Abstrak Abstract
43
JIKMU, Vol. 5, No. 1, Januari 2015
44
Paruntu, Rattu dan Tilaar, Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat (kunjungan rawat jalan mencapai 315.571
bahwa masih banyak kekurangan tenaga orang atau 99,58%) dan angka kematian
kesehatan bila dihitung berdasarkan bayi (58/1000 kelahiran hidup, target MDGs
metode ratio penduduk per kabupaten/kota 23/1000 kelahiran hidup).
dan disisi lain ada juga yang mengalami
Keputusan Menteri Kesehatan nomor
kelebihan. Dengan kurangnya tenaga
81 Tahun 2004 tentang Penyusunan
kesehatan terjadi perangkapan tugas yang
Perencanaan Sumber Daya Manusia
menyebabkan beban kerja bertambah
Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kab/Kota
sehingga kualitas mutu pelayanan
serta Rumah Sakit mengatur tentang
berkurang. Demikian juga sistem
jumlah tenaga kesehatan terrendah di
pencatatan dan pelaporan terpadu
puskesmas adalah 17 orang dan tertinggi
puskesmas tidak berjalan sebagaimana
42 orang. Berdasarkan data Dinas
mestinya. Juga adanya fasilitas kesehatan
Kesehatan Kabupaten Minahasa tahun
yang tidak terpakai akibat tidak adanya
2013 jumlah tenaga kesehatan di
tenaga kesehatan serta tidak meratanya
puskesmas bervariasi antara 8 sampai
distribusi tenaga kesehatan di setiap sarana
dengan 31 orang tiap puskesmas. Kondisi
kesehatan. Hal ini dapat berpengaruh pada
di atas menunjukkan bahwa jumlah dan
derajat kesehatan masyarakat dengan
pendistribusian tenaga kesehatan di
masih tingginya angka kesakitan
45
JIKMU, Vol. 5, No. 1, Januari 2015
Kabupaten Minahasa masih sangat kurang mendalam dengan informan diolah dan
dan tidak merata. Pada tahun 2012 jumlah dianalisis dengan metode pendekatan
puskesmas di Kabupaten Minahasa analisis isi (content analysis).
bertambah dari 19 puskesmas menjadi 21
puskesmas, bertambah 2 puskesmas tanpa
adanya pengadaaan tenaga kesehatan.
Penerimaan pegawai negeri sipil di Dinas Hasil dan Pembahasan
Kesehatan Kabupaten Minahasa untuk
puskesmas terakhir tahun 2011 dengan Berdasarkan hasil observasi dokumen
jumlah yang diterima 5 orang. Menurut terhadap puskesmas didapatkan hasil
data dari kasubag kepegawaian Dinas bahwa sebagian besar dokumen
Kesehatan Kabupaten Minahasa rata-rata perencanaan sumber daya manusia
pegawai yang pensiun setiap tahun 11 kesehatan pada masing-masing informan
orang dari tahun 2011-2013 (2011: 8 kurang lengkap. Rinciannya dapat dilihat
orang, 2012: 10 orang dan 2013: 14 orang) pada lampiran 6. Matriks reduksi hasil
dan sampai tahun ini (2014) belum ada observasi perencanaan sumber daya
penerimaan pegawai. Berdasarkan data manusia kesehatan di puskesmas.
dan permasalahan yang ada maka penulis
tertarik melakukan penelitian untuk Penilaian masing-masing dokumen
mendapatkan informasi yang mendalam untuk setiap informan diberi skor sebagai
tentang kegiatan penyusunan rencana berikut :
kebutuhan SDM kesehatan puskesmas di Nilai 2 : Ada dan lengkap dokumen
Kabupaten Minahasa tahun 2014.
Nilai 1 : Ada dokumen tapi tidak
Tujuan yang ingin dicapai dari lengkap
penelitian ini adalah untuk menganalisis
perencanaan kebutuhan SDM di Nilai 0 : Tidak ada dokumen
Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Kemudian didapatkan total nilai dan
Minahasa. dikelompokkan sebagai berikut :
Total Nilai 26 – 31 = Amat Baik
Total Nilai 20 – 25 = Baik
Metode
Total Nilai 14 – 19 = Cukup
Jenis penelitian ini adalah penelitian Total Nilai 8 – 13 = Kurang
kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada
bulan April sampai Agustus 2014 di Total Nilai < 8 = Amat
Puskesmas Kabupaten Minahasa. Kurang
Informan dalam penelitian ini dipilih 7 Hasil reduksi :
orang ialah Kepala Dinas Kesehatan,
Kepala Sub Bagian Kepegawaian Dinas 4 (empat) puskesmas memperoleh total
Kesehatan, Kepala Sub Bidang Formasi nilai 8 – 13. Dari beberapa kriteria
Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah, observasi tersebut didapatkan hasil dari 4
Kepala Puskesmas sebanyak 4 orang di 4 (empat) puskesmas termasuk dalam
Puskesmas. Pengambilan sampel informan kategori kurang, artinya dokumen tentang
Puskesmas didasarkan atas pertimbangan Perencanaan Sumber Daya Manusia
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri Kesehatan di Puskesmas Kabupaten
berdasarkan ciri atau sifat populasi. Minahasa masih kurang lengkap.
Pengumpulan data primer dilakukan 1. Pengadaan sumber daya manusia
dengan cara Wawancara mendalam (Dept
Interview). Data hasil wawancara Sumber daya manusia kesehatan
merupakan asset yang sangat vital, karena
46
Paruntu, Rattu dan Tilaar, Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
itu keberadaannya dalam organisasi tidak terjadinya beban kerja yang meningkat dan
bisa digantikan oleh sumber daya lainnya. pelayanan yang tidak maksimal serta
Betapapun modern teknologi yang program-program kesehatan untuk
digunakan atau seberapa banyak dana yang masyarakat tidak berjalan dengan baik,
disiapkan, namun tanpa dukungan sumber sementara itu setiap tahunnya melalui
daya manusia yang memiliki kemampuan aspirasi masyarakat banyak dilakukan
profesional, semuanya menjadi tidak pemekaran desa dan kecamatan baru yang
bermakna (Yuniarsih dan Suwatno, 2011). menuntut pembangunan puskesmas dan
puskesmas pembantu baru untuk
Ketersediaan sumber daya manusia
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
kesehatan sangat mempengaruhi
masyarakat. Secara fisik sarana puskesmas
keberhasilan pembangunan kesehatan.
setiap tahunnya terus bertambah,
Pengadaan sumber daya manusia
sementara ketersediaan sumber daya
kesehatan bertujuan untuk menetapkan
manusia kesehatan yang selama ini
jumlah dan jenis tenaga yang sesuai
kurang, tentunya akan mengalami
dengan kebutuhan. Apabila kebutuhan
kekurangan yang semakin besar.
sumber daya manusia tidak direncanakan
Kebijakan yang ditempuh haruslah
dengan baik maka akan terjadi kekurangan
memiliki agenda yang jelas untuk jangka
tenaga yang mempengaruhi pelayanan
pendek, menengah maupun jangka
serta kenyamanan pasien dan
panjang.
mengakibatkan beban kerja meningkat.
Rivai (2009), menyatakan alasan yang
Dalam penyusunan kebutuhan sumber
mendorong suatu organisasi melakukan
daya manusia kesehatan, pengadaannya
pengadaan pegawai adalah berdirinya
melalui usulan dari pihak puskesmas
organisasi baru, adanya perluasan kegiatan
dikoordinasikan dengan dinas kesehatan
organisasi, terciptanya pegawai-pegawai
dan dinas kesehatan mengusulkannnya ke
dan kegiatan-kegiatan baru, adanya
badan kepegawaian dan diklat daerah serta
pegawai yang pindah ke organisasi
badan kepegawaian negara. Menurut hasil
lainnya, adanya pegawai yang berhenti, baik
wawancara, yang berperan dalam hal
dengan hormat maupun tidak dengan
pengadaan sumber daya manusia
hormat, adanya pegawai yang berhenti
kesehatan ialah dinas kesehatan dan yang
karena memasuki usia pensiun dan adanya
terkait puskesmas dalam hal pengusulan dan
pegawai yang meninggal dunia.
koordinasi serta pembiayaan adalah
pemerintah daerah. Siagian (2013), menyatakan dalam
melaksanakan tugas pengadaan harus
Kondisi kuantitas sumber daya
berdasarkan pada perencanaan sumber
manusia kesehatan yang ada di puskesmas
daya manusia yang telah ditentukan
menurut hasil wawancara masih berada jauh
sebelumnya karena dalam rencana tersebut
dari standar yang diatur dalam Kepmenkes
telah ditetapkan berbagai persyaratan yang
nomor 81 tahun 2004 tentang Pedoman
harus dipenuhi. Manajer yang memimpin
Penyusunan Perencanaan Sumber Daya
satuan kerja dimana terdapat lowongan
Manusia Kesehatan di Tingkat Propinsi,
juga harus diminta pendapatnya, bahkan
Kabupaten/Kota, serta Rumah Sakit.
juga preferensinya karena merekalah yang
Jumlah sumber daya manusia kesehatan di
akan mempekerjakan tenaga kerja baru itu.
puskesmas rawat jalan minimal adalah 17
orang dan maksimal 42 orang rawat inap. Berdasarkan hasil wawancara dan
Data hasil wawancara dan observasi pengamatan dokumen di puskesmas
dokumen didapat jumlah sumber daya diketahui bahwa perencanaan pengadaan
manusia kesehatan di puskesmas bervariasi sumber daya manusia kesehatan tidak
dari 8 sampai dengan 31 orang. Hal ini berjalan dengan baik karena tidak
membuat menggunakan metode yang jelas.
47
JIKMU, Vol. 5, No. 1, Januari 2015
48
Paruntu, Rattu dan Tilaar, Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
49
JIKMU, Vol. 5, No. 1, Januari 2015
50
Paruntu, Rattu dan Tilaar, Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
51
JIKMU, Vol. 5, No. 1, Januari 2015
52
Paruntu, Rattu dan Tilaar, Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
53