PENDAHULUAN
Dunia pendidikan kita masih jauh dari kata ideal. siapa pun pasti setuju
bahwa masih banyak persoalan yang harus meluntur, keramahan yang menipis,
kepekertian yang memudar, keteladanan yang menghilang, dan prestasi belajar
yang rendah merupakan aspek yang mudah diamati atas ketidakoptimalan kinerja
pendidikan nasional.
LANDASAN TEORI
2.1.1 Profesi
Kata profesi berasal dari akar kata to profess yang berarti janji terbuka.
Maksudnya, seseorang melaksanakan pekerjaan tertentu karena ada semacam janji
yang berupa panggilan nurani atau pengabdian seseorang terhadap pekerjaan
tersebut (Piet Sahertian, 1994: 26). Kata profesi juga dapat dilacak dari akar kata
profession (Inggris) dan profecus (Latin) yang berarti mengakui, pengakuan,
menyatakan mampu atau ahli dalam melaksanakan pekerjaan tertentu (Sudarwan
Danim, 2002: 20).
2.1.2 Profesional
2.1.3 Profesionalisme
Ahli lain menyatakan ada enam kateristik profesi, yaitu: (1) Kemampuan
intelektual yang diperoleh melalui pendidikan. (2) Memiliki pengetahuan
spesialisasi. (3) Memiliki pengetahuan praktis yang dapat digunakan langsung
orang lain atau klien. (4) Memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan. (5)
Mementingkan kepentingan orang lain. Dan (6) memiliki kode etik (Budiman,
2012: 160).
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kata profesi berasal dari akar kata to profess yang berarti janji terbuka.
Maksudnya, seseorang melaksanakan pekerjaan tertentu karena ada semacam janji
yang berupa panggilan nurani atau pengabdian seseorang terhadap pekerjaan.
Profesional adalah orang yang melaksanakan profesi yang berpendidikan minimal
S1 dan mengikuti pendidikan profesi atau lulus ujian profesi. Profesionalisme
adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan
secara professional oleh orang yang professional.
Ahli lain menyatakan ada enam kateristik profesi, yaitu: (1) Kemampuan
intelektual yang diperoleh melalui pendidikan. (2) Memiliki pengetahuan
spesialisasi. (3) Memiliki pengetahuan praktis yang dapat digunakan langsung
orang lain atau klien. (4) Memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan. (5)
Mementingkan kepentingan orang lain. Dan (6) memiliki kode etik (Budiman,
2012: 160).
Pengembangan profesi guru dimaksudkan sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan taraf atau derajat profesional seorang guru menyangkut kompetensi
guru, baik penguasaan materi ajar ataupun penguasaan metodologi pengajaran,
serta sikap professional guru menyangkut motivasi dan komitmen guru dalam
menjalankan tugas sebagai guru (Budiman, 2012: 181).
DAFTAR PUSTAKA