Anda di halaman 1dari 49
TEKNIK MENGGUNAKAN ALAT UKUR Pecks > i PENGENALAN PROGRAM STUDI ATML ST. MIKAEL SURAKARTA PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN URAN PANJANG: Memperbandingkan dengan Satuan pan jang. | satuan panjang adalah Meter dan Inchi UKURAN UDOT: KURAN WARTU: Memperbandingkan denga Memperbandingkan .... satuan sudut. Satuan sudut adalah Terajad. LANGSUNG TERBACA ALAT: Dapat diatur dan dibaca lang~ sung. (vernier caliper, micrometer, 1a) HASIL;Ukuran sesungguhnga (langsung) TIDAK LANGSUNG TERBACA ALAT; 1, Alat perantara (bevel, caliper) @, Alat setting (dial indicator) HASIL:1. Ukuran sesungguhnya 2. Selisih dari vkuran PENERA (GAUGING) ALAT: Gauge tetap & bevel (dapat diatur) (plug,snap gauge,feeler, all) HASIL:ukuran dalam batas toleransi atau lebih. 1 3 4 5. 6, 7. 8 De 10, ems sa ett ee eae PE =NGENALAN PROGRAM STUDI 2 = ATMI ST. MIKAEL. SURAKARTA ATURAN PEMAKAIAN ALAT UKUR Pilihlah alat ukur yang paling sesuai dengan tuntutan, supaya ketepatan ukuran (accuracy) yang diinginkan terpenuhi. Alat ukur harus dilindungi (dibebaskan ) dari debu, kotoran dan tatal (ships). Qlat ukur Juga harus disimpan terpisah dari alat ukur yang lain. Selalu. memperhatikan Penggunaan kekuatan pengukuran (measuring force) Yang benar. Bila akan memakai alat ukur, pastikan bahwa permukaan alat ukur dan benda kerja nyata bersih. Jika jnde belum bisa memperbaiki, jangan mengoreksi atau memperbaiki alat ukur senciri. Mintalah tolong pada petugas kamar alat! Jangan melakukan pengukuran pada benda kerja yang bergerak! Berbahaya ! Lindungi alat ukur dari suhu yang tinggi. Bila membaeca alat ukur, harus selalu segaris (parallax) dengan skala @lat ukur yang dibaca. Sebelum melakukan pengukuran, sifat magnetik (jika ada) benda kerja harua dinetralisir wmtuk mMencegah agar alat ukur tidak ikut menjadi magnetik. Sersihkan alat ukur ‘Secara hati-hati setelah selesai penggunaan, lalu Simpan pada box yang tersedia. ini dapat mengakibatkan kegagalan ukuran yang serius. nominal dari alat ukur disetel/diatur pada suhu tersebut. Untuk memperoleh ukuran yang sesungguhnya, idealnya benda kerja harus diukur pada suhu tersebut. Tetapi Faktor Pemuaian (per 1°¢) : Cast iron PENGENALAN PROGRAM STUDI ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA PEMUAIAN AKIBAT PANAS Semua logam akan memuai bila dipanaskan dan mengkerut bila didinginkan. Hal Thtuk memperoleh ukuran yang akurat ditetapkan batas suhu 20°C. Semua ukuran Oo pada suhu bengkel (ruang) sudah cukup untuk pengukuran. 38 600 700 8 900. 1000 mm = 0,000011 Mild steel = 0,000012 Brass = 0,000018 Copper = 0,000019 Altminium = 0,000024 celluloid = 0,000100 CONTOH: Setelah proses permesinaén, poros yang ter- buat dari M§ terukur tepat ¢ 120mm, Suhu poros saat itu 70°C. Berapa ukuran poros pade suhu 20° (setelah dingin )? JAWAB: Pperbedaan suhu = Paktor muai dari Mild steel = RUMUS sbb; Diameter poros pada suhu 20°C = 2 ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA PENGENALAN PROGRAM STUDI | vy PENGGARIS RULES Bila sebuah ukuran diberikan pada gambar, tanpa beberapa catatan kusus atau untuk pekerjaan dengan tingkat ketelitian rendah, maka ukuran tersebut bisa di cek dengan penggaris. Ada dua macam satuan penvgaris, yaitu metrik dan inchi, dengan ketelitian ukuran 0,5mm (metrik) dan W432” (inchi). PENGGARIS LIPAT (FOLDING RULE) Digunaken untuk pengukuran yang panjang, -~ Tiisalnya 1 meter (39 inchi) atau 2 meter (78 inchi). Tingkat ketelitiannya tidak lebih besar dari 1 mm atau 1/16 inchi. CONTOH CARA MEMBACA Baca dari kiri ke kanan, mulai dari angka/bilangan bulat,lalu ke pecahannya. PENGENALAN PROGRAM STUDI ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA 5 PEMAKALAN PENGGARIS Ujung penggaris harus segaris dengan bidang /sisi referensi pengukuran benda ker- ja, dan harus dengan bidang re- ferensi. Permukaan paralel block juga dapat dipakai sebagai supaya tepat dengan bidang referensi. Untuk menemukan jarak antar 2 (dua) pusat Lubang, pan jang 4 harus dicari. UkKuran se~ sungguhnya dapat dihitung dengan rumus berikut ; Bila mengukur jarak pusat lubang dari sisi benda kerja dapat dipakai rumus berikut;: PERHATIAN Sebelum menggunakan penggaris periksa dahulu ujung penggaris dari kerusakkan. . Keausan akan menyebabkan ujung penggaris tidak tepat pada posisi PENGENALAN PROGRAM STUDI ATM ST. MIKAEL SURAKARTA | 6 Selain penggaris baja (steel rule) dan penggaris lipat, jenis alat ukur Yang lain dapat dipakai untuk mengukur panjang. Ketelitian dari alat ukur ter- sebut berbeda~beda, Gambar bawah ini menunjukkan sebagian dari jenis tersebut. PENGGARIS GULUNG (ROLLING STEEL) Panjang ; 1 atau 2 meter. Ketelitian ; 1 om. a OF be hese my) PENGGARIS GULUNG LINEN Se eneernereacanenenascn eee er Panjang ; 10 sampai 50 meter. Ketelitian ; tergantumg dari ukuran Panjang. Semakin panjang jarak yang diukur ketelitian semakin vendah (jelek). PENGGARIS LIPAT (dari kayu) Alat ukur ini biasa dipakai oleh tukang kayu. Panjang ; 1 atau 2 meter, Ketelitian ; tergantumg pan jang/jarak. PENGGARIS BAJA (STEEL RULE) Alat ini terbuat dari tool steel (baja perkakas), Ukuran tebal mulai 5 s/d 14 mm, lebar 25 s/d 70 mm, Panjang ; 0,3 s/d 2 meter. Ketelitian ; 1 mm, PENGENALAN PROGRAM STUDI ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA JANGKA SORONG ( VERNIER CALIPER) 1 Jangka sorong merupakan alat ukur yang pa- ling sering dipakai di bengkel mesin, ter- utama untuk pekerjaan yang memerlukan ukur- an yang teliti (accurate work). Sra INCH rentintagtasetutge itt avon ! i sh 4 é 3 Batang utama dibagi dalam dua satuan, yaitu 6 milimeter dan inchi. Ketelitiannya bermacam macam mulai deri 0,1 mm (1/10); G,05 mm (1/20) dan 1/128", - SISTEM PEMBAGIAN 1f10 Sepanjang 9 mm atau 19 om pada dibagi menjadi 10 bagian yang pada skala « Satu bagian pada skaia vernier. = 97/10 20,9 mm atau 19/10 = 1,9 mm, Ini berarti se- tiap skala pada vernier 0, 1mm lebih Keci] dari skala uta- ma. Ketelitiannya 0, imn. SISTEM 1/20 Sepanjang 19 mm pada skala utama dibagi 20 bagian. Ini berarti setiap skala pada vernier = 19/20=.0,95 Im. Ini berarti ke~ \—@,48 aa VERNIER SCAKE 10 x1.9=19 mm VERNIER SCALE =! telitianya 0,05 mm, PENGENALAN PROGRAM STUDI ATM ST. MIKAEL SURAKARTA 8 le Pada Beaks inchi, biasanya sepanjang 7/16" pada naga utama dick ee 8 bagian yang sama pada skala vernier, sehingga 1 (satu) bagian pada skala vernier 7/16" ; 8 = 7/128". Mi berarti bahwa setiap skala meter s/c Pada vernier 1/128" lebih pendek dari skala uta- 7128" sen| ma. Ketelitiannya adalah g 1/16" = 7/126" =8/128- 7/128" = 1/128" CARA MEMBACA VERNIER CALIPER Untuk angka atau bilangan bulat, posisi 0 (nol) dari skala vernier harus dengan skala utama. Untuk pecahan baca mulai dari angka bulat, lalu tam— bahkan dengan angka pada skala vernier yang dengan skala utama. READING — 10 - 20 50 | 20 30 EXAMPLES i | (A ‘ ° 0 : READING ON SCALE Ne 46,0 mm 20,0 mm READING ON VERNIER = 7mm cone 0.2 mm 2 RESULT aa ~ 46,7 mm [202mm READING 50 £0 10 EXAMPLES 1 i Ll READING ON SCALE READING ON VERNIER RESULT 51,00 mm 0,35 mm 53,35 mm Jika membaca dengan satuan inchi, baca bilangan bulat dan angka pada skala 1/16" dari skala utama, lalu tambahkan angka pada skala yang dengan skala utama. READING - EXAMPLES tg dll i "_INCH & er We INCH 10n6 4/326" 4 96/128 INCHES INCHES 2h 7128 ** saan A SARRLINCH ES 6 Bh aaa G 6 #20 9 9 9 PENGENALAN © CORAM STUDI ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA | 9 PENGUKURAN LUAR Sebelum melakukan pengukuran, rehang kaliper harus dibuka lebih lebar atau pan- jang dari ukuran benda kerja. a CORRECT pasang/tepatken rahang tetap pada per— mukaan benda kerja pada pangkal rahang se- perti gambar samping. Yalu etur rahang ge- ser menuju benda kerja. Gunakan tekanan =X normal (sama dengan sewaktu setting posisi (\ zero). Setelah selesai, rahang harus dibu- [ Ww \S ka lagi untuk melepas benda kerja. Jangan NS ey, melepas benda kerja sewaktu kaliper masih (MEASURING = Menjepit benda kerja. FORCE ; 30 2 » 16.0 mim Ujung dari rahang jangan dipakai untuk pengukuran luar (panjang, lebar dll). Hasil dari pengukuran akan men jadi a dari ukuran yang sesunggubmya , Sebab ra~- \ ; ; a Ni \ hang menjadi tidek paralel. Ini disebabkan karena tekanan pengukuran dan MEASURING. ponte (clearance) antara dan Bila mengukur benda \ kerja yang terpasang : pada mesin, pegang kali- per dengan kedua tangan. JANGAN SEKALI-KALI MENGUKUR BENDA KERJA PADA SAAT MESIN BERPUTAR! 20030 40° ae tn Untuk mengukur 26.0 mm permukaan berbentuk radius, rahang bevel harus digunakan Untuk menjaga rahang dari kerusakan, rahang bevel hanya dipakai pada kon= disi khusus, Jika rahang tebal (tidak menyudut) di- =a gunakan, hasil dari pengukuran akan lebih besar dari ukuran sesungguhnya. Jika mengukur jarak antar 2 pusat lubang, plug gauge atau pin dapat dipasang pada kedua lubang tersebut. PENGENALAN PROGRAM STUDI | ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA | 11 UKURAN DALAM Sebelum melakukan pengukuran, rahang harus pada posisi lebih kecil dari ukuran lubang atau celah. Pasang rahang tetap dengan ujung radius Pada permukaan lubang. Rahang geser digerak- kan menuju permukaan di depannya. LEBAR RAHANG HARUS DI'TAMBAHKAN PADA HASIL PENGUKURAN ! Ukuran lebar rahang biasanya 10 mm. 30. tI Perhatikan gambar samping! Hasil pengukuran akan .eseccessoee jika te- kanan yang dipakai terlalu besar, dan juga Menyebabkan rahamg tidak ....... . Pada waktu ~ Pemakaian rahang harus ......0. dengan esesee benda kerja agar hasil pengukuran presisi. Untuk ukurén dalam, vernier kaliper saku Juga dapat digwekan. glat ini dibuat untuk Pengukuran ..660) .6..006 GAN syececcvee 2 Untuk pengukuran ..,.. cross jaw harus di- Bunakan. Ukuran yang tesungguhnya langsung ter baca. Untuk menjaga dari kerusakan, cros8 jaw dira- 2 wat dan dipakai secara hati-hati. PENGENALAN PROGRAM STuDI MENGUKUR JARAK ANTAR Pusat Bila jarak dari pusat lubang satu ke pusat lubang lain (antar centre) perlu diukur, kita tidak bisa langsung membaca hasil pengukuran pada alat ukur, tetapi kita harus menjumlah atau Mengurangi. Perbedaan cara pengukuran bisa terjadi. Mengukur jarek antar pusat lubang. dengan sisi bevel (cross jaw). Rumusnya sbb: y= CONTOH: 1 = Mengukur jarek antar pusat iubang dengan Yahang radius, Rumusnya sbb: | = CONTOH: 1 = (terbaca ....mm 4 ...mm) d.= d= L= Mengukur Jarak antara pusat ilubang dengan permukaan luar. Rumusnya sbb; J, = CONTOH: l= 13 MENGUKUR KEDALAMAN (DEPTH MEASURING) Untuk mengukur kedalaman, depth caliper harus digunakan, Ketelitian ukuran ada yang 0, 1mms 0,05mm dan 0,02mm. Depth caliper dapat digunakan untuk mengukur kedae leman alur pasak, alur undercut (groove), lubang dll. Sebelum di- jan s gunakan, cek dulu ketepatan skalaytara mengukur posisi LOCKING SCREW seesee pada permukaan -.-+++ wees « Angka O pada skala vernier harus;...... dengan angka 0 skala utama.e é 5 6 4, B yil 20 gautslisatue ll iufaatasnsinedsaan ann MAIN SCALE VERNIER SCALE BEAM OR BAR SLIDING JAW OR BRIGOE : SEBELUM MENGUKUR SEMUA = CHIPS (TATAL) HARUS LIN Ke dua rahang referensi (vridge ) Bila hanya ada satu bridge yang menumpu harus menempel dengan baik pada permukaan BK, ini harus ditekan dengan permukaan BK. Kemudian 2... secoeeee untuk memperoleh ketepatan u- digerakan menuju bidang yang di- kuran. ukur Bila tekanan Jerlalu besar , bridge aken ___ ______ dari permukaan bidang referensi & skala akan terbaca lebih. Depth caliper harus pada : posisi terhadap permutaan bende supye pembacaan stala tidak salah - ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA Selain depth caliper, vernier kaliper saku juga dapat dipakai untuk mengu- kur kedalaman, Bidang kontak (bridge) dari alat ini sangat kecil, maka dari itu "rasa" atau feeling sangat diperlukan pada saat mengukur kedalaman, Lidah pengukur kedalaman harus tepat psralel/sejajar dengan benda kerja. Untuk men jaga dari kerusakan, maka alat ini harus dipakai den dirawat secara hati-hati. Untuk mengukur kedalaman alur pasak dipakai alat khusus seperti gambar semping. §edangkan wtuk mengukur jebar celah alur berbentuk [ dipakai alat seperti gambar samping. oe tll Caranya pertama kali "hook" (pengait ) dimasukkan kedalam celah, lalu rahang (hook) digeser kecelah terluar dan pa- sang bridge secara rapat kepermukaan benda. getelah itu hook digeser permukaan celah depan- nya. Hasilnya bisa terbaca dari skala. | PENGENALAN POGRAM STUDI imam a | 8 MIKAE! SURAKARTA PENBRA ( GAUGE _) Rampir Sc.ua gauge dibuat dari Tool steel, dikeraskan dan ditemper agat ta- han pakai. Sering juga permukaanya digerinda atau dilapping untuk memperoleh ha- Sil dengan mutu tinggi. Digunakan untuk checking secara cepat mass preductien. RADIUS GAUGE a Digunakan untuk mengukur radius luar (konvex) atau radius dalam (concave ). Tingkat ketelitian dari gauge bervariasi dan tergantung dari jenis gauge yang dipakai dan cara pemakaian serta benda kerja yang diukur. FEELER GAUGE Digunakan untuk meng- ukur gap/celah antar benda. Blade dibuat dengan ketipisan same pai per-ratusan mm. at o % WIRE GAUGE 10 TO 25 WIRE GAUGE (PENERA KABE! KAWAT Digunakan untuk checking secar@ cepat ke- tebalan pelat dan ¢ kabel. Tabel bawah menunjukkan standard menurut IswG, dari 7 Sr [nETEEITEEINPTUUEREEIDIUUINTEPSTSS EERE PENGENALAN ° SOGRAM STUB | 1 6 ATM SY. MIKAEL SURAKARTA THREAD PITCH GAUGE Untuk memeriksa secara cepat jenis dan jarak kisar (pitch) ulir. METRIC THREAD 66° © Gauge ini memiliki banyak blade (Lembar ). Dalam sistem metrik blade menunjukkan ukuran pitch dalam mn. Dalam sistem inch blade menunjukkan ukuran dalam jumlah ulir setiap inchi (thread per inch). Metric threads British standard Unitied inch threads iach threads THREAD CENTER GAUGE 50° Aluminium atleys THREAD CENTER GAUG 60° Brass, soft steel etc. Alat ini dipakai untuk me~ ngatur posisi alat potong. Alat ini muongkin memiliki besar su~ dut dan bentuk yang berbeda, Se belum membuat ulir gunakan gauge ini” menga- € tur posisi alat potong dengan benar. TOOL GRINDING GAUGE a wu & 2 = 2s 6 meee. = =* és Alat ini d@igumakan untuk < Cr = s 3 83 <5 mengetes (checking) besar a Es a 2 s3 2S $¢ sudut dari sisi potong dan « Re = ” . s re ox ze clearance (sudut bebas ) 2 2 =3 a 23 22). gs pahat untuk & $ ©. 2 o 4 s = jenis material yang berbeda. [sez oc sci +| oF+ vt} sot tl 0° z wt fe [igs (Pes Huss 1+ ° B je —{t +(e att jo jo |[s +6 + ee tlats nto al Sectetl ae _+) str is zitiott! 6 + PENGENALAN PROGEAM sTupl prises is a) Toe Lig ONINNAD Ad OWINNNE vary Lya_ ONIN (ainjpew j ua omar ila wsnd lid ONIONIAM ad NIAIG Aid 39805 {wan pe 9 aa asuvod & rnc ipo b= wai) wt NE NOLLVIARO ‘ os ‘| OST Fogel eg a gee ee 1 1 1 | | { i | { | Hassel | BIE | ei = | { 2g | olf | ii Gl } i ) =i 3 | | Bl | | 3/2 i Zl pe ac (B& | |) S| | Hh Tanipewy Ald OMINNA {wnipewy 4t3 oNiars |= twurioo'o = wis) we Ri NOLIVIASG ots oO 2) i iL 3 2 z Z| 3) 2 itis + 8+ 10s + 2 +(e + ott igtt} [O/CHT EFI CHIZW TEN] Ze qww)azis TYNIWON Lid ONINNGDY Aid ONIQITS Lia ONIONIY: Ala ONIAL OS 0 OST lege! oo do en ber ncn a ERI a tO AAA _PENGENALAN PROGRAM STUD! 19 ATMI ST. AUB ARI ‘SURAKARTA SNAP_GAUGE Kemponen yang perbentuk poros dan pejal bigeanya di check dengan caliper gauge - Bila ukurannya kecil, gauge ini disebut Snap gauge dan dibduat dengan 3 rahang. satu bagian disebut "Go" dan "NOT GO" pada rahang lainnya. Penggunaan Gnap dan caliper gauge hampir selurubnya dibatasi untuk produksi massal. Rahang NOT GO biasanya diberi warna merah yang artinya BAHAYA! ee SIZE LOWER OFF-SIZE mony pL NOMINAL SIZE] C30 a9) eho cance UPPER OFF -SIZE {pm} MAXIMUM SIZE CALIPER GAUGE Dibuat dengan anvil yang dapat ti terlihat pada gambar gsampung. Rerguna untuk checking dibengkel padaproduksi menengah dan ukuran yang perbeda, Alat imi dapat diatur pada batas ukuran yang perbeda-beda sehingg@ meng~ seper= hemat waktu dan biaya. CONTOH : GIVEN UPPER OFF -S!ZE( pm) LOWER OFF -SIZE( pm) MINIMUM SIZE (mm) [MAXIMUM SIZE (mm PENGENALAN PROGRAM STUDI ? 0 ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA sont et en ner ra PENGGUNAAN SNAP DAN CALIPER GAUGE Pegang gauge dengan satu tangan dan ukurkan kebenda kerja yang dicheck. erat gauge akan memberikan tekanan yang cukup untuk pengukuran. Jangan memaksa celah GO melewati benda kerja sebab biea menyebabkan : ukuren gauge lebih besard Jengan mengukur benda kerja di mesin sebelum yakin ukuran benda tidak akan berubah lagi. > Ww Kedua celah tidak dapat me~ lewati benda kerja. Ukuran poros terlalu besar! Kedua celah melewati benda Kerja. Ukucan pores sterlalu kecil! Celah GO melewati benda ka- rena berat sendiri. NOT GO tidak lewat. Ukuran poros maguk dalam toleransi | C Gauge block dapat diguna=. kan untuk cheeking snap | 1@ 7 gauge dan untuk setting eee: besarnya celah caliper gauge, ¥ : A — menghindari kesalahan yang disebabkan pemuaian benda kerja, sebaiknya enda kerja dan gauge memiliki suhu yang sama pada saat pengukuran. : ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA 21 LIMIT PLUG GAUGE 1SsO_ SYMBOL OF TOLERANCE w tN a =z a = z =z MAXIMUM SIZE Di dalam sebuah bengkel produksi, dimana sejumlah besar barang (mass product- ion) dikerjakan oleh operator yang kurang ahli (tetapi berpengalaman). Misalnya dibvat benda berlubang dengan ukuran diameter 25-8. Maka alat yang disediakan adalah Limit Plug Gauge 25-HG. Diemeter 25,053 adalah ukuran maximum dan 25,00 a- daleh ukuran minimum. Lubang yang dikerjakan diukur dengan Limit Plug Gauge. Ujung yang bertuliskan GO harus masuk ke dalam lubang dengan mudah, sedangkan ujung yang bertuliskan NOT Co tidak boleh masuk ke dalam lubang. Biasanya ujung CO dibuat lebih panjang dari pada ujung NOT GO. 1SO SYMBOL OF TOLERANCE oY N “yk ke a wh z (56 = wis i = \ ES z ‘ te 2 = so ae / e LOWER OFF- 5) j - UPPER OFF -SIZE ZNOMINAL Size Untuk ukuran lubang yang besar, Plug Gauge yang bulat akan terlalu berat. Maka berbagai cara ditempuh untuk mengurangi berat tersebut. Salah satu contoh- nya Flat Limit Plug Gauge. Pada ujung plug bagian NOT GO biasanya diberi warna merah (bahaya). UPPER OFF-SIZE(_ wm} LOWER OFF-SiZE ( pm) MINIMUM SIZE( mm) MAXIMUM SIZE [mm] PENGENALAN PROGRAM STUDI ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA PENGGUNAAN LIMIT PLUG GAUGE Pegang alat pada bagian yang diknurling dan masuk- ken pada lubang pada posisi .....+.- + Jangan mengukur lubang segera setelah proseS ..+e.e.0 sebab benda kerja masih dalam keadaan soones « Hasil pengukuran akan salah dan kemungkinan plug akan sscoeccese « Jangan mengukur benda di mesin jika belum yakin ukuran benda tidak akan berubah (standstill). zs xccueeeoe x SW Ujung GO masuk kelubang & Ke dua ujung tidak dapat Ke dua ujung masuk keda~ NOT GO tidak masuk. LUBANG masuk kedalam lubang. lam lubang. UKURAN LUBANG DALAM BATAS UKURAN! LUBANG TERLALU KECIL! TERLALU BESAR! Ujunge GO harus dapat masuk kedalam lubang dengan mudah, jangan memakai .sosessevne berlebihan untuk memsukkannya. Juga jangan Memutar plug sewaktu checking (menyebabkan permukaan lubang tergores) yang menyebabkan kualitas benda jelek. PENGENALAN PROGRAM STUDI | 2 3 ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA %* THREAD LIMIT SNAP GAUGE Digunakan untuk menguker ulir luar/bolt terdiri dari 2 bagian roller. Bagian depan terdiri dari profil penuh ulir, sedangkan roller yang lain hanya sebagian. Roller bagian depan harus bisa dilalui ; 9 10-30 mm PITCH £ 5mm bolt dengan mudah (G)) dan roller kedua ti- dak boleh dilewati (NOT GO). Sebagian besar Snap Gauge dibuat tetap, THREAD LIMIT SNAP GAUGE artinya hanya untuk pengukuran satu jenis vlir saja. Tetapi ada juge yang dapat dia- tur atau disetel (lihat gambar atas), sehingga dapat digunakan wtuk mengukur ulir dengan diameter yang berbeda-beda tetapi memiliki pitch yang same. (misalnya M6 x 1,5 atau M22x 1,5 ). Gauge ini diatur dengan bantuan Threed Limit Plug Gauge. THREAD LIMIT PLUG GAUGE lat ini untuk checking ulir dalam dan alat ini berbentuk ulir penuh pada sata vjung (GO) dan NOT GO berbentuk wlir tidak penuh. Kedua ujumg memiliki ukuran diameter mayor yang sama. THREAD LIMIT PLUG GAUGE THREAD PLUG GAUGE gedengkan gauge ini hanye memiliki satu ujung yang berbentuk ulir penuh, Ujumg satuayea berbentuk silindris dengan vkuren sebesar diameter minor ulir. Jika kedua ujung masuk ke benda kerja, maka ulir ter- lalu desar. Alat ini tidak bisa menun jukken dengan jelas seberapa besar kelebihan ukuran tersebut. ; LJAMEIER. PENGENALAN PROGRAM STUDI , | ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA MICROMETER ferdiri dari: Anvil 1) den Spindle 2). Spindle terpesang pada Thimble 3). Keduae nya bergerak sepanjang ulir halus 4). Sebuah Ratchet 5) dipasang pada micrometer untuk memastikan besarnya tekanan pengukuran. Pengunci 6) dapat digunakan untuk ANVIL@ _ SPINDLE@) tmm READING THIMBLE @) RatTcHEt G) 3 nut IOSLEEVE @5mm READING t iu i ia ey | Led ; , -—~ BOW mengunci spindle pads posisi tertentu, METRIC MICROMETER Piteh nlir halus sebesar 0,5mm. Berarti satu putaran penuh menggerakkan spindle dan thimble 0,$mm. Bilangan bulat dan setengah dapat dilihat pada sleeve 1). Ke- liling thimble dibagi menjadi 50 bagian yang sama 8). Setiap bagian skala pada thimble 0,§ : 50 =0,0%mm. Cara membaca; baca angka mm penuh dan setengah, lalu tambahken skala peratusan yang ade pada thimble. READING EXAMPLES INCH MIROMETER Piteh deri ulir halus sebesar 0,025 iach. Berarti satu putaran penuh mengge- rakkan spindle dan thimble 0,02§ inch. Setiap bagian skala padasleeve menun jukan 0,025 inch. Keliling thimble dibagi menjadi 25 bagian yang sama. Setiap bagian skala pada thimble 0,025 : 25 = 0,001 inch. cara membaca; Bata inochi atau pecahan- nya pada sleeve dan tambahkan skala per-ribuan pada thimble. READING EXAMPLES 0.007 4 0.232 inch PENGENALAN PROGRAM STUDI ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA PENGGUNAAN OUTSIDE MICROMETER 4. Setel micrometer pada ukuran lebih besar dari ukuran benda. 2. Tepatkan anvil pada benda kerja yang akan diukur. 3. putar thimble sampai spindle berjarak + 0,5 mm dari benda kerja. 4. pusar ratchet sampai spindle menyentuh benda kerja. Segera setelah measuring foree tepat, secara otomatis ratchet akan selip. Pada benda terpasang, pegang . pada benda yang kecil dan bebas, pasang busur (bow) dengan tangan kiri dan micrometer pada micro stand. Benda dipe~ atur spindle dengan tangan kanan. gang dengan tangan kiri dan micrometer diatur dengan tangan kanan. PERHATIAN ! Jangan menekan spindle secara langsung. dengan memutar thimble ke benda sewaktu meng: ukur. Besarnya measuring tidak terkontrol dan menyebabkan hasil pengukuran bidak tepat, juga menyebabkan micrometer cepat rusak. CATATAN posisi nol dari micrometer harus selalu di check untuk memastikan akurasi ukuran. Periksa posisi garis nol pada sleeve apakah segaris dengan ujung thimble. Untuk micrometer diatas 25 mm, posisi nol (zero) harus di check dengan slip gauge. ee . obey rls : b202F whr~ : yMlicrteer* f Ub 60024 nr a 3 sescnmoeenparr PENGENALAN PROGRAM STUDI {ee 26 ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA | i Bagian alat ukur ini dirancang khusus terutama untuk mengukur diameter lubeng. | Ke tiga ujung kontak seperti terlihsat pada gambar sangat mahal harganya, oleh sebab itu jarang dipakai (hanya untuk ukuran yang sangat presisi), Mirometer ini harus terpasang tepat pada axis dari lubang untuk mendapatkan ukuran yang tepat. Micrometer dengan rahang mirip vernier caliper seperti pada gambar barns dipa-*. kai secara sangat hati-hati. Akibat dari tekanan (measuring force) yang terlalu be- sar akan menyebabkan alat ini mudah sekali rusak (tidak paralel rahangnya). Alat ini juga bisa dipakai untuk mengukur jarak antar pusat lubang dengan ketelitian yang tinggi. PENGGUNAAN INSIDE MIGROMETER 1. Atur ukuran lebih Kecil dari ukuran lubang (-0,5 mm) 2, Tepatkan anvil pada permukaan benda yang diukur. 3, putar thimble sampai anvil yang satunya menyentuh pendae Micrometer harus ditempatkan tepat Micrometer harus dipegang tegak lurus (90°) pada pusat lubang untuk mendapatkan terhadap axis dari lubang atav celah untuk ukuran yang tepat. mendapatkan ukuran yang tepat. perhatian; Alat ini tidak memilki ratchet! PENGGUNAAN DEPTH MICROMETER 4. Atur micro lebih kecil dari ukuran. 2. Pasang penumpu (bridge) pada per- mukaan referensi pengukuran. 3, putar ratchet sampai spindle me- nyentuh bendaker ja. PRRHATIAN: Pastikan bahwa tidak ada kotoran antara bridge denganpermukaan referen, jalu tekan bridge rapat pada bidang referen sewaktu mengukur. 2 es —— PENGENALAN PROGRAM STUDI ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA DIAL INDICATOR Dapat digunakan untuk menentukan berapa besar perbedaan ukuran secara tepat dari ukuran yang diberikan. pial indicator tidak meunjukkan ukuwran dari benda, ha- nya perbedaan/selisih dari ukuran, dengan ketelitian 0,01 mm. CARA KERJA DIAL INDICATOR SMALL HAND G) FOR FULL MILLI- METER REAOING Fah |... Gerakan dari spindle 1 diteruskan ke jarum besar 2 oleh rack dan gear. 7 om gerakkan dari spindle menyebab=- kan jarum besar berputar penuh 1 cn Keliling dial dibagi menjadi 100 ba- gian yang sama 4 , Bila jarum besar bergeseser 1 strip (skala), maka spin dle bergerak 0,01 mm. Jika spindle bergerak lebih dari ima, jarum besar akan berputar lebih dari 1 kali. Satu putaran penuh dari jarum besar akan menggerakkan jarum kecil 3 satu strip. Seluruh perubahan dapat dilihat dari sana. Sebelum memulai pengukuran, jarum be= Sar harus dipasang pada posisi nol dengan cara memutar cover dial. Dial terpasang kuat dengan clamping stem 6 x pada pemegang 7 . Jika spindle ditekan masuk Jarum besar akan berputar searah jarum jam dan jarum kecil berlawanan dengan arah Jarum jam. Untuk memudahkan pembacaan skala, tanda toleransi 5 dapat diatur. Alat ini menunjukkan perbedaan/selisih + 0,12 mm, LARGE HAND FOR ‘Ago mm READING Yoo mm GRADUATION (@) LaTT Han I Hi ‘ ei mulai dari nol MW READING ON SMALL HAND READING ON LARGE HAND oD 6.00mm_ 0,69 mm 4/100 mm wes "0.07 mm ~~ 6,67am sere BAGAIMANA MBNSGETAHDUL PUSAT ose DARI BENDA KERJA Pegang benda dengan cara between centre dan cekam dial dengan kuat oat dial stand. Pasang spindle pada pogisi ....... terhadap benda kerja, dan pastikan bahwa spindl hanya menekan benda dengan tekanan yang ...... . Putar beada kerja dengan .-++-++-- dan lihat dial. 4. Bila jarum tidak bergerak, benda tepat pada posisi center. 2. Bila jarum bergerak, hentikan ben~ da kerja pada titik terendah lalu setel pada posisi zero (gb. A). 3. Putar lagi benda kerja pada titik tertinggi. Baca jarak maximum se- lama benda diputar. 4. Perhatikan pergeseran dari jarum kecil bila benda memillki selisih pusat lebih dari 1 mm. tl ames Eksentrisitas dari benda OO kerja adalah setengah dari OO selisih jarak yang terbaca. CONTOH: ferendah A = fertinggi B= Eksentrisitas & = PENGENALAN BROGRAM STUDI 30 ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA Dial indicator memungkinkan/dapat untuk mengukur dengan ketepatan yang ting- gi posisi pusat (on-centre ) dari benda kerja. Demikian pula variasi pusat (eksen- trisitet) dapat terlihat dengan dial indicator. Wie Putar benda kerja dengan seeeeenn dan pastikan benda kerja berputar dengan baik atau tidak. Memeriksa permukaan vice pada mesin milling atau sekrap apakah sudah paralel dan tegak Lurus dengan arah pemotongan, MOVABLE JAW 1. 2. alat khusus yang dipasang pada dial. Dengan mel Pang tepat pada areh axial dan menggerakkan alat terseb PENGENALAN PROGRAM STUDI = 31 ATMi ST. MIKAEL SURAKARTA BAGAIMANA CARA MENGUKUR BENDA JADI Path nee i re letakkan gauge block atau master dari benaa kerja pada measuring table diba- wah spindl@ dial. Gunakan tekanan seperlunya dan setel pada posisi zero. Jika mungkin atur pembatas toleransi untuk menumjukkan batas minimum dan maximum. : Lepas gauge block dan letakkan benda kerja pada me- asuring table. Jika jarum tidak bergerak dari po- sisi zero maka benda kerja memiliki ukuran yang tepat. Jika jarum bergerak tetapi tidak mele- HOLDING bihi pembatas toleransi, ukuran benda kerja DEVICE —__ masih masuk (acceptable). CAPATAN: Cara ini terutama dipakai un- WORKPIECE _ tuk checking sejumlah besar barang (mass product). CARA MENGUKUR DIAMETER LUBANG DENGAN DIAL Diameter lubang dapat diukur secara tepat dengan bantuan masukkan alat tersebut kedalam lu- ut naik dan turun, dapat diketahui apekah benda kerja tersebut silindris atau tidak. Feeler head dari alat khusus tersebut dapat diatur sesuai dengan besar Lue bang dengan cara mengganti batang perpanjangan (extension rod). vkuren nominal lubang dengan cara mengatur feeler he dial dapat diatur sesuai dengan Dengan bantuan micrometer atau alat khusus, ad dan dial pada posisi zero. Setelah itu sisipkean/masukkan fecler head kedalam lubang dan Lihat gerakan jarum® dial. Bila jarum tetap pada posisi sero, ukuran nominal lubeng tepat sekali. Bila bergerak diatas atan dibawah garis sero, ukuran lu- bang lebih besar atau lebih kecil dari ukur- an nominal. FEELER HEAD | j PENGENALAN a = — Sl. ATMi ST. MIKAEL SURAKARTA i UNIVERSAL BEVEL PROTRACTOR Adalah alat ukur yang digunekan untuk mengukur beear sudut. Dengan bantuan skal vernier memungkinkan untuk pengukuran sudut dengan ekurat. SCALE OF VERNIER (2) SCALE OF DEGREES (1) pevan’X’ Ketelitian skala vernier 2 adalah 5*(menit). Jarak setiap skala pada 6 vernier 5' lebih kecil daripada 5 at darak 2 skala derajad. Pada SDs SepEe skala derajad 1 , setiap 10° di-~ VERRIER BEALE beri nomor. Pada bueur sebesar 23° dibagi menjadi 12;bagian yang sama pada skale = y, (1i- hat sketch bawah). Ini berarti: 1 bagian pada skala wernier = 23 x 60'm 15' 12 Setiap garis pada skala vernier yang segaris dengan skala derajad harus di- tambahkan pada derajad yang terhitumg. Bila posisi zero vernier tepat segaris dengan skala derajad, pembacaan akan bulat (lihat x*), yaitu 17°. : Cth lu tae : SR aH aaah = 60° (menit ) | L. | Mth alan eer : 23° = 23 x60" = 1360° re Q Ss ce 5 12 5 3 60's 23) Sketch dengan garis lurue untuk we~ mudahkan pemahaman, PENGENALAN PROGRAM STUDI CARA .MEMBACA Baca langsung pada akala besarmya sudut antara angka 0 pada skala wernier dan angka 0 pada skala derajad. Lalu hitung, pada. arah yang sama, junlah bdagian dari angke 0 vernier menuju garis pertama skala vernier yang segaria dengan aka ja derajad. Setiap bagian pada vernier besarnya 5', Setiap skala pada vernier kalikan dengan 5', ketemu sejumlah menit yang | harua ditambahkan pada derajad. aor? CONTOH: peoa besar sudut pada sketch! JAWAB: Posisi angka O vernier terletak antara 4} dan 44 pada skala dera- jad. Angka 0 vernier sudah bergerak THE READING 1S 43°25" 43°. Dengan arah yang sama, garia ke- lima segaris dengan skala derajad, sehingga kita harus menambahkan 24° pada 43°, ketemu 43°25". CATATAN: pada pengukuran sudut, arah pengukuran dapat kekanan dan ke kiri, dengan dasar perhitungan posisi zero ywernier. Arah pembacaan tergantung dari a- rah gerakan sngka 0 skala vernier. CONTOH: Baca besar sudut pada sketch berikut ! JAWAB: posisi angka 0 vernier terletak antara 73 dan 74 pada skala derajad. Angka O vernier sudah bergerak sebesar 2? ke avah kiri, dan dengan arah yang sama garis ke tujuh skala vernier segaria dengan akala u- tama. Kita harus menambehkan 7 x §' = 35! pada 13°. Terbace 73°35" . » BAGAIMANA MENGHITONG SUDUE TUMPUL (OBSTUTE ANGIE) Baca pada skala derajad dan wernier besare nya sudut. Lalu hasilnya untuk mengurangi 160°, Lihat sketch ke 2 halaman berikutnya! RUMUS:, 490°- skala terbaca THE READING IS 73°35: ge ATMi ST. Mi ome OGAAM STUDI 34 L SURAKARTA IRAE MENGHITUNG SUDUT LANCIP (ACUTE ANGLE pera ‘4 : THE READING 1S ukurean « skala ter- 34° 25° baca MENGHTTOUNG SUDUT TUMPUL DETAIL = RUMUS + 160° skala terbaca = 180° 15°30" = 164°30" CATATAN: Bila mengukur dengan Uhiversgl Bevel Protractor, pastikan bahwa kontak antara kaki Protractor dengan permukasn benda kerja sangat rapat ( tak ada celah cahaya), dan Protractor pada posisi yang benar pada sudut yang akan diukur. ] ENGENALAN PROGRAM STUDI ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA s yan P Sy an PENGENALAN PROGRAM STUDI F “pgs ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA if PENGENALAN PROGRAM STUD! ATMi ST. MIKAEL SURAKARTA | PENGENALAN F PROGRAM STUDI ae ATMI ST. MIKAEL, SURAKARTA "PENGENALAN | PROGRAM ‘sTubl ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA PENGENALAN PROGRAM STUDI ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA "PENGENALAN PROGRAM STUDI ATMI ST. MIKAEL ‘SURAKARTA = PENGENALAN PROGRAM STUDI | | ATMi ST. MIKAEL SURAKARTA | PENGENALAN PROGRAM STUDI ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA PENGENALAN PROGRAM STUD! ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA — PENGENALAN PROGRAM STUDI ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA 7 e PENGENALAN PROGRAM STUDI | P| x C { et Me : ‘ ATMI ST. MIKAEL SURAKARTA

Anda mungkin juga menyukai