Disajikan oleh:
Erma Wahyu Safira Nastiti (170341615078)
Karlina Syabania (170341615099)
Jawaban:
1. Sel tipe IIR merupakan sel yang tidak berkapsul dan bersifat non-virulen
sehingga memudahkan sel tersebut bermutasi ke sel yang berkapsul yaitu
sel tipe IIS. Namun tidak berubah menjadi sel tipe IIIS dikarenakan tidak
dapat bermutasi meskipun sel-sel mati dari sel tipe IIIS dapat berubah
menjadi sel tipe IIR nantinya akan kembali ke sel tipe IIIS.
2. Fungsi enzim dari percobaan tersebut sebagai pengakatalis DNA, RNA,
dan protein menjadi DNase, RNase, dan protease.
3. Salah satu contoh pada spesies virus Herpes simplex konsentrasi adenin
13,8% dan konsentrasi timin 13,5%. Keduanya memang tidak sama persis,
namun diantara keempat data (adenin, guanin, sitosin, dan timin),
konsentrasi keduanya paling mirip. Hal ini sesuai dengan analisis E
Chargaff, dkk., yang meyatakan bahwa konsentrasi timin sama dengan
konsentrasi adenin. Sedangkan konsentrasi guanin 37,7% dan konsentrasi
sitosin 36,3%. Keduanya juga tidak sama persis, bahkan selisihnya lebih
jauh daripada selisih antara konsentrai adenin dan timn, namun diantara
keempat data, konsentrasi keduanya paling mirip. Hal ini juga sesuai
dengan hasil analisis E Chargaff, dkk., yang meyatakan bahwa konsentrasi
sitosin sama dengan konsentrasi guanin.
Daftar Rujukan
Fry, Michael. 2016. Avery, MacLeod, and McCarty Identified DNA as the Genetic
Material. Israel Institute of Technology.
Hershey, A. D. dan M. Chase. 1952. Independent Functions of Viral Protein and
Nucleic Acid in Growth of Bacteriophage. The Journal of General
Physiology. 36: 39–56.
Michael,John. 2017. DNA Replication Sequencing. University South Dakota.