Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses atau peristiwa alamiah yang dialami oleh seorang
ibu yang didefinisikan sebagai penyatuan sperma dan ovum kemudian dilanjutkan
dengan nidasi (Prawirohardjo, 2000). Kehamilan juga merupakan periode krisis
dalam proses kehidupan seorang perempuan. Keadaan ini akan menimbulkan
terjadinya perubahan di seluruh sistem tubuh. Perubahan ini akan berdampak
positif dan negatif.
Perubahan yang dialami selama kehamilan meliputi perubahan fisik dan psikis
ibu hamil (Saminem, 2009). Salah satunya perubahan berat badan yang kemudian
dapat menimbulkan perubahan bentuk tubuh dan berpengaruh terhadap kondisi
psikologis dari calon ibu. Perubahan-perubahan lain yang dialami baik fisik
maupun psikologis selama kehamilan akan menimbulkan perasaan
ketidaknyamanan, salah satunya pada trimester II.
Dampak positif dari perubahan saat kehamilan adalah untuk menunjang proses
pertumbuhan dan perkembangan janin, sedangkan dampak negatifnya, ibu
mengalami ketidaknyamanan selama kehamilan. Persentase ketidaknyamanan
pada trimester I sebesar 50-75% ibu hamil dikarenakan mual dan muntah sehingga
sering terjadi syok, pada trimester II 50% ibu hamil mengalami telapak tangan
merah, dan pada trimester III 60% terjadi ketidaknyamanan karena sesak nafas
(Maryanah, 2006 dalam Kurniawati dan Masruroh, 2011).
Menurut Kolcaba (2003), kenyamanan merupakan keadaan telah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yang bersifat individual dan holistik. Dengan
terpenuhinya kenyamanan dapat menyebabkan perasaan sejahtera pada diri
individu tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kenyamanan adalah
keadaan nyaman; kesegaran; kesejukan. Salah satu kondisi yang membuat individu
merasa tidak nyaman adalah kehamilan.

1
Menurut Shinkawa et al., (2012), sebanyak 279 ibu hamil pada trimester II di
Jepang mengalami masalah ketidaknyamanan berupa penambahan lingkar perut,
konstipasi, dan depresi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ying Lau et
al., (2010), diperoleh hasil bahwa proporsi wanita dengan gejala depresi lebih
banyak dialami oleh ibu hamil trimester II dibandingkan dengan ibu hamil
trimester III dan pada ibu postpartum. Salah satu faktor timbulnya gejala depresi
adalah paritas ibu. Ibu hamil multipara mempunyai faktor risiko yang lebih tinggi
untuk mengalami gejala depresi selama kehamilan (Sockol, 2014). Selain itu, pada
ibu hamil trimester II, salah satu perubahan psikologis yang dialami saat
kehamilan adalah kecemasan. Kecemasan yang dialami ibu hamil trimester II
adalah masalah ekonomi tentang banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi
selama kehamilan sampai kelahiran (Utami, 2011). Fakor-faktor yang
menyebabkan perubahan psikologis yang dialami ibu hamil trimester II adalah
dukungan dari pasangan, teman, dan keluarga yang rendah dalam menjalani
kehamilannya, serta adanya konflik dengan pasangan dan perubahan hidup yang
signifikan (Glazier, 2004).
Ketidaknyamanan lain yang dialami oleh ibu hamil trimester II adalah
inkontinensia urin. Menurut Laine et al., (2013), sebesar 19% ibu hamil trimester
II mengalami inkontinensia urin. Selain itu, ibu hamil juga mengalami gangguan
tidur. Kualitas tidur pada ibu hamil lebih buruk bila dibandingkan dengan ibu yang
tidak hamil. Faktor yang memengaruhi kualitas tidur pada ibu hamil adalah stres
dan depresi (Shu-Hua Ko, 2009).
Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks selama kehamilan
memerlukan adaptasi. Masalah-masalah yang dihadapi saat kehamilan bias
menjadi pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan
hingga tingkat gangguan jiwa (Sarwono, 2000). Hal tersebut dapat memengaruhi
aktivitas sehari-hari, sehingga dapat berpengaruh terhadap kesehatan ibu. Oleh
karena itu, sangat penting bahwa semua kehamilan harus dipantau oleh penyedia
layanan kesehatan (World Health Organization, 2015). Pelayanan untuk ibu hamil
diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal atau antenatal care (ANC).

2
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 15
Agustus 2015 di Puskesmas Imogiri I didapatkan hasil wawancara kepada 10
orang ibu hamil trimester II yang sedang memeriksakan kehamilannya, ada 3
orang yang menyatakan tidak mengalami ketidaknyamanan fisik, 3 orang
merasakan keluhan-keluhan fisik seperti mual, muntah, dan sering kesemutan pada
bagian kaki, dan mengatasinya dengan cara istirahat; 2 orang mengalami keluhan
sulit buang air besar yang diatasi dengan banyak minum air putih; 2 orang
mengalami keluhan sering buang air kecil diatasi dengan minum air hangat. Dari
10 orang ibu hamil tersebut, 6 orang yang menyatakan tidak mengalami
ketidaknyamanan psikologis dan 4 orang merasa gelisah dengan kehamilannya dan
mengatasinya dengan melakukan kunjungan ke puskesmas untuk bertanya kepada
petugas kesehatan. Keluhan-keluhan yang dirasakan tersebut memengaruhi setiap
aktivitas yang dilakukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
meneliti gambaran ketidaknyamanan fisik dan psikologis yang dialami ibu hamil
trimester II secara spesifik. Belum ada penelitian yang meneliti mengenai
gambaran ketidaknyamanan yang dialami ibu hamil trimester II di Indonesia.
Beberapa penelitian sebelumnya dilakukan di negara lain seperti Taiwan, China,
dan Jepang. Faktor budaya, pendidikan, sosial, dan ekonomi di Indonesia yang
sangat beragam dapat berkontribusi terhadap ketidaknyamanan yang dialami oleh
ibu hamil.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kehamilan?
2. Apa saja Perubahan-perubahan Fisik dan Psikologis selama kehamilan di
trisemster ke-2?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui macam-macam ketidaknyamanan fisik dan psikologis
yang dialami ibu hamil trimester II.

3
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui prevalensi ketidaknyamanan fisik yang dialami ibu
hamil trimester II.
b. Untuk mengetahui prevalensi ketidaknyamanan psikologis yang
dialami ibu hamil trimester II.
c. Untuk mengetahui cara mengatasi ketidaknyamanan fisik dan
psikologis yang dilakukan oleh ibu hamil trimester II.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari perempuan.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai ke-6,
triwulan ketiga dari bulan ke- 7 sampai ke-9 (Adriaansz, Wiknjosastro dan
Waspodo, 2007. p. 89).
Kehamilan didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah telur dan sebuah
sperma, yang menandai awal suatu peristiwa yang terpisah, tetapi ada suatu
rangkaian kejadian yang mengelilinginya. Kejadian-kejadian itu ialah
pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan
gamet dan implantasi embrio di dalam uterus. Hanya jika semua peristiwa ini
berlangsung baik, maka proses perkembangan embrio dan janin dapat dimulai
(Bobak, 2005, p. 74).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dihitung dari saat fertilisasi
sampai kelahiran bayi, kehamilan normal biasanya berlangsung dalam waktu 40
minggu. Usia kehamilan tersebut dibagi menjadi 3 trimester yang masing-masing
berlangsung dalam beberapa minggu. Trimester 1 selama 12 minggu, trimester 2
selama 15 minggu (minggu ke- 13 sampai minggu ke-27), dan trimester 3 selama
13 minggu (minggu ke- 28 sampai minggu ke-40), (Federasi Obstetri Ginekologi
Internasional).

5
B. Diagnosis Kehamilan
Banyak manifestasi dari adaptasi fisiologis ibu terhadap kehamilan yang mudah
dikenali dan dapat menjadi petunjuk bagi diagnosis dan evaluasi kemajuan
kehamilan. Tetapi sayangnya proses farmakologis atau patofisiologis kadang
memicu perubahan endokrin atau anatomis yang menyerupai kehamilan sehingga
dapat membingungkan.
Perubahan endokrinologis, fisiologis, dan anatomis yang menyertai kehamilan
menimbulkan gejala dan tanda yang memberikan bukti adanya kehamilan. Gejala
dan tanda tersebut dibagi menjadi tiga kelompok, antara lain :
a. Bukti Presumtif (tidak pasti)
Gejalanya :
 Mual dengan atau tanpa muntah.
 Gangguan berkemih.
 Fatigue atau rasa mudah lelah.
 Persepsi adanya gerakan janin.
Tanda :
 Terhentinya menstruasi.
 Perubahan pada payudara.
 Perubahan warna mukosa vagina.
 Meningkatnya pigmentasi kulit dan timbulnya striae pada abdomen.
b. Bukti kemungkinan kehamilan
 Pembesaran abdomen.
 Perubahan bentuk, ukuran, dan konsistensi uterus.
 Perubahan anatomis pada serviks.
 Kontraksi Braxton Hicks.
 Ballotement.
 Kontur fisik janin.
 Adanya gonadotropin korionik di urin atau serum.

6
c. Tanda Positif Kehamilan
 Identifikasi kerja jantung janin yang terpisah dan tersendiri dari kerja
jantung ibu.
 Persepsi gerakan janin aktif oleh pemeriksa.
 Pengenalan mudigah dan janin setiap saat selama kehamilan dengan USG
atau pengenalan janin yang lebih tua secara radiografis pada paruh kedua
kehamilan.

C. Perubahan-perubahan Fisik dan Psikologis Selama Kehamilan Trisemester


Ke-2
a. Perubahan Fisik dan Psikologis pada Trimester II
1) Perubahan Fisik pada Trimester II Menurut Kurnia (2009, p. 190-194),
perubahan fisik pada trimester II adalah :
a) Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati
rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap
minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan
puser (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada
kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16
minggu.
b) Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah
biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama
kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung
dan tidak nyaman.
c) Pelupa
Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selama
kehamilannya. Ada beberapa teori tentang hal ini, diantaranya adalah
karena tubuh ibu hamil terus bekerja berlebihan untuk perkembangan
bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran.

7
d) Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar
dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran
cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
e) Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan
rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan,
seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut
yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
f) Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut
bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini
karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang
semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan
bersifat tidak menetap.
g) Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester
kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah
besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
h) Hidung dan Gusi berdarah
Hal ini juga terjadi karena peningkatan aliran darah selama masa
kehamilan. Kadang juga mengalami sumbatan di hidung. Ini disebabkan
karena adanya perubahan hormonal.
i) Perubahan kulit
Ibu hamil akan mengalami perubahan pada kulit. Perubahan tersebut bisa
berbentuk garis kecoklatan yang dimulai dari puser (umbilicus) sampai ke
tulang pubis yang disebut linea nigra. Sedangkan kecoklatan pada wajah
disebut chloasma atau topeng kehamilan. Hal ini dapat menjadi petunjuk
sang ibu kurang asam folat. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit

8
yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat
peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin
jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat
diobati setelah persalinan.
j) Payudara
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar cairan
kental kekuning-kuningan yang disebut Kolustrum. Kolustrum ini berasal
dari asinus yang mulai bersekresi. Selama trimester dua. Pertumbuhan
kelenjar mammae membuat ukuran payudara meningkat secara progresif.
Bila pertambahan ukuran tersebut sangat besar, dapat timbul stria-stria
seperti pada abdomen. Walaupun perkembangan kelenjar mammae secara
fungsional lengkap pada pertengahan masa hamil, tetapi laktasi terlambat
sampai kadar estrogen menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir.
Putting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan besar.
k) Kram pada kaki
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat
kehamilan. Atasi dengan menaikkan kaki ke atas dan minum kalsium
yang cukup. Jika terkena kram kaki ketika duduk atau saat tidur, cobalah
menggerak-gerakkan jari-jari kaki ke arah atas.
l) Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40%
wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang
menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak
sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian
bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada
posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.
m) Pada Jantung
Sejak pertengahan kehamilan, pembesaran uterus akan menekan vena
cava inferior dan aorta bawah saat ibu berada pada posisi terlentang. Hal
itu akan berdampak pada pengurangan darah balik vena ke jantung hingga

9
terjadi penurunan preload dan cardiac output yang kemudian dapat
menyebabkan hipotensi arterial.
n) Pada Pernapasan
Selama kehamilan, sirkumferensia thorax akan bertambah kurang lebih 6
cm dan diafragma akan naik kurang lebih 4 cm karena penekanan uterus
pada rongga abdomen. Pada kehamilan lanjut, volume tidal, volume
ventilasi per menit, dan pengambilan oksigen per menit akan bertambah
secara signifikan.
o) Pada Persyarafan
Sejak awal usia gestasi 12 minggu, dan terus berlanjut hingga 2 bulan
pertama pascapartum, wanita mengalami kesulitan untuk mulai tidur,
sering terbangun, jam tidur malam yang lebih sedikit serta efisiensi tidur
yang berkurang.
2) Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
Menurut Sulistyawati (2009, p. 76-77), perubahan psikologis pada trimester
II adalah :
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang
tinggi.
b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c) Merasakan gerakan anak
d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e) Libido meningkat
f) Menuntut perhatian dan cinta
g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang
lain yang baru menjadi ibu
i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru
pada saat mendekati persalinan cairan tersebut akan lebih cair.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dihitung dari saat fertilisasi
sampai kelahiran bayi, kehamilan normal biasanya berlangsung dalam waktu 40
minggu. Usia kehamilan tersebut dibagi menjadi 3 trimester yang masing-masing
berlangsung dalam beberapa minggu. Trimester 1 selama 12 minggu, trimester 2
selama 15 minggu (minggu ke- 13 sampai minggu ke-27), dan trimester 3 selama
13 minggu (minggu ke- 28 sampai minggu ke-40)

B. Saran
Diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatan secara tepat kepada
ibu hamil trimester kedua.Diharapkan juga perawat mampu membedakan antara
ketidaknyamanan normal dengan tanda-tanda bahaya pada ibu hamil trimester
kedua

11
DAFTAR PUSTAKA

Ardiani, K. Anindita._____. Masalah yang terjadi selama kehamilan.


http://eprints.undip.ac.id/43723/3/Anindita_Kusuma_Ardiani_G2A009148_BabIIKTI
.pdf. Diunduh pada 04 Oktober 2017, pukul 22.01.
Annonim. 2016. Ketidaknyamanan fisik dan psikologis yang dialami ibu hamil
trisemester II. http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/99942/potongan/S1-2016-
329226-introduction.pdf. Diunduh pada 04 Oktober 2017, pukul 21.04.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-mardliyahg-6020-2-
babii.pdf
Jensen, Lowdermi dkk.2005.Keperawatan Maternitas Edisi ke-4.Jakarta:Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/42031/Chapter%20II.pdf;jsess
ionid=83A037BB93FEA2C436084BECC448EC7B?sequence=4

12

Anda mungkin juga menyukai