Anda di halaman 1dari 18

MODUL DAN JOB SHEET SYSTEM PENGENDALI ELEKTRONIK TINGKAT XII

MA

MATERI 10

PLC (Programmable Logic Controller)

A. TUJUAN
Berdasarkan pembelajaran Sistem Pengendali Elektronik , peserta didik mampu :
1. Mengimplementasikan PLC sebagai alat pengontrol (controller)
2. Menelaah PLC sebagai alat pengontrol (controller)
3. Merancang rangkaian PLC sebagai alat pengontrol sebuah sistem (controller)
4. Mengoperasikan rangkaian PLC sebagai alat pengontrol sebuah sistem (controller)
B. TEORI DASAR
1. PLC (Programmable Logic Controller)
Programmable Logic Controller merupakan suatu bentuk khusus pengontrol berbasis
mikroprosesor yang memanfaatkan memori dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-
instruksi dan untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi semisal logika sequence,
pewaktuan (timing), pencacahan (counting) dan aritmatika guna mengontrol mesinmesin
dan proses- proses.

Gambar 1. PLC CP1L


2. Hardware (Perangkat Keras) PLC
Umumnya, sebuah sistem PLC memiliki enam komponen dasar. Komponen-komponen
ini adalah unit processor, memori, unit catu daya, bagian antarmuka input, bagian
antarmuka output, dan perangkat pemrogaman.
Gambar 1. Bagian- Bagian dari PLC
Berikut ini penjelasan dari komponen-komponen dasar PLC:
2.1 Central Processing Unit (CPU)
CPU merupakan bagian utama dan merupakan otak dari PLC, yang berfungsi untuk
melakukan komunikasi dengan Personal Computer atau Console, interkoneksi pada
setiap bagian PLC, mengeksekusi program-program, serta mengatur input dan ouput
sistem.
2.2 Memori
Memori merupakan tempat penyimpan data sementara dan tempat menyimpan
program yang harus dijalankan, dimana program tersebut merupakan hasil terjemahan
dari ladder diagram yang dibuat oleh user. Sistem memori pada PLC juga mengarah
pada teknologi flash memory.
2.3 Catu Daya PLC
Catu daya (power supply) digunakan untuk memberikan tegangan pada PLC.
Tegangan masukan pada PLC biasanya sekitar 24 VDC atau 220 VAC.
2.4 Rangkaian Input PLC
Kemampuan suatu sistem otomatis tergantung pada kemampuan PLC dalam membaca
sinyal dari berbagai piranti input, contoh sensor. Untuk mendeteksi suatu proses
dibutuhkan sensor yang tepat untuk tiap-tiap kondisi. Sinyal input dapat berupa logika
0 dan 1 (ON dan OFF) ataupun analog. Berikut adalah salah satu contoh rangkaian
input.
Gambar 2. Rangkaian Input PLC
2.5 Rangkaian output PLC
Suatu sistem otomatis tidak akan lengkap jika sistem tersebut tidak memiliki jalur
output. Output sistem ini dapat berupa analog maupun digital. output analog
digunakan untuk menghasilkan sinyal analog sedangkan output digital digunakan
untuk menghubungkan dan memutuskan jalur, misalnya piranti output yang sering
dipakai dalam PLC adalah motor, relai, selenoid, lampu, dan speaker. Berikut adalah
salah satu contoh rangkaian output.

Gambar 3. Rangkaian Output PLC

2.6 Programming Device (Perangkat pemrogaman)


Programming Device (Perangkat pemrogaman) dipergunakan untuk memasukkan
program yang dibutuhkan ke dalam memori. Program tersebut dibuat dengan
menggunakan perangkat ini dan kemudian dipindahkan ke dalam unit memori PLC.
3. Instruksi- instruksi Tangga (ladder instruction)
Instruksi- instruksi tangga adalah instruksi- instruksi yang terkait dengan kondisi- kondisi
di dalam diagram tangga. Instruksi- instruksi tangga, baik yang independent maupun
kombinasi atau gabungan dengan blok instruksi akan membentuk kondisi eksekusi.
Penjelasan berikut ini adalah kode- kode instruksi tangga yang dipakai dalam PLC
produksi OMRON.
3.1 Instruksi LOAD (LD) dan LOAD NOT (LD NOT)
Kondisi pertama yang mengawali sembarang blok logika di dalam diagram tangga
berkaitan dengan instruksi LOAD(LD) atau LOAD NOT(LD NOT). Masing- masing
instruksi ini membutuhkan satu baris kode mnemonic. Contoh:

Gambar 4. Instruksi LOAD (LD) dan LOAD NOT (LD NOT)

Untuk Instruksi LOAD (yaitu untuk normal terbuka), kondisi eksekusi akan
ON(hidup) jika kontak 00000 juga dalam kondisi ON, sebaliknya untuk instruksi
LOAD NOT (yaitu untuk normal tertutup), kondisi eksekusi akan ON(hidup) jika
kontak 00000 berada
dalam kondisi normalnya(NC = normally closed).
3.2 Instruksi AND dan AND NOT
Jika terdapat dua atau lebih kondisi yang dihubungkan secara seri pada garis instruksi
yang sama, maka kondisi yang pertama menggunakan instruksi LD atau LD NOT dan
berikutnya menggunakan instruksi AND atau AND NOT. Contoh:
Gambar 5. Instruksi AND dan AND NOT

Kondisi eksekusi akan ON(hidup) jika ketiga kondisi kontak inputnya (kontak 00000,
00100 dan LR 0000) semuanya dalam kondisi ON(menghubung). Jika salah satu saja
kontak itu dalam kondisi OFF (tidak menghubung) maka eksekusi tidak akan
dihasilkan (OFF).
3.3 Instruksi OR dan OR NOT
Jika dua atau lebih kondisi dihubungkan secara parallel dalam garis instruksi yang
berbeda kemudian bergabung lagi dalam satu garis instruksi yang sama dan berikutnya
menggunakan instruksi OR atau OR NOT. Contoh:

Gambar 6. Instruksi OR dan OR NOT


Instruksi ini akan menghasilkan kondisi eksekusi ON (hidup) jika salah satu dari ketiga
kondisi inputnya ON(menyambung).
3.4 Gabungan Instruksi AND dan OR
Jika instruksi AND dan OR digabung atau dikombinasikan dala suatu diagram tangga
yang lebih komplek maka bisa dilihat masingmasing hasil gabungan dua kondisi
menggunakan instruksi AND atau OR secara sendiri- sendiri kemudian
menggabungkannya menjadi satu kondisi menggunakan instruksi AND atau OR yang
terakhir. Contoh:

Gambar 7. Gabungan Instruksi AND dan OR

Instruksi AND yang pertama (input 00001) digabungkan dengan instruksi OR(input
00200), hasil penggabungan ini kemudian di- AND-kan dengan input 00002 dan di-
AND NOT-kan dengan input 00003. Hasil akhir dari kondisi inilah yang menentukan
apakah instruksi akan kerjakan atau tidak.
3.5 Instruksi OUT dan OUT NOT
Cara yang paling mudah untuk mengeluarkan hasil kombinasi kondisi eksekusi adalah
dengan menyambungkan langsung dengan keluaran melalui instruksi OUT
(OUTPUT) dan OUT NOT (OUTPUT NOT). Kedua instruksi ini digunakan untuk
mengontrol bit operan yang bersangkutan berkaitan dengan kondisi eksekusi(apakah
ON atau OFF). Dengan menggunakan instruksi OUT maka bit operan akan menjadi
ON jika kondisi eksekusinya juga ON. Sedangkan Instruksi OUT NOT akan
menyebabkan bit operan menjadi ON jika kondisi eksekusinya OFF (kebalikan dari
instruksi OUT). Contoh:

Gambar 8. Instruksi OUT dan OUT NOT

Kondisi bit output 01000 akan ON selama kondisi bit input 00000 juga ON. Sedangkan
untuk bit output 01001 akan ON selama kondisi bit input 00001 dalam kondisi OFF.
Lama- sebentarnya sebuah bit dalam kondisi ON atau OFF dapat dikendalikan dengan
cara mengkombinasikan instruksi OUT atau OUT NOT dengan instruksi pewaktu
(timer).
3.6 Instruksi END
Instruksi terakhir yang harus digambarkan atau dituliskan dalam diagram tangga
adalah instruksi END. Central processing unit(CPU) pada PLC akan mengerjakan
semua instruksi dalam program dari awal (anak tangga pertama) hingga ditemui
instruksi END. Instruksi instruksi yang ada di bawah atau setelah instruksi END akan
diabaikan. Angka yang ditulis pada instruksi END pada kode mnemonic merupakan
kode fungsinya. Instruksi END tidak memerlukan operan serta tidak boleh diawali
dengan suatu kondisi. Contoh:

Gambar 9. Instruksi END


Hal yang perlu diperhatikan adalah ketentuan kewajiban penulisan instruksi END. Jika
suatu program diagram tangga PLC didak dilengkapi instruksi END maka program
tidak akan dijalankan sama sekali (kecuali pada program diagram tangga PLC ZEN
Programmable Relays tidak ada instruksi END).

4. Wiring Sinking dan Sourcing


4.1 Metode Wiring Sinking
Metode wiring sinking adalah metode wiring dengan cara menghubungkan Common
input module PLC ke sumber negatif DC power supply dan menghubungkan saluran
input module ke sumber positif power supply. Seperti yang terlihat pada gambar
dibawah ini :

Gambar 10. Wiring Sinking

4.2 Metode Wiring Sourcing


Metode wiring sourcing adalah metode wiring dengan cara menghubungkan common
input module PLC ke sumber positif DC power supply dan menghubungkan saluran
input modul ke sumber negatif power supply. Lihat gambar berikut ini.

Gambar 11. Wiring Sourcing


5. Pengenalan Software CX-Programmer
CX-Programmer adalah sowfware aplikasi yang dikembangkan oleh Omron untuk
memprogram semua jenis PLC produk Omron.

Gambar 11. Interface CX-Programmer

5.1 Membuat Projek Baru


Klik menu file kemudian pilih new Setelah itu akan muncul kotak dialog pemilihan
PLC seperti pada gambar berikut
Gambar 12. Membuat Projek Baru Dengan CX-Programmer
5.2 Rangkaian Start-Stop dengan Pengunci

5.3 Tabel Pengalamatan


Tabel pengalamatan adalah tabel yang berisi fungsi input-output dan alamat masing-
masing fungsi tersebut. Tabel pengalamatan berguna untuk membantu Programmer
mengidentifikasi input dan output sehingga akan mempersingkat waktu pemrograman.
6. Proses Membuat Ladder Diagram (PLC Omorn Tipe CP1L)
6.1 Membuat tombol START
 Ketik C, membuat kontak NO
 Setelah muncul kotak dialog New Contack ketikkan address 000, klik OK
 Ketik START,kemudian klik OK.

Gambar 13. Membuat Tombol START

6.2 Membuat tombol STOP


 Ketik( / ) membuat kontak NC
 Ketikkan addres 001 , klik OK
 Ketikkan STOP, klik OK

Gambar 14. Hasil setelah START dan STOP dimasukkan


6.3 Membuat Coil K1
 Ketik O membuat koil (output)
 Isikan address 10000, klik OK.
 Isikan komentar K1, klik OK (lihat Gambar 3.10)

Gambar 15. Membuat Coil K1

Setelah pembuatan coil akan otomatis membuat tab baru atau RUNG

Gambar 16. Satu Baris Ladder (RUNG)

6.4 Membuat pengunci


 Klik pada tombol START, kemudian pindahkan kursor di bawah tombol start.
 Ketikkan W membuat Normally Open OR
 Isikan 10000, klik OK
 Isikan K1, klik OK

Gambar 17. Membuat OR pada START

Gambar 18. Diagram Ladder Pengunci

6.5 Simpan program tersebut dengan klik File-Save dan beri nama (ex = Rangkaian
Pengunci Dasa).
C. TES KEMAMPUAN PENGETAHUAN
Pilihan Ganda:
1. Berapakah catu daya input DC yang dibutuhkan pada PLC.
a. 12 V
b. 5 V
c. 10 V
d. 6 V
e. 24 V
2. Apa yang dimaksud dengan kepanjangan PLC ?
a. Programmable Logic Circuit
b. Project Logic Controller
c. Programmable Learning Controller
d. Programmable Logic Controller
e. Project Learning Controller

3.

Gambar tersebut merupakan intruksi dasar PLC yang disebut?


a. Instruksi LOAD dan LOAD NOT
b. Instruksi AND dan AND NOT
c. Instruksi OR dan OR NOT
d. Gabungan Instruksi AND dan OR
e. Instruksi OUT dan OUT NOT

4.

a. Instruksi LOAD dan LOAD NOT


b. Instruksi AND dan AND NOT
c. Instruksi OR dan OR NOT
d. Gabungan Instruksi AND dan OR
e. Instruksi OUT dan OUT NOT

5.

Dari gambar tersebut merupakan rangkaian PLC, yang menggunakan metode


pengkabelan jenis?
a. Wiring Sinking
b. Wiring Sourcing
c. Wiring Basic
d. Wiring Sinking dan Sourcing
e. Wiring Basic logic

D. LEMBAR PRAKTIKUM
I. Alat/ bahan
1. Komputer
2. Software CX-Programmer
II. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar!
2. Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja!
III. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan software PLC CX-Programner
3. Buat gambar sesuai perintah/tugas
4. Buatlah laporan praktik sesuai format

IV. Tugas dan gambar kerja


Buatlah rangkaian berikut menjadi diagram ladder dengan PLC Omron,

Gbr. T1 T2 L1

L1’

T1 dan T2 adalah tombol , L1 adalah lampu dan L1’ adalah kontak yang dimiliki lampu

V. Hasil kerja/ Pengamatan


Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari software

Input Output Mnemonic

T1 T2 L1

on off

on on

off on

off off

Buatkan laporan praktek hasil pekerjaan yang kamu lakukan dari tugas yang diberikan !
VI. Pertanyaan
1. Apa fungsi kontak NO dari L1’ pada gambar diatas ?
2. Apa perbedaan antara Ladder dan Mnemonic diatas ?

Anda mungkin juga menyukai