Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ayat 29 Q.S An-Nisa menerangkan hukum transaksi secara umum, lebih khusus
kepada transaksi perdagangan, bisnis jual-beli. Sebelumnya telah diterangkan transaksi
muamalah yang berhubungan dengan harta, seperti anak yatim, mahar, dan sebagainya.
Dalam ayat ini Allah mengharamkan orang-orang beriman untuk memakan,
memanfaatkan, menggunakan, (dalam segala bentuk transaksi lainnya) harta orang lain
dengan jalan yang batil, yaitu yang tidak dibenarkan oleh syariat. Kita boleh melakukan
transaksi terhadap harta orang lain dengan jalan perdagangan dengan asas saling ridha,
sangat ikhlas. Dan dalam ayat ini Allah juga melarang untuk bunuh diri sendiri maupun
saling membunuh. Dan Allah menerangkan semua ini, sebagai wujud dari kasih sayang-
Nya. Karena Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kita.
Sedangkan pada Q.S Al-Maidah: 1 menerangkan akad-akad, perjanjian-perjanjian
yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan serta yang wajib dan tidak wajib oleh
Allah S.W.T kepada manusia sesuai dengan kehendak-Nya
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bacaan dan terjemahan Q.S An-Nisa:29 dan Q.S Al-Maidah:1
2. Bagaiman tafsir dan hukum dari ayat-ayat tersebut.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bacaan dan terjemahan Q.S An-Nisa:29 dan Al-Maidah:1
2. Untuk mengetahui tafsir dan hukum dari ayat-ayat tersebut.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ayat dan Terjemahan

ً‫ارة‬
َ ‫ُون تِ َج‬ ِ َ‫ِين آَ َمنُوا ََل تَأ ْ ُكلُوا أَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْي َن ُك ْم ِبا ْلب‬
َ ‫اط ِل إِ ََّل أَ ْن تَك‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذ‬
َ ‫َّللاَ ك‬
‫َان ِب ُك ْم َر ِحي ًما‬ َ ُ‫اض ِم ْن ُك ْم َو ََل تَ ْقتُلُوا أَ ْنف‬
َّ ‫س ُك ْم ِإ َّن‬ ٍ ‫ع َْن تَ َر‬
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, janagnlah kalian memakan harta-harta
kalian diantara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan perdagangan yang kalian
saling ridha. Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya Allah itu
Maha Kasih Sayang kepada kalian”(Q.S An-Nisa : 29).

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu
binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan
tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya
Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya”(Q.S: Al-Maidah: 1)
B. Tafsir Ayat
1. An-Nisa: 29
Yaa ayyuhal la-dziina aamanuu laa ta’kuluu amwaalakum bainakum bil baa-
thili = Wahai orang-orang yang beriman. Janganlah sebagian dari kamu memakan
(mengambil) harta milik sebagian di antaramu dengan cara yang tidak benar (batil).1
Janganlah orang-orang yang mukmin menjadi tamak (rakus) terhadap hak orang
lain, dengan mengambil hak-hak itu tanpa melalui jalan yang benar. Karena itu,
janganlah kamu memakan (mengambil) harta saudara-saudaramu (orang atau pihak
lain) dan jangan pula kamu bersengketa karena masalah harta, yang kamu peroleh
dengan jalan batil (curang).

1
Tengku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nuur (Semarang: Pustaka
Rizki Putra, 2000) hlm. 834

2
Jalan yang batil, menurut syara’, adalah : mengambil harta orang atau pihak lain
dengan cara yang tidak diridhai (setujui) oleh pemiliknya, atau membelanjakan
(menggunakan) harta bukan pada tempatnya. Termasuk ke dalam jalan batil adalah :
berbuat curang, menipu, riba, korupsi, berlaku boros (tidak efisien, membengkakkan
atau mark up dana proyek, dsb), dan membelanjakan pada jalan-jalan yang haram.
Dengan ayat ini al-Qur’an menetapkan beberapa kaidah mengenai harta untuk
menjadi pegangan umat, yaitu :
a. Harta perseorangan dipandang sebagai harta umat seluruhnya. Namun hak-hak
milik haruslah dihormati dan dipelihara. Karena itu para pemilik harta diwajibkan
memberikan beberapa hak tertentu untuk kemaslahatan umum, sebagaimana
orang yang memiliki harta sedikit juga diwajibkan memberikan haknya kepada
orang yang sangat membutuhkan. Di samping itu mereka didorong melakukan
kebajikan, ihsan, dan memberi sedekah.
Dengan jalan ini, di negeri Islam tidak akan terdapat orang yang hidup dalam
kegelapan (kesulitan), hidup compang-camping, baik dia miskin ataupun tidak,
karena Islam mengajarkan agar umatnya juga memperhatikan kehidupan orang
yang sangat memerlukan bantuan, sebagaimana pada harta mereka, ada beberapa
hak untuk fakir miskin dan merekan diwajibkan melaksanakannya.
Bahkan, para hartawan yang menolak mengeluarkan hartanya sesuai dengan
aturan yang telah ditentukan, harta mereka wajib diletakkan dalam pengawasan
pemerintah, dan pemerintah dapat memaksa mereka mengeluarkan sesuai dengan
kewajiban yang harus ditunaikan.
b. Seseorang tidak dibolehkan mengambil dan menyerobot harta orang lain tanpa
izin pemiliknya. Semua orang wajib bersungguh-sungguh mencari rezeki, tidak
menyerobot, apalagi dengan jalan kejahatan, atas harta milik orang lain yang bisa
menimbulkan kekacauan dan kerusakan.2
Islam menghormati hak milik (harta) dan menentukan hak-hak tertentu atas harta
tersebut dengan kewajiban zakat atau amalan-amalan sunnah lainnya.
Illaa an takuuna tijaaratan ‘an taraadhim minkum = Kecuali jika dengan jalan
perniagaan (bisnis) yang didasarkan atas kerelaan antara kedua belah pihak di antara
kamu.

2
Ibid. Hlm 835

3
Carilah harta-harta itu dengan jalan perniagaan (bisnis) yang ditegakkan atas
dasar kerelaan (persetujuan) di antara kedua belah pihak atau lebih.
Dengan tegas ayat ini memberi pengertian bahwa :
a. Jual beli dilakukan atas dasar persetujuan bersama oleh kedua belah pihak atau
lebih.
b. Jual beli bukanlah hal yang abadi, karena itu jangan sampai melupakan urusan
akhirat.
c. Mencari keuntungan dengan jual beli diperbolehkan, dengan cara yang hak
(benar) dan tidak merugikan pihak lain.
Wa laa taqtuluu anfusakum = Janganlah kamu membunuh dirimu sendiri.
Janganlah sebagian dari kamu membunuh sebagian yang lain. Al-Qur’an
mengatakan, janganlah kamu membunuh dirimu, maksudnya, untuk memberi isyarat
bahwa membunuh orang lain sama dengan membunuh diri sendiri. Bahkan juga
dipandang membunuh seluruh umat.
Darah umat Islam halal karena murtad dan menentang negara, berzina dalam
keadaan muhshin (bersuami/beristeri), dan membunuh orang dengan sengaja.
Apabila membunuh orang lain berdosa, maka membunuh diri sendiri lebih besar
dosanya dan itu merupakan perbuatan yang sangat sadis (keji). Perbuatan itu tidak layak
dan tidak sepantasnya dilakukan oleh orang yang beriman. Ini sebabnya, Al-Qur’an
dengan tegas melarang orang bunuh diri.3
Innallaha kaana bikum rahiimaa = Sesungguhnya Allah Maha Kekal rahmat-
Nya.
Allah itu amat rahim. Dia mengharamkan umat manusia menganiaya orang lain,
baik yang dianiaya itu harta atau jiwanya. Dianiaya hartanya, antara lain dihalangi jalan
usahanya, dipersulit jalan penghidupannya, atau dicurangi, ditipu, dirampok, dan
sebagainya. Membunuh atau menghilangkan nyawa (kehidupan) orang lain merupakan
hak Allah.
Menurut Hasan dan Ibnu Abbas, memakan harta orang lain dengan tidak ada
pergatian, termasuk juga dalam jalan yang batal ini segala jual- beli yang dilarang
syara’, yang tidak termasuk ialah, jalan perniagaan yang saling “berkeridhaan” (suka
sama suka) di antaramu, yakni dari kedua pihak. Sudah tentu perniagaan yang
dibolehkan oleh syara’.

3
Ibid. Hlm 836

4
Walaupun dalam ayat ini Allah S.W.T membatasi hanya dengan jalan
perniagaan saja, tetapi itu tidak berarti, bahwa orang dilarang memakan harta orang lain
dengan jalan hibah, sedekah, dan sebagainya. Hanya disebutkan perniagaan itu, karena
itulah jalan yang paling banyak dilakukan dalam tukar-menukar.4
2. Al-Maidah: 1
Yaa ayyuhal la-dziina aamanuu aufuu bil ‘uquudi = Hai orang-orang yang
beriman. Sempurnakanlah segala rupa akad yang telah kamu lakukan.
Sempurnakanlah segala rupa akad (janji, kontrak) yang telah kamu akadkan
dengan Allah, atau antara kamu dengan dirimu sendiri, atau antara kamu dengan sesama
manusia. Baik serupa perintah maupun larangan syara’ atau akad antara kamu, seperti
jual-beli dan pernikahan.
Dasar semua akan dalam Islam ialah firman : aufuu bil ‘uquudi = sempurnakalah
semua rupa akad. Maka, wajib bagi tiap-tiap mukmin menyempurnakan akad dan
menepati janji, sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Yang penting, akad
tidak berlawanan dengan kehendak syara’
Uhillat lakum bahiimatul an-‘aami illaa maa yutlaa ‘alaikum = Telah
dihalalkan untukmu binatang-binatang berkaki empat (unta, sapi, kerbau, kambing,
biri-biri, dsb), kecuali apa yang akan dibacakan (akan diterangkan satu persatu)
kepada kamu tentang keharamannya.
Binatang-binatang berkaki empat, yaitu delapan jenis binatang yang disebutkan
dalam surat Al-An’aam dan dihubungkan dengannya, seperti kijang, lembu hutan dan
sejenisnya) telah dinyatakan halal bagimu, kecuali yang diharamkan yang perinciannya
akan diterangkan satu persatu dalam ayat ketiga yang berjumlah sepuluh macam.5
Ghairu muhillish shaidi wa antum hurumun = Dalam keadaan kamu tidak
menhalalkan berburu dan kamu dalam keadaan ihram.
Kedelapan jenis binatang dan yang sejenis itu dinyatakan halal, kecuali kamu
memburunya dalam keadaan kondisi haram berburu, yaitu pada saat berihram
(mengenakan pakaian ihram) untuk haji atau umrah. Atau kamu masuk ke dalam daerah
tanah Haram. Orang yang tinggal dalam daerah al-Haram, walaupun tidak berihram
tetap haram memburu binatang-binatang tersebut. Demikian pula ketika kamu sedang

4
Syekh. H. Abdul Halim Hasan, Tafsir Al-Ahkam (Jakarta : Kencana, 2006) hlm. 258
5
Tengku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nuur (Semarang: Pustaka
Rizki Putra, 2000) hlm. 1026

5
berihram atau umrah, walaupun tidak di dalam Haram, kamu tetap diharamkan
memburu dan memakan binatang-binatang hasil buruanmu itu.
Innallaaha yahkumu maa yuriid = Sesungguhnya Allah menetapkan apa yang
dikehendaki-Nya.
Dengan iradat-Nya, Allah menetapkan sesuatu kebajikan yang Dia kehendaki
untuk kamu. Yaitu menghalalkan apa yang hendak dihalalkan dan mengharamkan apa
yang hendak diharamkan, menurut hikmat dan kemaslahatan. Oleh karena itu
sempurnakan segala akad dan janji-Nya.6
Menurut apa yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, ‘akad yang dimaksud
dalam ayat ini ialah segala perjanjian Allah yang telah dijanjikan-Nya kepada hamba-
Nya, yang terdiri dari apa-apa yang diharamkan, dihalalkan, dan difardhukan, yakni
segala hukum yang telah di sebutkannya dalam Al-Qur’an. Dia berkata, “janganlah
kamu tukar dan jangan kamu rusakkan semuanya!”
Menurut Qatadah, segala janji yang diperintahkan menepatinya dalam ayat ini
ialah segala janji yang telah dibuat mereka pada masa jahiliah. Walaupun mereka telah
memeluk Islam, namun perjanjian-perjanjian itu mesti juga ditepati.
Abdullah bin Ubaidah mengatakan bahwa perjanjian itu ada lima macam yaitu,
akad iman, akad nikah, akad jual-beli, akad perjanjian, dan akad tolong-menolong atau
bantu-membantu.
Menurut zahir ayat ini, wajiblah menepati segala janji itu, perjanjian apa pun
bentuk dan coraknya, asal tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadis Rasul. Jadi
segala akad dan perjanjian yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadis itu ditolak,
tidak wajib ditepati, bahkan haram melaksanakan dan menepatinya.7

6
Ibid. Hlm 1027
7
Syekh. H. Abdul Halim Hasan, Tafsir Al-Ahkam (Jakarta : Kencana, 2006) hlm. 329

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Q.S An-Nisa: 29 Tuhan menjelaskan suatu kaidah umum mengenai pengelolaan
harta. Harta adalah saudara kandung bagi jiwa. Tanpa harta tidak mungkin terdapat
kehidupan umat manusia. Krena itu, kita, baik dalam masyarakat kecil (berlingkup
sempit) atau masyarakat besar (berlingkup luas, global), membutuhkan hukum-hukum
yang berkaitan dengan kepemilikan harta.
Sementara itu, Q.S Al-Maidah: 1 Tuhan memerintahkan kita supaya memenuhi
segala perjanjian dan perikatan yang kita lakukan; membolehkan kita makan daging
binatang ternak, kecuali yang kita diharamkan memakannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Syekh. H. Abdul Halim Hasan, Tafsir Al-Ahkam (Jakarta : Kencana, 2006)


Tengku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nuur
(Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000)

Anda mungkin juga menyukai

  • Rairita 3
    Rairita 3
    Dokumen2 halaman
    Rairita 3
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • JKK
    JKK
    Dokumen4 halaman
    JKK
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Daftar Hadir Ukgs
    Daftar Hadir Ukgs
    Dokumen1 halaman
    Daftar Hadir Ukgs
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Daftar Hadir Ukgs
    Daftar Hadir Ukgs
    Dokumen1 halaman
    Daftar Hadir Ukgs
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Book 1
    Book 1
    Dokumen2 halaman
    Book 1
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Cover Bab 3
    Cover Bab 3
    Dokumen29 halaman
    Cover Bab 3
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Daftar Hadir Ukgs
    Daftar Hadir Ukgs
    Dokumen1 halaman
    Daftar Hadir Ukgs
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Yooo
    Yooo
    Dokumen1 halaman
    Yooo
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Puskesmas Bakal Buah: Dinas Kesehatan
    Puskesmas Bakal Buah: Dinas Kesehatan
    Dokumen1 halaman
    Puskesmas Bakal Buah: Dinas Kesehatan
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Tahlah
    Tahlah
    Dokumen2 halaman
    Tahlah
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Bahasa 7
    Bahasa 7
    Dokumen2 halaman
    Bahasa 7
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Bahasa 3
    Bahasa 3
    Dokumen2 halaman
    Bahasa 3
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Surat Cuti Melahirkan
    Surat Cuti Melahirkan
    Dokumen5 halaman
    Surat Cuti Melahirkan
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Surat Cuti Melahirkan
    Surat Cuti Melahirkan
    Dokumen5 halaman
    Surat Cuti Melahirkan
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Aaaaaaa
    Aaaaaaa
    Dokumen1 halaman
    Aaaaaaa
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Slogan Tulisan Utk Tong Sampah
    Slogan Tulisan Utk Tong Sampah
    Dokumen4 halaman
    Slogan Tulisan Utk Tong Sampah
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Bahasa 4
    Bahasa 4
    Dokumen2 halaman
    Bahasa 4
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Aaaaaaa
    Aaaaaaa
    Dokumen1 halaman
    Aaaaaaa
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Kode-Kode Komputer
    Kode-Kode Komputer
    Dokumen2 halaman
    Kode-Kode Komputer
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Yooo
    Yooo
    Dokumen1 halaman
    Yooo
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Gimana
    Gimana
    Dokumen7 halaman
    Gimana
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Ulumul Quran
    Ulumul Quran
    Dokumen5 halaman
    Ulumul Quran
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Ms Word
    Ms Word
    Dokumen1 halaman
    Ms Word
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Slogan Tulisan Utk Tong Sampah
    Slogan Tulisan Utk Tong Sampah
    Dokumen4 halaman
    Slogan Tulisan Utk Tong Sampah
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Ulumul Quran
    Ulumul Quran
    Dokumen5 halaman
    Ulumul Quran
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Bani Abasyah 1
    Bani Abasyah 1
    Dokumen9 halaman
    Bani Abasyah 1
    pkm bb
    Belum ada peringkat
  • Matika Nilai
    Matika Nilai
    Dokumen2 halaman
    Matika Nilai
    pkm bb
    Belum ada peringkat