A. Tanaman Jagung
Jagung merupakan tanaman asli benua Amerika, telah ditanam oleh suku
Indian jauh sebelum Benua Amerika ditemukan. Di Indonesia sendiri, sejumlah
penulis sejarah berpendapat bahwa jagung mulai dikenal di Maluku pada akhir
abad ke-16. Tanaman Jagung (zea mays L) merupakan salah satu tanaman pangan
dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Tanaman jagung termasuk dalam
tanaman beriklim sedang hingga subtropis atau tropis basah, dan faktor penting
yang memengaruhi pertumbuhannya adalah sinar matahari. Suhu ideal untuk
pertumbuhan jagung adalah 270-300C, dan pada kondisi normal, jagung
membutuhkan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan (Purwono,dkk 2009).
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Commilinidae
Ordo : Poales
Family : Paceae
Genus : Zea
Spesies :Zea mays L (Ciptawidiya Swara, 2008).
a. Daun
Daun jagung tergolong kedalam daun yang sempurna, Daun pada jagung
berwarna hijau muda saat masih mulai menunjukkan daunnya dan hijau tua saat
dewasa dan kuning saat sudah tua, tulang daun dengan ibu tulang daun berada
sejajar dan daun pada jagung ada yang halus tanpa bulu dan ada pula yang kasar
dnegan bulu, (Ciptawidiya Swara, 2008).
b. Batang
Batang tanaman jagung tegak lurus dan kokoh, batang tanaman jagung
terdiri dari ruas-ruas dan disetiap pelepah dibungkus dengan daun yang selalu
muncul disetiap buku nya, namun batang jagung tidak banyak mengandung lignin,
namun batang nya tetap tegak lurus dan kokoh (Ciptawidiya Swara, 2008).
c. Akar
d. Bunga
Bunga jantan dan betina pada tanaman jagung terpisah, maka dari itu
penyerbukan pada tanaman jagung memerlukan bantuan angin, serangga dan
bahkan bisa juga manusia. Setiap bunga jantan dan betina pada tanaman jagung
harus diserbukkan dengan bantuan alam (Secara alami) atau dengan bantuan
manusia, bunga jantan terdapat pada bagian ujung tongkol dari tanaman jagung
(Ciptawidiya Swara, 2008).
e.Buah
Buah jagung berwana kuning muda saat sebelum dewasa atau putih susu
dalam keadaan pembentukan, setiap batang tanaman jagung memiliki setidaknya
1 tongkol jagung, walau sekarang adanya pembaharuan peningkatan mutu jagung
jenis hibrida namun umumnya setiap batang hanya satu tongkol saja, dan saat
buah jagung dewasa akan berubah bentuk menjadi kekuningan (Ciptawidiya
Swara, 2008).
3. Syarat Tumbuh
Curah hujan yang dikehendaki adalah antara 1000 - 2500 mm/tahun, atau
idealnya sekitar 85–200 mm / bulan, dengan penyinaran matahari penuh. Suhu
udara yang dikehendaki antara 21–340C, tetapi untuk pertumbuhan optimum
tanaman jagung menghendaki suhu antara 23–270C (Ciptawidiya Swara, 2008).
Tanaman jagung membutuhkan air sekitar 100-140 mm/bulan. Oleh
karena itu waktu penanaman harus memperhatikan curah hujan dan
penyebarannya. Penanaman dimulai bila curah hujan sudah mencapai 100
mm/bulan. Untuk mengetahui ini perlu dilakukan pengamatan curah hujan dan
pola distribusinya selama 10 tahun ke belakang agar waktu tanam dapat
ditentukan dengan baik dan tepat (Murni dan Arif, 2008).
Zat pengatur tumbuh pada tanaman adalah organik bukan hara, yang
dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat dan merubah proses
fisiologi tumbuhan. Zat pengatur tumbuh dalam tumbuhan terdiri dari lima
kelompok yaitu Auksin, Giberelin, Sitokinin, Etilen dan Inhibitor dengan ciri khas
serta pengaruh yang berlainan terhadap proses fisiologis. Zat pengatur tumbuh
sangat dibutuhkan sebagai komponen medium untuk pertumbuhan dan
diferensiasi. Tanpa menambahkan zat pengatur tumbuh dalam medium,
pertumbuhan sangat terhambat parah tidak bisa sama-sama tidak sama.
Pembentukan kalus dan organ-organ yang ditentukan oleh penggunaan yang tepat
dari zat pengatur tumbuh tersebut (Hendaryono & Wijayani, 1994).
Akil,M., dan H.A. Dahlan., 2009. Budidaya jagung dan Diseminasi Teknologi.
Balai Penelitian Tanaman Serelia : Maros.