Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH NUTRISI TERHADAP PERTUMBUHAN


DAN PERKEMBANGAN TANAMAN PAKCOY

XII MIA 5
KELOMPOK 3

1. Haikal Muhamad Purkon


2. Muhammad Syahrul
3. Santi Rahmawati
4. Sapa`at
5. Syakira Az-Zahra

SMA NEGERI 4 GARUT


Jl. Perkebunan Cisaruni-Giriawas No.1 Telp (0262)577164 Cikajang-Garut

Tahun Ajaran 2019-2020


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat
dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu
proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak
dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis
menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan
bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Tumbuhan memerlukan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya. Nutrisi yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro ( makronutrien ). Unsur makro
misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, posfor dan
magnesium. Sedangkan nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur
mikro ( mikronutrein ). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan , seng,
tembaga, molibdenum. Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup
menyebabkan tumbuhahan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan
menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.
Tanah yang subur adalah tanah yang dapat memenuhi kebutuhan unsur hara yang
diperlukan tumbuhan selama masa pertumbuhannya karena kandungan yang ada didalam
unsur hara sangatlah penting bagi tumbuhan.Tanaman memerlukan kondisi tanah tertentu
untuk menunjang pertumbuhannya yang optimum.Kondisi tanah tersebut meliputi faktor
kandungan air, udara, unsur hara dan penyakit. Kandungan unsur hara dalam bentuk ion
pada setiap jenis tanah itu berbeda sehingga apabila salah satu faktor tersebut berada
dalam kondisi kurang menguntungkan maka akan mengakibatkan terhambatnya
pertumbuhan tanaman yang disebut difisiensi, seperti batang tidak tumbuh, daun
berwarna kekuningan, tumbuhan berwarna pucat, memiliki bercak kemerahan pada daun,
dan akhirnya tanaman tersebut akan mati.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah jenis tanah berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman ?
2. Tanaman manakah yang dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat dan subur?
Mengapa demikian ?
3. Tanaman manakah yang berkembang lebih lambat atau tidak subur? Mengapa
demikian?

1.3 Hipotesa
Tanaman yang ditanam pada media yang kaya nutrisi (Tanah Gambut) akan lebih
cepat bertumbuh dan berkembang serta lebih subur jika dibandingkan dengan tanaman
yang ditanam pada media yang kurang subur (Tanah Pasir dan Tanah Liat).

1.4 Tujuan penelitian


Adapun tujuan kami melakukan penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah jenis tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan dan
perkembangan tanaman.
2. Untuk mengetahui tanaman manakah yang dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat
dan subur.
3. Untuk mengetahui tanaman manakah yang dapat tumbuh dan berkembang lebih
lambat dan tidak subur.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Manfaat untuk penulis :
Dengan adanya penulisan karya tulis ilmiah ini, dapat memberikan
pengalaman serta pengetahuan bagi penulis tentang pengaruh nutrisi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman Pakcoy dan perbedaan pertumbuhan dan
perkembangan biji Pakcoy yang diletakan di tanah yang berbeda jenis dan
kesuburannya.
2. Manfaat untuk pembaca :
2.1 Mengetahui apakah jenis tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman Pakcoy.
2.2 Mengetahui tanaman manakah yang dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat
dan subur dengan tanah yang berbeda.
2.3 Mengetahui tanaman manakah yang dapat tumbuh dan berkembang lebih lambat
atau tidak subur.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dibatasi lingkupnya pada dampak atau pengaruh nutrisi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan Pakcoy, yaitu dengan cara melakukan experiment
terhadap perbedaan biji Pakcoy yang diletakan pada jenis tanah yang berbeda (tanah
pasir, tanah liat, dan tanah gambut).

1.7 Dasar Teori


1.7.1 Pengertian pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan adalah adanya perubahan bentuk dikarenakan bertambahnya
jumlah sel yang diikuti dengan pembesaran ukuran sel-sel yang membentuk
makhluk hidup tersebut. Pertumbuhan merupakan proses irreversible atau tidak
dapat kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan pada makhluk hidup bisa dilihat
dari ukuran yang semakin membesar. Pada tumbuhan sendiri ditandai dengan
ukuran yang semakin bertambah. Akar dan batang yang semakin besar dan kuat.
Perkembangan adalah proses perubahan fungsi organ-organ tubuh yang
menjadi lebih kompleks. Perkembangan terjadi karena adanya diferensiasi sel.
Diferensiasi sel adalah proses mekanisme yang menyebabkan sel dengan struktur
dan fungsi yang sama menjadi berbeda, menjadi jaringan yang dewasa.

1.7.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


1. Faktor Dalam (Internal)
a. Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari
induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk
tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan
sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk
hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan
tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan
dan perkembangannya.
Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-
satunya faktor yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan,
karena juga dipengaruhi oleh faktor lainnya. Misalnya tanaman yang
mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya
akan tumbuh dengan cepat, lekas berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam
di lahan subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan
kondisi lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya
menjadi kurang baik. Demikian juga ternak unggul hanya akan berproduksi
secara optimal bila diberi pakan yang baik dan dipelihara di lingkungan
yang sesuai.
b. Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai
fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan
pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh.
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
makhluk hidup beragam jenisnya.
2. Faktor Luar (External)
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor
lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup adalah sebagai berikut.
a. Makanan atau Nutrisi Makanan
Makanan atau Nutrisi Makanan merupakan bahan baku dan sumber
energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan
akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kamu harus cukup makan
makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan
tubuhmu.
Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua zat ini diperoleh dari
makanan. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air
dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan
karbon dioksida (CO2) diubah menjadi zat makanan dengan bantuan sinar
matahari. Meskipun tidak berperan langsung dalam fotosintesis, zat hara
diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Coba kamu amati, tanaman padi yang terlambat dipupuk, daunnya akan
berwarna kekuningan. Setelah dipupuk, daun tanaman padi itu akan
kembali berwarna hijau dan tumbuh dengan baik. Mengapa demikian? Di
dalam pupuk terkandung zat hara yang penting sebagai nutrisi tanaman.
b. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk
fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat
pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang
terdapat pada ujung batang. Bila kamu menyimpan kecambah di tempat
gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih
tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning-
kuningan karena kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia juga
membutuhkan cahaya matahari untuk membantu pembentukan vitamin D.
c. Air dan kelembapan
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untukpertumbuhan dan
perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air,
makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia
di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan
kematian. Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara
atau tanah. Tanah yang lembab berpengarauh baik terhadap pertumbuhan
tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh
tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi
sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel.
d. Tanah
Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan
optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan
nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan
lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.
1.7.3 Jenis-Jenis Tanah
1. Tanah humus
Secara sederhana tanah humus didefinisikan sebagai material organik
yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun-daunan ataupun ranting-
ranting tanaman yang membusuk (mengalami dekomposisi) yang akhirnya
berubah menjadi humus (bunga tanah), dan kemudian menjadi tanah yang
berada dalam keadaan stabil, dan berwarna coklat kehitaman. Sedangkan
secara lebih kimia, humus didefinisikan sebagai suatu komplek organik
makromolekular yang mengandung banyak cincin dan subtituen-subsituen
polar seperti fenol, asam karbosilat, dan alifatik hidroksida.
Ciri-ciri tanah humus :
a. Berada dipermukaan tanah
b. Warnanya gelap
c. Terbentuknya dari pembusukan sisa makhluk hidup
d. Sangat bagus untuk pertanian/bercocok tanam
2. Tanah liat
Tanah liat adalah tanah yang strukturyang besar seperti bongkahan.
Tanah liat memilki tipe butiran-butiran tanah yang keras.
Ciri-ciri tanah liat :
a. Berwarna ke abu-abuan
b. Apabila kering mudah dilalui air
c. Butiran tanahnya keras dan lengket
3. Tanah pasir
Tanah pasir memiliki ciri-ciri yaitu mengandung butiran pasir yang
sangat banyak, meski tanah pasir ini mudah menyerap air akan tetapi sangat
sulit untuk ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan. Tanah pasir adalah tanah yang
bersifat kurang baik bagi tanaman kerena terbentuk dari batuan beku serta
batuan sedimen yang memiliki butiran kasar dan berkerikil.
Ciri-ciri tanah pasir :
a. Terdapat banyak butiran pasir
b. Sangat mudah dilalui air
c. Sedikit mengandung bahan organic
d. Tidak bagus untuk bercocok tanam
1.7.4 Klasifikasi Tanaman Pokcay
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigana
Spesies : V. Radiata

1.8 Metode Penelitian


1.8.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode penelitian eksperimen.
Berikut beberapa pengertian menurut para ahli mengenai metode penelitian
eksperimen.
Arboleda (1981: 27) mendefinisikan eksperimen sebagai suatu penelitian
yang dengan sengaja peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih
variabel dengan suatu cara tertentu sehingga berpengaruh pada satu atau lebih
variabel lain yang di ukur. Selain itu, Gay (1981: 207-208) menyatakan bahwa
metode penelitian eksperimental merupakan satu-satunya metode penelitian yang
dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab
akibat). Dalam penelitian eksperimen dilakukan manipulasi paling sedikit satu
variabel, mengontrol varibel lain yang relevan dan mengobservasi efek atau
pengaruhnya terhadap satu atau lebih variabel terikat.
Kerlinger (2006: 315) menambahkan definisi eksperimen sebagai suatu
penelitian ilmiah dimana peneliti memanipulasi dan mengontrol satu atau lebih
variabel bebas dan melakukan pengamatan terhadap variabel-variabel terikat
untuk menemukan variasi yang muncul bersamaan dengan manipulasi terhadap
variabel bebas tersebut. Lebih lanjut dijelaskan, variabel yang dimanipulasi
disebut variabel bebas dan variabel yang akan dilihat pengaruhnya disebut
variabel terikat.
Sementara itu, tujuan penelitian eksperimen diungkapkan oleh Isaac dan
Michael (1977: 24) yaitu untuk meneliti kemungkinan sebab akibat dengan
mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan pada satu atau lebih kelompok
eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok
kontrol yang tidak diberi perlakuan. Dalam penelitian eksperimen, dibedakan
pengertian antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan berupa variabel bebas,
sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan
apapun atau diberi perlakuan natural (Azwar, 2007: 110).
Berdasarkan pendapat beberapa ahli yang dinyatakan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengidentifikasi hubungan sebab akibat dari satu atau lebih variabel terikat
dengan melakukan manipulasi variabel bebas pada suatu keadaan yang terkendali
(variabel kontrol).

1.8.2 Varibael Penelitian


a. Variabel Bebas
 Tanah Humus
 Tanah Pasir
 Tanah Liat
b. Variabel Terikat
 Tinggi batang
 Jumlah daun
c. Variabel Kontrol
 Pot
 Cahaya
 Air
 Kelembaban
 Pokcay
 Gravitasi
1.8.3 Agenda Peneliti an
NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
1 Pembuatan Proposal Senin, 11-12
Agustus 2019
2 Penyiapan Alat dan Selasa, 13-18
Bahan Agustus 2019
3 Pelaksanaan Senin, 19-31
Praktikum Agustus 2019
4 Analisis Hasil Minggu, 01-15
Praktikum September 2019
5 Membuat Laporan Senin, 16-30
September 2019

1.8.4 Daftar Pustaka


https://www.google.com/amp/s/byunliza65.wordpress.com/2017/08/06/laporan-
penelitian-pengaruh-nutrisi-terhadap-pertumbuhan-tumbuhan-kacang-hijau-
brightyun/amp/

https://www.eurekapendidikan.com/2015/11/metode-penelitianeksperimen.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai