Y
DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : DIAEBETES MELLITUS
DAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL : POST OP
AMPUTASI PEDIS SINISTRA POD V
DI RUANG ZUMAR RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT
3.1 Pengkajian
1. Identitas
i. Identitas klien
Nama : Ny. Y
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Cipicung
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda / Indonesia
Tanggal Masuk RS : 14-03-2019 Jam :
Tanggal Operasi :
No. CM : 00679997
Dx Medis : DM
Tanggal Pengkajian : 08-04-2019 Jam : 10.00 WIB
BB : Berat Badan
Jam
AMB (Tabel) Aktivitas AMB (Tabel) A Kalori B Kalori = 1,591
Fisik
Jadi Kebutuhan Kalori Perhari adalah B Kalori
= 1 kal x 51 x 24
= 1.224 kalori
Keb. Kalori berdasarkan aktifitas
= EMB x AMB
= 1.224 x 1,30
= 1.591,2
Dewasa
= 620 X 1.500
= 29 X tpm
e. Riwayat Alergi
Menurut penuturan klien bahwa klien tidak memiliki alergi pada makanan
apapun.
b. Nutrisi Metabolik
No Jenis Sehat Sakit
1 Pola makan
Jenis Nasi, lauk, sayur Bubur nasi, lauk, sayur
Porsi 1 porsi habis ½ porsi tidak habis
Frekuensi 2x/ hari 3x/ hari
Diet khusus Tidak ada Tidak ada
Makanan disukai Semua jenis makanan Semua jenis makanan
Kesulitan menelan Tidak ada Tidak ada
Gigi palsu Tidak pakai Tidak pakai
Napsu makan Baik Berkurang
2 Pola minum
Jenis Air teh, air putih, Air putih
kratingdeng
Frekuensi ± 7-8 x / hari ± 7 – 8 / hari
Jumlah ±2000cc/hari ± 2000cc / hari
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Minuman yang disukai Air teh, air putih, Air putih
minuman bersuplemen
c. Pola eliminasi
No Jenis Sebelum dirawat Selama dirawat
1 BAB
Frekuensi 1x / hari Belum BAB
Warna Kuning kkhas feses
Masalah Diare
2 BAK Terpasang DC
Frekuensi ±6 x / hari ±4 – 5 x/ hari
Jumlah ± 800cc / hari ±600cc / hari
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Masalah Tidak ada Tidak ada
Ket:
0 : Mandiri
1 : Alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain – alat
4 : tergantung / tidak mampu
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
TTV : TD : 130/70mmHg R: 24x/menit
N : 115x/menit S: 37,90c
Pemeriksaan Persistem
1. Sistem Pernafasan
Letak hidung simetris, kebersihan lubang hidung bersih, terdapat bulu hidung,
tidak terdapat pernafasan cuping hidung, bentuk dada simetris, tidak ada jejas,
tidak ada lesi, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada penggunaan bantu
otot nafas, tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada refitasi, suara paru vesikuler,
irama napas reguler, saat di persukusi suara paru sonor.
2. Sistem Neurologi
a. Status mental
Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa sunda
Orientasi orang, waktu dan tempat
Tidak ada masalah terhadap orientasi orang, waktu dan tempat,
klien mengetahui dengan siapa klien di RS, waktu datang ke RS dan
klien mengetahui bahwa klien sedang berada di RS
Memori
Klien mengingat waktu pertama kali klien sakit dan sudah berobat
kemana saja
b. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran klien composmentis tidak masalah terbukti klien dapat
berkomunikasi dengan baik dengan GCS : 15.
Nervus Saraf Cranial
NI : klien mampu untuk mencium bau-bauan
N II : Klien dapat melihat dengna jelas dengan jarak 30 cm
N III : klien mampu menggerakan bola matanya ke samping atas
N IV : klien mampu menggerakan bola matanya ke atas bawah
NV : terdapat reflek mengedip
N VI : klien mampu menggerakan bola matanya ke samping kiri
N VII : klien dapat membedakan rasa manis dan asin
N VIII : pendengaran klien baik terbukti klien dapat mendengar apa
perawat apa yang di katakan
N IX : tidak ada keluhan, klien dapat menelan dengan baik
NX : klien dapat membuka mulutnya dengan baik
N XI : Klien mampu untuk mengangkat bahu dengan ada tahanan
N XII : pergerakan lemah harus dibantu
3. Sistem Kardiovaskuler
Bunyi jantung S1 dan S2 dengan irama reguler, tidak ada peningkatan JVP,
tidak ada keluhan sakit pada dada. CRT < 2 detik
4. Sistem Gastrointestinal
Letak mulut simetris, mukosa mulut kering, warna bibir kecoklatan, klien
mampu berbicara dengan jelas, lidah warna merah muda, jumlah gigi
lengkap, gusi merah muda dan tidak ada pembengkakan, fungsi mengunyah
dan menelan baik. Perut datar, bising usus 7x/menit tidak ada nyeri tekan
pada semua kuadran, saat di perkusi suara abdomen timpani. Tidak ada
keluhan didaerah rectum
5. Sistem Perkemihan
Klien terpasang DC dengan urin bag berisi 600 ml, tidak terdapat nyeri tekan
maupun distensi kandung kemih
6. Sistem Endokrin
Klien memiliki penyakit DM (Diabetes Mellitus) sejak 1 bulan yang lalu,
tetapi tidak memiliki riwayat penyakit hipothiroid, hipertiroid, gigantisme
7. Sistem Integumen
Warna kulit klien sawo matang, turgor kulit baik kembali dalam 2 detik,
pigmentasi kulit daerah dada kurang baik terdapat flek-flek hitam yang
tersebar, kuku pendek dan bersih.
8. Sistem Reproduksi
Klien berjenis kelamin perempuan, klien mengunakan diapers khusus dewasa,
tidak ada keluhan pada genitalia
9. Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas atas tidak terdapat masalah, klien dapat menggerakkan tangan
kanan dan kiri ke segala arah, tangan kanan dan kiri tampak terdapat
terpasang infus.
Ekstremitas bawah terdapat keluhan, klien mendapatkan tindakan surgery
pada bagian kaki kiri yaitu amputasi yang disebabkan oleh luka gangren dari
penyakit DM (Diabetes Mellitus) yang di deritanya.
Kekuatan otot
5 5
5 0 (amputasi)
5. Pemeriksaan Penunjang
No Lab : No Cm : 00679997
Nama : Ny. Y Ruangan : Zumar
Umur : 43 tahun Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Cipicung Tanggal : 05 – 04 -19
2. KIMIA KLINIK
Elektrolyte (Na,K,Ca)
Natrium (Na) 108 mmo/L 134-145 Menurun
Kalium 3,4 mmol/L 3.6-5.6 Menurun
Kalsium 0.89 mmol/L 1.15-1.35 Menurun
Fungsi Ginjal
Ureum 31 mg/dL 10-50 Normal
Kreatinin 0.43 mg/dL 0.7-1.13 Menurun
6. TERAPI :
Tanggal 08 April 2019
Ny. Y
Jenis Cara Dosis Waktu
Pagi Siang Malam
Cefixime IV 2x200mg 07.00 19.00
Meloxicam Oral 2x75mg 07.00 19.00
Lansoprazole Oral 1-0-0 06.00
Sanadryl 3x Oral 3x1Ch 07.00 12.00 19.00
Nebu combivent 3x1 06.00 13.00 20.00
flexsotide 3x1
Nyeri akut
Nekrosis luka
Gangrene
Tindakan operasi/amputasi
Kerusakan integritas
jaringan
4. Ds : klien mengatakan Hiperglikemia Nutrisi kurang dari
kebutuhan
nafsu makan berkurang
Sel kekurangan bahan untuk
Do : - makan ½ porsi metabolisme
- Merasa haus
Merangsang hipotalamus
-
Pusat lapar dan haus
Polydipsia
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
3. Kerusakan integritas Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Observasi lokasi terjadinya kerusakan integritas kulit
jaringan b.d luka kerusakan Integritas jaringan dapat teratasi 2. Kaji faktor resiko kerusakan integritas kulit
Dengan kriteria hasil :
amputasi 3. Lakukan perawatan luka
- Integritas kulit utuh
4. Monitor status nutrisi
- perfusi jaringan normal
5. Atur posisi klien tiap 1 jam sekali
- tidak ada tanda-tanda infeksi 6. Pertahankan kebersihan alat tenun
- ketebalan dan tekstur jaringan normal
4. Nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji adanya alergi
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kebutuhan b.d nutrisi kurang teratasi dengan kriteria hasil: kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
3. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat
gangguan
Mengerti faktor yang meningkatkan untuk mencegah konstipasi
keseimbangan insulin,
berat badan 4. Monitor adanya penurunan BB dan kadar gula darah
makanan dan aktifitas 5. Jadwalkan pengobatan dan tindakan selama jam makan
6. Monitor lingkungan selama makan
Mengidentifikasi tingkah laku 7. Monitor turgor kulit
dibawah kontrol klien 8. Monitor mual muntah
9. Monitor intake nutrisi
Memodifikasi diet dalam waktu 10. Anjurkan banyak minum
11. Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat
yang lama untuk mengontrol berat
nutrisi.
badan
5. Resiko tinggi infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Pertahankan teknik aseptif
b.d trauma pada pasien tidak mengalami infeksi dengan 2. Batasi pengunjung bila perlu
jaringan kriteria hasil : 3. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
1. Klien bebas dari tanda dan gejala
keperawatan
infeksi
4. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
2. Menunjukan kemampuan untuk
5. Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan
mencegah timbulnya infeksi
3. Jumlah leukosit dalam batas normal pentunjuk umum
4. Menunjukan perilaku hidup sehat
6. Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi
5. Status imun, gastrointestinal,
kandung kemih
genitourinaria dalam batas normal
7. Tingkatan intake nutrisi
8. Berikan terapi antibiotic
9. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
10. Pertahankan teknik isolasi
11. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap
kemerahan, panas, drainase
12. Monitor adanya luka
13. Dorong masukan cairan
14. Dorong istirahat
15. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
16. Kaji suhu badan pada pasien neutropenia setiap 4 jam.
3.4 Implementasi
Tgl/Jam No DP Implementasi Evaluasi Paraf
19/04/2019 I 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S : Klien mengatakan nyeri bagian abdomen
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, masih trasa
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi O:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - TD : 130/70 mmHg
ketidaknyamanan - R : 24 x/menit
3. Mengontrol lingkungan yang dapat - S : 36,9 OC
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, - CRT >2 detik
pencahayaan dan kebisingan
4. Mengurangi faktor presipitasi nyeri A : masalah teratasi sebagian
5. Mengajarkan tentang teknik non farmakologi: P : Lanjutkan intervensi
relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin - Observasi adanya tanda tanda
6. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri hipoventilasi
- Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
(Keterolak )
7. Meningkatkan istirahat
8. Memerikan informasi tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang
dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
9. Memonitor vital sign
19/04/2019 II - Melakukan penilaian secara S : Klien mengatakan sesak napas
komprehensif fungsi sirkulasi periper. O :
(cek nadi priper,oedema, kapiler refil, - klien tampak pucat
temperatur ekstremitas). - CRT >2 detik
- Menginsfeksi kulit dan Palpasi anggota
- Nyeri masih terasa di abdomen
badan
- TD : 130/70mm
- Memposisikan pasien, ekstremitas
- N : 115 x/menit
bawah lebih rendah untuk memperbaiki
- RR : 24x/menit
sirkulasi.
- Monitor status cairan intake dan output - S : 36.9 oC
- Mengevaluasi nadi, oedema
- Edema di ekstremiitas bawah
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
19/04/2019 III - Mengobservasi lokasi terjadinya S : klien mengatakan gatal-gatal
kerusakan integritas kulit O : - terdapat luka amputasi
- Mengaji faktor resiko kerusakan - Terdapat hiperpigmentasi
integritas kulit - Luka tampak basah
- Melakukan perawatan luka - Kedalaman luka grade 5
- Memonitor status nutrisi A : masalah kerusakan integritas jaringan teratasi
- Mengatur posisi klien tiap 1 jam sekali sebagian
- Mempertahankan kebersihan alat tenun P : lanjutkan intervensi
19/04/2019 IV - Mengkaji adanya alergi S : klien mengatakan makan sedikit tapi sering
- Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk
O : - makan habis ¼ porsi
menentukan jumlah kalori dan nutrisi - tidak ada nyeri tekan pada abdomen
yang dibutuhkan pasien. - merasa haus
- meyakinkan diet yang dimakan
A : masalah teratasi sebagian
mengandung tinggi serat untuk
P : Lanjutkan intervensi
mencegah konstipasi
- memonitor adanya penurunan BB dan
kadar gula darah
- menjadwalkan pengobatan dan
tindakan selama jam makan
- monitor mual muntah
- monitor intake nutrisi
- menganjurkan banyak minum