Anda di halaman 1dari 27

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

OPTIMALISASI PENGKAJIAN LUKA

DI RUANG FLAMBOYAN RSUD KELET PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun Oleh:

Nama : Fitriya Nur Rokhmiyatun, S.Kep., Ns.


NIP : 19930320 201902 2 006
Angkatan/ No. Presensi : CLVII/ 07
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Unit Kerja : RSUD Kelet
Coach :
Mentor : Istiqori, S.Kep., M.Kes.

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CLVII

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. ASN diatur dengan Undang-Undang tersendiri, yaitu UU No.5
tahun 2014. Pegawai ASN dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan nasional dan
melaksanakan cita-cita bangsa. Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa
dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu
dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, netral,
dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan
dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Merujuk pada pasal 63 ayat 3 dan ayat 4 Undang-Undang No.5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara, PNS wajib menjalani masa percobaan
yang dilaksanakan melalui proses diklat yang terintegrasi untuk membangun
moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter pribadi
yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang.
Sistem pembelajaran Pelatihan Dasar Calon PNS menekankan pada
pembentukan karakter PNS. Setiap peserta pelatihan dituntut untuk mampu
mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari
melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam pembelajaran agenda
Habituasi. Pengalaman belajar pada agenda Habituasi dirancang agar
peserta mendapatkan pemahaman tentang konsep habituasi melalui kegiatan
pembelajaran aktualisasi di tempat kerja dan penjelasan tentang aktualisasi
untuk selanjutnya peserta membuat rancangan aktualisasi, pembimbingan
pembelajaran aktualisasi, melaksanakan seminar rancangan aktualisasi,
melaksanakan aktualisasi di tempat kerja dan menyusun laporan aktualisasi,
menyiapkan rencana presentasi laporan pelaksaksanaan aktualisasi, dan
melaksanakan seminar laporan aktualisasi. Khusus bagi peserta Pelatihan
Dasar Calon PNS Golongan III dituntut suatu kemampuan untuk
mendeskripsikan analisis dampak apabila nilai-nilai dasar PNS tidak
diterapkan dalam pelaksanaan tugas jabatan yang dituangkan di dalam
laporan aktualisasinya.
Indikator keberhasilan pembelajaran agenda Habituasi adalah
teridentifikasinya kondisi nyata yang terjadi di lingkungan kerja dan terkait
dengan tuntutan pelaksanaan tugas jabatan, sebagai suatu isu yang muncul
dan harus dipecahkan. Berdasarkan kondisi tersebut, peserta membuat
kegiatan sebagai solusi pemecahan isu dan melakukannya secara konsisten
sebagai suatu kebiasaan. Diharapkan aktivitas tersebut menghasilkan
manfaat bagi instansi/organisasi, stakeholders, individu, sehingga terbentuk
karakter dalam melaksanakan tugas dan jabatan secara profesional untuk
melayani masyarakat.
Pada dasarnya, isu dapat bersumber dari individu, unit kerja, dan
organisasi yang terkait dengan peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara.
Terdapat tiga kemampuan dalam mengidentifikasi atau menetapkan isu, yaitu
Environmental Scanning (peduli terhadap masalah dalam organisasi),
Problem Solving (mampu mengembangkan dan memilih alternatif), dan
Analysis (mampu mengidentifikasi dampak dari kebijakan). Pada saat
melakukan environmental scanning dalam instansi, penulis menemukan isu
lebih dari satu.
Penulis merupakan Perawat Ahli Pertama yang bertugas di RSUD
Kelet Provinsi Jawa Tengah. RSUD Kelet merupakan Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) yang dinaungi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang
merupakan Rumah Sakit tipe C. RSUD Kelet terletak di dua lokasi, yaitu di
Desa Kelet sebagai pelayanan umum dan Desa Banyumanis sebagai Unit
Rehabilitasi Kusta.
RSUD Kelet mempunyai tugas pokok dan fungsi yang tertuang dalam
Peraturan Daerah Jawa Tengah No.8 Tahun 2008 dan Peraturan Gubernur
No. 96 Tahun 2008 . Tugas pokok tersebut adalah menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan,
pencegahan, pelayanan rujukan, menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian masyarakat.
Penulis mengidentifikasi beberapa isu yang terjadi di unit pelayanan
RSUD Kelet. Beberapa isu yang didapatkan antara lain:
1. Kurang optimalnya pelaksanaan pendidikan bagi pasien dan
keluarga di bangsal rawat inap
2. Kurang optimalnya pengkajian keperawatan di bangsal rawat inap
3. Kurang optimalnya pemakaian APD di bangsal rawat inap
4. Kurang optimalnya pelaksanaan perencanaan pulang di bangsal
rawat inap
5. Kurang optimalnya pengkajian luka di Ruang Flamboyan.

Untuk kebutuhan menyusun rancangan aktualisasi, penulis memilih


satu isu yang disebut core issue, untuk dijadikan bahan pembelajaran
merancang aktualisasi dengan persetujuan mentor dan dikonsultasikan
dengan coach. Setelah menetapkan core issue, penulis mengusulkan
rumusan gagasan kreatif dalam bentuk kegiatan yang dapat dilakukan dan
dapat memecahkan isu.

B. Identifikasi Isu
Penulis telah mengidentifikasi isu selama bertugas sebagai perawat di
RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah. Isu-isu yang diidentifikasi bersumber dari
pelayanan publik, manajemen ASN, maupun Whole of Government (WoG).
Rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan nilai-
nilai dasar ASN antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) dan sesuai dengan peran dan
kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarkan
identifikasi isu dengan mempertimbangkan keaktualan, problematik,
kekhalayakan, dan kelayakan isu (metode APKL). Aktual artinya benar-benar
terjadi dan sedang hangat dibicarakan masyarakat. Problematik artinya isu
yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan
segera solusinya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat orang
banyak. Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Kemudian prioritas isu
ditentukan dengan analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG) dengan
menetapkan rentang penilaian 1-5. Urgency artinya seberapa mendesak
suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya
seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.
Hasil identifikasi isu yang penulis dapatkan dituangkan dalam tabel 1.1
di bawah ini.
Tabel 1.1 Hasil Identifikasi Isu
No. Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang
Diharapkan
1. Kurang optimalnya Manajemen ASN Petugas kesehatan Petugas kesehatan
pelaksanaan belum konsisten konsisten
pendidikan bagi melakukan melakukan
pasien dan keluarga pendidikan seperti pendidikan seperti
di bangsal rawat orientasi ruangan, orientasi ruangan,
inap mengajarkan cuci mengajarkan cuci
tangan, menjelaskan tangan,
jam besuk, menjelaskan jam
menjelaskan resiko besuk,
jatuh, menjelaskan menjelaskan resiko
alat medis yang jatuh, menjelaskan
terpasang pada alat medis yang
pasien terpasang pada
pasien
2. Kurang optimalnya Manajemen ASN Perawat belum Perawat mengkaji
pengkajian melaksanakan pasien untuk
keperawatan di pengkajian secara mengidentifikasi
bangsal rawat inap komprehensif untuk kebutuhan dasar
mengidentifikasi pasien yang belum
kebutuhan dasar terpenuhi
pasien yang belum
terpenuhi
3. Kurang optimalnya Manajemen ASN Petugas kesehatan Petugas kesehatan
pemakaian Alat belum konsisten belum konsisten
Pelindung Diri memakai APD memakai APD
(APD) di bangsal seperti masker dan seperti masker dan
rawat inap sarung tangan saat sarung tangan saat
melakukan tindakan melakukan
ke pasien tindakan ke pasien
4. Kurang optimalnya Manajemen ASN Petugas kesehatan Petugas kesehatan
pelaksanaan seperti Ahli Gizi, seperti Ahli Gizi,
perencanaan Perawat, maupun Perawat, maupun
pulang di bangsal Dokter, belum Dokter,
rawat inap optimal dalam memberikan
memberikan edukasi edukasi terkait apa
terkait apa yang yang harus
harus dipersiapkan dipersiapkan dan
dan dilakukan pasien dilakukan pasien
dan keluarga selama dan keluarga
perawatan di rumah selama perawatan
di rumah sebelum
pulang dari rumah
sakit
5. Kurang optimalnya Manajemen ASN - Belum ada form - Terdapat form
pengkajian luka di khusus luka yang berfungsi
Ruang Flamboyan untuk untuk
mengevaluasi mengevauasi
perkembangan perkembangan
luka luka sehingga
- Belum adanya dapat
pedoman menghindari
pengkajian luka perburukan
di bangsal bedah kondisi lebih dini
yang - Mutu pelayanan
keseluruhan penanganan
pasiennya pasien dengan
adalah pasien luka di bangsal
dengan luka rawat inap,
- Belum adanya terutama di
form pengkajian bangsal bedah
khusus luka (Flamboyan)
untuk dapat RSUD Kelet
mengetahui dapat lebih baik
kondisi luka
pasien
- Belum adanya
info grafik untuk
mengetahui
perkembangan
luka pasien dari
hari pertama
perawatan
hingga selesai
perawatan di
bangsal rawat
inap
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)
1. Analisis Kriteria Isu Menggunakan Analisis APKL (Aktual,
Problematik, Khalayak, dan Layak)
Terdapat 5 isu yang penulis identifikasi. Isu di atas kemudian
dianalisis mennggunakan metode APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan). Aktual artinya benar-benar terjadi
dan sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat.
Problematik artinya isu memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan solusinya. Khalayak artinya isu
menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu masuk
akal, logis, realistis, serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Hasil analisis isu dengan menggunakan metode APKL
ditampilkan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 1.2 Identifikasi Isu dengan menggunakan metode APKL.

No. Identifikasi Isu Sumber Isu Kriteria Keterangan


A P K L
1. Kurang Manajemen ASN + + + + MS
optimalnya
pelaksanaan
pendidikan bagi
pasien dan
keluarga di
bangsal rawat
inap
2. Kurang Manajemen ASN + + + + MS
optimalnya
pengkajian
keperawatan di
bangsal rawat
inap
3. Kurang Manajemen ASN + + - + TMS
optimalnya
pemakaian Alat
Pelindung Diri
(APD) bagi
tenaga
kesehatan di
bangsal rawat
inap
4. Kurang Manajemen ASN + + - + TMS
optimalnya
pelaksanaan
perencanaan
pulang di
bangsal rawat
inap
5. Kurang Manajemen ASN + + + + MS
optimalnya
pengkajian luka
di bangsal rawat
inap.

Keterangan:

A= Aktual; P= Problematik; K= Khalayak; L= Layak;

(+) = Memenuhi Kriteria; (-) = Tidak Memenuhi Kriteria

MS= Memenuhi Syarat; TMS= Tidak Memenuhi Syarat

Dari hasil penapisan isu, didapatkan tiga isu kritikal yaitu:

a. Kurang optimalnya pelaksanaan pendidikan bagi pasien dan keluarga di


bangsal rawat inap
b. Kurang optimalnya pengkajian keperawatan di bangsal rawat inap
c. Kurang optimalnya pengkajian luka di bangsal rawat inap.
2. Analisis Prioritas Isu Menggunakan Metode USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth)
Hasil analisis menggunakan metode APKL menghasilkan 3
isu kritikal. Hasil tersebut kemudian dilakukan penapisan prioritas
isu dengan metode Urgency, Seriousness, dan Growth (USG).
Analisis USG mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan,
dan perkembangan. Masing-masing isu diberikan skor 1-5, sesuai
dengan skala likert. Dimana skor 1 artinya isu tersebut tidak
mendesak untuk dibahas, tidak serius, dan isu tidak memburuk jika
tidak ditangani segera. Skor 2 artinya kurang, skor 3 artinya cukup,
skor 4 artinya mendesak, serius, dan berkembang, serta skor 5
artinya sangat mendesak, sangat serius, dan sangat memburuk jika
isu tidak ditangani segera.
Urgency (mendesak) adalah seberapa mendesak suatu isu
harus dibahas, dianalisi, dan ditindaklanjuti. Seriousness
(keseriusan) adalah seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth
(berkembang) adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya
suatu isu jika tidak ditangani segera.
Tabel 1.3 Identifikasi Tapisan Isu Menggunakan Metode USG
No. SUMBER ISU KRITERIA TOTAL PERINGKAT
USG
U S G
1. Manajemen Kurang optimalnya 4 4 4 12 2
ASN pelaksanaan
pendidikan bagi pasien
dan keluarga di
bangsal rawat inap
2. Manajemen Kurang optimalnya 4 3 3 10 3
ASN pengkajian
keperawatan di
bangsal rawat inap
3. Manajemen Kurang optimalnya 5 5 5 15 1
ASN pengkajian luka di
bangsal rawat inap
Keterangan: U= Urgency; S= Seriousness, G= Growth

Dari tabel 1.3 di atas ditemukan bahwa isu kurang optimalnya pengkajian luka
di bangsal rawat inap RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah mempunyai skor urgency,
seriousness, dan growth yang tinggi. Isu ini mempunyai kebutuhan yang mendesak
untuk segera diselesaikan. Tingkat keseriusan juga tinggi karena mempengaruhi
kesembuhan pasien. Jika tidak segera diselesaikan, akan mempengaruhi terapi
yang akan diberikan kepada pasien dan jika diabaikan akan memperburuk kondisi
luka pasien.

Dari hasil analisis isu di atas ditetapkan isu yang dipilih dan akan
ditindaklanjuti melalui gagasan kreatif adalah isu tentang Kurang optimalnya
pengkajian luka di Ruang Flamboyan RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah.

C. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan


Dampak yang mungkin terjadi bila isu kurang optimalnya pengkajian
luka di bangsal rawat inap RSUD Kelet tidak segera ditangani adalah:
1. Tenaga kesehatan yang menangani tidak tahu seberapa parah kondisi
luka pasien
2. Tenaga kesehatan yang menangani pasien tidak bisa menilai
perkembangan luka dari hari ke hari, apakah semakin membaik atau
memburuk, karena tidak ada info grafik atau scoring
3. Setiap selesai perawatan luka, perawat tidak mencatat kondisi luka karena
tidak ada form khusus untuk mencatat perkembangan luka. Sehingga
perawat yang akan mengganti balut selanjutnya tidak mengetahui
seberapa parah dan terapi apa yang diberikan untuk luka tersebut.
4. Kondisi pasien yang memburuk bisa mengarah ke kecacatan
5. Mutu pelayanan rumah sakit menurun
6. Penanganan pasien dengan luka yang tidak optimal membuat pasien
kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan.

D. RUMUSAN MASALAH
Dari hasil analisis dan penetapan isu di atas akan didapatkan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pengkajian
luka pada pasien di Ruang Flamboyan RSUD Kelet Provinsi Jawa
Tengah?
2. Bagaimana cara menginternalisasi nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) untuk
mengoptimalkan pengkajian luka pada pasien di Ruang Flamboyan RSUD
Kelet Provinsi Jawa Tengah?
3. Bagaimana keterkaitan antara visi, misi, dan nilai organisasi terhadap isu
yang diangkat?

E. TUJUAN
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang ditemukan, tujuan
yang ingin dicapai dari rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi adalah
sebagai berikut:
1. Mengoptimalisasi pengkajian luka bagi pasien di Ruang Flamboyan RSUD
Kelet Provinsi Jawa Tengah
2. Penulis mampu menginternalisasi nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) untuk
mengoptimalkan pengkajian luka bagi pasien di Ruang Flamboyan RSUD
Kelet Provinsi Jawa Tengah
3. Mengetahui keterkaitan antara visi, misi, dan nilai organisasi dari isu yang
diangkat

F. MANFAAT
Manfaat kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN adalah sebagai berikut:
1. Bagi peserta Pelatihan Dasar Calon PNS
a. Peserta dapat mengidentifikasi isu, menganalis, dan mencari solusi
sehingga meningkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap masalah
yang terjadi di instansi.
b. Menjadi PNS profesional yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai
ANEKA dalam tugas dan fungsi sebagai perawat.
2. Bagi RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah
a. Mampu memberikan pelayanan yang prima kepada pasien
b. Meningkatkan kepercayaan pasien terhadap pelayanan rumah sakit
c. Mempunyai catatan medis terkait perkembangan luka pasien
3. Bagi masyarakat
a. Mencegah perburukan kondisi luka sehingga mencegah terjadinya
kecacatan
b. Mendapatkan terapi yang tepat sesuai kondisi luka
BAB IV

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan nilai ANEKA

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

Judul : Optimalisasi Pengkajian Luka di Ruang Flamboyan RSUD Kelet Provinsi


Jawa Tengah

Identifikasi Isu:

1. Kurang optimalnya pelaksanaan pendidikan bagi pasien dan keluarga di


bangsal rawat inap
2. Kurang optimalnya pengkajian keperawatan di bangsal rawat inap
3. Kurang optimalnya pemakaian APD di bangsal rawat inap
4. Kurang optimalnya pelaksanaan perencanaan pulang di bangsal rawat inap
5. Kurang optimalnya pengkajian luka di Ruang Flamboyan

Isu yang Diangkat: Kurang optimalnya pengkajian luka di Ruang Flamboyan RSUD
Kelet Provinsi Jawa Tengah

Gagasan yang Diangkat: Optimalisasi Pengkajian Luka di Ruang Flamboyan RSUD


Kelet Provinsi Jawa Tengah

GAGASAN KEGIATAN PEMECAHAN ISU:

1. Menyusun pedoman pengkajian luka di Ruang Flamboyan RSUD Kelet


Provinsi Jawa Tengah
2. Membuat form pengkajian awal luka di Ruang Flamboyan RSUD Kelet
Provinsi Jawa Tengah
3. Membuat form catatan perkembangan luka di Ruang Flamboyan RSUD Kelet
Provinsi Jawa Tengah
4. Membuat skoring dan info grafik perkembangan luka di Ruang Flamboyan
RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah
5. Mengadakan sosialisasi pengisian form pengkajian awal, catatan
perkembangan, skoring, dan info grafik bagi perawat Ruang Flamboyan
Tabel Rancangan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Output/ Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
. Kegiatan Hasil Kegiatan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Menyusun Konsultasi Surat persetujuan Konsultasi dengan mentor mengenai rencana Misi organisasi Nilai organisasi
pedoman dengan mentor dari mentor penyusunan pedoman pengkajian luka, yang terkait dengan yang terkait
pengkajian dilakukan musyawarah yang diharapkan dapat kegiatan yaitu adalah Komitmen
luka mencapai tujuan (disetujuinya rencana menyelenggarakan Etika
kegiatan), sesuai dengan sila ke-4 yang pelayanan
merupakan nilai NASIONALISME kesehatan rujukan
yang bermutu
Kegiatan konsultasi dilaksanakan dengan
sopan santun, menghargai pendapat orang
lain, bekerja sama, termasuk dalam nilai
ETIKA PUBLIK

Proses konsultasi berjalan dengan transparan/


saling terbuka, percaya kepada mentor atas
persetujuan yang diberikan termasuk cerminan
nilai AKUNTABILITAS

Berkoordinasi Surat persetujuan Konsultasi dengan tim Rekam Medis


dengan tim dari tim RM mengenai rencana kegiatan, termasuk dalam
Rekam Medis kegiatan musyawarah yang sesuai dengan sila
mengenai ke-4 yang merupakan nilai NASIONALISME
rencana
pembuatan Kegiatan konsultasi dilaksanakan dengan
lembar sopan santun, menghargai pendapat tim
pengkajian awal Rekam Medis, bekerja sama, termasuk dalam
luka, catatan nilai ETIKA PUBLIK
perkembangan
luka, skoring Proses konsultasi berjalan dengan transparan/
dan info grafik saling terbuka, percaya kepada tim Rekam
Medis atas persetujuan yang diberikan
termasuk cerminan nilai AKUNTABILITAS

Konsultasi Surat persetujuan Konsultasi dengan dokter spesialis bedah


dengan dokter dari dokter spesialis mengenai rencana penyusunan pedoman
spesialis bedah bedah pengkajian luka, termasuk dalam kegiatan
terkait rencana musyawarah yang sesuai dengan sila ke-4
pembuatan yang merupakan nilai NASIONALISME
lembar awal
luka, catatan Kegiatan konsultasi dilaksanakan dengan
perkembangan sopan santun, menghargai pendapat orang
luka, skoring lain, bekerja sama, termasuk dalam nilai
dan info grafik ETIKA PUBLIK

Proses konsultasi berjalan dengan transparan/


saling terbuka, percaya kepada dokter
spesialis atas persetujuan yang diberikan
termasuk cerminan nilai AKUNTABILITAS
Menyusun Adanya konsep Penulis membuat konsep pedoman pengkajian
konsep pedoman pegkajian luka secara jelas, transparan, konsisten,
pedoman luka mencerminkan nilai AKUNTABILITAS
pengkajian luka
Penulis membuat pedoman dilakukan dengan
sepenuh hati, berorientasi pada mutu guna
memperbaiki pelayanan di RSUD Kelet,
menerapkan nilai KOMITMEN MUTU

Meminta Adanya tanda tangan Berkonsultasi dengan atasan mengenai


persetujuan persetujuan atasan rencana penyusunan pedoman pengkajian
konsep luka menunjukkan musyawarah, sesuai
pedoman dengan sila ke-4, menerapkan nilai
pengkajian luka NASIONALISME

Berkonsultasi dan meminta persetujuan


dilakukan dengan sopan santun, menerapkan
nilai ETIKA PUBLIK

Kegiatan meminta persetujuan konsep


pedoman pengkajian luka dilakukan secara
transparan, mencerminkan nilai
AKUNTABILITAS
Mencetak Tercetaknya Mencetak pedoman dengan jujur dan
pedoman pedoman pengkajian betanggung jawab, sesuai dengan nilai
pengkajian luka luka AKUNTABILITAS

Mencetak secara efektif dan efisien serta


dilakukan dengan sepenuh hati, sesuai
dengan nilai KOMITMEN MUTU

2 Membuat Konsultasi Adanya surat Kegiatan konsultasi dilakukan dengan sopan Misi organisasi Nilai organisasi
form dengan mentor persetujuan dari santun, menghargai pendapat orang lain, kerja yang terkait yaitu yang terkait
pengkajian dan dokter mentor dan dokter sama, termasuk ke dalam nilai ETIKA PUBLIK membangun dan adalah Komitmen,
luka spesialis bedah spesialis bedah mengembangkan Etika, dan
Konsultasi dilakukan dengan jelas, transparan, SDM yang Loyalitas
dan saling percaya, termasuk dalam nilai berkompeten dan
AKUNTABILITAS berkaraker unggul

Menyusun Adanya konsep form Penyusunan konsep dilakukan dengan jelas,


konsep form pengkajian transparan dan konsisten, sehingga
pengkajian mencerminkan nilai AKUNTABILITAS

Proses penyusunan melibatkan banyak rekan-


rekan perawat untuk berdiskusi dan
musyawarah, mencerminkan sila ke-4,
menerapkan nilai NASIONALISME

Pembuatan form dilakukan dengan sepenuh


hati, berorientasi pada mutu, guna
memperbaiki pelayanan di RSUD Kelet,
menerapkan nilai KOMITMEN MUTU

Mencetak form Adanya form Pencetakan form dilakukan dengan penuh


pengkajian luka pengkajian luka tanggung jawab, sesuai dengan nilai
AKUNTABILITAS

3 Membuat Konsultasi Adanya surat Kegiatan konsultasi dilakukan dengan sopan Misi organisasi Nilai organisasi
form catatan dengan mentor persetujuan dari santun, menghargai pendapat orang lain, kerja yang terkait yaitu yang terkait
perkembanga mentor sama, termasuk ke dalam nilai ETIKA PUBLIK membangun dan adalah Komitmen,
n luka mengembangkan Etika, dan
SDM yang Loyalitas
berkompeten dan
berkaraker unggul
Menyusun Adanya konsep Penyusunan konsep catatan perkembangan
konsep catatan catatan luka dilakukan dengan transparan dan
perkembangan perkembangan luka konsisten, mencerminkan nilai
luka AKUNTABILITAS

Pembuatan catatan perkembangan luka


dilakukan dengan sepenuh hati, berorientasi
pada mutu guna memperbaiki pelayanan di
RSUD Kelet menerapkan nilai KOMITMEN
MUTU

Mencetak Adanya lembar Pencetakan lembar catatan perkembangan


lembar catatan catatan luka dilakukan dengan penuh tanggung jawab
perkembangan perkembangan luka sesuai dengan nilai AKUNTABILITAS
luka
4 Membuat Konsultasi Adanya surat Kegiatan konsultasi dilakukan dengan sopan Misi organisasi Nilai organisasi
lembar dengan mentor persetujuan dari santun, menghargai pendapat orang lain, kerja yaitu membangun yang terkandung
skoring dan mentor sama, termasuk ke dalam nilai ETIKA PUBLIK dan adalah Komitmen,
info grafik mengembangkan Etika, dan
perkembanga SDM yang Loyalitas
n luka berkompeten dan
berkaraker unggul
Menyusun Adanya konsep form Penyusunan konsep dilakukan dengan
konsep info pengkajian transparan dan konsisten mencerminkan nilai
grafik AKUNTABILITAS

Pembuatan lembar info grafik dilakukan


dengan sepenuh hati, berorientasi pada mutu
guna memperbaiki pelayanan di RSUD Kelet
menerapkan nilai KOMITMEN MUTU

Mencetak Adanya lembar info Pencetakan lembar info grafik dilakukan


lembar info grafik perkembangan dengan jujur dan penuh tanggung jawab
grafik luka sesuai dengan nilai AKUNTABILITAS
perkembangan
luka
5 Mengadakan Konsultasi Surat persetujuan Berkonsultasi dengan mentor mengenai Misi organisasi Nilai organisasi
sosialisasi dengan mentor dari mentor rencana sosialisasi, termasuk kegiatan yaitu yang terkandung
pedoman musyawarah yang sesuai dengan sila ke-4 menyelenggarakan adalah Komitmen,
pengisian yang merupakan nilai NASIONALISME pelayanan Etika
form kesehatan rujukan
pengkajian Kegiatan konsultasi dilaksanakan dengan yang bermutu
awal, sopan santun, menghargai pendapat atasan,
membuat bekerja sama, termasuk dalam nilai ETIKA
catatan PUBLIK
perkembanga
n, skoring, Proses konsultasi berjalan dengan transparan/
dan membuat saling terbuka, percaya kepada atasan atas
grafik bagi persetujuan yang diberikan termasuk cerminan
perawat di nilai AKUNTABILITAS
Ruang
Flamboyan
Membuat surat Terbuatnya Membuat surat undangan dengan prinsip
undangan untuk undangan untuk kejelasan dan transparan, termasuk dalam
kegiatan kegiatan sosialisasi nilai AKUNTABILITAS
sosialisasi
Mempersiapkan Terbuatnya media Membuat media yang menarik untuk disimak,
media untuk sosialisasi jelas, transparan, dan penuh tanggung jawab,
termasuk dalam nilai AKUNTABILITAS

Media disampaikan dengan bahasa yang


santun, jelas, dan dapat dimengerti, termasuk
dalam prinsip ETIKA PUBLIK
Mempersiapkan Tersedianya tempat Mempersiapkan tempat dilakukan dengan
tempat untuk sosialisasi sepenuh hati, penuh tanggung jawab,
sehingga dapat membuat nyaman peserta,
sehingga menerapkan nilai AKUNTABILITAS

Mengadakan Terlaksananya Mengadakan sosialisasi harus ada yang


sosialisasi sosialisasi memimpin, sehingga perlu diterapkannya
kepemimpinan. Selain itu juga perlu kejelasan,
transparansi, dan tanggung jawab, termasuk
dalam nilai AKUNTABILITAS

Pelaksanaan sosialisasi terdapat sesi diskusi


dan musyawarah, dan mencapai kesepakatan
bersama, serta mementingkan kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi, sehingga
menerapkan nilai NASIONALISME

Sosialisasi dilaksanakan dengan bahasa yang


santun dan saling menghargai, sehingga
menrapkan nilai ETIKA PUBLIK
B. JADWAL RENCANA AKTUALISASI
Rancangan aktualisasi yang akan dilakukan disajikan dalam bentuk timeline sebagai mekanisme kontrol.
Tabel Jadwal Rancangan Aktualisasi
No. Kegiatan Agustus September Portofolio/ Bukti Kegiatan
3 4 5 1 2 3
1. Menyusun pedoman - Foto konsultasi dengan mentor dan bukti persetujuan
pengkajian luka - Foto menyusun konsep pedoman pengkajian luka
- Konsep pedoman pengkajian luka
- Persetujuan pedoman pengkajian luka dengan disertai tanda
tangan mentor, tim Rekam Medis, dan dokter spesialis bedah
- Pedoman pengkajian luka di Ruang Flamboyan RSUD Kelet
Provinsi Jawa Tengah
2. Membuat form - Foto konsultasi dengan mentor
pengkajian luka - Foto kegiatan menyusun konsep form pengkajian luka
- Surat persetujuan dari mentor
- Form pengkajian luka
3. Membuat form catatan - Foto konsultasi dengan mentor
perkembangan luka - Foto kegiatan menyusun konsep catatan perkembangan luka
- Surat persetujuan dari mentor
- Lembar catatan perkembangan luka
4. Membuat lembar - Foto konsultasi dengan mentor
skoring dan info grafik - Foto kegiatan menyusun konsep skoring dan info grafik
perkembangan luka - Surat persetujuan dari mentor
- Lembar skoring dan info grafik
5. Mengadakan - Foto konsultasi dengan mentor
sosialisasi pedoman - Surat undangan peserta
pengisian form - Media sosialisasi
pengkajian awal, - Foto pelaksanaan sosialiasi
membuat catatan - Daftar hadir peserta
perkembangan, - Notulensi kegiatan sosialisasi
skoring, dan membuat
grafik bagi perawat di
Ruang Flamboyan

Keterangan :

: Rencana dilakukan kegiatan


C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
diaplikasikan pada instansi peserta memberikan kontribusi ke perubahan
yang lebih baik. Penulis akan berusaha mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN
yang berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi. Pelaksanaan nilai-nilai dalam kegiatan aktualisasi mungkin akan
menghadapi kendala. Beberapa analisis potensi kendala terkait dengan
rencana kegiatan antara lain:
Tabel Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
No. Kegiatan Kendala Antisipasi Strategi
Menghadapi Menghadapi
Kendala Kendala
1. Menyusun Tidak disetujuinya Menyusun konsep Konsultasi dengan
pedoman pedoman oleh pedoman dengan mentor, berdiskusi
pengkajian luka mentor, Tim Rekam baik, dengan rekan
Medis, atau Dokter memperbanyak perawat atau
Spesialis Bedah literatur agar teman yang lebih
sehingga pedoman lebih berpengalaman
membutuhkan waktu jelas dan dapat
yang lama untuk dibaca dengan
menyusun baik
2. Membuat form Tidak disetujuinya Membuat form Konsultasi dengan
pengkajian luka form pengkajian luka dengan jelas, mentor, berdiskusi
oleh mentor sederhana, dan dengan rekan
mudah dimengerti perawat atau
teman yang lebih
berpengalaman
3. Membuat form Tidak disetujuinya Membuat form Konsultasi dengan
catatan form catatan dengan jelas, mentor, berdiskusi
perkembangan luka perkembangan luka sederhana, dan dengan rekan
mudah perawat atau
dilaksanakan teman yang lebih
berpengalaman
4. Membuat lembar Tidak disetujuinya Membuat lembar Konsultasi dengan
skoring dan info lembar skoring dan dengan jelas, mentor, berdiskusi
grafik info grafik sederhana, dan dengan rekan
perkembangan luka perkembangan luka mudah perawat atau
dilaksanakan teman yang lebih
berpengalaman
5. Mengadakan Peserta sedikit, - Sounding - Meminta
sosialisasi media kurang tentang bantuan orang
pedoman pengisian menarik, peserta Rancangan lain untuk
form pengkajian kurang paham cara Aktualisasi yang menyelesaikan
awal, membuat mengisi form-form dibuat sebelum kendala
catatan yang dibuat sosialisasi
perkembangan, - Membuat surat
skoring, dan undangan cetak
membuat grafik dan online
bagi perawat di melalui aplikasi
Ruang Flamboyan Whats App
- Membuat media
yang menarik
untuk
meningkatkan
minat peserta
saat sosialisasi
- Menjelaskan
dengan bahasa
yang lugas dan
mudah
dipahami saat
sosialisasi
- Mempersiapkan
tempat, alat,
dan bahan jauh-
jauh hari
sebelum
sosialisasi

Anda mungkin juga menyukai