PENINJAUAN KEMBALI
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA PAREPARE
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Parepare Tahun 2011-2031 yang ditetapkan melalui
Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011, telah memasuki tahun ke-5 (lima). Selama kurun waktu tersebut,
kebijakan nasional dan daerah telah mewarnai pembangunan di Kota Parepare, dan beberapa diantaranya
tidak tercantum di dalam RTRW Kota Parepare ini yang telah ditetapkan. Sebagai rujukan utama dalam
pelaksanaan pembangunan yang bersifat spasial di Kota Parepare, RTRW ini memiliki fungsi
dan kedudukan sebagai pedoman pembangunan seluruh sektor, dan harus mengakomodasi seluruh kebijakan
pembangunan yang telah ditetapkan dalam peraturan perundangan.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas, Pemerintah Kota Parepare melalui kinerja Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Parepare melaksanakan Peninjauan Kembali RTRW Kota Parepare
Tahun 2015. Kegiatan Peninjauan Kembali (Evaluasi) ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah substansi
RTRW Kota Parepare masih relevan dengan dinamika pembangunan yang terjadi, dan sejauhmana
RTRW ini dimplementasikan. Dalam hal ini peninjauan kembali Rencana RTRW Kota Parepare
merupakan proses kebijakan publik untuk mempertegas peran dan fungsinya sebagai kebijakan
spasial yang mengikat. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang, kegiatan Peninjauan Kembali tidak diartikan sebagai upaya untuk melakukan pemutihan
penyimpangan pelaksanaan pemanfaatan ruang. Oleh karena itu, kegiatan peninjauan kembali harus dilakukan
BAPPEDA Kota Parepare Tahun 2015 |
PK PENINJAUAN KEMBALI RTRW KOTA PAREPARE
kajian secara utuh dalam melihat keseluruhan kinerja penataan ruang dan menghasilkan
penyempurnaan substansi RTRW Kota Parepare, dan tidak menyusun rencana yang baru. Kegiatan
Peninjauan Kembali RTRW Kota sebagaimana dimaksud pada Pasal 16 ayat (1) UU No.
26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dapat menghasilkan rekomendasi berupa
rencana tata ruang yang ada dapat tetap berlaku sesuai dengan masa berlakunya atau
rencana tata ruang yang ada perlu direvisi.
Untuk kondisi yang pertama maka tidak perlu dilakukan peninjauan kembali
tetapi yang dibutuhkan adalah penertiban. Penertiban dalam hal ini dapat mencakup
perubahan pemanfaatan agar menjaga konsistensi rencana dan penyempurnaan
Maksud dari kegiatan Peninjauan Kembali RTRW ini adalah melakukan evaluasi
terhadap subtansi RTRW Kota Parepare sebagai masukan terhadap Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Pare yang telah berjalan selama 5 (lima) tahun.
Sedangkan tujuannya untuk mengkaji sejauh mana rencana yang tertuang
dalam RTRW Kota Parepare yang telah ditetapkan dalam Perda no. 10 tahun 2011
telah diimplementasikan, mereview kesesuaian pola ruang, struktur ruang dan
perencanaan antara RTRW Kota Parepare dan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
atau RTRWN sebagai arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah
Negara serta memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang terjadi dalam
kurun waktu 5(lima) tahun terakhir di Provinsi ini yang kemudian melahirkan sebuah
rekomendasi apakah dilakukan revisi atau tidak terhadap RTRW Kota Parepare.
29. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 12 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013 - 2018 (Lembaran Daerah
Kota Parepare Tahun 2014 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Kota
Parepare Nomor 112).
Lingkup kegiatan Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Kota Parepare ini
adalah sebagai berikut ;
Melakukan konsolidasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tentang Peninjauan
Kembali RTRW
Melakukan Pembahasan Analisis Aspirasi SKPD terhadap RTRW
Pembahasan hasil Analisis SKPD terhadap RTRW
Pembahasan hasil Analisis SKPD terhadap RTRW dan stakeholder terkait (dunia
usaha dan masyarakat)
Melakukan desk study berupa evaluasi terhadap RTRW Kota Parepare yang akan
ditinjau kembali. Kegiatan ini tidak akan terlepas dari prosedur dan mekanisme
yang ditetapkan dalam UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang.
Melakukan Focus Group of Discussion (FGD) di daerah dalam rangka menghimpun
masukan dan evaluasi terhadap RTRW Kota Parepare yang telah berjalan selama
5 tahun.
Melakukan Rapat Koordinasi BKPRD tentang Peninjauan Kembali RTRW Kota
Parepare dalam rangka finalisasi beberapa muatan substansi terkait dinamika
pembangunan di Kota Parepare baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun
faktor eksternal.
2. Rencana Pola Ruang; Evaluasi terkait dengan Pola Ruang dalam RTRW Kota
Parepare, terjadi penyesuaian pada beberapa komponen pola ruang Kota Parepare,
sebagai berikut:
a. Kawasan Lindung. Kawasan lindung berupa ruang terbuka hijau (RTH) Kota
sebagaimana dimaksud dalam pasal 34 huruf f Perda Nomor 10 Tahun 2011
tentang RTRW Kota Parepare, merupakan Hutan Kota Alitta seluas kurang
lebih 84,7 Ha merupakan hutan produksi di Kota Parepare.
b. Kawasan Lindung. Kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud dalam
pasal 35 Perda Nomor 10 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Parepare, berlokasi
tersebar di Kecamatan Bacukiki dirumuskan memiliki luas kurang lebih 2.050
hektar.
c. Kawasan Lindung. Kawasan hutan mangrove sebagaimana dimaksud dalam
pasal 36 Perda Nomor 10 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Parepare,
dirumuskan termasuk di wilayah tonrangeng di kelurahan lumpue Kecamatan
Bacukiki Barat
d. Kawasan Lindung; Ruang Terbuka Hijau sebagaimana dimaksud dalam
pasal 40 ayat (4) Perda Nomor 10 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Parepare,
dirumuskan untuk Taman RT dan RW yang tidak mempunyai lahan/lokasi
diarahkan untuk membuat taman vertical garden, serta Unit-unit
pengembangan Perumahan wajib membuat taman vertical garden.
e. Kawasan Wisata; Kawasan wisata budaya sebagaimana dimaksud dalam
pasal 46 ayat (3) Perda Nomor 10 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Parepare,
dirumuskan untuk Penambahan Kawasan pariwisata budaya Kampung Pesisir
Tonrangeng di Kelurahan Lumpue Kecamatan Bacukiki Barat, kawasan Muara
Salo Karajae Kawasan Pelestarian Budaya Pesisir/Maritim di Kelurahan
Sumpang Minangae, Kecamatan Bacukiki Barat, dan perlu ditetapkan Kawasan
Pusaka yaitu zona pelestarian cagar budaya dan warisan budaya tak benda
sesuai UU No. 11/2010 tentang Cagar Budaya.
1.6. REKOMENDASI
Mengetahui,
WaliKota Parepare
Anggota
Asisten Bidang Pemerintahan Asisten Bidang Ekonomi, Anggota Komisi III DPRD
Pembangunan dan Kesejahteraan Kota Parepare
Kepala Dinas Tata Ruang dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kepala Badan Lingkungan Hidup
Pengawasan Bangunan
Badan Pertanahan Nasional Kepala Dinas Perindustrian, Kepala Kantor Satuan Polisi
Perdagangan, Koperasi dan UKM Pamong Praja
ABD AZIS, S.IP Drs. H. AMIR SABBI, M.Si HASAN GINCA, SE., M.Si
Kepala Bagian Pengelolaan Aset Kepala Bagian Pembangunan Kepala Bagian Ekonomi Setdako
Setdako Setdako
Kepala Bagian Hukum dan Kepala Bagian Pemerintahan Kepala Bidang Perencanaan Wilayah
Perundang-undangan Setdako Setdako Bappeda
Kepala Bidang Tata Ruang dan Kepala Bidang Perencanaan Kepala Bidang Pengawasan Bangunan
Tata Bangunan Dinas Tata Ruang Ekonomi Bappeda Dinas Tata Ruang dan Pengawasan
Kepala Bidang Kehutanan Dinas Kepala Bidang Perumahan dan Camat Soreang
Pertanian, Kehutanan, Perikanan Permukiman Dinas Tata Ruang dan
dan Kelautan Pengawasan Bangunan
Ir. MARHUSAID HARUN, M.Si M. ANWAR AMIR, S.STP.,M.Si HAMRI HADDADE, S.Pd
Kepala Bidang Teknik PDAM Kasubid Prasarana dan Penataan Kasubid Lingkungan Hidup dan
Ruang Bappeda Konservasi SDA Bappeda