Anda di halaman 1dari 2

Masih Ingin Mabuk, Tak Punya Uang, Lalu Malak

Akibat salah malak saat mabuk, dua pemuda pengangguran diamankan anggota Intel
Koramil Garut Kota saat beraksi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Pakuwon Garut Kota,
Senin dini Hari (2/87).
Kedua pemuda yang dikethaui berinisial DN (30) dan RA (18) tersebut kini diamankan di
Mapolsek Garut Kota untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Komandan Koramil Garut Kota Kapten Inf Damo mengatakan peristiwa yang dialami
anggotanya ini terjadi sekitar pukul 00.30. Saat itu, anggotanya yang bernama Pelda Beni baru
menjemput saudaranya di Terminal Guntur. Ketika hendak pulang ke rumahnya dan melintasi
lokasi kejadian, korban dihentikan oleh dua pemuda yang sedang mabuk.
“Dua pelaku itu kepada anggota kami meminta uang sambil menenteng balok kayu,”
paparnya kepada wartawan kemarin.
Adanya aksi tersebut, kata dia, anggotanya mencoba sabar dan memperingati dua
pemuda mabuk tersebut. Tapi kelakuan dua pemuda itu malah menjadi-jadi dengna
memberhentikan pengendara sepeda motor lainnya. “Anggota kami langsung menyerahkan
kepada pihak kepolisian” terangnya.
Kapolsek Garut Kota Kompol Uus Susilo menerangkan aksi dua pemuda tersebut
dipengaruhi oleh minuman keras. Mereka meminta uang kepada para pengendara yang melintas
di lokasi hanya untuk mencari tambahan membeli miras.
“Jadi mereka itu habis minum tuak, karena masih ingin minum sementara uang tidak ada,
dua pelaku itu malak dijalan” paparnya.
Dalam kejadian ini, kata dia, belum ada korban yang memberikan laporan secara resmi.
Kedua pelaku diserahkan oleh anggota TNI yang mengetahui aksi kedua pemuda itu, “Anggota
TNI ini tidak jadi korban, tapi mengetahui aksi dua pemuda tersebut” terangnya.
Uus mengatakan sampai saat ini pihaknya belum melakukan proses hukum, karena tidak
ada korban yang melapor terkait tindakan kedua pelaku. “Kalau ada korban ya silahkan datang
ke Polsek dan melaporkannya. Tetpai saat ini belum ada yang datang” Katanya.
Meski begitu, dirinya tidak akan melepaskan dua pemuda itu begitu saja, tetapi akan
menyelidiki dulu, apakah ada kasus lain yang bisa menjerat dua pemuda pengangguran ini.
“Tindakan pidananya tidak ada, paling melanggar ketertiban umum saja, itupun tidak bisa
ditahan. Jadi kami masih nunggu apakah ada kasus lain yang dilakukan dua pemuda ini”
paparnya.
Sementara itu, DN (30) mengaku, aksi pemalakan itu baru dilakukan pertama kali. Karena
dinya sudah tidak ingat akibat dipengaruhi minuman keras. “Saya ingin beli lagi minuman, tetapi
tidak ada uang, jadi saya minta kepada pengendara” tuturnya.
Diapun mengaku kapok dan tidak akan melakukan perbuatan tersebut. “Kapok pak, tidak
akan berbuat seperti itu (memalak, red)” Pungkasnya. (YNA/Mat Robby)
18 Pejabat Akan Dimutasi Akibat Tidak Netral di Pilkada Garut

Bupati Garut H. Rudy Gunawan akan melakukan mutasi beberapa pejabat di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Garut.
Hal ini dilakukan karena diduga banyak pejabat yang sudah tidak netral pada
pelaksanaan Pilkada Garut 2018.
“Yang akan kena mutasi itu ada 18 jabatan dari mulai camat, badan hingga kepala dinas,”
ujar Bupati Garut H. Rudy Gunawan usia memimpin apel pagi di Lapang Setda Kabupaten Garut,
Senin (2/7).
Menurutnya, tindakan tersebut diambil karena pejabat ini tidak mengindahkan
imbauannya yang meminta ASN jangan terlibat politik pada Pilkada Garut. “Malah ada salah satu
camat pendukung calon lain ketika ketemu saya ngabalieur (Buang Muka) dan memilih pergi,
katanya ada urusan lain,” ceritanya.
Dengan adanya sikap dari ASN tersebut, kata dia, dirinya bertanya-tanya kondisi anak
buahnya ketika masa Pilkada Garut lalu. “Seharusnya ASN itu harus menjaga netralitasnya, jangan
sepertiitu (tak netral, Red).” Katanya.
Meski banyak ASN yang tidak mendukung dirinya di Pilkada Garut, Rudy mengaku tak
akan dendam. “Biarkan saja kami (Rudy-Helmi) yang merasakan (Kekecewaan terhadap ASN),
karena pilkadanya sudah selesai,” terangnya.
Dia menambahkan pelaksanaan mutasi para pejabat di Lingkungan Pemkab Garut ini,
bukan semata-mata kekesalannya saja, tetapi dirinya menginginkan adanya penyegaran pasca
Pilkada Garut. “Kami ingin pemerintahan di Garut tetap kondusif, maka perlu ada penyegaran,”
tuturnya.
Terkiat pelaksanaan mutasi 18 jabatan ini, Rudy menerangkan itu akan dilakukan pada
bulan ini yakni 16-23 Juli 2018. “Lihat saja nanti siapa yang kena mutasi, bisa dilihat,” paparnya.
(YNA/Matt Robby)

Anda mungkin juga menyukai