Reno Fadillah
Kelas : V
Bola basket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu dimana masing-
masing regu terdiri dari 5 orang pemain. Inti dari permainan ini adalah berusaha mencari nilai
atau angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke keranjang (basket) lawan.
Dalam memainkan bola, pemain dapat mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan
terbuka, melemparkan atau menggiring bola ke segala penjuru dalam arena permainan.
Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup
dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari
karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan
atau melempar bola tersebut. Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh
penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika
Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.
2. Dribble
Dribble dalam permainan bola basket adalah cara membawa atau menggiring bola dengan
memantulkan bola ke lantai. Bola dipantulkan dengan cara telapak tangan mendorong bola
ke lantai bukan memukul bola. Lengan dan Jari lemas tidak perlu kaku. Macam-macam
dribble :
a. Change of pace dribble
Dribble ini adalah yang paling umum dalam bola basket dan digunakan untuk
membuat pemain bertahan berfikir bahwa pelaku dribble akan memperlambat atau
mempercepat tempo dribble.
b. Low or control dribble
Dribble ini dilakukan setiap kali pemain dijaga dengan ketat. Tipe dribble ini hanyalah
menjaga bola agar tetap rendah dan terkontrol. Bola di- dribble di sisi tubuh, jauh dari
pemain bertahan. Telapak tangan yang mendribble bola diusahakan agar tetap berada
di atas bola.
c. High or speed dribble
Ketika pemain berada di lapangan terbuka dan harus bergerak secepatnya dengan
bola, maka ia akan menggunakan dribble ini. Ketika berlari dengan cepat, pemain
akan mendorong bola di depannya dan membiarkannya melambung ke atas setinggi
pinggulnya. Tangan yang mendribble tidak berada di atas bola melainkan di belakang
bola.
d. Crossover dribble
Yaitu mendribble bola dengan memindahkan bola dari tangan yang satu kearah
tangannya yang lain. Gerakan ini sangat bagus untuk memperdaya pemain bertahan.
Namun bola bisa dicuri bila tidak dilakukan dengan baik, karena bola tidak terjaga.
e. Behind the back dribble
Jenis dribble ini digunakan ketika pemain mengganti arah supaya terbebas dari pemain
bertahan. Bola digerakkan dari satu sisi tubuh ke sisi tubuh yang lain dengan
mengayunkannya di belakang tubuh.
f. Between the legs dribble
Dribble ini adalah cara yang cepat untuk memindahkan bola dari satu tangan ke tangan
yang lain melewati sela kaki. Digunakan ketika pen-dribble dijaga dengan ketat atau
ingin mengganti arah.
g. Reverse dribble
Dribble ini dikenal juga dengan nama spin dribble atau rol dribble. Dribble ini
dilakukan untuk mengganti arah dan memantulkan bola dari satu tangan ke tangan
yang lain ketika dijaga dengan ketat. Dribble ini harus dilakukan dengan cepat saat
pen-dribble mendorong bola ke lantai dan berputar mengelilingi pemain bertahan.
3. Shooting
Teknik Dasar Shooting Bola Basket – Setelah mempelajari tentang Passing dan Dribble
maka pada kesempatan ini saya ingin berbagi pengetahuan mengenai Teknik Dasar Bola
Basket Shooting. Shooting dalam bola basket adalah usaha memasukkan bola ke dalam
keranjang lawan. Berikut tentang Macam dan Cara Melakukan Shooting Bola Basket
a. Set-shoot
Tembakan ini jarang dilakukan pada permainan biasa. Karena jika penembak tidak
melompat maka tembakannya mudah dihalangi. Umumnya tembakan ini dilakukan
saat lemparan bebas atau bila memungkinkan untuk menembak tanpa rintangan.
b. Lay-up shoot
Yaitu hal yang harus dipelajari dalam permainan bolabasket. Dalam situasi
persaingan, jenis tembakan ini harus bisa dilakukan pemain baik menggunakan tangan
kanan ataupun kiri. Lay-up dilakukan di akhir dribble. Pada jarak beberapa langkah
dari ring, penggiring bola secara serentak mengangkat tangan dan lutut ke atas ketika
melompat ke arah keranjang.
c. Underhand shoot
Tembakan ini adalah jenis tembakan lay-up ketika penembak melompat kea rah
keranjang, mengangkat tangan ke atas untuk menjauhkan bola dari jangkauan pemain
bertahan.
d. Jump shoot
Tembakan ini sering dilakukan saat pemain menyerang tidak bisa mendekati
keranjang. Tembakan ini sangat sulit dihalangi karena dilakukan pada titik tertinggi
lompatan vertical penembak.
e. Hook shoot
Yaitu tembakan lemah dan akurat serta merupakan gerakan low-post yang baik. Bila
dilakukan dengan tepat maka tembakan ini sangat sulit untuk dihalangi, karena tangan
penembak berada jauh dari jangkauan pemain bertahan. Tembakan ini selalu diawali
dengan pemain memunggungi keranjang.
f. Dunking
Tembakan dunk dulunya dianggap suatu atraksi istimewa yang dilakukan oleh
pemain-pemain dengan postur tubuh yang tinggi. Tembakan dunk adalah tembakan
yang mengagumkan dan dapat mengobarkan semangat tim serta menjatuhkan mental
lawan dengan cepat. Dunking dapat dilakukan dengan dua atau satu tangan dari depan
atau belakang. Tembakan ini hanya dapat dilakukan oleh pemain yang memiliki
postur atau lompatan tinggi.
D. Peraturan Pertandingan
Dalam suatu kompetisi tentunya harus ada peraturan yang jelas, walaupun mungkin hanya
kompetisi kecil. Jelas dalam artian sesuai dengan peraturan dasar dan Technical Meeting.
1. Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim
dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masih group terdiri dari 4
(empat) tim.
2. Setiap tim terdiri dari 5 pemain inti yang bermain di lapangan dan max 7 pemain
cadangan.
3. Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak
dibatasi.
4. Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim
sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
5. Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 5 orang.
6. Apabila di lapangan terdapat kurang dari 5 orang, maka tim yang bersangkutan akan
dianggap kalah.
7. Setiap peserta hanya diperbolehkan membuat maksimal 4 (empat) personal fouls
(pada personal foul ke 5 (lima), fouled out).
8. Team foul maksimum adalah 5 (lima). Setiap foul setelah foul ke 5 (lima), maka tim
lawan berhak mendapatkan 2 (dua) buah free throw.
9. Team foul akan di-reset pada perpindahan babak. Namun, pada saat overtime, team
foul tidak akan di-reset.
10. Waktu pertandingan untuk penyisihan group adalah 2 X 20 menit kotor, dimana waktu
tidak akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
11. Waktu pertandingan untuk babak semi final adalah 2 x 20 menit semi kotor, dimana
waktu akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
12. Waktu pertandingan untuk babak final adalah 2 x 20 menit bersih, dimana waktu akan
dimatikan pada saat bola mati, time out dan free throw.
13. Waktu istirahat pergantian babak ditetapkan selama 5 menit.
14. Waktu time out ditetapkan selama 1 (satu) menit dengan masing-masing tim
memperoleh 1 (satu) kali time out pada setiap babak.
15. Apabila pada akhir game, kedua tim memperoleh angka yang sama, overtime akan
diadakan.
16. Masa overtime berlangsung selama 1 x 5 menit (bersih).
17. Apabila sampai dengan akhir waktu dari babak overtime, masih terdapat perolehan
angka yang sama, maka akan dilakukan adu free-throw. Setiap tim diwakili oleh 2
orang dengan masing-masing orang memiliki 5 kali kesempatan.
18. Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim
atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner up akan
dilihat dari kualitas angka memasukan pada tiap-tiap pertandingan yang dimainkan.
19. Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan
international.
20. Peraturan permainan yang dipergunakan juga sangat tergantung dari pada peraturan
PERBASI/FIBA mana yang berlaku. Misalnya pada tahun 1984, peraturan permainan
yang berlaku adalah Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 – 1984.
21. Wasit