Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS BATUAN ASAL DARI MINERAL BERAT DAN

KETERKAITAN BAGIAN HULU DAN HILIR

Rinaldi Sinuhaji1
21100117120032
rinaldisinuhaji2017@gmail.com
1
Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

ABSTRAK

Dan mineral berat adalah mineral-mineral dengan berat jenis lebih besar dari berat jenis kuarsa (2650
kg/m3), karena biasanya kuarsa memiliki densitas yang tinggi dibanding mineral lain. Tetapi ada juga pendapat
umum mineral berat adalah mineral dengan berat jenis dengan batas (2800 kg/m3). Mineral-mineral yang umum
untuk terdapat pada mineral berat adalah mineral opak karena banyak mengandung unsur Fe. Dan sungai yang
berada di daerah jebungan ini keterdapatan mineral berat cukup melimpah dan mineral berat yang terdapat di
sungai Jabungan ini berupa Ilmenit maupun magnetit. Metode yang yang digunakan dalam pembuatan paper ini
adalah pengamatan langsung ke lapangan dan melakukan analisa di laboratorium. Dari hasil analisa laboratorium
dapat dinyatakan batuan asalnya dan menyatakan keterkaitan bagian hulu dan hilir
Berdasarkan geologi regionalnya diketahui formasi penyusun batuannya berupa alluvium, gunung api
gajah mungkur maupun formasi damar. Hal yang dibahas dalam paper ini adalah keterdapan mineral berat di
sungai jabungan tersebut dan cara menngidentifikasi provenance berdasarkan data laboratorium. Berdasarkan data
yang terkumpulkan dapat dinyatakan batuan asal dari mineral berat tersebut adalah batuan tersusun atas mineral-
mineral opak seperti gabbro maupun basalt.
Kata kunci : Mineral Berat, Sungai Jabungan, Mineral Opak

Pendahuluan mineral dengan berat jenis lebih besar dari


Sungai Jabungan terletak di Semarang, berat jenis kuarsa (2650 kg/m3), karena
Jawa Tengah. Mineral berat yang terdapat di biasanya kuarsa memiliki densitas yang
sungai ini cukup melimpah. Mineral tinggi dibanding mineral lain. Tetapi ada juga
umumnya terbentuk dari beberapa proses pendapat umum mineral berat adalah mineral
seperti penguapan dari larutan, penyubliman dengan berat jenis dengan batas (2800
gas, kristalisasi, pertumbuhan fase padat, kg/m3). Mineral-mineral yang umum untuk
dan reaksi padat-cait atau padat-gas. Mineral terdapat pada mineral berat adalah mineral
adalah suatu padatan homogen yang terdapat opak karena banyak mengandung unsur Fe.
di alam, terbentuk secara alamiah oleh proses Pada umumnya Mineral berat dapat
anorganik. Tujuan dari pembuatan paper ini dikelompokkan ke dalam 4 jenis, yaitu :
adalah untuk mengetahui batuan asal dari 1. Mineral Opak
mineral berat tersebut dan hasil dari Mineral yang memiliki berat jenis
laboratorium dapat digunakan untuk analisa yang sangat tinggi yang disebabkan
keterkaitan antara bagian hulu dan bagian oleh kandungan unsur besinya.
hulu. Contoh : Agnetit, Ilmenit, Pirit,
Studi Pustaka Hematit, Limonit, dan Leucoxen.
Mineral adalah suatu padatan homogen 2. Mineral Mika
yang terdapat di alam, terbentuk secara Pada umumnya mineral ini tidak di
alamiah oleh proses anorganik. Mempunyai perhitungkan dalam mineral berat
komposisi kimia dan pada batasan -batasan karena bentuknya yang sangat
tertentu serta memiliki susunan atom-atom berbeda.
yang teratur, yaitu bentuk-bentuk geometris Contoh : Muskovit dan Biotit
beraturan. Dan mineral berat adalah mineral- 3. Kelompok Ultra – Stabil

1
Mineral yang memiliki sifat fisik mineralnya terdiri dari felsdpar,
sangat keras dan inert serta bisa hornblende, augit yang bersifat keras dan
bertahan dari beberapa kali kompak.
reworking. 3. Batuan Gunungapi Kaligesik
Contoh : Zircon, Turmalin, dan Rutil. Litologinya terdiri dari lava basalt yang
berwarna abu - abu kehitaman. Berbutir
4. Kelompok Meta – Stabil halus. Komposisi mineralnya terdiri dari
Contoh : Olivin, Apatit, Hornblende felspard, olivine, augit yang bersifat
dab Piroksen, Garnet, Epidot, Kyanit, sangat keras.
Andalusit, Silimanit, dan Andalusit. 4. Formasi Jongkong
Faktor – faktor yang mempengaruhi Litologinya terdiri dari breksi andesit,
frekuensi dan variasi mineral berat, yaitu : hornblende, augit dan aliran lava.
1. Kondisi kimiawi lingkungan 5. Formasi Damar
pengendapan Litologinya terdiri dari batupasir tufaan,
2. Abrasi yang berlangsung konglomerat, dan breksi vulkanik.
3. Litologi daerah asal 6. Formasi Kaligetas
4. Kelimpahan mineral Litologinya terdiri dari breksi dan lahar
5. Proses fisik selama transportasi dengan sisipan lava dan tuf halus sampai
6. Faktor yang berlangsung setelah kasar.
pengendapan 7. Formasi Kalibeng
Litologinya terdiri dari napal, batupasir
Geologi Regional tufaan, dan batugamping.
Pada daerah Semarang, Jawa Tengah ini 8. Formasi Kerek
sebagian besar tertutup oleh Formasi Damar Litologinya terdiri dari perselingan
yang berumur Plestosen dan sepanjang batulempung, napal, batupasir tufaan,
pantai utara oleh endapan aluvium. Menurut konglomerat, breksi volkanik dan
Van Bemmelen (1970), Formasi Damar batugamping.
tersusun atas batupasir tufan, konglomerat,
dan breksi gunungapi. Van Bemmelen Metodologi Penelitian
(1970) juga menyebutkan adanya sesar di Dalam pembuatan paper ini hal pertama
selatan Semarang sebagai akibat runtuhnya yang dilakukan adalah melakukan
Gunung Ungaran pada Plestosen Akhir. pengamatan ke lapangan sekaligus
Geologi Kota Semarang berdasarkan Peta mengambil data secukupnya. Kemudian data
Geologi Lembar Magelang – Semarang, tersebut di keringkan. Untuk mengetahui
tersusun atas stratigrafi formasi batuan persentase dari mineral berat pada daaerah
penyusunnya sebagai berikut : tersebut dilakukan pengamatan di
1. Aluvium laboratorium. Dan mengelompokkannya
Merupakan endapan aluvium pantai, berdasarkan bentuk maupun warnanya sesuai
sungai, dan danau. Endapan pantai dengan kelompok yang mineral berat seperti
tersebut litologinya terdiri dari mineral opak, mineral mika, mineral ultra-
batulempung, batulanau, dan batupasir. stabil dan mineral meta-stabil. Melalui hasil
2. Gunungapi Gajah Mungkur tersebut dapat diketahui batuan asalnya.
Litologinya terdiri dari lava andesit yang
berwarna abu - abu kehitaman. Berbutir Hasil Analisa
halus, holokristalin, dan komposisi
2
Pengambilan sampel mineral berat
dilakukan pada bagian hulu dan hilir sungai.
Pada bagian hulu sampel diambil pada
daerah endapan ditengah sungai atau chanel
bar sekitar mencapai 1 kg sedangkan pada
bagian hilir sampel diambil pada bagian
endapan tepi sungai (point bar) sekitar 1 kg.
Dari sampel yang diambil secara langsung
dilapangan, maka dilakukan analisa berupa
picking mineral dan didapatkan mineral pada
bagian hulu yang meliputi mineral opaq
seperti Ilmenit 50, Magentit 98, hematit 48,
untuk kelompok mineral ultra-stabil seperti
hematit 6, untuk kelompok metastabil seperti
olivin 2, piroksen 16, garnet 16, apatit 62,
epidot 1, ziolit 1, kyanit 6, andalusit 5. bagian
hilir yang meliputi kelompok mineral opaq
Pembahasan
seperti, Magentit 87, hematit 36 dan ilmenit
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan
4o, untuk kelompok mineral ultra-stabil
pada laboratorium tersebut dapat dinyatakan
seperti hematit 15, zircon 1, turmalin 1. untuk
bahwa pada sungai Jabungan tersebut
kelompok metastabil seperti olivin 16,
memiliki kelimpahan mineral berat. Dapat
piroksen 19, garnet 15, apatit 25, epidot 9,
diidentifikasi bahwa batuan asal dari
kyanit 40, andalusit 17, silimanit 2
mineral-mineral tersebut melimpah juga
Foto bagia hulu
keterdapatannya. Hal ini dapat terjadi karena
pada daerah tersebut dekat dengan lokasi
dengan gunung ungaran, sehingga dapat
terbentuk batuan beku yang mengandung
mineral opak, karena jenis magma dari
gunung tersebut lebih cenderung ke basa-
intermediet. Sehingga masih terdapat
kemungkinan mineral opak sampai ultra-
stabil. Sebagian besar mineral berat memiliki
resistensi yang cukup tinggi. Sehingga
meskipun terbawa arus cukup jauh tidak
akan hancur. Seperti mineral turmalin
memiliki sifat fisik sangat keras dan inert,
serta dapat bertahan oleh beberapa kali
reworking. Berdasarkan data tersebut dapat
dinyatakan pada bagian hulu yang dominan
Foto bagian hilir adalah mineral ilmenit dan magnetit dan
pada bagian hilir juga mineral ilmenit dan
magnetit meskipun mengalami pengurangan,
hal ini menunjukkan bahwa mineral berat
memiliki resistensi yang yang cukup tinggi,
3
meskipun sudah tertransportasi sejauh hulu bagian hulu dan hilir tetap banyak. Dan
sampai hilir, tidak mengalami perubahan provenance dari mineral berat lebih
secara signifikan. Dan keterdapatan mineral cenderung dari batuan beku bersifat basa.
meta-stabil dapat batuan sedimen disekitar Dan dengan adanya paper dapat membantu
wilayah tersebut. Dan batuan asal atau pembaca lebih memahami mengenai mineral
provenance dari mineral ini dapat di berat.
korelasikan dengan gunung ungaran,
magmanya yang cenderung intermediet Daftar Pustaka
dapat diidentifikasikan jenis batuan asalnya Tim Asisten Sedimentologi dan Stratigrafi
adalah andesit maupun diorit Batuan beku .2012. Buku Panduan Praktikum
bersifat basa dapat menghasilkan meneral Sedimentologi Stratigrafi. Teknik
seperti ilmenit maupun magnetit dan juga Geologi Universitas
pegmatit menghasilkan tourmalin. Diponegoro:Semarang.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan pengamatan lapangan https://www.scribd.com/doc/189086890/An
dan analisa laboratorium dapat dinyatakan alisa-Mineral-Berat (diakses pada tanggal
bahwa mineral berat memiliki resistensi yang 12 april 2018 pukul 18.30 WIB)
tinggi sehingga kuantitas mineral berat

4
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai