sedangkan pilkada adalah pemilihan kepala daerah, Dan pemilihan kepala daerah dilakuakn oleh selurh
warga yg berada didaerah tersebut.
Sebagaimana ketentuan UUD 1945 hasil amendemen, ada dua jenis Pemilu. Dua jenis yang
dimaksud meliputi :
1. Pemilu Legislatif, yakni untuk memilih para wakil rakyat (DPR, DPD, dan DPRD provinsi
dan kabupaten/kota).
2. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, untuk memilih presiden dan wakil presiden.
a. Pendaftaran Pemilih
Untuk dapat ikut memberikan suara, para calon pemilih Pemilu harus terdaftar. Waktu pendaftaran
paling lambat, enam bulan sebelum pelaksanaan Pemilu.
b. Kampanye
Menurut UU No. 23 Tahun 2003 tentang Pemilu, kampanye dilakukan selama 3 minggu dan
berakhir 3 hari sebelum hari pemungutan suara. Kampanye merupakan ajakan dari para peserta
Pemilu. Kampanye dilakukan untuk meyakinkan para (calon) pemilih serta untuk menjelaskan
kepada para (calon) pemilih tentang program, visi, serta misi.
c. Pemungutan Suara
Pemungutan suara merupakan inti dari penyelenggaraan Pemilu. Dalam kegiatan ini para pemilih
memberikan suaranya melalui kartu suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang sudah
disediakan.
d. Penghitungan Suara
Setelah pemungutan suara selesai, proses berikutnya adalah penghitungan suara. Penghitungan
suara dilakukan oleh tiap TPS secara terbuka dihadapan saksi dan masyarakat.
Tahapan Pemilu
Pendaftaran Pemilih : paling lambat 6 bulan sebelum hari pelaksanaan Pemilu. Bagi warga yang
telah berusia 17 tahun atau telah menikah mempunyai hak pilih.
Kampanye Pemilu : selama 3 minggu, dan berakhir 3 hari sebelum pelaksanaan pemilu. Dalam
kampanye masing-masing peserta pemilu meyakinkan para pemilih dengan menawarkan program-
programnya.
Pemungutan Suara : setiap warga negara yang memiliki hak pilih berhak memberikan suara dalam
pemilu. Pemungutan suara dilakukan di TPS (Tempat Pemungutan Sara).
Penghitungan Suara : penghitungan suara dilakukan di TPS, dan hasilnya dikirim ke kantor KPU
Pusat. Pelaksana pemungutan suara di TPS adalah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
(KPPS).
Penetapan dan Pengumuman Hasil Pemilu : selambatnya 30 hari setelah pemungutan suara.
B. Pilkada
Wilayah Indonesia terdiri atas daerah-daerah provinsi. Masing-masing provinsi terdiri atas
beberapa daerah kabupaten/kota. Masing-masing provinsi dan kabupaten/kota memiliki sistem
pemerintahan. Nah, sistem pemerintahan pada daerah-daerah provinsi, juga kabupaten/kota ini
disebut Pemerintah daerah. Bersamaan dengan itu, gubernur (Kepala pemerintahan provinsi),
bupati/walikota (kepala pemerintahan kabupaten/kota) merupakan kepala pemerintahan daerah.
1. Arti dan Kedudukan Pilkada
Pilkada atau pemilihan kepala daerah merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di
daerah. Hal ini merupakan bagian dari perkembangan sistem penyelenggaraan pemerintahan
Negara Republik Indonesia mengalami berbagai perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah
prinsip otonomi yang berarti keleluasaan untuk mengatur daerahnya sendiri pada setiap daerah.
Dulu, sebelum UUD 1945 diamandemen, sistem penyelenggaran pemerintahan daerah
banyak ditentukan dari pemerintahan pusat. Sekarang, sesudah UUD 1945 diamandemen setiap
daerah diberi kewenangan untuk mengatur wilayah pemerintahannya.
Penyelenggara dan Pelaksana Pilkada
a. Penyelenggara
Yang menjadi penyelenggara Pilkada adalah KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah).
Selanjutnya, karena pemerintahan daerah memiliki dua pengertian, yaitu pemerintahan daerah
provinsi dan kabupaten/kota, maka penjelasan mengenai KPUD sebagai penyelenggara Pilkada
adalah sebagai berikut.
KPUD Provinsi untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur.
KPUD Kabupaten/Kota untuk pemilihan bupati/wakil bupati, atau walikota/wakil walikota.
KPUD ini bertanggung jawab kepada DPRD. Dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur,
KPUD bertanggung jawab kepada DPRD Provinsi. Untuk pemilihan bupati dan wakil bupati atau
walikota/wakil walikota KPUD bertanggung jawab kepada DPRD Kabupaten/Kota.
b. Pelaksana
Pelaksana Pilkada terdiri atas :
1) PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan)
Kedudukan KPK di kecamatan
Anggotanya terdiri atas 5 orang dari tokoh masyarakat
2) PPS (Panitia Pemungutan Suara)
Berkedudukan di desa/kelurahan
Beranggota 3 orang
Bertugas mendaftar pemilih, atau mengangkat pencatat dan pendaftar pemilih
3) KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara)
Beranggota 7 orang
Melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara dari TPS (Tempat Pemungutan Suara)
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dalam Pilkada meliputi :
1) Pemberitahuan DPRD kepada Kepala Daerah tentang berakhirnya masa jabatan.
Pemberitahuan ini dilakukan secara tertulis paling lambat 5 bulan sebelum jabatan belum berakhir.
2) Pemberitahuan DPRD kepada KPUD tentang berakhirnya jabatan Kepala Daerah.
Pemberitahuan ini juga dilakukan secara tertulis paling lambat 5 bulan sebelum jabatan Kepala
Daerah tersebut berakhir.
3) Perencanaan penyelenggaraan yang meliputi penetapan tata cara, jadwal pelaksanaan Pilkada.
Perencanaan ini diputuskan dengan ketetapan KPUD paling lambat 14 hari setelah pemberitahuan
DPRD.
Ketetapan tentang perencanaan tersebut disampaikan KPUD kepada DPRD dan Kepala Daerah
4) Pembentukan panitia pengawas, PPK, PPS, dan KPPS.
5) Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan Pilkada meliputi : 1) penetapan daftar pemilih, 2) pendaftaran dan
penetapan pasangan calon, 3) kampanye 4) pemungutan suara, 5) penghitungan suara, 6)
penetapan calon kepala/wakil kepala daerah terpilih, termasuk pengesahan dan pelantikan.
3) Kampanye Pilkada
Kampanye dilakukan Pilkada selama 14 hari dan berakhir 3 hari sebelum tanggal pemungutan
suara.
4) Pemungutan Suara
Penyelenggaraan pemungutan suara pemilihan Kepala/Wakil kepala daerah dilaksanakan
selambat-lambatnya 30 hari sebelum masa jabatan kepala daerah berakhir.
5) Penghitungan Suara
Penghitungan suara di TPS dilakukan oleh KPPS sesudah pemungutan suara berakhir.
Aceh ada poin tambahan yang harus dilaksanakan. Misalnya, uji kemampuan baca Al-Quran
dan syarat pencalonan mengacu kepada Undang-undang Pemerintahan Aceh hasil MoU Helsinki