kaum pendidik, para orang tua dan generasi muda Indonesia mulai resah, kawatir/kecewa adanya krisi
keteladanan. Pancasila sebagai ideology berbangsa dan bernegara mestinya nilai-nilai yang hidup pada
masyarakat Indonesia sehari-hari, namun dirasakan semakin tidak jelas dan jauh dari harapan.
Dalam hal ini dapat dibuktikan dan ditunjukkan adanya krisis nasional yang menggambarkan
lemahnya pertahan nasional di NKRI, dengan timbulnya berbagai gejala dan bibit-bibit disintegrasi
bangsa,praktek dan perilaku masyarakat terutama para penyelenggara negara sudah tak
terkendali/kebablasan.Korupsi telah merajalela, kolusi, konspirasi suap menyuap dianggap biasa, perilaku
kekerasan, mabuk dan narkoba serta kejahatan seks, telah melanda para generasi muda bangsa, semua itu
merupakan wujud dari bentuk penyimpangan nilai- nilai luhur bangsa Pancasila.
Derasnya arus globalisasi yang melanda di berbagai belahan dunia saat ini telah banyak mempengaruhi
masyarakat Indonesia, sehingga sebagai akibat dari masifnya teknologi serta informasi mengakibatkan
dua sisi baik bersifat positif maupun negative dalam membangun sebuah masyarakat yang idea
Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, memiliki fungsi yang
sangat fundamental. Selain bersifat yuridis formal yang mengharuskan seluruh peraturan
perundang undangan berdasarkan pada Pancasila yang sering disebut sebagai sumber dari segala
sumber hukum, Pancasila bersifat filosofis.
Pancasila sebagai dasar negara berarti Pancasila menjadi dasar /pedoman dalam
penyelenggaraan negara
Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan sebagai perilaku kehidupan dan berbangsa dan
bernegara, artinya pancasila merupakan falsafah negara dan pandangan hidup/cara hidup bagi bangsa
Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara untuk mencapai cita-
cita nasional.
Pancasila dalam pengertian ini sering disebut way of life. artinya Pancasila dipergunakan
sebagai petunjuk hidup sehari hari. Dengan perkataan lain Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah
semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan di dalam segala bidang . Berarti bahwa semua
tingkah laku dan perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari
semua sila Pancasila
Indonesia adalah Negara yang penuh dengan kompleksitas dan kaya akan keanekaragaman, baik
perbedaan dari sisi budaya, bahasa, suku, ras maupun agama.
Indonesia adalah negara yang sangat bhinneka. Kebhinnekaan Indonesia itu terdapat dalam hampir
seluruh aspek kehidupan, salah satunya adalah dalam hal agama
Pancasila sebagai dasar Negara memiliki akar sejarah yang panjang dalam sejarah Indonesia
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai arti bahwa Pancasila menjadi pedoman bagi
setiap perilaku bangsa Indonesia..Perilaku setiap warga Negara harus dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila,
sehingga bangsa Indonesia mempunyai kepribadian dan jati diri sendiri yang membedakan dengan
bangsabangsa lain di dunia
Sedangkan Pancasila sebagai Ideologi mempunyai arti bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi sesuatu yang
didambakan dan dicita-citakan dalam bentuk kehidupan nyata. Suatu ideologi selain memuat gambaran
tentang kehidupan yang dicita-citakan juga mengandung langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang
dicita-citakan tersebut
Pancasila dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal
itu dikarenakan nilai-nilai Pancasila bersifat universal atau menyeluruh. Artinya, nilai-nilai
Pancasila tidak diciptakan hanya untuk satu suku bangsa saja. Nilai-nilai Pancasila juga tidak hanya
diperuntukkan bagi penganut agama tertentu saja, akan tetapi nilai-nilai Pancasila berlaku dan
menjadi pedoman hidup rakyat Indonesia tanpa memandang perbedaan suku bangsa,agama, budaya,
bahasa, dan sebagainya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Pancasila dimiliki dan digunakan oleh
semua unsur bangsa Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Inti dari semboyan Bhinneka
Tunggal Ika adalah adanya persatuan dalam berbagai perbedaan. Kondisi bangsa Indonesia yang diliputi
oleh berbagai perbedaan dapat dipersatukan salah satunya dengan melaksanakan makna semboyan
Bhinneka Tunggal Ika (Unity in Diversity)
Bentuk Negara;
a. Monarki
b. Republik
Bentuk negara Indonesia yang sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945 (KESATUAN)
Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan, yang lebih sering disebut Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Pernyataan yang secara tegas menyatakan bahwa Indonesia adalah negara
kesatuan tertuang dalam UUD 1945 pasal 1 yang berbunyi ”Negara Indonesia ialah negara kesatuan
yang berbentuk Republik”. Pasal-pasal dalam UUD 1945 telah memperkukuh prinsip NKRI
Susunan Pemerintahan :
Bentuk pemerintahan Indonesia yang sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945 (REPUBLIK)
Bentuk pemerintahan Indonesia yang sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945 adalah Republik. Karena
sesuai dengan pernyataan pasal 1 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi ”Negara Indonesia ialah negara
kesatuan yang berbentuk Republik.
Sistem presidensial (presidensiil), merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasan
eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif. Menurut Rod Hague,
pemerintahan presidensiil terdiri dari 3 unsur yaitu:
Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.
Jiwa pancasila ditanamkan orangtuanya pada anaknya
Di dalam sila pertama, orang tua perlu mengajarkan kerohanian, tidak hanya melalui teori semata, tetapi
melalui praktek langsung dengan anaknya. Misalnya, dari semenjak lahir sang anak dikumandangkan
adzan di samping telinganya, dengan tujuan agar anaknya mendengar nama tuhannya terlebih dahulu
sekalipun anaknya tidak mengetahui maksud yang dilakukan orang tuanya terhadapnya.
Saat anak sudah bisa membaca, tindakan yang dilakukan orangtua adalah mengajarkan tata cara membaca
kitab suci dan beribadah yang baik dan benar. Setelah anak beranjak memasuki usia remaja, tugas orang
tua yaitu memantau, membina, dan membimbing agar anak tidak bertindak melewati batas wajarnya.
Pada sila kedua, orang tua diharapkan membiasakan anaknya untuk saling tolong, menjunjung tinggi
derajat persamaan tanpa membeda–bedakan hak dan kewajiban anak, saling menyayangi, tenggang rasa,
semangat gotong royong, gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, berani membela kebenaran dan
keadilan.
Dari sikap ini maka akan membentuk anak menjadi pribadi yang mempunyai sikap sosial yang tinggi dan
anak tidak akan menjadi pribadi yang egois.
Pada sila ketiga, orang tua harus menempatkan kesatuan dan persatuan di atas segala kepentingan
pribadinya. Orang tua mempunyai peranan untuk menyatukan tiap perbedaan pendapat yang terjadi antara
hubungan anak dan orangtua.
Orang tua mencontohkan sikap toleransi antarumat demi persatuan dan kesatuan dengan cara menjaga
pergaulan dan hubungan yang baik dengan para tetangganya walaupun beda ras, agama, suku, dan
budaya.
Pada sila keempat, orang tua mengajak anaknya bermusyawarah untuk mencapai kesepakatan dengan
kekeluargaan dan tidak memaksakan kehendaknya kepada anak.
Sikap demokrasi sangat dijunjung dalam sila keempat, apabila terjadi sesuatu yang berlawanan antara
orang tua dan anak, maka sikap orang tua selaku pemimpin dalam keluarga adalah dengan mengutamakan
duduk bersama untuk diskusi dan bermusyawarah agar tercipta hubungan yang kondusif antara orang tua
dengan anak. Dari sikap itu, anak akan mampu menguasai dirinya sendiri agar dapat memahami segala
bentuk perbedaan pendapat.
Selanjutnya di dalam sila kelima, orang tua harus berlaku adil terhadap anak–anaknya. Orangtua tidak
boleh membeda–bedakan anaknya, anak harus diberikan perhatian sesuai dengan usia dan
perkembangannya.
ROAD MAP SOSIALISASI 4 PILAR KEBANGSAAN (Pancasila Sbg Dasar Negara, Uud 1945
Sebagai Konstitusi Negara, Nkri Sbg Bentuk Negara, Bhineka Tunggal Ika Sbg Semboyan Negara)