Anda di halaman 1dari 3

INDIKATOR MUTU WAJIB

1. Kepatuhan Identifikasi Pasien


2. Emergency Respon Time (Waktu Tanggap Pelayanan Gawatdarurat (≤ 5 menit)
3. Waktu Tunggu Rawat Jalan
4. Penundaan Operasi Elektif
5. Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis
6. Waktu Lapor Hasil Tes Kritis laboratorium
7. Kepatuhan penggunaan formularium nasional bagi RS provider BPJS
8. Kepatuhan penggunaan formularium RS non provider BPJS
9. Kepatuhan cuci tangan
10. Kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh pada pasien rawat inap
11. Kepatuhan pada clinical pathway
12. Kepuasan pasien dan keluarga
13. Kecepatan respon terhadap komplain

INDIKATOR MUTU KLINIS

1. Kelengkapan asesmen medis dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk rawat inap
2. Ketidakpatuhan pendokumentasian asesmen nyeri secara kontinyu di status pasien
3. Kerusakan sampel darah
4. Tidak terlaporkannya hasil kritis
5. Penolakan expertise
6. Keterlambatan hasil foto rawat jalan
7. Pemeriksaan ulang radiologi
8. Tidak dilakukannya asesmen awal radiologi
9. Tidak dilakukannya penandaan lokasi operasi
10. Operasi ulang dengan diagnosa sama dan atau komplikasinya
11. Kesalahan prosedur operasi
12. Kesalahan lokasi operasi
13. Kesalahan diganosa pre dan post operasi
14. Kesalahan penyerahan perbekalan farmasi
15. Ketidaktepatan pemberian obat (5 benar)
16. Ketidaklengkapan asesmen pre anastesi
17. Kejadian reaksi transfusi
18. Ketidaklengkapan informed consent
19. Ketidaklengkapan catatan medis pasien (KLPCM)
20. Infeksi daerah operasi (IDO)
21. Sepsis
22. Infeksi luka infus (ILI/Plebitis)
23. Infeksi aliran darah primer (IADP)
24. Infeksi saluran kemih (ISK)
25. Pneumonia akibat pemakaian ventilator (Ventilator Associated Pneumonia/VAP)
26. Kejadian dekubitus selama masa perawatan
27. Ketidaktepatan identifikasi pasien
28. Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai
29. Kejadian pasien jatuh
30. Pasien stroke ischemic yang tidak mendapatkan terapi anti trombotik pada saat KRS
31. Pasien stroke yang tidak mendapatkan edukasi selama masa perawatan di rumah sakit
32. Pasien IMA yang tidak mendapatkan terapi aspirin (anti trombotik) dalam waktu 24 jam
sejak datang ke Rumah Sakit
33. Bayi baru lahir yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif selama masa rawat inap
34. Pasien asma anak yang tidak mendapatkan bronkodilator selama masa rawat inap
35. Penanganan pasien tuberkulosis yang tidak sesuai strategi DOTS (Directly Observed
Treatment Shortcourse)
36. Proporsi pasien TB paru terkonfirmasi bakteriologis di antara terduga TB
37. Angka konversi
38. Angka kesembuhan
39. Kematian ibu melahirkan karena eklampsi
40. Kematian ibu melahirkan karena perdarahan
41. Ketidakmampuan menangani BBLR 1500-2500gr
42. Keterlambatan operasi sectio caesarea
43. Keterlambatan penyediaan darah
44. Kejadian tidak dilakukan inisiasi menyusu dini (IMD) pada bayi baru lahir
45. Angka perawatan ulang
46. Pasien yang kembali ke Instalasi Pelayanan Intensif (ICU) dengan kasus yang sama <72
jam
47. Kejadian pulang atas permintaan sendiri
48. Kesalahan tindakan rehabilitasi medis
49. Ketidaklengkapan pengisian resume medis rawat jalan
50. Sisa makan siang pasien non diit
51. Kesalahan diit pasien
52. Ketidaklengkapan laporan operasi
53. Ketidaklengkapan laporan anastesi
54. Insiden tertinggalnya instrumen/kasa/benda lain saat operasi
55. Keterlambatan waktu mulai operasi >30 menit
56. Ketidakpatuhan pendokumentasian asesmen nyeri
57. Insiden kesalahan setting ventilator
58. Insiden vagal reflex pada pemasangan ET
59. Keterlambatan waktu penerimaan obat racikan
60. Keterlambatan waktu penerimaan obat non racikan
61. Kesalahan penulisan jenis komponen darah pada kitir/label darah
62. Kesalahan pemeriksaan golongan darah
63. Kesalahan jenis komponen darah
64. Pasien rehabilitasi medis yang drop out
65. Keterlambatan waktu tindakan hemodialisa
66. Insiden kesalahan setting program hemodialisa
67. Insiden ketidaktepatan insersi vena dan arteri pada pasien hemodialisa
68. Kegagalan uji Bowie Dick
69. Keterlambatan waktu tindakan endoskopi
70. Insiden vagal refex pada tindakan gastroskopi
71. Insiden ruptur colon pada tindakan kolonoskopi
72. Kesalahan posisi pasien dalam pemeriksaan radiologi
73. Kesalahan cetak film pada pemeriksaan radiologi
74. Penomeran rekam medis ganda/dobel
75. Kehilangan dokumen rekam medis pasien rawat jalan
76. Angka kelengkapan pengisian surgical checklist di kamar operasi
77. Kepatuhan penggunaan formularium nasional
78. Kematian pasien IGD

INDIKATOR MUTU MANAJEMEN

1. Kecepatan respon terhadap komplain (KRK)


2. Ketidaktepatan billing resep obat pasien IGD
3. Keterlambatan waktu menangani kerusakan alat
4. Keterlambatan respon time genset
5. Linen hilang
6. Ketidaktepatan administrasi keuangan laboratorium
7. Ketidaklengkapan dokumen pendukung penagihan
8. Tidak terisinya angket keupasan pasien rawat jalan
9. Keterlambatan waktu penanganan kerusakan hardware/jaringan
10. Ketidaksesaian surat pesanan(SP) dengan fisik/bahan
11. Keterlambatan pelayanan ambulans di rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai