Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH DC CHOPPER DAN JENIS JENIS

DAN PRINSIP KERJANYA


BAB I
PENDAHULUAN

 Latar Belakang
Chopper (pemangkas) merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk
mengubah sumber masukan tegangan DC tetap menjadi sumber luaran tegangan DC
yang dapat dikendalikan/diatur. Komponen semikonduktor daya yang digunakan
dapat berupa SCR, transistor, dan MOSFET yang beroperasi sebagai sakelar dan
pengatur.
DC Choppers umumnya banyak digunakan pada aplikasi – aplikasi industri,
ini dikarenakan DC Choppers dapat mengubah sumber tegangan DC yang tetap
menjadi tegangan DC yang variabel. Karena DC Choppers mengubah secara langsung
dari tegangan DC ke DC dan biasa disebut DC – DC Converter. Penggunaan chopper
sangat luas mulai dari pengontrolan putaran motor, kereta troli, pengangkat sauh
kapal, truk pengangkat barang, dll. Alat – alat yang digunakan ini umumnya harus
memiliki pengontolan akselarasi yang bagus, efisiensi yang tinggi dan respon yang
cepat.
 Rumusan masalah
1. apa pengertian dari dc chopper
2. bagaimana prinsip kerja DC chopper
3. apa saja jenis DC chopper dan prinsip kerjanya
4. bagaimana klasifikasi DC chopper
5. apa saja manfaat DC chopper sebagai saklar pengatur

 Tujuan masalah

1. Mengetahui pengertian dari DC Chopper


2. Mengetahui prinsip kerja dari DC Chopper
3. Mengetahui jenis DC Chopper dan prinsip kerjanya
4. Mengetahui klasifikasi Chopper
5. Mengetahui manfaat DC Chopper sebagai saklar pengatur
BAB II
TEORI DASAR
1.1 Pengertian DC Chopper
Chopper DC pada dasarnya merupakan regulator mode pensaklaran yang
berfungsi untuk mengubah tegangan DC yang tidak teregulasi menjadi
tegangan keluaran DC yang teregulasi. Hasil tegangan keluaran chopper dapat
lebih besar ataupun lebih kecil dari tegangan DC sumbernya, hal ini
tergantung dari jenis rangkaian mode pensaklaran yang digunakan.
Chopper (pemangkas) merupakan suatu rangkaian yang
digunakan untuk mengubah sumber masukan tegangan DC tetap menjadi
sumber luaran tegangan DC yang dapat dikendalikan/diatur. Atau dapat
dikatakan sebagai Konverter DC Konstan ke DC Variabel ( Yang dapat diatur
nilainya).
Komponen semikonduktor daya yang digunakan dapat berupa SCR,
transistor, dan MOSFET yang beroperasi sebagai sakelar dan pengatur.

BAB III
PEMBAHASAN

1.2 Jenis dan Prinsip Kerja DC Chopper


Ditinjau dari proses pengaturan, chopper dapat dibedakan dalam tiga jenis,
yaitu : chopper penurun tegangan (step-down), chopper penaik tegangan (step-
up), dan chopper penaik-penurun tegangan (step up-down).

 Prinsip Kerja DC Chopper Step Down


Prinsip kerja step – down choppers dapat dijelaskan dengan
gambar 1a. Jika saklar SW ditutup pada saat t1, maka tegangan Vs
akan melalui beban. Jika sakalar kemudian dimatikan pada saat t2,
tegangan yang melewati beban adalah nol. Betuk gelombang
output dan arus beban ditunjukan pada gambar 1b. Penggunaan
saklar pada chopper dapat implementasikan dengan menggunakan,
Power BJT, Power MOSFET, GTO atau SCR.

Tegangan output rata – rata dapat dihitung dengan:

Dan arus beban rata – rata, Ia = Va/R = k Vs/R, dimana T adalah


perioda, k = t1/T, dan f adalah frekuensi. Nilai RMS pada tegangan
output adalah :

Daya pada input sama dengan daya output :

Tahanan input efektif dapat diasumsikan dengan,

 Prinsip Kerja DC Chopper Step Up


Chopper ini biasa digunakan untuk menaikan tegangan DC rangkaian step – up chopper dapat
dilihat pada gambar 2a. Jika saklar SW ditutup pada saat t1, arus akan mengalir pada inductor
dan akan menyimpan energy pada inductor tersebut. Jika saklar terbuka pada saat t2, energy
yang tersimpan pada pada inductor dialirkan kebeban, betuk gelombang yang dihasilkan arus
inductor dapat dilihat pada gambar 2b. Jika chopper di On kan, tegangan akan mengalir
melalui induktor.

dan akan member arus puncak ke puncak pada inductor tersebut

Jika kapasitor CL dihubungkan parallel melalui beban seperti


gambar 2a, tegangan output akan mengalir melalui CL, dan
tegangan V0 tidak akan sama dengan Vs

.
Prinsip ini dapat diterpakan untuk mentransfer energy dari satu
tegangan sumber ke tegangan sumber yang lain seperti
diperlihatkan pada gambar 3. Rangkaian ekivalen untuk berbagai
macam jenis operasinya ditunjukan oleh gambar 3b, dan bentuk
gelomabang ditunjukan pada gambar 3c. Untuk arus inductor pada
operasi 1didapatkan dengan rumus:

Jika I1 adalah aus awal pada mode 1. Selama mode 1, arus harus
dinaikan dan kondisi seperlunya.

Arus pada mode 2 dapat dijelaskan dengan ;


Jika I2 adalah aus awal pada mode 2. Untuk menstabilkan system,
arus harus dikurangi pada kondisi seperti ini.

1.2.1 Prinsip Kerja DC Chopper Step Up/Down


Gambar 3 merupakan rangkaian chopper penaik-penurun tegangan.
Jika chopper di-ON-kan, induktor (L) akan terhubung dengan
tegangan sumber dan induktor akan menyimpan energi selama
perioda Ton. Selanjutnya, jika chopper di-OFF-kan, induktor
melepaskan energi ke dioda (D) dan ke beban. Jika energi yang
disimpan saat Ton, Wi, sama dengan energi yang dilepaskan saat
Toff, Wo, maka tegangan luaran pada beban (Eo) dapat ditentukan
dengan persamaan berikut:

Persamaan di atas dapat dinyatakan bahwa jika siklus kerja


chopper () lebih besar atau sama dengan 0,5 akan dihasilkan
chopper penaik tegangan, dan jika siklus kerja chopper () lebih
kecil atau sama dengan 0,5 akan dihasilkan chopper penurun
tegangan.
Gambar 3

1.3 Klasifikasi Chopper


Step – down chopper hanya diperbolehkan mengalirkan arus dari sumber
ke beban, hal ini disebut chopper tipe A. Berdasarkan arah arus dan tegangan,
chopper dapat diklasifikasikan atas 5 jenis yaitu:
a. Chopper Tipe A
b. Chopper Tipe B
c. Chopper Tipe C
d. Chopper Tipe D
e. Chopper Tipe E

1.3.1 Chopper Tipe A


Arus beban akan mengalir masuk menuju beban. Kedua tegangan
beban dan arus beban adalah positif, ditunjukan dengan ganbar 4a.
Ini adalah kuadran pertama dari chopper dan biasa disebut juga
sebagai operasi penyearah.
1.3.2 Chopper Tipe B
Arus beban mengalir keluar dari beban. Tegangan beban positif,
tetapi arus beban negative, gambar 4b. Tipe B juga disebut chopper
kuadran pertama, namun pada kuadran kedua dan dikatakan seperti
operasi pada inverter.

Gambar diatas menunjukan chopper tipe B dimana baterai (E)


adalah bagian dari beban dan akan memungkinakan mengirim
kembali emf dari motor DC. Jika saklar S1 di On kan, tegangan E
akan mengatur inductor (L) dan tegangan beban VL akan menjadi
nol.
1.3.3 Chopper Tipe C
Arus beban pada tipe ini salah satunya positif atau negatif, hal ini
ditunjukan oleh gambar 4c. Tegangan beban selalu positif. Hal Ini
disebut juga chopper kuadran kedua. Chopper jenis ini adalah
gabungan dari chopper tipe A dan chopper tipe B seperti yang
terlihat pada gambar 6. S1 dan D2 dioperasikan seperti chopper
tipe A, S2 dan D1 dioperasikan seperti chopper tipe B.

1.3.4 Chopper Tipe D


Arus beban selau positif. Tegangan pada beban dapat berupa
tegangan positif maupun negatif, seperti yang ditunjukan oleh
gambar 4d. chopper tipe D ini dapat bekerja sebai penyearah
(rectifier) atau sebagai inverter,ditunjukan pada gambar 7. Jika
saklar S1 dan S4 di On kan, VLdan iL akan megalir tegangan
positif. Jika S1 dan S4 di Off kan, arus pada beban iL akan positif
dan arus tersebut kan mengalir ke beban induktif.

1.3.5 Chopper Tipe E


Arus pada beban salah satunya positif atau negatif, ini dapat dilihat
pada gambar 4e. Tegangan pada bebab salah satunya berupa positf
atau negative. Hal ini disebut juga dengan chopper kuadran
keempat. Dua buah chopper tipe C digabungkan sehingga
membentuk copper tipe E seperti pada gambar 8a. Polaritas pada
tegangan beban dan arus beban ditunjukan oleh gambar 8b. untuk
operasi empat kuadran, posisi dari baterai harus terbalik.

1.4 DC Chopper Sebagai Saklar Pengatur


DC chopper dapat digunakan sebagai saklar pengatur untuk megubah
tegangan DC, unregulated normal, digunakan untuk mengatur tegangan
output. Pegaturan normal ini dilakukan dengan mengatur lebar pulsa pada
fekuensi yang tetap dan biasanya digunakan komponen – komponen switching
seperti, BJT, MOSFET, atau 2GBT. Bagian – bagian dari switching regulator
dapat dilihat pada gambar 9a. Ada empat dasar switching regulator;
a. Buck Regulator
b. Boost Regulator
c. Buck - Boost Regulator
d. Cúk Regulator
1.5 Jenis-jenis Transistor Daya yang Digunakan sebagai Pensaklaran
1. BJT (Bipolar Junction Transistor)
Sebuah transistor bipolar dibentuk dengan menambahkan sebuah p-kedua
atau wilayah-n ke diode sambungan pn. Dengan dua wailayah-n dan satu
wilayah-p, ini dikenal dengan transistor NPN. Sedangkan transistor yang
terbentuk dari dua wilayah-p dan satu wilayah-n disebut transistor PNP.
Tiga terminalnya disebut sebagai kolektor, emiter dan basis. Sebuah
transistor bipolar memiliki dua sambungan yaitu sambungan kolektor
basis (CBJ) dan sambungan basis-emiter (BEJ)
2. MOSFET (Metal-Oxide Semiconductor Field Efect Transistor)
MOSFET daya merupakan komponen yang dikendalikan oleh tegangan
dan memerlukan arus masukkan yang kecil. Kecepatan switching sangat
tinggi dan memiliki orde nanodetik. MOSFET daya akan banyak
diterapkan pada persoalan-persoalan converter frekuensi tinggi daya
rendah. MOSFET tidak memiliki masalah fenomena breakdown ke dua
seperti pada BJT, akan tetapi MOSFET memiliki persoalan pengosongan
muatan elektrostatis dan memerlukan penanganan yang hati-hati. Sebagai
tambahan, MOSFET lebih sulit diproteksi terhadap kondisi hubung
singkat.
3. IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor)
IGBT mengkombinasikan keunggulan-keunggulan dari BJT dan
MOSFET. Suatu IGBT mempunyai impedansi masukkan yang tinggi dan
kehilangan pada saat hidup yang rendah seperti BJT. Akan tetapi tidak
memiliki breakdown kedua seperti pada BJT. Dengan merancang struktur
chips, resistansi drain ke sumber ekivalent dikendalikan untuk
berprilaku seperti transistor.1
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Chopper (pemangkas) merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk
mengubah sumber masukan tegangan DC tetap menjadi sumber luaran
tegangan DC yang dapat dikendalikan/diatur.
2. Ditinjau dari proses pengaturan, chopper dapat dibedakan dalam tiga jenis,
yaitu : chopper penurun tegangan (step-down), chopper penaik tegangan
(step-up), dan chopper penaik-penurun tegangan (step up-down).
3. Berdasarkan arah arus dan tegangan, chopper dapat diklasifikasikan atas 5
jenis yaitu:
a. Chopper Tipe A
b. Chopper Tipe B
c. Chopper Tipe C
d. Chopper Tipe D
e. Chopper Tipe E
4. DC chopper dapat digunakan sebagai saklar pengatur untuk megubah
tegangan DC, unregulated normal, digunakan untuk mengatur tegangan
output.

Anda mungkin juga menyukai