Anda di halaman 1dari 13

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Jagung ….

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Produksi Jagung di Kecamatan Batu
Ampar Kabupaten Tanah Laut
Adi Budiono1, Kamiliah Wilda2, dan Nuri Dewi Yanti2
1
Alumni Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Unlam
2
Staf Pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
Fakultas Pertanian Unlam

ABSTRACT

The study is purposed to identify maize farming technique, to analize factors


influence maize yield, and to identify farmer’s problem in Kecamatan Batu
Ampar, Kabupaten Tanah Laut. Cobb-Douglas production function was used
to analyze the effects of inputs on maize yield, elasticities and return to scale.
The study summarize that land area, labor, seed, organic fertilizer, N fertilizer,
Phonska efrtilizer and herbicide simultaneously affect the yield on 95%
confidence level. Partially, organic and Phonska fertilizer which are not
significantly affect the yield. Furthermore, only land area, labor, phonska and
organic fertilizer which has positive elasticity. Maize farming in Kecamatan
Batu Ampar is on constant return to scale.

Keywords: return to scale, maize production

Pendahuluan Di Kalimantan Selatan jagung


merupakan salah satu tanaman
Di Indonesia jagung merupakan pangan yang menjadi unggulan.
komoditas pangan kedua setelah Jagung dapat dikembangkan dise-
padi dan sumber kalori disamping luruh kabupaten/kota di Kalimantan
itu juga sebagai pakan ternak. Selatan kecuali Kota Banjarmasin.
Kebutuhan jagung akan terus Terlebih lagi setelah ditemukan
meningkat dari tahun ketahun benih jagung hibrida yang memiliki
sejalan dengan peningkatan dan banyak keunggulan dibandingkan
kemajuan industri pakan ternak dengan benih jagung biasa. Ke-
sehingga perlu upaya peningkatan unggulan tersebut antara lain,
produksi melalui sumber daya masa panennya lebih cepat, bobot
manusia dan sumber daya alam, akhir yang lebih berat dibanding
ketersediaan lahan maupun dengan varietas lainnya, kelobot
potensi hasil dan teknologi. Kondisi yang lebih rapat sehingga tahan
ini membuat budidaya jagung serangan hama penyakit dan tidak
memiliki prospek yang sangat cepat busuk, serta produktivitasnya
menjanjikan, baik dari segi lebih banyak Kalimantan Selatan
permintaan maupun harga jualnya. tercatat telah mengalami kenaikan
produksi maupun produktivitas

Jurnal Agribisnis Perdesaan ~ 159 ~ Volume 02 Nomor 02 Juni 2012


Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Jagung ….

jagung, dimana pada tahun 2010 produksi jagung dan kesejahteraan


mengalami kenaikan di banding petani dan pemenuhan kebutuhan
tahun 2009. (Dinas Pertanian Pro- jagung dapat tercapai (Dinas Per-
vinsi Kalimantan Selatan, 2010). tanian Tanaman Pangan dan
Perkebunan Kabupaten Tanah
Kabupaten Tanah Laut merupakan Laut, 2011).
salah satu kabupaten daerah
sentra di Kalimantan Selatan yang Berdasarkan uraian di atas, pene-
menumpukan pembangunan eko- litian tentang faktor yang me-
nomi pada sektor pertanian, ter- mengaruhi produksi terkait dengan
utama pada sub sektor tanaman usahatani jagung di Kecamatan
pangan berupa jagung (BPS, Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut
2010). hal ini terbukti dalam tiga perlu dilaksanakan.
tahun terakhir Kabupaten Tanah
Laut menempati urutan pertama Perumusan Masalah
dalam hal produksi jagung yaitu,
pada tahun 2008 sebesar 72.177 Berdasarkan latar belakang yang
ton, tahun 2009 sebesar 79.092 telah dikemukakan, maka dapat di-
ton dan tahun 2010 sebesar rumuskan beberapa masalah da-
80.922 ton. Usahatani jagung lam penelitian ini, yaitu:
merupakan suatu usaha dibidang
pertanian tanaman pangan yang 1. Bagaimana teknik budidaya
menjadi pilihan bagi petani karena jagung di tempat penelitian?
dianggap sebagai komoditas yang 2. Faktor apa saja yang mem-
berpotensi dan cocok dengan pengaruhi produksi jagung di
kondisi alam yang ada. daerah penelitian?
3. Kendala apa saja yang diha-
Kecamatan Batu Ampar dalam tiga dapi dalam penyeleng-garaan
tahun terakhir ini mempunyai pro- usahatani jagung di daerah pe-
duktivitas yang relatif cukup baik nelitian?
yaitu, berada pada urutan ke dua
dari tiga daerah sentra jagung hal Tujuan dan Kegunaan
ini karena, telah diterapkannya Penelitian
teknologi budidaya tanaman ja-
gung seperti; penggunaan benih 1. Mengidentifikasi teknik budi-
bersertifikasi, penggunaan pupuk daya jagung di Kecamatan
dan pestisida berimbang, kesera- Batu Ampar Kabupaten Tanah
gaman waktu tanam, lahan tanam Laut.
yang tidak berpencar dan berbagai 2. Menganalisis faktor apa saja
dukungan program agribisnis yang mempengaruhi, elastisitas
seperti BLBU (Bantuan Langsung dan skala penerimaan (retun to
Benih Unggul), dan SLPTT (Seko- scale) produksi jagung di
lah Lapang Pengelolaan Tanaman Kecamatan Batu Ampar Kabu-
Terpadu) yang bertujuan untuk paten Tanah Laut.
meningkatkan dan memperta- 3. Kendala yang dihadapi dalam
hankan produktivitas lahan agar, penyelenggaraan usahatani ja-
pengembangan dan peningkatan

Jurnal Agribisnis Perdesaan ~ 160 ~ Volume 02 Nomor 02 Juni 2012


Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Jagung ….

gung di Kecamatan Batu dinamakan fungsi produksi. Fungsi


Ampar Kabupaten Tanah Laut. produksi sebenarnya menggam-
barkan hubungan fisik atau hu-
Kegunaan penelitian ini adalah bungan teknis antara Input dengan
Sebagai wadah pengembangan Output (Kasim, 2004).
dan pengaplikasian keilmuan yang
diperoleh mahasiswa dalam sarana Fungsi produksi menurut
pengabdian civitas akademika Soekartawi (2002) adalah hu-
serta sebagai bahan untuk mem- bungan fisik antara variabel yang
berikan informasi bagi masyarakat dijelaskan (Y) dan variabel yang
untuk bahan pertimbangan dalam menjelaskan (X). Variabel yang
berusahatani jagung, agar dapat dijelaskan biasanya berupa Output
memanfaatkan lahan seoptimal dan variabel yang menjelaskan
mungkin dengan teknik tepat guna biasanya berupa input. Dalam
dalam hal meningkatkan produk- pembahasan teori ekonomi pro-
tivitas. Diharapkan dapat berguna duksi maka telaahan yang banyak
bagi petani sebagai bahan pertim- diminati dan dianggap penting
bangan dalam mengelola usaha- adalah telaahan fungsi produksi.
tani jagung sehingga dapat men-
capai tujuan yang diharapkan. Menurut (Soekartawi, 2003) hu-
bungan antar faktor disebut (faktor
Kerangka Pemikiran relationship) secara matematik
dapat dituliskan dengan meng-
Teoritis gunakan analisis fungsi Cobb-
Douglas. Fungsi produksi Cobb-
Produksi merupakan konsep arus Douglas adalah fungsi atau per-
(flow concept), maksudnya adalah samaan yang melibatkan dua atau
produksi merupakan kegiatan yang lebih variabel independen dan
diukur sebagai tingkat-tingkat variable dependen.
Output per unit periode/waktu.
Sedangkan Outputnya sendiri se- Y = β0X1β1 X2 β2…Xi βi…Xn βneu
nantiasa diasumsikan konstan kua-
litasnya Jadi bila kita berbicara Untuk menaksir parameter-
mengenai peningkatan produksi, parameternya harus ditransfor-
berarti peningkatan Output dengan masikan dalam bentuk double
mengasumsikan faktor-faktor yang logaritme natural (ln) sehingga
lain yang tidak berubah sama menjadi bentuk linear berganda
sekali (konstan) (Miller dan Miner, (multiple linear) yang kemudian di
1999). analisis dengan metode kuadrat
terkecil OLS (ordinary least square)
Terdapat hubungan secara fung- yang menggunakan rumus sebagai
sional antara Input dengan Output berikut:
dalam suatu proses produksi, di
mana Output pada hakekatnya LnY = Ln β0+ β1LnX1+ β2LnX2+
merupakan fungsi dari input. Oleh β3LnX3+…+ βnLnXn+e
karenanya hubungan antara Input
dengan Output ini lazim pula

Jurnal Agribisnis Perdesaan ~ 161 ~ Volume 02 Nomor 02 Juni 2012


Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Jagung ….

Tiga alasan pentingnya peng- Jenis dan Sumber Data


gunan fungsi Cobb-Douglas adalah
sebagai berikut: Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini terdiri dari data primer
1. Penyelesaian fungsi Cobb- dan data sekunder. Data primer
Douglas relatif lebih mudah diperoleh melalui wawancara lang-
dibandingkan dengan fungsi sung kepada petani dengan
yang lain, misalnya fungsi menggunakan daftar pertanyaan
kuadratik dapat ditransformasi terstruktur. Data sekunder diper-
ke dalam bentuk linear. oleh dari dinas-dinas dan instansi
2. Hasil pendugaan garis melalui terkait, serta literatur-literatur yang
fungsi Cobb- Douglas akan ada hubungannya dengan pene-
menghasilkan koefisien regresi litian ini.
yang sekaligus juga menun-
jukkan besaran elastisitas. Analisis Data
3. Besaran elastisitas tersebut
sekaligus juga menunjukkan Untuk menjawab tujuan pertama
tingkat besaran retun to scale yaitu tentang aspek teknis penye-
lenggaraan usahatani jagung di-
Menurut (Soekartawi 2003) ter- lakukan dengan analisis deskrip-tif,
dapat tiga kemungkinan hasil skala dengan melakukan pengamatan
(return to scale) diantaranya: langsung dan wawancara langsung
dengan petani.
1. Hasil skala meningkat (Inc-
reasing Return to Scale) Untuk menjawab tujuan yang
2. Hasil skala konstan (Constan kedua yaitu pengaruh Input
Return to Scale) produksi, elastisitas produksi,
3. Hasil skala menurun (De- dan return to scale terlebih
creasing Return to Scale) dahulu diketahui model fungsi
produksi yang digunakan ada-
Metode Penelitian lah fungsi Cobb Douglas, di
mana variabel dependen (Y)
Tempat dan Waktu Penelitian adalah produksi dan variable
independen (X) adalah faktor
Penelitian ini dilaksanakan di Keca- produksi, dengan rumus seba-
matan Batu Ampar, Kabu-paten gai berikut (Soekartawi, 2002):
Tanah Laut. Waktu penelitian di-
mulai pada bulan Maret 2011 yang Y=b 0 X 1 b1 X 2 b2 X 3 b3 X 4 b4 X 5 b5 X 6 b6 X 7 b7
dimulai dari persiapan, pengum- eu
pulan data, pengolahan data
sampai dengan tahapan penyu- Adapun alat bantu yang digunakan
sunan laporan. untuk mengolah data tersebut
adalah program SPSS 17.0. Untuk
menaksir parameter-parameternya
harus ditransformasikan dalam
bentuk double logaritme natural (ln)

Jurnal Agribisnis Perdesaan ~ 162 ~ Volume 02 Nomor 02 Juni 2012


Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Jagung ….

sehingga menjadi bentuk linear Kaidah keputusan:


berganda (multiple linear) yang
kemudian di analisis dengan Fhitung > Ftabel (α; n-k-1) ..... Ho ditolak
metode kuadrat terkecil (Ordinary Fhitung ≤ Ftabel (α; n-k-1) ..... Ho diterima
Least Square) yang menggunakan
rumus sebagai berikut: H0 ditolak artinya faktor produksi
berpengaruh terhadap produksi
LnY = Ln β0+ β1LnX1+ β2LnX2+ jagung
β3LnX3+ β4LnX4+ β5LnX5+
β6LnX6+ β7LnX7+ e H0 diterima artinya faktor produksi
tidak berpengaruh terhadap pro-
Keterangan: duksi jagung

Y = Produksi jagung(kg) Untuk mengetahui secara par-


X1 = Luas lahan usahatani sial dilakukan melalui uji t,
jagung (ha) yaitu:
X2 = Penggunaan tenaga
kerja (HKSP)
X3 = Penggunaan benih
(kg) Kaidah keputusan:
X4 = Penggunaan pupuk
kandang (kg) thitung > ttabel .. H0 ditolak H1 diterima
X5 = Penggunaan pupuk thitung ≤ ttabel .. H0 diterima H1 ditolak
urea (kg)
X6 = Penggunaan pupuk H0 ditolak artinya faktor produksi
phonska (kg) berpengaruh terhadap produksi ja-
X7 = Penggunaan herbisida gung
(ml)
b0 = Intersep H0 diterima artinya faktor produksi
u = Faktor pengganggu tidak berpengaruh terhadap pro-
e = Logaritma natural, e = duksi jagung
2,718
β1.. β7 = Koefisien regresi Elastisitas penggunaan faktor pro-
variabel independen duksi diketahui dari besarnya nilai
βi. Pengaruh penggunaan faktor
Untuk mengetahui apakah produksi diketahui dengan meng-
variabel tersebut berpengaruh gunakan koefisien elastisitas
secara serempak maka diguna- masing-masing variabel bebas
kan uji F, yaitu βi .

Untuk menjawab tujuan ketiga


yaitu tentang kendala yang diha-
dapi dalam penyelenggaraan
usahatani jagung dilakukan dengan
analisis deskriptif, dengan melaku-
kan pengamatan langsung dan wa-
wancara langsung dengan petani.

Jurnal Agribisnis Perdesaan ~ 163 ~ Volume 02 Nomor 02 Juni 2012


Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Jagung ….

Hasil dan Pembahasan belukar, dimaksudkan agar pelak-


sanaan tanam nantinya dapat lebih
Keadaan Umum Daerah mudah dan memberikan hasil yang
Penelitian lebih baik. Pengolahan tanah
dilakukan satu bulan sebelum
tanam. dengan menggunakan trak-
Luas wilayah Kecamatan Batu
tor dengan tujuan untuk meng-
Ampar adalah 54.810 ha atau
gemburkan tanah karena tanaman
5488,10 km2, dengan jumlah
jagung memerlukan aerase dan
penduduk 22.817 jiwa yang terdiri
drainase yang baik. Mula-mula
dari laki-laki 11.916 jiwa,
tanah dibajak sedalam 15-20 cm
perempuan 11.916 jiwa.
sambil membenamkan sisa-sisa
rumput dan tanaman lain yang ada.
Karakteristik Petani
Setelah itu tanah digaru sampai
rata. Pemberian pupuk kandang
Dari hasil penelitian diketahui
sebagai pupuk dasar sebaiknya
bahwa umur para petani respon-
dilakukan setelah pengolahan
den berkisar antara 21 – 60 tahun.
tanah selesai dilaku-kan atau
sebagian besar petani ja-gung
sebelum penanaman di lakukan.
berpendidikan SD/ Sederajat, yaitu
sebesar 45% atau 31 orang.
2. Penanaman
Petani responden di Kecamatan
Batu Ampar rata-rata mempunyai
Penanaman dilakukan apabila
pengalaman kerja 7,1 tahun dalam
lahan sudah siap tanam, waktu
berusahatani jagung, dengan varia-
yang paling tepat untuk menanam
si 3 tahun sampai 12 tahun. Status
adalah pada waktu hujan turun,
lahan usahatani semua petani res-
hujan akan berakhir, dan apabila
ponden adalah lahan milik sendiri.
air cukup tersedia selama per-
Luas rata-rata kepemilikannya ada-
tumbuhannya. Benih jagung yang
lah 3,10 ha.
ditanam adalah jagung hibrida bisi
2, pembuatan lubang tanam
Teknik Budidaya tanaman dengan cara ditugal sedalam 5 cm.
jagung untuk satu lubang tanam dengan
jarak tanam 20x70 cm berisi 1 biji
Periode pertanaman jagung Di dan 2 (dua) biji untuk jarak tanam
Kecamatan Batu Ampar biasanya 40x70 cm. Dengan demikian setiap
dilakukan awal musim hujan, Jenis hektarnya memerlukan benih
jagung yang ditanam adalah varie- antara 15 sampai 17 kg. Untuk
tas unggul, yaitu hibrida bisi-2. penanaman jagung biasanya pe-
Adapun tahap-tahap penyelengga- tani menggunakan tenaga kerja
raan usahatani jagung, yaitu seba- luar keluarga karena luasnya lahan
gai berikut: pertanaman.

1. Penyiapan lahan 3. Penyiangan dan pemupukan

Penyiapan lahan adalah kegiatan Penyiangan dilakukan dengan


penebasan rumput dan semak menyemprotkan herbisida disekitar

Jurnal Agribisnis Perdesaan ~ 164 ~ Volume 02 Nomor 02 Juni 2012


Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Jagung ….

tanaman pokok. Herbisida yang 5. Penanganan pasca panen


digunakan antara lain; Noxon,
Rambo, Lindomen dan Clarish. Setelah dipanen jagung segera
Dengan dosis rata-rata mencapai 4 diangkut dan dilakukan perontokan
liter per ha. jagung dengan menggunakan me-
sin perontok jagung yang sudah
Dosis pupuk yang dianjurkan dirontok di jemur sampai kering be-
adalah 100 karung pupuk kandang, nar, kemudian di jual ke pabrik.
300 kilogram urea dan 100
kilogram phonska setiap hektar. Faktor-faktor yang
Pemupukan pertama dilakukan mempengaruhi produksi
pada saat tanaman berumur ±15 jagung di Kecamatan Batu
hari dengan perbandingan 2:1 Ampar Kabupaten Tanah Laut
disebar di sekitar batang tanaman
dengan jarak 5-10 cm. Anallisis Regresi Fungsi
Pemupukan kedua dilakukan saat
Produksi
tanaman berumur 4 minggu, dan
Dari analisis regresi yang dilakukan
dengan pupuk urea dan phonska
dengan alat bantu program SPSS
dengan perbandingan 2:1. Pupuk
17.0. diperoleh hasil seperti pada
disebar merata disekitar batang
Lampiran 1.
tanaman . Sedangkan pemupukan
ketiga atau terakhir juga dengan
Analisis regresi dengan sampel
Urea, dilakukan setelah tanaman
sebanyak 70 responden meng-
berumur 8 minggu dengan cara
hasilkan model fungsi produksi
yang sama dan pemberiannya
Cobb-Douglas yang telah dilinear-
harus merata. Dalam kegiatan pen-
kan untuk usaha pertanian jagung
yiangan dan pemupukkan jagung
sebagai berikut :
biasanya petani menggunakan te-
naga kerja luar keluarga karena
LnY = 8,192 + 0,848 X1 + 0,142 X2
luasnya lahan pertanaman.
- 0,059X3 + 0,036 X4 +
0,137X5 + 0,031 X6 - 0,064
4. Panen
X7
Jagung dapat di panen pada umur
Pengujian Secara Simultan. Peng-
95-110 hari setelah tanam . Cara
ujian secara simultan digunakan
memanen buah jagung adalah
untuk melihat bagaimana variabel
dengan menggunakan tangan.
independen secara bersama-sama
Buah dengan klobotnya diputar
atau simultan mempengaruhi varia-
sampai tangkainya putus kemudian
bel dependen. Pengujian ini dilaku-
dimasukkan ke dalam karung.
kan dengan menggunakan uji F
Untuk kegiatan panen jagung
pada tingkat kepercayaan 95
biasanya petani menggunakan
persen. Dari pengujian koefisien
tenaga kerja luar keluarga karena
korelasi diperoleh nilai Fhitung
luasnya lahan pertanaman.
sebesar 920,904 atau lebih besar
dari Ftabel yaitu sebesar 2,16 pada

Jurnal Agribisnis Perdesaan ~ 165 ~ Volume 02 Nomor 02 Juni 2012


Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Jagung ….

tingkat kepercayaan 95 persen lahan kering dianjurkan peng-


Dengan demikian pada model gunaan pupuk kandang yang bera-
persamaan ini variabel luas lahan, sal dari kotoran ayam ras/petelor
tenaga kerja, benih, pupuk karena cukup mengandung unsur
kandang, urea, phonska, dan hara kapur dan diaplikasikan pada
herbisida secara bersama-sama saat tanam sebanyak satu
berpengaruh secara signifikan genggam (25-50 gr) per lubang
terhadap variabel produksi jagung. penempatan benih (sebagai penu-
tup benih) setara dengan 1,5-3,0
Pengujian Secara Parsial. Peneli- ton per ha. Anjuran keperluan
tian ini dilakukan dengan analisis pupuk kandang/organik untuk budi-
regresi berganda (multiple regres- daya jagung di lahan kering per
sion analysis) pada tingkat α = 5%. hektar adalah 4-5 ton per hektar.
Dengan cara memper-bandingkan
nilai α dengan nilai probabilitas. Adapun aplikasi penggunaan pu-
Apabila nilai α lebih besar daripada puk phonska dengan keperluan
nilai probabilitas (α > prob), maka 1,0-1,5 ton per ha sampai pada
H0 ditolak, artinya faktor produksi batasan tertentu penggunaan da-
berpengaruh signifikan terhadap lam jumlah yang lebih banyak,
produksi jagung. Demikian pula justru akan menurunkan produksi
sebaliknya jika nilai α lebih kecil yang dihasilkan, karena dalam
dari pada nilai probabilitas (α < aplikasi dilapangan dalam hal cara
prob) , maka H0 diterima, artinya pemupukannya adalah disebar
faktor produksi tidak berpengaruh pada sekitar tanaman jagung tanpa
signifikan terhadap produksi ada perlakuan penyiraman, hal ini
jagung. mengakibatkan terjadinya peng-
uapan pupuk, sehingga sebagian
Nilai probabilitas variabel luas besar pupuk tidak terserap oleh
lahan, tenaga kerja, benih dan urea tanaman jagung. Seharusnya
lebih kecil dari nilai α sehingga pemupukan dilakukan dengan cara
dapat dikatakan bahwa variabel- dibuat larikan sedalam 5-10 cm
variabel di atas berpengaruh kemudian ditutup dengan tanah.
signifikan terhadap variabel Dalam aplikasi dilapangan pem-
produksi jagung. Adapun nilai buatan larikan dirasakan sangat
probabilitas variabel pupuk sulit mengingat luasnya areal
kandang, phonska dan herbisida. pertanaman jajung.
lebih besar dari nilai α sehingga
dapat dikatakan bahwa variabel- Demikian pula penggunaan herbi-
variabel di atas tidak berpengaruh sida yang terdiri dari berbagai jenis
signifikan terhadap variabel seperti Noxon, Clarish, Lindomin
produksi jagung. dan Rambo Sampai pada batasan
Hal ini dikarenakan pupuk kan- tertentu penggunaan dalam jumlah
dang/organik yang diberikan pada yang lebih banyak, justru akan
lahan pada umumnya berasal dari menurunkan produksi yang dihasil-
kotoran sapi, sehingga unsur hara kan, karena dosis keperluan per ha
yang tersedia kurang mencukupi akan menjadi lebih besar. seharus-
dan sulit terurai. Seharusnya pada nya keperluan herbisida berkisar

Jurnal Agribisnis Perdesaan ~ 166 ~ Volume 02 Nomor 02 Juni 2012


Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Jagung ….

antara 3-4 liter per hektar. Dalam paribus, maka akan mengakibat-
aplikasi oleh petani pengunaan kan peningkatan output produksi
herbisida tersebut disesuaikan oleh jagung sebesar 0,848 persen.
jenis-jenis gulma, sehingga diperlu- Adapun koefisien elastisitas untuk
kan berbagai campuran herbisida input tenaga kerja adalah sebesar
yang dalam hal ini mengakibatkan 0,142. Hal ini berarti bahwa apabila
bertambahnya keperluan per hek- penggunaan input tenaga kerja
tar. dinaikkan sebesar 1 persen, ceteris
paribus, maka akan mengakibat-
Adapun uji koefisien determinasi kan peningkatan output produksi
dimaksudkan untuk mengetahui jagung sebesar 0,142 persen. Dan
seberapa besar variasi variabel koefisien elastisitas untuk input
dependen (produksi jagung) dapat benih adalah sebesar -0,059. Hal
diterangkan oleh variabel inde- ini berarti bahwa apabila peng-
penden dalam model. Dari hasil gunaan input bibit/benih dinaikkan
analisis regresi pada Tabel 16. sebesar 1 persen, ceteris paribus,
terlihat bahwa RAdj2 adalah sebesar maka akan mengakibatkan penuru-
0,989 atau 99 persen. Dapat diarti- nan output produksi jagung sebe-
kan bahwa besarnya sumbangan sar 0,059 persen.
X1 sampai dengan X7 terhadap
naik turunnya nilai Y sebesar 99 Koefisien elastisitas untuk input
persen sedangkan sisanya sebesar pupuk kandang adalah sebesar -
1 persen dipengaruhi oleh faktor- 0,036. Hal ini berarti bahwa apabila
faktor yang tidak dimasukkan penggunaan input benih dinaikkan
dalam model. sebesar 1 persen, ceteris paribus,
maka akan mengakibatkan penuru-
Elastisitas Produksi nan output produksi jagung
sebesar 0,036 persen. Demikian
Elastisitas produksi adalah persen- pula untuk koefisien elastisitas
tase perubahan dari produksi untuk input pupuk urea adalah
jagung sebagai akibat dari persen- sebesar 0,137. Hal ini berarti
tase perubahan dari faktor bahwa apabila penggunaan input
produksi. Adapun elastisitas ma- pupuk urea dinaikkan sebesar 1
sing-masing variabel input dalam persen, ceteris paribus, maka akan
usaha pertanian jagung di Keca- mengakibatkan peningkatan output
matan Batu Ampar Kabupaten Ta- produksi jagung sebesar 0,137
nah Laut adalah sebagai berikut: persen. Hal ini menandakan bahwa
jagung tersebut cukup respon
Berdasarkan hasil regresi di atas terhadap pemupukan urea atau
menunjukkan bahwa : nitrogen (N). Dari semua unsur
hara yang diperlukan tanaman
Koefisien elastisitas untuk input jagung nitrogen merupakan salah
luas lahan adalah sebesar 0,848. satu unsur utama yang diberikan
Hal ini berarti bahwa apabila dalam bentuk pupuk. Kekurangan
penggunaan input luas lahan nitrogen di dalam tanaman akan
dinaikkan sebesar 1 persen, ceteris menurunkan hasil.

Jurnal Agribisnis Perdesaan ~ 167 ~ Volume 02 Nomor 02 Juni 2012


Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Jagung ….

Koefisien elastisitas untuk input Kendala yang dihadapi oleh


pupuk phonska adalah sebesar petani jagung
0,031. Hal ini berarti bahwa apabila
penggunaan input pupuk phonska Berikut ini kendala-kendala yang
dinaikkan sebesar 1 persen, ceteris dihadapi oleh petani jagung Di
paribus, maka akan mengakibat- Kecamatan Batu Ampar Kabupaten
kan peningkatan output produksi Tanah Laut:
jagung sebesar 0,031 persen.
Angka koefisien ini menandakan 1. Infrastruktur jalan Desa Di
bahwa jagung masih respon Desa Tajau Pecah khususnya
terhadap pemupukan phonska. Di Kampung Bali dan Tajau
Selain urea, unsur utama lain yang Mulya yang kurang baik dapat
diberikan dalam bentuk pupuk menyebabkan terganggunya
adalah fosfor atau phonska. Kebu- pengangkutan hasil panen.
tuhan pupuk fosfor pada tanaman 2. Belum terdapat gudang
jagung lebih banyak saat tanaman penyimpanan hasil panen
masih muda sampai hampir se- sehingga pada saat kegiatan
tinggi lutut. Sedangkan untuk panen dilakukan dan terjadi
koefisien elastisitas input herbisida hujan banyak hasil panen
adalah sebesar -0,064, Hal ini (jagung pipilan) terkena jamur
berarti bahwa apabila penggunaan fluktosin dan kutu jagung ,
input pestisida dinaikkan sebesar 1 yang dapat mengurangi nilai
persen, ceteris paribus, maka akan jual bahkan tidak dapat dijual
mengakibatkan penurunan output ke pabrik.
produksi jagung sebesar 0,064
persen. Kesimpulan dan Saran
Return to Scale Kesimpulan
Untuk mengetahui skala usaha
Penelitian tentang Faktor-faktor
dapat dilakukan dengan menjum-
yang Mempengaruhi Produksi
lahkan koefisien regresi atau
Jagung di Kecamatan Batu Ampar,
parameter elastisitasnya. Dalam
dilakukan terhadap 70 sampel,
usaha pertanian jagung di Keca-
dapat diperoleh kesimpulan seba-
matan Batu Ampar diketahui
gai berikut :
bahwa skala usaha atau nilai return
to scale nya adalah sebesar 1. Hal
1. Penerapan tenik budidaya
ini berarti bahwa usaha pertanian
tanaman jagung telah meme-
jagung berada dalam kondisi skala
nuhi panca usaha tani.
hasil yang tetap (constan return to
2. Secara keseluruhan model
scale). Nilai sebesar 1 berarti bila
fungsi produksi jagung yang
terjadi penambahan faktor produksi
diestimasikan pada pengujian
sebesar 1 satuan input ceteris
taraf nyata α = 5% secara
paribus akan menyebabkan ke-
simultan diketahui bahwa va-
naikan output yang konstan.
riabel independen (luas lahan,
tenaga kerja, benih, pupuk

Jurnal Agribisnis Perdesaan ~ 168 ~ Volume 02 Nomor 02 Juni 2012


Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Jagung ….

kandang, urea, phonska dan waktu yang berkaitan dalam


herbisida) secara bersama- usahatani jagung, khususnya
sama mempengaruhi variabel dalam penanganan pasca
dependen (produksi jagung). panen yaitu dengan pem-
Demikian pula pada uji secara buatan gudang penyimpanan
parsial berdasarkan hasil reg- jagung sehingga hasil panen
resi menunjukkan bahwa va- tidak cepat dan mudah rusak.
riabel luas lahan, tenaga kerja,
benih dan pupuk urea ber- Daftar Pustaka
pengaruh signifikan, sedang-
kan untuk pupuk kandang, Badan Pusat Statistik. 2010. Kabu-
phonska dan herbisida tidak paten Tanah Laut. Tanah
berpengaruh signifikan terha- Laut
dap produksi jagung .
3. Fungsi produksi jagung di Dinas Pertanian Tanaman Pangan
daerah penelitian berada pada dan Perkebunan Kabupaten
kondisi Return to Scale Tanah Laut. 2011. Series
sebesar 1yang berarti konstan Data Produksi Tanaman
(constan return to scale). Pangan Kabupaten Tanah
Laut. Tahun 2008-2010.
Saran Tanah Laut

Dari penelitian yang dilakukan Dinas Pertanian Tanaman Pangan


dapat disampaikan beberapa saran dan Hortikultura Kalimantan
agar usaha pertanian jagung di Selatan. 2010. Laporan
Kecamatan Batu Ampar mampu Tahunan Dinas Pertanian
untuk berproduksi lebih optimal Provinsi Kalimantan Sela-
sebagai berikut: tan. Banjarbaru

1. Peran pemerintah sangat diha- Kasim, Syarifudin A. 2004.


rapkan dalam perbaikan sara- Petunjuk Praktis Meng-
na dan prasarana pendukung hitung Keuntungan dan
usahatani jagung, berupa per- Pendapatan Usahatani. Fa-
baikkan infrastruktur jalan dan kultas Pertanian Universitas
jembatan, agar petani dapat Lambung Mangkurat. Ban-
mengakses tempat tujuan da- jarbaru
lam waktu yang singkat, dan
penyaluran sarana produksi Miller, R. L. R. E. Meiner. 1999.
mulai dari hulu sampai dengan Teori Ekonomimikro Inter-
hilir tidak terganggu. mediate. Raja Grafindo
2. Peran kelompok tani sangat Persada Jakarta
penting dalam membina ang-
gota-angotanya sehingga ter- Soekartawi.2002. Analisis Usaha-
jalin kekompakkan dalam tani. UI Press. Jakarta
mengatasi berbagai masalah-
masalah yang timbul sewaktu-

Jurnal Agribisnis Perdesaan ~ 169 ~ Volume 02 Nomor 02 Juni 2012


Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Jagung ….

Soekartawi, 2003. Teori Ekonomi


Produksi dengan Pokok
Bahasan Analisis Fungsi
Coob-Douglas, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta

Jurnal Agribisnis Perdesaan ~ 170 ~ Volume 02 Nomor 02 Juni 2012


Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Jagung ….

Lampiran

Lampiran 1. Hasil Regresi Fungsi Produksi

Dependent Variabel Y
Method: Least Squares
Sampel: 70
Variabel Coefficient Std. Error t- Statistic Prob.
constant 8,192 1,120 7,311 0,000
luas lahan 0,848 0,158 5,358 0,000
tenaga kerja 0,142 0,047 2,997 0,004
benih -0,059 0,027 -2,186 0,033
pupuk kandang -0,036 0,098 -0,362 0,719
urea 0,137 0,061 2,261 0,027
phonska 0,031 0,041 0,775 0,441
herbisida -0,064 0,031 -2,094 0,040
R- Squared 0,990 F- Statistic 865,285
Adjusted R- Squared 0,989 Prob(F-Statistic) 0,000

Jurnal Agribisnis Perdesaan ~ 171 ~ Volume 02 Nomor 02 Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai