Anda di halaman 1dari 3

Mengurai Makna Ibadah Kurban dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Peristiwa diturunkan dari jabatannya dan menjadi orang

orang biasa. Kedudukan akan


Kurban hilang, kekayaan akan sirna dan kecantikan pun akan habis. Dan hanya
Alloh SWT. yang tetap Maha Agung selamanya.
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah,
Hadirin yang dimuliakan Alloh.
Gemuruh takbir, tahmid dan tasbih sejak kemarin sore menggetarkan
hati setiap jiwa yang beriman dan takut kepada Alloh SWT. Seluruh kaum Di bulan Dzulhijjah ada dua gambaran bagi umat Islam.
Muslimin tanpa terkecuali, mulai anak-anak hingga orang tua, laki-laki Firman Alloh SWT dalam Q. S. Ali-Imron: 97:
maupun perempuan, yang sehat maupun yang sakit, baik sendiri-sendiri
maupun berjamaah, baik berdiri, duduk ataupun tiduran,    ...
mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid. Bahkan bebatuan, tumbuhan   
dan seluruh alam raya mengumandangkan takbir untuk menghidupkan  
sunah Rosululloh SAW dengan mengagungkan dan mensucikan asma Alloh    
SWT.    
 
Saudara-saudara kaum Muslimin yang berbahagia, "Alloh mewajibkan atas semua manusia melakukan ibadah haji ke
Baitulloh, yaitu kepada orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan
Kalimat takbir adalah lafadh yang sangat agung. Islam telah ke sana. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya
mengajarkan takbir kepada kita agar senantiasa mengagungkan asma Alloh Alloh itu Maha Kaya -yakni tidak membutuhkan- sesuatu dari seluruh
SWT. Saat adzan kita mengumandangkan takbir, saat iqamah kita alam ." (Ali-Imran: 97)
melafalkan takbir, saat membuka shalat kita mengucapkan takbir, saat bayi
lahir kita tiupkan kalimat takbir pada kedua telinganya, saat menyembelih Yang pertama, bagi yang dipanggil Alloh ke Tanah Suci, mereka
hewan kita membaca takbir, bahkan saat di medan laga kita juga sibuk dengan rangkaian ritual ibadah haji, mulai wukuf di Arah, mabit di
memekikkan suara takbir. Muzdalifah, Mina hingga tawaf ifhadah.

Ketika kita membaca takbir, “Alloohu Akbar” maka kita tanamkan Sedangkan yang kedua, umat Islam yang lain termasuk kita, kita
keyakinan dalam hati bahwa hanya Alloh yang memiliki keagungan dan sibuk dengan ibadah puasa arafah, sedekah dan perayaan Idul Adha serta
kebesaran. Sungguh hanya Alloh yang Maha Besar dan Maha Agung, memotong kurban setelah ini.
sedangkan selain Alloh adalah kecil dan lemah. Segala hal yang sering kita
bangga-banggakan, berupa kekayaan harta, mobil mewah, rumah megah,
kedudukan dan pangkat yang tinggi, semuanya adalah kecil dan tidak
berarti apa-apa dihadapan Alloh SWT. betapa banyak orang kaya jatuh
miskin mendadak, betapa banyak orang memiliki pangkat dan kedudukan
berserah diri dan bertawakal menjalani perintah Sang Pencipta, meskipun
ketika hendak disembelih, Alloh menggantinya dengan hewan sembelihan
Hadirin rohimakumulloh. dari surga.
Bulan Idul Adha ini, tidak akan terlepas dari sejarah dan peristiwa
Pelajaran yang bisa kita petik dari peristiwa ini adalah pentingnya
penting yang telah dijalani oleh Nabi Ibrohim dan Nabi Ismail AS., oleh menanamkan ketauhidan kepada keluarga. Seorang ayah yang memiliki
karena itu, ada beberapa nilai pendidikan yang bisa dipetik dari peristiwa karakter kuat dan ketauhidan yang kokoh akan bisa mendidik anaknya
yang dijalani oleh Nabi Ibrohim dan Nabi Ismail AS ini.: dengan baik dalam hal kecintaan kepada Alloh dan mentaati perintah-Nya
serta menjauhi larangan-Nya, jika dirinya terlebih dulu memberikan
Pertama. Menjalani perilaku sabar. Nabiyulloh Ibrahim AS. sudah contoh yang konkrit. Nabi Ibrahim telah memberikan contoh, dan Nabi
berpuluh tahun menikah namun belum dikaruniai anak. Di sinilah kesabaran Ismail pun tidak ragu melaksanakan permintaan dari ayahnya.
beliau diuji. Bisa saja Alloh memberikan anak kepada Nabi Ibrahim, yang
bergelar Khalilullah, namun Alloh menunda memberikan anak kepadanya. Kaum muslimin yang berbahagia,
Dan, beliau menjalaninya dengan penuh kesabaran. Inilah di antara akhlak
yang dicontohkan oleh Nabiyullah Ibrahim AS.. Yaitu, menjalani ketentuan Kembali kepada masalah kurban, Alloh SWT berfirman dalam Al Qur-an
Alloh dengan penuh kesabaran. Surat Al-Haj: 37:

Oleh karena itu, sebagai manusia, seringkali kita terburu-buru berprasangka


buruk kepada Alloh atas apa yang menimpa kita. Padahal kita belum tahu
  
kejutan, atau bahkan hikmah, atas apa yang digariskan oleh Alloh kepada  
kita. Oleh karena itu, sebagai makhluk-Nya, kita harus senantiasa  
berprasangka baik kepada Alloh SWT.  
  
Hadirin jamaah Shalat Idul Adha yang dirahmati Alloh  
Nilai pendidikan yang kedua dalam peristiwa kurban ini adalah tawakkal.  
Jadi, setelah beliau menunggu kehadiran buah hati selama puluhan tahun,    
akhirnya dikaruniai Ismail AS. melalui rahim Siti Hajar. Nabi 
Ibrahim AS. sangat berbahagia dengan karunia ini. Namun, Alloh tiba-tiba  
memberikan ujian kepadanya yaitu harus menyembelih putra yang beliau “Daging hewan kurban dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai
cintai. Apakah Nabi Ibrohim menolaknya? Beliau menyerahkan semuanya kepada Alloh, tetapi yang sampai kepada Alloh adalah ketakwaan kamu.”
kepada Alloh SWT dengan penuh ketawakalan.

Poin ketiga dalam peristiwa ini adalah pendidikan ketauhidan. Nabi


Ibrahim dan Nabi Ismail AS. kompak menjalani perintah Alloh. Keduanya
saudara kita, tetangga-tetangga kita dari musibah dan bencana dan semoga
kita semua diberi rezeki yang membawa berkah untuk beribadah kepada
Alloh. Aamii.

Hadirin rohimakumulloh.

Jika ibadah kurban dilaksanakan dengan ikhlas demi mengharap Hadirin, sebelum khotib menutup dengan kalimat tahmid dan
ridho Alloh SWT. maka akan memberi hikmah dan manfaat bagi salam kami ingin berpesan, yang lebih penting dari idul adha adalah
pelakukanya, baik di dunia maupun di akhirat. Di antaranya: hadirnya kebaikan-kebaikan ritual dan sosial. Maka, kami mohon
siapapun yang hadir perbaiki ibadah kita dan jalin hubungan baik dengan
1. Meningkatkan keimanan kepada Alloh SWT. Ibadah kurban yang sesama. Tidak boleh ada orang yang mendapatkan idul adha, tetapi di
dilaksanakan oleh orang muslim dapat melatih kepatuhan dan kepasrahan jalurnya, di Jalan 22 ini masih punya hubungan buruk dengan sesamanya.
total kepada Alloh SWT. Orang-orang yang dekat dengan Alloh akan Maka tolong telusuri disekitaran kita, bangun kebaikan, ajaklah beribadah
memperoleh predikat muqorrobin, muttaqin serta mendapat kemuliaan dan bukan malah menggibah, yang selama ini tidak baik dengan tetangga,
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. silahkan perbaikilah dan bermaaf-maafkanlah, karena kita tidak tahu akan
ajal kita masing-masing, jangan sampai kita mati membawa keburukan
2. Membersihkan diri dari sifat-sifat bahimiyyah. Pada saat hewan kurban tersebut yang mengantarkan kita ke dalam api neraka. Na’udzubillaah.
jatuh kebumi, maka saat itulah sifat kebinatangan harus sirna, seperti rakus,
serakah, kejam dan penindas. Allohu Akbar wa lillaahilhamdu

3. Menanamkan rasa kasih sayang dan empati kepada sesama. Ibadah


Alhamdulillaahirobbal’aalamiin
kurban dalam Islam tidak sama dengan persembahan dalam agama-agama
selain Islam. Islam tidak memerintahkan pemujaan dalam penyembelihan Wassalaamu’alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuhu.
hewan, tetapi Islam memerintahkan agar dagingnya diberikan kepada orang
miskin agar ikut menikmati lezatnya daging hewan. Sehingga timbul rasa Dikutip dari www.nu.or.id
empati, berbagi, memberi, dan ukhuwah islamiyah antar sesama.

4. Melatih kedermawanan. Ibadah kurban dilakukan setiap tahun secara


berulang-ulang sehingga orang yang memberi kurban terbiasa untuk
berderma kepada yang lain.

Akhirnya, semoga ibadah kurban kita diterima Alloh dan yang sedang berhaji
dijadikan haji yang mabrur dan mabroroh, dikuatkan iman kita, semoga
Alloh senantiasa menjaga kita semua, anak-anak kita, keluarga kita, saudara-

Anda mungkin juga menyukai