Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KONSULTASI GIZI

“KASUS HIPERTENSI”

Disusun oleh :

Nama : Martina Puspa Juwita

NIM : P0.5130213019

Koordinator Mata Kuliah : Anang Wahyudi, S.Gz.,MPH

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

JURUSAN GIZI PRODI DIV

2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat
yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011). Puskesmas merupakan kesatuan organisasi
fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta
aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan
mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk membantu klien/ pasien dalam mengupayakan hidup sehat dan mencapai
derajat kesehatan yang optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan di dalam keluarga
b. Menemukan masalah dan prioritas masalah.
c. Mendorong dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi keluarga dalam upaya
mendorong dirinya dalam bidang kesehatan, serta menanamkan prilaku hidup
sehat

C. Lokasi
Kegiatan PBL konsultasi gizi dilakukan di Puskesmas Nusa Indah pada
tanggal 20 Mei 2016.
D. Manfaat
a. Mengenali masalah kesehatan dan gizi yang dihadapi
b. Memahami penyebab terjadinya masalah
c. Mencari alternatif pemecahan masalah
d. Memilih cara pemecahan masalah yang paling sesuai baginya
e. Membantu proses penyembuhan penyakit melalui perbaikan gizi klien
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian konseling
Konseling gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi 2 (dua)
arah untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku sehingga
membantu klien / pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi melalui pengaturan
makanan dan minuman yang dilaksanakan oleh nutrisionis/dietisien, sedangkan
Konselor/petugas Konseling adalah orang yang mempunyai kemampuan
(pengetahuan dan keterampilan) untuk melakukan konseling. Konselor harus dapat
menggali masalah yang dialami oleh klien, memicu penjelasan dan harus memberikan
informasi yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi dan memberikan alternatif
untuk memecahkan masalah yang dihadapi serta membantu klien mengambil
keputusannya dan Klien adalah orang yang mempunyai masalah (kesehatan dan gizi)
yang membutuhkan pertolongan, datang ke tempat konseling untuk dibantu. Dalam
konseling terjadi interaksi (perpaduan unik antara konselor dan klien pada saat
bersamaan).
B. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh
darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Hipertensi sering kali
disebut sebagai pembunuh gelap (Silent Killer), karena termasuk penyakit yang
mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan
bagi korbannya (Lanny Sustrani, dkk, 2004).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi
batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai
faktor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%) penyebab
hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential). Penyebab tekanan darah meningkat
adalah peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari
pembuluh darah dari tepi dan peningkatan volume aliran darah (Kurniawan,
2002).Penyakit hipertensi merupakan penyakit kelainan jantung yang ditandai oleh
meningkatnya tekanan darah dalam tubuh. Seseorang yang terjangkit penyakit ini
biasanya berpotensi mengalami penyakit-penyakit lain seperti stroke, dan penyakit
jantung (Rusdi dan Nurlaela, 2009).Dari definisi-definisi diatas dapat diperoleh
kesimpulan bahwa hipertensi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah menjadi
naik karena gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan
nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkannya.
Klasifikasi menurut WHO (World Health Organization)
WHO dan International Society of Hypertension Working Group (ISHWG)
telah mengelompokkan hipertensi dalam klasifikasi optimal, normal, normal-tinggi,
hipertensi ringan, hipertensi sedang, dan hipertensi berat (Sani, 2008).
Tabel Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO
Kategori Tekanan Darah Tekanan Darah
Sistol (mmHg) Diatol (mmHg)
Optimal
Normal < 120 < 80
Normal-Tinggi < 130 < 85
130-139 85-89
Tingkat 1 (Hipertensi Ringan) 140-159 90-99
Sub-group: perbatasan 140-149 90-94
Tingkat 2 (Hipertensi
160-179 100-109
Sedang)
Tingkat 3 (Hipertensi Berat) ≥ 180 ≥ 110
Hipertensi sistol terisolasi ≥ 140 < 90
(Isolated systolic
hypertension)
Sub-group: perbatasan 140-149 <90

C. Gejala Hipertensi
Gejala umumnya adalah sakit kepala, mudah marah, telinga berdengung, mata
berkunang-kuang, sukar tidur, sesak napas, dan pusing. Akan tetapi gejala yang khas
adalah sakit kepala yang dirasakan ada di sekitar tengkuk dan muncul di pagi hari dan
mulai menghilang seiring dengan tingginya matahari. Ciri khas lain adalah sakit
kepala berupa pusing yang tidak berdenyut tetapi terasa berat dan tegang.Berdasarkan
Laporan ke-6 dari Joint National Committee on Detection, Evaluation, and treatment
of High Blood Pressure (JNC VI) hipertensi diklasifikasikan pada tahapan / tingkatan
(stage) berdasarkan risiko perkembangan penyakit kardiovaskuler (CVD).
D. Status gizi
Pasien yang menderita hipertensi biasanya juga menderita overweight atau
obesitas. Berat badan merupakan faktor determinan pada tekanan darah pada
kebanyakan kelompok etnik di semua umur. Menurut National Institutes for Health
USA (NIH, 1998), prevalensi tekanan darah tinggi pada orang dengan Indeks Massa
Tubuh (IMT) >30 (obesitas) adalah 38% untuk pria dan 32% untuk wanita,
dibandingkan dengan prevalensi 18% untuk pria dan 17% untuk wanita bagi yang
memiliki IMT <25 (status gizi normal menurut standar internasional). Risiko
perkembangan hipertensi pada obesitas adalah 2 kali lebih tinggi daripada orang
dengan berat badan normal (JNC, 1993). Dua puluh hingga 30% hipertensi terlihat
pada negara-negara yang memiliki prevalensi overweight tinggi. Peningkatan berat
badan di usia dewasa sangat berpengaruh terhadap tekanan darahnya. Penelitian
firmingham menyebutkan bahwa setiap kenaikan 10% berat badan, maka terjadi
peningkatan tekanan darah sebesar 7 mm Hg. Penelitin yang lain menyebutkan, rata-
rata, setiap kenaikan berat badan 0,5 kg akan meningkatkan tekanan sistolik 1 mm Hg
dan diastolik 0,5 mm Hg. Sementara Davis (1993) menyatakan bahwa pada pria,
peningkatan 10% berat badan, maka tekanan darah akan meningkat sebesar 6,6
mmHg. Selain itu, kelebihan lemak tubuh dapat meningkatkan volume plasma,
menyempitkan pembuluh darah, dan memacu jantung untuk bekerja lebih berat.
E. Pemberian Diit
a. Diet Garam Rendah I (200-400 mg Na)
Diet ini diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan/atau
hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan garam
dapur. Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya.
b. Diet Garam Rendah II (600-800 mg Na)
Diet ini diberikan kepada pasien dengan edema, asites, dan/atau
hipertensi tidak terlalu berat. Pemberian makanan sehari sama dengan Diet
Garam Rendah I. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan ½ sdt
garam dapur (2 g). Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya.
c. Diet Garam Rendah III (1000-1200 mg Na)
Diet ini diberikan kepada pasien dengan edema dan/atau hipertensi
ringan. Pemberian makanan sehari sama dengan Diet Garam Rendah I. Pada
pengolahan makanannya boleh menggunakan 1 sdt garam dapur (4 g).

F. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan


Bahan Dianjurkan Tidak dianjurkan
makanan
Sumber Beras, kentang, Makanan yang diolah dari
karbohidrat singkong, terigu, sumber hidrat arang dengan
tapioka hungkwe, gula, penambahan garam dapur,
makanan yang diolah baking powder atau soda kue
dari bahan tersebut seperti roti, biskuit, mie, bihun,
tanpa garam dapur atau makaroni dan kue kering.
soda
Sumber Daging dan ikan Otak, ginjal, lidah, sarden,
protein maksimal 100gr/hari. daging, ikan, susu dan telur
hewani Kemudian telur yang diawetkan dengan garam
maksimal 1 butir/hari, dapur seperti daging asap,
susu maksimal sosis, ham, bacon, dendeng,
200gr/hari abon, keju, ikan asin, kornet,
ikan kalengan, ebi, udang
kering, telur asin dan ikan
pindang.
Sumber Semua kacang- Kacang-kacangan dan hasil
protein kacangan dan hasil olahannya yang diolah dengan
nabati olahannya dengan menggunakan garam dapur.
catatan tanpa garam Kemudian selanjutnya adalah
dapur saat keju.
pengolahannya.
Sayuran Semua sayuran segar, Sayuran yang dimasak dan
sayuran yang diawetkan diawetkan dengan garam dapur
tanpa garam dapur dan dan lain ikatan natrium, seperti
benzoat. sayuran dalam kaleng, sawi
asin, acar dan asinan.
Buah- Semua buah-buahan Buah-buahan yang diawetkan
buahan segar, buah yang dengan garam dapur dan lain
diawetkan tanpa garam ikatan natrium, seperti buah
dapur dan natium dalam kaleng.
benzoat.
Lemak dan Minyak goreng, Margarine dan mentega yang
minyak margarine, mentega mengandung garam tinggi
tanpa garam
Minuman teh, kopi Minuman ringan, cokelat,
cafein dan alkohol
Bumbu Semua bumbu kering Garam dapur untuk diet rendah
yang tidak mengandung garam tingkat tinggi.
garam dapur dan Kemudian backing powder,
sumber natrium lain soda kue, vetsin, kecap, terasi,
maggi, saus tomat, petis dan
tauco
BAB III
PELAKSANAAN PBL

A. Gambaran Umum Lokasi PBL

a. Latar Belakang
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) sebagai unit pelaksana teknis
dinas kesehatan / kota / kabupaten yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja, merupakan pusat perkembangan,
pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat yang sekaligus merupakan pos
pelayanan terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Untuk itu
puskesmas selain berfungsi melaksanakan tugas teknis juga melaksanakan tugas
administratif.
Pada saat ini program pemantapan sistem informasi kesehata merupakan
suatu program prioritas dan menunjang program kesehatan lainnya. Dengan
adanya infomasi yang akurat da dapat dipertanggung jawabkan. Kita dapat
melihat sesuai dengan program kesehatan, penyusunan laporan tahunan
puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu tahun 2014 ini dimaksud untuk menjadi
salah satu informasi, gambaran kesehatan menyeluruh sebagai bahan evaluasi dan
perencanaan tingkat puskesmas untuk berikutnya, dalam rangka meningkatkan
upaya kesehatan dan manajemen puskesmas, hingga tercapai apa yang menjadi
cita-cita kita, yaitu Kota Bengkulu sehat mandiri dan berkeadilan.
b. Visi dan Misi, strategi serta kebijakan Puskesmas Nusa Indah
Visi Puskesmas Nusa Indah mewujudkan kecamatan sehat mandiri dan
berkeadilan sedangkan Misi Puskesmas Nusa Indah adalah :
1. Mengoptimalkan mutu pelayanan
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
3. Mengefektifkan sarana dan prasaranan yang ada
4. Menjadikan puskesmas sehat dan bersih lingkungan
5. Meningkatkan peran serta masyarakat
6. Menjalin hubungan lintas sektoral yang baik dalam suasna kekeluargaan

Motto Puskesmas Nusa Indah adalah DINAMIS (Disiplin, Inisiatif,


Aktiv, Menyenangkan dan Simpati)
Srtategi dan kebijakan Puskesmas Nusa Indah adalah :

1. Peningkatan kemandirian puskesmas


2. Penatapan kerja sama yang baik dengan pihak swasta
3. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna sesuai kode etik
4. Penngkatan sistem informassi dan manajemen puskesmas
c. Tujuan
1. Umum
Mengetahui sejauh mana usaha-usaha yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Nusa Indah, untuk menjadi acuan bagi rencana kedepan, dalam meningkatkan
mutu pelayanan sesuai dengan visi Kota Bengkulu shat mandiri dan
berkeadilan.
2. Khusus
a) Meningkatkan mutu pelayanan
b) Melanjutkan program tahunan yang belum optimal
c) Memperbaiki hal-hal yang menjadi hambatan pada tahun yang lalu, gr
pada masa yang akann datang menjadi lebih baik.
d) Meningkatlka peran serta masyarakat melalui peningkatan kemandirian
posyandu
e) Sebagai pedoman menyusu rencana kerja pada tahun depan.

d. Situasi Dan Keadaan Umum Lingkungan

Puskesmas Nusa Indah merupakan salah satu puskesmass yang berad di


wilayah Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu yang berdiri pada tahun 1968
dengan luas wilayah kerja 1,84 km2 yang terdiri 4 kerlurahan yaitu :

a) Kelurahan yang termasuk diwilayah kerja Puskesmas Nusa Indah


1. Kelurahan Nusa Indah dengan batas-batas
- Timur : kelurahan Tanah Patah
- Barat : kelurahan Kebun Kenanga
- Utara : kelurahan Tanah Patah
- Selatan : kelurahan Tanah Patah
2. Kelurahan Tanah Patah dengan batas-batas
- Timur : kelurahan Kebun Tebeng
- Barat : kelurahan Nusa Indah
- Utara : kelurahan Padang Jati dan Kebun Kenanga
- Selatan : kelurahan Jembatan Kecil
3. Kelurahan Kebun Kenanga dengan batas-batas
- Timur : kelurahan Nusa Indah
- Barat : kelurahan Penurunan
- Utara : kelurahn Padang Jati
- Selatan : kelurahan Kebun Beler
4. Kelurahan Kebun Beler dengan batas-batas
- Timur : kelurahan Kebun Kenanga
- Barat : kelurahan Penurunan
- Utara : kelurahan Penurunan
- Selatan : kelurahan Nusa Indah
a) Kependudukan
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah berjumlah 23.647
jiwa, yang terdiri dari 11.701 orang laki-laki dan 12.441 perempuan dengan
jumlah KK 75
b) Keadaan Lingkup Sosial, Ekonomi dan Tingkat Pendidikan
Umumnya penduduk dalam wilayah Puskesmas Nusa Indah telah
mengenyam pendidikan, mulai tingkat yang rendah sampai dengan tingkat
yang lebih tinggi. Hal ini terlihat dari status ekonomi dan kehidupan penduduk
yang cukup baik, walaupun masih ada keluarga yang dikategorikan miskin.
c) Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang terdapat diwilayah kerja Puskesmas Nusa
Indah terdiri dari :
- Taman Kanak-Kanak : 11 buah
- Sekolah Dasar : 11 buah
- SLTP : 3 buah
- SLTA : 3 buah
d) Keadaan Lingkungan Fisik
Jumlah rumah dalam wilayah Puskesmas Nusa Indah berjumlah 6.018
buah terdiri dari rumah permanen dan semi permanen.

e) Sarana air minum dan jamban keluarga


Sarana air minum keluarga paling banyak menggunakan ledeng,
jamban keluarga penduduk dalam wilayah Puskesmas Nusa Indah yang
diperiksa dan memenuhi syarat adalah 100 %.

e. Situasi Sumber Daya Manusia Dan Fisik Puskesmas


Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu dikategorikan Puskesmas inpres
dibangun pada tahun 1968.
A. Bangunan Puskesmas
1. Ruang kepala UPTD (lantai 1)
2. 1 Ruang poli umum / ruang suntik
3. 1 Ruang poli gigi
4. 1 Ruang KIA-KB
5. 1 Ruang imunisasi / P2M
6. 1 Ruang konsultasi gizi
7. 1 Ruang pendaftaran
8. 1 Ruang apotek
9. 1 Ruang gudang obat
10. 1 Ruang laboratorium (lantai 2)
11. 1 Ruang pertemuan (lantai 2)
12. 1 Ruang tata usaha
13. 2 ruang WC / toilet
14. 1 Ruang gudang
15. 1 Ruang kepala TU
16. 1 Ruang bersalin
Keadaan sarana transportasi berupa 1 buah pusling dengan kondisi
baik, merk Toyota, Kijang Inova, BD 9009 AY dan 5 buah motor.Penerangan
Puskesmas menggunakan listrik, sarana air bersih dari PDAM mempunyai alat
komunikasi telepon dan komputer dalam keadaan baik juga terdapat cold
chain tempat simpan vaksin.
B. Peralatan Medis
1. KIA set : lengkap / baik
2. Klinik set : lengkap/baik
3. Diagnostic : lengkap/baik
4. Physician set : cukup/baik
5. Alat penyuluh : cukup/baik
6. Alat laboratorium : lengkap/ baik
7. PHN Kit : lengkap/baik
8. IUD Kit : cukup baik
9. Sanitarian Kit : lengkap/baik
10. Imunisasi peralatan gizi : cukup/baik

No Jenis Tenaga Jumlah


L P L+P
1 dr. Spesialis
- Dokter Umum 1 1
- Dokter Gigi 1 1
2 Bidan
- Bidan D III, D.IV, S.1 7 7
3 Sarjana Keperawatan (S1,S2,
S3) perawat (SLTA, D1, 1 7 8
DIII)
4 Apoteker dan Sarjana
Farmasi D.III Farmasi dan 1 1
Ass Apoteker
5 Sarjana Gizi (D.IV, S.1, S.2, 1 1
S.3)
Sarjana D.1 dan D.III
6 Sarjana Kesmas (D.IV, S1, 5 5
S2, S3) 1 1
Sarjana D.1 dan D.III
7 Analisis Lab 1 1
Atem & Ronthen
Anestesi
Fisioterafi

8 Tenaga Non Kesehatan


SD
SLTP
SLTA 2 1 3
D.1
D.III
S.1 1 1
S.2
S.3
Jumlah 5 25 30

C. Puskesmas Pembantu
Puskemas Nusa Indah mempunyai tiga Puskesmas pembantu yaitu :
1. Pustu Kebun Beler
2. Pustu Kebun Kiwat
3. Pustu Kebun Kenanga
D. Posyandu
Puskesmas Nusa Indah mempunyai 16 posyandu yang terbesar di 4
kelurahan , dengan 8 kader aktif.
B. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PBL

1) Laporan Kasus Anemia Pada Kehamilan


a) Identitas pasien
Nama : Tn.rio
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 59 Tahun
BB : 60 kg
TB : 155 Cm
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Diagnosa : Hipertensi
b) Assessment
a. Antropometri
Berat Badan : 68 kg
Tinggi Badan : 162 cm
BBI : (TB – 100) x 0,9
: (162 – 100) x 0,9
: 55,8 kg
IMT : BB/TB(m2)
68 68
: = = 26,15𝑘𝑔/𝑚2 (Overweight)
(1,68)2 2,82

b. Data Biokimia/Laboratorium : Na 155 mmol/L


c. Data Fisik/Klinis
Fisik : pusing ,Lemah
Klinis:
Tabel 2. Data HasilPemeriksaanklinis
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Ket
TD 160/100 120/80 mmHg Hipertensi
mmHg
RR 14x/menit 14-20x/menit Normal

d. Dietary History
Pasien sering mengkonsumsi makanan bersantan,jeroan,kripik asin
c) Diagnosa gizi
1. Domain intake
Kelebihan asupan mineral natrium berkaitan dengan TD 160/100 mmhg
ditandai dengan diagnosa hipertensi
2. Domain clinis
Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan adanya hipertensi ditandai
dengan hasil lab Na 155 mmol/L
3. Domain prilaku
Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan suka mengonsumsi jeroan
dan keripik asin ditandai engan diagnosa hipertensi
d) Intervensi
 Nama diit : Rendah Garam 1
 Tujuan Diet :
1. Membantu meghilangkan retensi garam/air dalam
jaringan tubuh
2. Menurunkan tekanan darah hingga menjadi normal
 Prinsip Diet : Rendah Garam,Diit DASH
 Syarat Diet :
1. Energi cukup yaitu 1829,25 kkal
2. Protein cukup yaitu 15% kebutuhan total yaitu
68,3 gram
3. Lemak cukup 20% kebutuhan total yaitu 40,51
gram
4. KH 65 % kebutuhan total yaitu 296,2 gram
5. Vitamin C 90 mg
6. Mineral Na 2300 mg
7. Serat rendah < 10 mg dan cairan cukup 2 L/hari
8. Rute Oral
e. Kebutuhan zat Gizi :
Rumus Mifflin St. Jeour
BMR = (10 x BB) + (6,25 x TB)-(5 x usia) + 5
= (10 x 68) +(6,25 x 168)-(5 x 59) + 5
= 680 + 1012,5 – 295 + 5
= 1.402,5 kkal
TEE = BMR x FA
= 1.402,5x 1,3
=1.823,25 kkal

 Kebutuhan Zat Gizi Makro


Protein = 15% x 1.823,25 / 4 = 68,3 gram
Lemak = 20% x 1.823,25 / 9 =40,51 gram
KH = 65% x 1.823,25 /4 = 296,2 gram

 Kebutuhan Zat Gizi Mikro


Vitamin A = 700 RE
Vitamin C = 60 mg
Vitamin E = 10 mg
Zinc = 15 mg
Kalsium = 500 mg
Zat Besi = 26 mg
Serat = 28 mg

 Frekuensi makan 1 hari


Pagi : 25 % x 1932,45 kal = 483,11 kal
Selingan : 10 % x 1932,45 kal =193,245 kal
Siang : 30 % x 1932,45 kal = 579,735kal
Selingan : 10% x 1932,45 kal = 193,245kal
Malam : 25 % x 1932,45 kal = 483,11kal
 Contoh menu 1 hari
Pagi : Nasi, sup ikan sayur, jeruk
Selingan : puding buah
Siang : Nasi, ikan bumbu acar tim tahu, sayur bening, pepaya
Selingan : rujak
Malam : Nasi , ikan pepes,sate tempe,oseng sayur

d) Rencana konsultasi
Rencana konsultasi gizi dengan pasien dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4. Rencana Konsultasi Gizi Pada Pasien
Masalahgizi TujuanKonseling Materikonseling Keterangan
Asupan Oral  Memberikan  Pengertian  Topik :
TidakAdekuat pengetahuan diet yg Hiperkolestr
tentang diberikan ol
penerapan diet
yg dilaksanakan

 Memberikan  Menjelaskan  Sasaran :


penjelasan tujuan,prinsip pasien dan
tentangg bahan dan syarat keluarga
makanan yg diet
dianjurkan &
tidak dianjurkan
untuk di
konsumsi
 Menganjurkan  Bahan  Tempat :
untuk makanan yg Puskesmas
menerapkan dianjurkan & Nusa Indah
pola hidup sehat tidak  Metode :
dan pola makan dianjurkan konsultasi
yang seimbang. untuk di gizi
konsumsi  Media :
leaflet Diet
hiperkolestr
ol danfood
model.
 Waktu : ±
15 menit

A. PENERAPAN KONSELING GIZI


Konseling dilakukan pada pasien dan keluarga. Konseling dilakukan agar
pasien dan keluarga dapat mengerti dan merubah pola makanan sesuai dengan diet
yang diberikan.
1. Sasaran : Pasien hipertensi dan keluarga pasien
2. Tempat : Puskesmas Nusa Indah
3. Waktu : 10 menit
4. Media : food model dan leafleat Diit rendah Natrium
5. Metode : Konsultasi gizi
6. Pengkajian hambatan dan pemahaman awal
Tidak ada hambatan baik bahasa, kognitif, emosi, berbicara, membaca,
maupun fisik. Konselor dan pasien atau ibu yang memahami maksud dari harapa
konseling yang akan diberikan.
7. Isi materi
a. Menjelaskan status gizi dan asupan makan
Menanyakan pola makan dirumah dan menginformasikan kebutuhan gizi
pasien.
b. Menjelaskan tujuan diet
c. Menjelaskan syarat/prinsip diet
1. Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi
2. Memberikan makanan yang rendah Natrium
 Energi cukup sesuai dengan kebutuhan.
 Protein 15% kebutuhan total.
 Lemak 20% kebutuhan total.
 KH 65% sisa dari kebutuhan total.
 Vitamin dan Mineral diberikan sesuai kebutuan pasien
 Serat diberikan cukup 10 gram / hari
 Diet yang diberikan makanan seimbang
 Cairan cukup 2 L/hari
d. Menjelaskan bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan.

Bahan Makanan Yang Dianjurkan Yang dibatasi Yang dihindari


Kue, cake, biskuit,
Beras merah, roti
dan makanan yang
gandum, havermout,
terbuat dari tepung
makaroni, jagung,
Karbohidrat
kentang, ubi , sereal, dan
Gula pasir, gula
makanan lain yang
jawa, dan pemanis
mengandung serat tinggi
lainnya
Dagung tanpa lemak, Daging berlemak,
maksimal 50gr/kali otak hati, limpa,
Ayam / bebek tanpa
makan, udang dan ginjal, usus, sosis
Protein Hewani kulit, ikan segar, susu
kuning telur babat, cumi cumi
non fat
maksimal 2x dan makanan
perminggu kaleng
Tempe, tahu, oncom dan
Protein Nabati
kacang kacangan
 Lemak tak jenuh,
misal minyak
yang berasal dari
tumbuuh-
tumbuhan,
Makanan yang
minyak kacang
mengandung
tanah, minyak
lemak jenuh :
kelapa, minyak
jagung, minyak Misal misal
Lemak kedelai hewani : lemak
 Minyak wijen, sapi, lemak babi,
minyak biji bunga kambing, susu
matahari, minyak full cream, keju,
zaitun mentega.
 Makanan ditumis
lebih dianjurkan
daripada makanan
di goreng

Semua jenis seyuran


Sayur-Sayuran
dianjurkan
Semua jenis buah buahan
Buah – Buahan
dianjurkan
Minuman yang
mengandung
Lain-Lain
alkohol arak bir,
soft drink

1. Evaluasi dampak dan proses


a. Evaluasi Dampak
Untuk mengetahui apakah materi yang disampaikan dapat diterima
dengan baik, maka pada akhir konseling dilakukan evaluasi yaitu dengan
memberikan pertanyaan mengenai materi yang telah disampaikan. Adapun
pertanyaan-pertanyaan tersebut sebagai berikut:
1. Apakah tujuan dari diit Rendah natrium yang diberikan ke pasien?
2. Bahan makanan apa saja yang dianjurkan dan tidak dianjurkan dalam diit
Rendah natrium yang dijalani pasien?
3. Cara pengolahan makanan dan pengaturan makan pasien sesuai dengan diet
yang dijalani pasien?
Pasien atau keluarga pasien dapat mengerti penjelasan diet yang
diberikan untuk pasien jalani. Keluarga pasien juga ikut memotivasi pasien
untuk dapat menerapkan diet yang diberikan.

b. Evaluasi Proses
Isi materi, metode, media, dan waktu konsultasi gizi sudah sesuai
dengan yang telah direncanakan, pasien aktif mendengarkan penjelasan
konselor dengan baik, pasien aktif bertanya untuk makanan yang dianjurkan dan
tidak tianjurkan, pasien menjawab pertanyaan yang di ajukan. Pasien aktif
bertanya mengenai diet yang diberikan.Pasien menanyakan pada konselor hal-
hal yang belum dimengerti, dan konselor menjelaskan kembali hal-hal tersebut.
Pada akhir konseling, pasien menerima diet yang dianjurkan dan akan
menerapkanya .
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan. Berdasarkan anamnesa data
assessment pasien penderita penyakit hipertensi Berdasarkan hasil pengukuran
antropometri nilai IMT 26,15𝑘𝑔/𝑚2 dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki
status gizi overweight .Pasien diberikan diet rendah natrium untuk menormalkan
kadar natrium dengan memilih bahan makanan yang tepat.

B. Saran
a. Pasien melaksanakan aturan diet sesuai dengan anjuran diet yang diberikan.
b. Pasien menjalankan aktifitas atau olahraga secara teratur untuk menjaga
kesehatan.
c. Hendaknya dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium berikutnya untuk
mengetahui perkembangan kondisi pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S., 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, edisi ke-6. Jakarta: ramedia. Pustaka utama.
Supariasa. 2012. Pendidikan Dan Konsultasi Gizi. Jakarta : EGC
Sutanto. 2010.Penyakit Modern Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesterol, dan Diabetes.
Yogyakarta : CV Andi.
LAMPIRAN 1

Anda mungkin juga menyukai