PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Hal-hal Penting
Tes skrining dapat dilakukan melalui :
- Pertanyaan/ Quesioner
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan laboratorium
- Diagnostik imaging
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Skrining pasien
1. Skrining didalam Rumah Sakit
Skrining didalam rumah sakit merupakan suatu proses deteksi
dini atau usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan. Skrining
dapat dilaksanakan melalui kriteria triase, evaluasi visual atau
pengamatan,pertanyaan, pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan
fisik, psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imajing pasien.
Kebutuhan pasien akan pelayanan preventif, paliatif, kuratif dan
rehabilitatif di prioritaskan berdasarkan kondisi pada waktu proses
admisi sebagai pasien rawat inap. Hal tersebut terdapat pada proses
assesmen awal pasien yang dilakukan petugas, adapun penjelasan dari
pelayanan preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitasi sbb :
a) Pelayanan Preventif
Adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah
terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi
berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau
antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian
yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja
dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau
kerugian bagi seseorang atau masyarakat.
b) Pelayanan Paliatif
Pelayanan paliatif adalah pelayanan interdisipliner yang berfokus
pada pasien penyakit serius atau mengancam jiwa. Tujuan pelayanan
paliatif adalah mengurangi beban penyakit, meringankan penderitaan,
dan mempertahankan kualitas hidup dari saat setelah diagnosis. Tujuan
ini dicapai melalui intervensi yang mempertahankan kesejahteraan fisik,
psikologis, sosial dan spiritual, meningkatkan komunikasi dan
koordinasi pelayanan, memastikan pelayanan yang layak secara
budaya dan konsisten dengan nilai-nilai dan preferensi pasien, memberi
bantuan konkrit jika diperlukan dan meningkatkan kemungkinan bahwa
pasien meninggal dengan penderitaan minimal.
c) Pelayanan Kuratif
Kuratif bertujuan untuk merawat dan mengobati anggota
keluarga, kelompok yang menderita penyakit atau masalah kesehatan.
Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu :
a. Dukungan penyembuhan, perawatan, contohnya : dukungan psikis
penderita TB
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari
puskesmas dan rumah sakit.
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah, ibu bersalin
dan nifas
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir
f. Pemberian obat : Fe, Vitamin A, oralit.
d) Pelayanan Rehabilitatif
Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita
yang dirawat dirumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu
yang menderita penyakit yang sama. Usaha yang dilakukan, yaitu:
a. Latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti, patah
tulang, kelainan bawaan
b. Latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu misalnya, TBC
(latihan nafas dan batuk), Stroke (fisioterapi).
Dalam pelaksanaannya skrining didalam rumah sakit dilaksanakan
melalui tahapan berikut :
1. Pemeriksaan saat pasien datang
Semua pasien yang datang ke IGD harus diprioritaskan pada
saat kedatangan, oleh tenaga terlatih dan perawat berpengalaman.
Penilaian awal umumnya harus tidak mengambil lebih dari 2 - 5
menit. Penilaian awal tersebut dilaksanakan melalui kriteria triase
yang menggunakan skala triase Australia, selanjutnya petugas
melaksankan penilaian lanjutan.
2. Skrining dilakukan melalui :
a. Kriteria triase (SPO Triase pasien),………….
b. Evaluasi visual atau pengamatan, (keadaan umum pasien)
c. Pertanyaan ( anamnesa pasien )
d. Pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik,
e. Psikologik,
f. Hasil laboratorium klinik atau diagnostik imajing pasien.
g. Ketersediaan kamar rawatan
h. Identifikasi kebutuhan pasien berkenaan dengan pelayanan
preventif, paliatif, kuratif, dan rehabilitatif
3. Dokumentasi dilakukan melalui status Rekam Medis IGD yang
mencakup :
a. Identitas pasien
b. Anamnesis pasien
c. Pemeriksaan fisik
d. Pemeriksaan penunjang
e. Diagnosis pasien
4. Dokumentasi dilakukan melalui status Rekam Medis elektronik di
admisi yang mencakup:
a. Identitas pasien
b. Anamnesis pasien
c. Pemeriksaan penunjang
a. Kuratif
1. Upaya merupakan serangkaian kegiatan pengobatan yang
ditunjukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit.
2. Pasien yang memerlukan tindakan kuratif tapi tidak masuk indikasi
rawat inap, dokter wajib memberikan pendidikan kesehatan dan
didokumentasikan dalam form instruksi pasien pulang.
b. Preventif
Preventif adalah upaya mencegah suatu penyakit / deteksi dini
factor resiko:
1. Pemeriksaan kesehatan dilakukan berkala (pemeriksaan
kehamilan, balita)
2. Deteksi dini kasus, faktor resiko maternal dan balita
3. Imunisasi/vaksin pada bayi, anak, ini hamil dan dewasa
4. Dokter atau perawat wajib memberikan informasi penjadwalan
kontrol/imunisasi lanjutan.
c. Paliatif
1. Perawatan paliatif adalah perawatan kesehatan terpadu yang
bersifat mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang usia dan
meningkatkan kualitas hidup.
2. Skrining pasien dilakukan oleh dokter umum atau spesialis.
3. Jika ada indikasi rawat inap, perawat wajib melakukan konfirmasi
ke dokter apakah pasien memerlukan ruang khusus ICU, HD,
Isolasi.
4. Perawat menyarankan pasien/keluarga pasien ke bagian admisi
rawat.
inap, melakukan konfirmasi ketersediaan ruang yang
dibutuhkan pasien.
5. Jika ruang perawatan positif tersedia, pasien masuk ruang rawat
inap.
d. Rehabilitatif
1. Adalah upaya promosi kesehatan untuk memelihara dan
memulihkan kondisi/mencegah kecacatan. Sasarannya adalah
kelompok orang yang baru sembuh dari penyakit. Tujuannya
adalah pemulihan dan pencegahan kecacatan (Tertiary
Prevention ).
2. Contoh tindakan rehabilitative adalah fisioterapi.
3. Tindakan fisioterapi bisa dilakukan dengan rawat jalan (tidak
memerlukan rawat inap), kecuali pada terdapat kasus penyerta
sebagai contoh pengerjaan fisioterapi untuk pemulihan pasca
operasi.
4. Pemilihan kriteria pasien yang harus difisoterapi dilakukan oleh
dokter spesialis.
B. Evaluasi via Telepon
Skrining oleh petugas IGD/Petugas informasi
1. Terima telepon dari pasien, keluarga pasien atau petugas medis
lainnya.
2. Tanyakan kebutuhan.
3. Tanyakan kondisi
4. Nilai apakah kebutuhan/kondisi dapat dilayani?
5. Apabila pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien tidak tersedia, maka
arahkan
pasien untuk berobat ke rumah sakit lain yang menyediakan fasilitas
tersebut.
6. Pasien yang sudah mendapat asuhan dan pelayanan medis rawat
inap/rawat jalan bila ditemukan kasus yang meragukan untuk di
rawat inap maka memerlukan pemerikasaan penunjang yang
spesifik.