bentuk implementasi dari Marhaenisme pun niscaya mengalami perubahan. Pertanyaan mendesak bagi kita ialah dimana posisi kaum marhaen ditengah perubahan yang dialami kapitalisme? Apakah perubahan tersebut menguntungkan atau merugikan kaum marhaen? Apa yang sejatinya harus dilakukan oleh GMNI dengan Marhaenismenya untuk menghadapi perubahan zaman seperti ini? MARHAENISME ZAMAN NOW Sektor pertanian, peternakan dan nelayan saat ini banyak terkendala akses permodalan dan akses terhadap pasar, sehingga menjadikan tata niaga sektor ini dikuasai oleh tengkulak. Tengkulak adalah middle man yang melakukan akumulasi keuntungan, dengan menekan harga ditingkat petani/nelayan. Namun adanya perkembangan teknologi, bisa memperpendek supply chain. Sejumlah layanan teknologi dapat meningkatkan produktivitas dan memperpendek mata rantai tata niaga (seperti TaniHub), yang berarti dapat meningkatkan pendapatan petani/nelayan. Masalahnya, petani/nelayan tidak memperoleh pendampingan untuk memakai aplikasi teknologi ini bahkan banyak petani yang belum tahu. Selain itu, salah satu lemahnya petani/nelayan dihadapan tengkulak yakni tidak adanya working group. Padahal working grup seperti koperasi penting untuk meningkatkan daya saing petani/nelayan. MARHAENISME ZAMAN NOW Kunci keberhasilan di era saat ini adalah menjadi bangsa yang efisien. Dan ada dua indikator menjadi bangsa yang efisien, yakni efisiensi pemerintah dan efsisiensi ekonomi. Efisiensi pemerintah berkaitan dengan birokrasi pemerintah yang efisien, kualitas layanan publik dasar (seperti infrastruktur, akses listrik, dll), pemerintah yang bersih (bebas korupsi), dan transparansi keuangan. Efisiensi ekonomi terkait dengan biaya logistik, ketersediaan infrastruktur ekonomi, dan kemudahan akses keuangan. Efisiensi pemerintah dan efisiensi ekonomi inilah yang nantinya akan meningkatkan produktivitas kaum marhaen dan membantu kaum marhaen meningkatkan pendapatannya, yang berarti taraf hidup mereka meningkat. Dengan memangkas segala “benalu” yang selama ini membebani dan menghisap kaum marhaen.