Anda di halaman 1dari 14

Pelaksanaan Kegiatan UKS

No. Dokumen :

No. Revisi :

Tanggal Terbit :
PUSKESMAS RAWAT
SOP Halaman : INAP SIPORI-PORI
PEMERINTA
Tanda Tangan Kepala Puskesmas
H KOTA
TANJUNGBA
Hemat Sinulingga,
LAI S.Kep
NIP:

1. Pengertian Merupakan salah satu kegiatan rutin untuk memeriksa kesehatan anak
sekolah
2. Tujuan Sebagai acuan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan UKS

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas

4. Referensi

5. Prosedur 1. Menyiapkan alat-alat yang di butuhkan untuk pemeriksaan


2. Mengisi buku tamu
3. Melapor diri kepada kepala sekolah
4. Mengumpul siswa satu kelas
5. Mengabsen siswa dengan bantuan guru UKS
6. Melakukan Penyuluhan
7. Siswa diperiksa satu persatu
8. Bila ada siswa yang sakit ringan seperti : Gatal-gatal atau
Alergi, langsung diberi pengobatan.
9. Merujuk siswa ke puskesmas apabila ditemukan hal—hal yang
perlu mendapat tindak lanjut
10. Pamit pulang kepada Kepala sekolah dan guru UKS

6. Dokumen terkait 1. Buku tamu


2. Buku absensi siswa
3. Jadwal kegiatan
4. Poster

7. Unit Terkait 1. Puskesmas


2. Sekolah
PENJARINGAN ANAK SEKOLAH SD, SMP,
SMA
No. Dokumen :

No. Revisi :

Tanggal Terbit :
PUSKESMAS RAWAT
SOP Halaman : INAP SIPORI-PORI
PEMERINTA
Tanda Tangan Kepala Puskesmas
H KOTA
TANJUNGBA Hemat Sinulingga,
LAI S.Kep
NIP:

a. Pengertian a. Penjaringan kesehatan merupakan salah satu


bentuk dari pelayanan kesehatan yang bertujuan
untuk mendeteksi dini siswa yang memiliki
masalah kesehatan agar segera mendapatkan
penanganan sedini mungkin.
b. Penjaringan kesehatan dilakukan pada peserta
didik kelas 1 SD, kelas 7 SMP/MTs dan Kelas 10
SMA/SMK/MA yang meliputi pemeriksaan
kebersihan perorangan (rambut, kulit dan kuku)
pemeriksaan status gizi melalui pengukuran
antropometri, pemeriksaan ketajaman indera
(penglihatan dan pendengaran), pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan
laboratorium untuk anemia dan kecacingan, dan
pengukuran kebugaran jasmani.

b. Tujuan a. Permasalahan kesehatan peserta didik terdeteksi


secara dini.
b. Tersedianya data atau informasi untuk menilai
perkembangan kesehatan peserta didik, maupun
untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun
program pembinaan kesehatan sekolah.
c. Termanfaatkannya data untuk perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi program
pembinaan peserta didik

c. Kebijakan SK Kepala Puskesmas


d. Referensi a. UU No 23 Thn 2002 tentang Perlindungan Anak
b. UU No 32 Thn 2004 tentang Pemerintah Daerah
c. UU No.36 Thn 2009 tentang Kesehatan
d. PP No 65 Thn 2005 tentang Pedoman
Penyusunan SPM
e. PP No 38 Thn 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan
f. SKB 4 Menteri No. 1/U/SKB; No
16067/Menkes/SKB/VII/2003; No MA/230
A/2003; No 26 Thn 2003 tgl 23 Juli 2003 tentang
Pembinaan & Pengembangan UKS
g. Kepmenkes No 1611 Thn 2007 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Imunisasi
e. Alat dan Bahan a. Alat :
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Alat pengukur berat badan (timbangan
injak)
4. Microtoise (alat ukur tinggi badan)
5. Kaca mulut
6. Sonde
7. Kartu snellen
8. Senter
9. Formulir pemeriksaan
10. Formulir rujukan
b. Bahan :

1. Pemeriksaan Keadaan Umum


Penilaian keadaan umum peserta didik Langkah-langkah
dimaksudkan untuk menilai keadaan fisik
secara umum, yang meliputi hygiene
perorangan dan indikasi kelainan gizi yang
dapat dinilai dengan melihat rambut warna
kusam dan atau mudah dicabut, bibir
kering, pecah pecah dan mudah berdarah,
sudut mulut luka, pecah pecah dan kulit
tampak pucat/keriput. Diperiksa pula
tekanan darah, denyut nadi dan kelainan Penilaian Status Gizi
jantung.
2. Penilaian Status Gizi
Untuk menilai status gizi anak dapat
dilakukan pemeriksaan secara klinis,
riwayat asupan makanan, ukuran tubuh
(antropometri) dan penunjang
(laboratorium). Dalam kegiatan
penjaringan, penilaian status gizi siswa
dilakukan melalui pengukuran
antropometri yaitu mengukur Indeks Massa Pemeriksaan Gigi dan
Tubuh (IMT). Dengan menghitung indeks Mulut
massa tubuh ini akan diketahui status gizi
siswa.IMT adalah indeks untuk
menentukan status gizi. Indeks tersebut
diperoleh dengan membandingkan berat
badan (BB) dalam kilogramterhadap tinggi
badan (TB) dalam meter kuadrat. Jika tidak
ada kalkulator dapat menggunakan tabel
IMT yang tersedia.Selanjutnya angka
indeks di plot pada grafik BMI sesuai
dengan jenis kelamin. Lihat posisi plot tadi Pemeriksaan Indera
berada pada area mana: Penglihatan dan Pendengaran
a.Jika berada di garis Standar Deviasi (SD)
+2 sampai -2 maka anak tersebut
berstatus gizi normal
b.Jika berada di bawah garis SD -2 sampai
SD -3 anak tersebut berstatus kurus
c.Jika berada di bawah garis SD -3 berarti
status kurus sekali
d. Jika berada di atas garis SD +2 sampai
dengan SD +3 berarti anak tersebut Deteksi Dini Penyimpangan
berstatus overweightatau gemuk
Mental Emosional
e.Jika berasa diatas SD +3 berarti status
obesitas.
3. Pemeriksaan Gigi dan Mulut
Pemeriksaan gigi dan mulut secara klinis
yang sederhana bertujuan untuk
mengetahui keadaan kesehatan gigi dan
mulut peserta didik dan menentukan
prioritas sasaran untuk dijadikan
pertimbangan dalam menyusun
programkesehatan gigi dan mulut di
sekolah. Pemeriksaan yang dilakukan
meliputi:
a.Keadaan rongga mulut
b.Kebersihan mulut
c.Keadaan gusi
d.Keadaan gigi
4. Pemeriksaan Indera Penglihatan dan
Pendengaran
Pemeriksaan indera penglihatan dan
pendengaran adalah pemeriksaan yang
dilakukan setiap awal tahn ajaran baru
(penjaringan) untuk mengetahui adanya
kelainan tajam penglihatan dan kelainan
tajam pendengaran serta kelainan organik
pada mata dan telinga setiap siswa baru.
Selanjutnya pada tengah tahun dilakukan
pemeriksaan ulang (berkala) untuk
menindaklanjuti hasil pemeriksaan
sebelumnyaatau menilai perbaikan atas
koreksi yang dilakukan. Alat bantu yang
digunakan dalam pemeriksaan ini adalah;
a.Pemeriksaan Tajam Penglihatan /
Kelainan Organik
-Snellen chart / E chart untuk memeriksa
visus
-Penutup 1 mata (okluder)
-Senter
b.Pemeriksaan Tajam Pendengaran /
kelainan organik
-Senter
-Otoskop
6.Deteksi Dini Penyimpangan Mental
Emosional
Deteksi dinipenyimpangan mental
emosional adalah kegiatan /pemeriksaan
untuk menemukan secara dini adanya
masalah mental emosional, agar dapat
segera dilakukan tindakan intervensi. Bila
penyimpangan mental emosional terlambat
diketahui maka intervensinya akan lebih
sulit dan hal ini akan berpengaruh pada
tumbuh kembang anak.Deteksi dini
dilakukan pada anak peserta didik yang
menurut pengamatan guru dalam
kesehariannya menunjukkan sikap dan
perilaku yang diduga “perlu mendapat
perhatian”.
PEMERIKSAAN BERKALA ANAK
SEKOLAH
No. Dokumen :

No. Revisi :

Tanggal Terbit :
PUSKESMAS RAWAT
SOP Halaman : INAP SIPORI-PORI
PEMERINTA
Tanda Tangan Kepala Puskesmas
H KOTA
TANJUNGBA Hemat Sinulingga,
LAI S.Kep
NIP:

Melakukan pemeriksaan kesehatan dasar kepada siswa/siswi lama disetiap


1. Pengertian
jenjang sekolah, mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK
Untukmengetahui status kesehatansiswa/siswi lama di
2. Tujuan setiapjenjangsekolahdanmelihatperkembangan status
kesehatandibandingkandengantahunsebelumnya.

3. Kebijakan SK KepalaPuskesmas

1. Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala di


4. Referensi Sataun Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemenkes RI, 2015
2. Pedoman Standar Nasional PKPR, Kemenkes RI, 2014
1. Petugas melakukan penjaringan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
2. Melakukan koordinasi dan izin dengan pihak sekolah
3. Menyiapkan ruangan pemeriksaan berikut alat dan bahan pemeriksaan
4. Melakukan pemanggilan peserta sesuai absen dikelas
5. Mengisi identitas siswa yang akan diperiksa sesuai formulir
pemeriksaan
6. Melakukan pengukuran status gizi dengan penimbangan berat badan
dan tinggi badan
5. Prosedur
7. Melakukan pemeriksaan tajam penglihatan denganSnellen Chart /
Snellen E bilaperlu (apabila tahun sebelumnya ada permasalahan
dengan tajam penglihatannya atau apabila ada keluhan)
8. Melakukanpemeriksaankesehatanumumsesuai format
9. Melakukanpemeriksaankesehatangigidanmulut
10. Petugas mencatat seluruh hasil pemeriksaan pada formulir pemeriksaan
secara bergiliran
11. Melakukan rujukan bila perlu
12. Memberikan obat-obatan sederhana bila perlu
13. Melakukan konseling secara sederhana sambil melakukan pemeriksaan
14. Melakukan rekapitulasi hasil pemeriksaanberkala
15. Melaporkan hasil pemeriksaan kepada Kepala Puskesmas, Dinas
Kesehatan dan pihak Sekolah.

Pemegang Program UKS, Petugas Pemeriksa, Dinas Kesehatan, Guru UKS,


6. Unit terkait
WaliKelas dan KepalaPuskesmas
PEMBINAAN UKS

No. Dokumen :

No. Revisi :

Tanggal Terbit :
PUSKESMAS RAWAT
SOP Halaman : INAP SIPORI-PORI
PEMERINTA
Tanda Tangan Kepala Puskesmas
H KOTA
TANJUNGBA
Hemat Sinulingga,
LAI S.Kep
NIP:

Pembinaan UKS merupakan salah satu kegiatan rutin untuk memeriksa


1. Pengertian
kesehatan anak sekolah

2. Tujuan Sebagai acuan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan UKS

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang Pembinaan UKS

1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat.

4. Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang pedoman


Manajemen Puskesmas
3.
Langkah – Langkah
1) Siapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan oleh petugas
2) Isi buku tamu oleh petugas

5. Prosedur/ 3) Lapor kepada kepala sekolah oleh petugas


Langkah – 4) Kumpulkan siswa satu kelas
langkah
5) Absen siswa dengan bantuan guru UKS
6) Lakukan penyuluhan
7) Periksa siswa satu persatu
Bila Ada siswa yang sakit ringan (Seperti gatal-gatal) langsung diberikan
obat apabila ditemukan hal-hal yang perlu mendapat tindak lanjut (rujuk
ke puskesmas)
1. Puskesmas
6. Unit Terkait
2. Sekolah

9.Dokumen
Buku kunjungan, buku absensi siswa, jadwal kegiatan
Terkait

No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan


10.Rekaman
Historisperuba
han
PEMBINAAN UKS

No. Dokumen :

No. Revisi :

Tanggal Terbit :
S
PUSKESMAS RAWAT
O Halaman : INAP SIPORI-PORI
PEMERINTAH P Tanda Tangan Kepala Puskesmas
KOTA Hemat Sinulingga,
TANJUNGBALAI S.Kep
NIP:
PEMERINTAHAN KOTA TANJUNG BALAI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RAWAT INAP SIPORI – PORI
KECAMATAN TELUK NIBUNG ( 21331 )
Jl. Besar Sipori – pori, Kel. Kapias Pulau Buaya,
Kode Puskesmas P1272050102

KERANGKA ACUAN UKS ( USAHA KESEHATAN SEKOLAH)


PUSKESMAS RAWAT INAP SIPORI-PORI

A. PENDAHULUAN
Usaha kesehatan sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan anak
usia sekolah. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun yang sesuai
dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi sub kelompok, yakni pra remaja (6-9
tahun) dan remaja 10-19 tahun).
Pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan umum,
kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap
murid kelas I sekolah dasar dan madrasah ibtidayah yang dilaksanakan yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama dengan guru UKS terlatih dan dokter kecil
secara berjenjang ( penjaringan awal oleh guru dan dokter kecil, penjaringan lanjutan oleh
tenaga kesehatan).

B. LATAR BELAKANG
Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu
usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik
serta merupakan salah satu mata rantai yang penting dalam meningkatkan kualitas fisik
penduduk. Pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah adalah usaha
pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu dan terarah dan
bertanggungjawab dalam menanamkan dan menumbuhkan dan melaksanakan prinsip
hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik
dan menciptakan lingkungan yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan partisipasi dalam program UKS
b. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, di rumah, dan di
lingkungan.
D. KEGIATAN
1. Penjaringan Kesehatan Murid baru kelas I
2. Penyuluhan kesehatan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Penjaringan di laksanakan pada murid baru kelas I
2. Penyuluhan kesehatan

F. SASARAN
1. Penjaringan di lakukan pada Semua Murid baru Kelas I
2. Semua siswa mendapatkan penyuluhan kesehatan

G. JADWAL PELAKSANAAN
Penjaringan dilaksanakan setiap penerimaan siswa baru pada bulan Agustus.
Penyuluhan kesehatan dilaksakan secara berkala.

H. CATATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI


Catatan, pelaporan dan evaluasi di laksanakan sekali setahun setelah kegiatan.
PEMERINTAHAN KOTA TANJUNG BALAI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RAWAT INAP SIPORI – PORI
KECAMATAN TELUK NIBUNG ( 21331 )
Jl. Besar Sipori – pori, Kel. Kapias Pulau Buaya,
Kode Puskesmas P1272050102

KERANGKA ACUAN
PENJARINGAN KESEHATAN ANAK SEKOLAH

PENDAHULUAN

Usaha kesehatan sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia
sekolah. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun yang sesuai dengan proses
tumbuh kembangnya dibagi menjadi sub kelompok, yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja 10-
19 tahun).

Pelayanan kesehatanpada UKS adalah pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi


dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas I sekolah
dasar dan madrasah ibtidayah yang dilaksanakan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
bersama dengan guru UKS terlatih dan dokter kecil secara berjenjang ( penjaringan awal oleh
guru dan dokter kecil, penjaringan lanjutan oleh tenaga kesehatan).

LATAR BELAKANG

Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program kesehatan,
selain jumlahnya yang besar ( 30%) dari jumlah penduduk, mereka juga merupakan sasaran yang
mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa
sebagian anak SD/MI masih mengalami masalah gizi yang cukup serius, dan prevalensi
kecacingan pada cukup tinggi, serta kesehatan gigi dan kesehatan indera penglihatan dan
pendengaran masih ditemukan.

Melihat permasalahan diatas, pelayanan kesehatan di sekolah diutamakan pada upaya


peningkatan kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif. Upaya preventif antara lain kegiatan
penjaringan kesehatan ( Screening kesehatan ) untuk peserta didik.

TUJUAN

Tujuan Umum : Meningkatkan derajat kesehatan peserta didik secara optimal

Tujuan Khusus :

1. Terdeteksinya secara dini masalah kesehatan peserta didik


2. Tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan peserta didik,
maupun untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun program pembinaan kesehatan
sekolah
3. Termanfaatkannya data untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
program pembinaan peserta didik
KEGIATAN

Penjaringan Kesehatan Murid baru kelas I di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Sipori-
pori.

SASARAN

Semua murid Kelas I di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Sipori-pori.

PELAKSANAAN

a. Waktu : Tahun Ajaran Baru Bulan Agustus.


b. Tempat : Semua SD/SMA/SMK di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Sipori-pori.

CATATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI


PEMERINTAHAN KOTA TANJUNG BALAI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RAWAT INAP SIPORI – PORI
KECAMATAN TELUK NIBUNG ( 21331 )
Jl. Besar Sipori – pori, Kel. Kapias Pulau Buaya,
Kode Puskesmas P1272050102

KERANGKA ACUAN
PENYULUHAN KESEHATAN ANAK SEKOLAH

PENDAHULUAN

Usaha kesehatan sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan anak
usia sekolah. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun yang sesuai dengan
proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi sub kelompok, yakni pra remaja (6-9 tahun) dan
remaja 10-19 tahun).
Pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan umum,
kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap
murid kelas I sekolah dasar dan madrasah ibtidayah yang dilaksanakan yang dilaksanakan
oleh tenaga kesehatan bersama dengan guru UKS terlatih dan dokter kecil secara berjenjang
( penjaringan awal oleh guru dan dokter kecil, penjaringan lanjutan oleh tenaga kesehatan).

LATAR BELAKANG

Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu


usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik serta
merupakan salah satu mata rantai yang penting dalam meningkatkan kualitas fisik penduduk.
Pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah adalah usaha pendidikan dan
kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu dan terarah dan bertanggungjawab dalam
menanamkan dan menumbuhkan dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari.

TUJUAN

Tujuan Umum : Meningkatkan derajat kesehatan peserta didik secara optimal

Tujuan Khusus :

1. Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan pada peserta didik


2. Meningkatkan Kemampuan siswa dalam memelihara kesehatan di sekolah

KEGIATAN

Penyuluhan kesehatan
SASARAN

Semua murid Sekolah Dasar di wilayah kerja puskesmas Rawat Inap Sipori-pori.

PELAKSANAAN

a. Waktu :
b. Tempat : Semua sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Sipori-pori.

PENCATATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai