Bio Optik
Bio Optik
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Optika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari cahaya. Sedangkan
cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang merambat dengan kecepatan
sekitar 3 x 108 m/s. Pembahasan dalam optika dibedakan menjadi dua yaitu
optika geometri dan optika fisis. Optika geometri adalah bagian dari optika
yang khusus mempelajari sifat-sifat cahaya, dan memperlakukan cahaya
sebagai siniar seperti: pemantulan, pembiasan, dan jalan sinar pada alat-alat
optik.
Optika fisis adalah bagian dari optika yang mempelajari tentang sifat-
sifat cahaya dan tingkah lakunya sebagai gelombang, seperti: interferensi
cahaya, difraksi cahaya, polarisasi cahaya dan lenturan cahaya. Pada makalah
ini penulis akan membahas mengenai optika geometri yaitu mengenai refleksi,
refraksi pada cahaya dan struktur mata.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
berkas sinar tersebut akan dipantulkan sejajar dan searah, sedangkan
pemantulan baur terjadi jika sinar sejajar jatuh pada permukaan yang kasar
sehingga sinar tersebut akan dipantulkan ke segala arah.
Pada permukaan benda yang rata seperti cermin datar, cahaya
dipantulkan membentuk suatu pola yang teratur. Sinar-sinar sejajar yang
datang pada permukaan cermin dipantulkan sebagai sinar-sinar sejajar pula.
Akibatnya cermin dapat membentuk bayangan benda. Pemantulan semacam
ini disebut pemantulan teratur atau pemantulan biasa .
Berbeda dengan benda yang memiliki permukaan rata, pada saat cahaya
mengenai suatu permukaan yang tidak rata, maka sinar-sinar sejajar yang
datang pada permukaan tersebut dipantulkan tidak sebagai sinar-sinar sejajar.
Pemantulan seperti ini disebut pemantulan baur. Akibat pemantulan baur ini
manusia dapat melihat benda dari berbagai arah. Misalnya pada kain atau
kertas yang disinari lampu sorot di dalam ruang gelap, dapat terlihat apa yang
ada pada kain atau kertas tersebut dari berbagai arah. Pemantulan baur yang
dilakukan oleh partikel-partikel debu di udara yang berperan dalam
mengurangi kesilauan sinar matahari.
1) Pemantulan pada Cerim Datar
Sifat bayangan yang dibentuk datar adalah
a) Letak bayangan berlawanan dengan letak benda
b) Maya, tegak
c) Jarak dan besar benda sama dengan jarak dan besar bayangan.
Untuk melukis bayangan pada cermin datar menggunakan hukum
pemantulan cahaya. Misalkan saja Anda hendak menentukan bayangan benda
O sebagaimana terlihat pada di bawah. Sinar datang dari O ke cermin
membentuk sudut datang (i) , di titik tersebut ada garis normal tegak yang
lurus permukaan cermin. Dengan bantuan busur derajat, ukurlah besar sudut
datang (i) yakni sudut yang dibentuk oleh sinar datang dengan garis normal.
Ukurlah sudut pantul (r) yaitu sudut antara garis normal dan sinar pantul
yang besarnya sama dengan sudut datang. Posisi bayangan dapat ditentukan
dengan memperpanjang sinar pantul D melalui C hingga ke O' yang
berpotongan dengan garis OO' melalui B.
3
2) Pemantulan Pada Cermin Cekung
Untuk menggambarkan bagaimana terbentuknya bayangan pada cermin
cekung dapat menggunakan bantuan sinar-sinar istimewa, dengan demikian
lukisan bayangan akan dapat dilukis dengan mudah karena sinar-sinar
tersebut mudah diingat ketentuannya tanpa harus mengukur sudut datang dan
sudut bias. Sinar-sinaar istimewa inipun tetap berdasarkan hukum pemantulan
cahaya. Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung adalah sebagai berikut:
1. Sinar yang datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus
(F).
2. Sinar yang datang melalui titik fokus (F) akan dipantulkan sejajar sumbu
utama.
4
Contoh melukis bayangan pada cermin cekung
b) Perbesaran bayangan:
𝒔′ 𝒉′
𝑴= =
𝒔 𝒉
c) Jarak fokus benda (f) dan jari-jari kelengkungan cermin (C) adalah
positif.
5
3) Pembentukan Bayangan Oleh Cermin Cembung
Sama halnya dengan cermin cekung, pada cermin cembung juga
mempunyai tiga macam sinar istimewa. Karena jarak fokus dan pusat
kelengkungan cermin cembung berada di belakang cermin maka ketiga sinar
istimewa pada cermin cembung tersebut adalah :
1. Sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan
seolah-olah berasal dari titik fokus (F).
2. Sinar yang datang menuju titik fokus (F) akan dipantulkan sejajar
sumbu utama.
7
v1 = kecepatan cahaya pada medium 1
v1 = kecepatan cahaya dalam medium 2
Menurut teori muka gelombang rambatan cahaya dapat digambarkan
sebagai muka gelombang yang tegak lurus arah rambatan dan muka
gelombang itu membelok saat menembus bidang batas medium 1 dan
medium 2 seperti diperlihatkan gambar berikut:
9
3) Berkas Sinar Istimewa pada Lensa Tipis
Seperti pada cermin lengkung, pada lensa dikenal pula berkas-berkas
sinar istimewa.
a) Berkas sinar-sinar istimewa pada lensa cembung.
Ada tiga macam sinar istimewa pada lensa cembung.
10
4) Penomoran ruang pada Lensa Tipis
Untuk lensa nomor ruang untuk benda dan nomor-ruang untuk bayangan
dibedakan. nomor ruang untuk benda menggunakan angka Romawi (I, II,
III, dan IV), sedangkan untuk ruang bayangan menggunakan angka Arab
(1, 2, 3 dan 4) seperti pada gambar berikut ini:
11
2. Benda AB berada di ruang III lensa cembung
12
2.3 Mata
13
2. Titik jauh mata (punctum remotum/PR) adalah jarak terjauh benda agar
benda dapat dilihat mata tanpa berakomodasi. Untuk mata normal PR =~
Untuk memfokuskan cahaya, sehingga bayangan yang dihasilkan dapat
tepat jatuh di retina sangat tergantung pada peristiwa pembiasan yang terjadi
pada kornea dan lensa mata.
14
BAB III
SIMPULAN
15