebelum
fajar mencumbu bumi?

Di tiap dentangnya, akan selalu ada embus terakhir ribuan mimpi anak jalanan.

Mati tergeletak sudah angan-angan.

Lantas, ia lanjutkan langkah susuri jalan mencari peruntungan.

Entah akan menjadi apa kelak hidupnya,


Ia hanya ingin terus lanjutkan embus napasnya,
Sebelum lapar mengoyak habis perutnya.

- Alfgd
12:27 AM
Rabu, 4 Juli 2018
Kebumen, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai