Anda di halaman 1dari 36

Republik Indonesia

RAPBN
Advertorial

20 2 0
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan
Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Kementerian Keuangan
Advertorial

RAPBN
20 2 0
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan
Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Disusun oleh
Direktorat Penyusunan APBN, Direktorat Jenderal Anggaran

Penanggung jawab:
Direktur Jenderal Anggaran

Editor:
Direktur Penyusunan APBN

Kontributor:
Pejabat dan pegawai Direktorat Penyusunan APBN

Direktorat Jenderal Anggaran


Gedung Sutikno Slamet Lantai 12
Jalan Dr Wahidin Raya No.1
www.anggaran.kemenkeu.go.id
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

2045 Negara Maju Indonesia

2020-2030 2031-2035 2036-2045


Penguatan Pondasi Transisi Indonesia Maju
Penguatan Daya Saing Memperkokoh Daya Saing Negara Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur

Pemerintah ditantang untuk merespon Upaya yang ditempuh adalah peningkatan Indonesia diharapkan telah keluar dari
tantangan demografi melalui reformasi kualitas SDM agar semakin berdaya saing, jebakan pendapatan menengah sehingga
di segala bidang yang harus dapat mendorong infrastruktur yang telah Indonesia telah siap menuju negara maju,
dimanfaatkan secara optimal untuk dibangun agar dapat dioperasionalisasikan mandiri, adil dan makmur.
mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan optimal sehingga memberikan
baik melalui konsumsi, investasi, dan peningkatan produktivitas dan mendukung
produksi serta penguatan daya saing. transformasi industrialisasi, serta program
perlindungan sosial yang komprehensif
sudah mulai diimplementasikan.

Tema Kebijakan Fiskal 2020


APBN untuk Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas SDM

mobilisasi pendapatan negara


untuk menarik investasi dan
mendorong daya saing Sebagai Tahapan Jangka
Menengah Pertama
Menuju Pencapaian Visi
kebijakan belanja Indonesia 2045
negara yang berkualitas

2020
pembiayaan kreatif dan
mitigasi risiko
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Hal Baru
dan Strategis
beberapa kebijakan dan inisiatif dalam RAPBN 2020
untuk meningkatkan penguatan kualitas Sumber
Daya Manusia dan Daya Saing

Pemberian Insentif Peningkatan Kualitas SDM


Perpajakan dan Perlindungan Sosial
dalam rangka mendukung peningkatan
Kartu Indonesia Pintar Kuliah
sumber daya manusia dan daya saing Kartu Indonesia Pintar
Kuliah
ID: 12345678912345678
mendukung kelanjutan
Nama:

pendidikan pada masyarakat


Dirgahayu

Super deduction untuk


miskin ke jenjang yang lebih
kegiatan vokasi & litbang
ID: 12345678912345678

tinggi

Mini tax holiday untuk investasi Kartu Pra Kerja


Kartu Pra Kerja
di bawah Rp500 miliar untuk peningkatan
produktivitas bagi pencari
ID: 12345678912345678
Nama:
Dirgahayu

kerja
Investment allowance untuk
industri padat karya

Kartu Sembako Murah Kartu Sembako


mendukung penguatan
ID: 12345678912345678
Nama:
perlindungan masyarakat miskin
akan akses pangan
Dirgahayu

Percepatan penyelesaian Penguatan Transfer ke Daerah


4 destinasi pariwisata dan Dana Desa
super prioritas • Penguatan DAK Fisik pada 2 bidang
baru: sosial dan transportasi laut
Pengembangan destinasi
wisata Danau Toba, • Pengalokasian DAU Tambahan
Borobudur, Labuan Bajo, dan untuk penyerataraan penghasilan
Mandalika dengan sinergi tetap (siltap) perangkat desa dan
lintas K/L dan Pemda penggajian Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

Penguatan Neraca Dana Abadi untuk SDM


Transaksi Berjalan dan Kebudayaan
Pemanfaatan hasil investasi dana
mendukung penurunan defisit abadi untuk meningkatkan antara
transaksi berjalan baik dalam lain pemajuan kebudayaan nasional.
jangka panjang maupun pendek dan peningkatan kualitas perguruan
Rp

tinggi, melalui:
• Dana abadi kebudayaan
• Dana abadi perguruan tinggi
• Penambahan Dana Abadi Riset
secara signifikan
Siklus
APBN Pemerintah bersama
Januari 2019 Dewan Perwakilan Rakyat
Penetapan arah kebijakan dan prioritas akan membahas dan
pembangunan nasional
menyepakati Anggaran
Pendapatan dan Belanja
Negara tahun 2020
Maret 2019 dengan memperhatikan
Penyusunan resource envelope pertimbangan Dewan
Perwakilan Daerah RI

April 2019
Surat Bersama Pagu Indikatif dan Rancangan RKP

Mei 2019
Pengajuan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal, Kerangka
Ekonomi Makro dan RKP ke DPR

Juli 2019
Surat Bersama Pagu Anggaran dan Penyelesaian
Penyusunan RKA-K/L oleh Kementerian/Lembaga

16 Agustus 2019
Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka
Pengajuan RAPBN (RUU dan Nota Keuangan)

Pertengahan Agustus s.d Akhir September


Pembahasan RUU dan Nota Keuangan RAPBN 2020

Paling Lambat 30 November 2019


Penetapan Rincian APBN dalam Peraturan Presiden

Desember 2019
ju
tu
se

Penetapan dan Penyerahan DIPA


RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Asumsi Dasar
Ekonomi Makro
Perekonomian Indonesia diproyeksikan tetap dapat melanjutkan
momentum positif di tengah meningkatnya risiko ketidakpastian global
RAPBN 2020 Outlook 2019

Pertumbuhan Rp
Nilai
Ekonomi (%) $ Tukar Rupiah (Rp/USD)
5,3 5,2 14.400 14.250
Seiring dengan masih terdapat risiko
Pertumbuhan ekonomi 2020
volatilitas terutama yang berasal dari sisi
diproyeksi akan ditopang oleh kinerja
eksternal.
konsumsi rumah tangga, PMTB, dan
perbaikan ekspor

Inflasi (%) Harga Minyak (USD/barel)


3,1 3,1 65 63
Memperhatikan faktor permintaan-penawaran pada
Pengendalian inflasi antara lain dengan pasar global dan risiko geopolitik.
menjaga keterjangkauan harga, menjaga
ketersediaan pasokan, menjamin
kelancaran distribusi, menjaga ekspektasi
inflasi, dan peningkatan koordinasi dan
sinergi tingkat pusat dan daerah

Lifting Minyak (ribu barel/hari)


734 754
Suku Bunga Lifting Gas (ribu barel setara minyak/hari)
Rp
SPN (%)
1.191 1.072
5,4 5,6 Upaya peningkatan lifting migas antara lain dengan
mendorong aktivitas eksplorasi berkelanjutan, menjaga
Seiring dengan menurunnya risiko tingkat produksi lapangan migas existing serta
pasar finansial global dan mendorong peran Indonesia Oil and Gas Institute (IOGI)
terjaganya stabilitas ekonomi
makro dan fiskal yang sehat
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

RAPBN 2020
Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi
dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia
RAPBN 2020 Outlook APBN 2019
(Triliun Rp) (Triliun Rp)

Pendapatan Negara Belanja Negara


PNBP
16,2%
Transfer ke Daerah
dan Dana Desa
34,0%
Rp2.221,5 T Rp2.528,8T
2.341,6 Belanja
2.030,8
Pemerintah Pusat
Perpajakan 66,0%
1.861,8
83,8%

Kontribusi penerimaan perpajakan terus dioptimalkan sebagai Peningkatan belanja negara yang lebih berkualitas (spending
sumber penerimaan negara dan instrumen fiskal di tengah better) sebagai upaya menstimulasi perekonomian dan
ketidakpastian perekonomian global yang masih lemah mewujudkan kesejahteraan.

Perpajakan 1.861,8 Belanja 1.670,0


1.643,1
Pemerintah Pusat 1.527,2

PNBP 359,3
386,3
Transfer ke Daerah 858,8
dan Dana Desa 814,4

Penurunan Pembiayaan Utang sebagai


upaya menjaga kesinambungan fiskal
Pembiayaan Utang Pertumbuhan (%)
“ Defisit Anggaran sebesar 1,76% PDB,
diarahkan semakin sehat dan adaptif “
(Triliun Rp)
menghadapi risiko perekonomian
49,0

429,1
403,0
380,9 372,0 373,9
Rasio defisit terhadap PDB Keseimbangan primer
351,9 tahun 2020 terendah diupayakan bertahap ke
dalam lima tahun terakhir arah positif
6,5
0,5
5,8

(5,9)

Pembiayaan Anggaran Rp307,2 T


Outlook

(13,3)
RAPBN
2018
2016

2017
2015

2020
2019

Strategi pembiayaan anggaran memperhatikan prinsip


(11,5) (12,0) kehati-hatian dengan mengendalikan rasio utang dalam
(34,7)
batas aman, menjaga komposisi utang domestik dan
valas, efisiensi biaya utang, serta pemanfaatan utang
(125,6) (124,4)
untuk kegiatan produktif.
(142,5)
antara lain:
(269,4) Pembiayaan 351,9 Pembiayaan (74,2)
(1,76)
Utang 373,9 Investasi (75,8)
(1,93)
(298,5) (1,82)
(308,3) (310,8) (307,2)
(341,0)

(2,59) (2,49) (2,51)

Defisit Anggaran Keseimbangan % Defisit thd PDB


(Triliun Rp) Primer
(Triliun Rp)
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Penerimaan
Perpajakan
Optimalisasi penerimaan negara disertai reformasi di bidang perpajakan
dalam rangka mendukung perekonomian dan dunia usaha

1.861,8
1.643,1
1.518,8
1.285,0 1.343,5
1.240,4 14,8
13,4

10,5 13,3
12,6 13,0

5,8
8,2 4,6 8,2

3,6 2,9

2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN


2019 2020
PPh Migas Pajak Nonmigas Kepabaeanan dan Cukai Pertumbuhan Pertumbuhan
(triliun Rupiah) (triliun Rupiah) (triliun Rupiah) Penerimaan Perpajakan Pajak Nonmigas
(%) (%)

Kebijakan Meningkatkan kepatuhan


wajib pajak
Perbaikan proses bisnis khususnya
dalam hal restitusi PPN

Perbaikan kualitas pelayanan, Implementasi Keterbukaan Informasi


penyuluhan, dan pengawasan melalui Perpajakan (AEoI)
penguatan sistem IT dan administrasi
perpajakan
Ekstensifikasi barang kena cukai

Menyetarakan level playing field Penyesuaian tarif cukai hasil


11,6 tembakau

11,5
Rp
11,4 11,1 Rp
10,8 Rp Rp
10,7
2015

RAPBN
2020

Rp
2018

Rp
OUTLOOK
2019
2016

2017

Korea Amerika

Tax Ratio
Indonesia Filipina Malaysia Thailand Selatan Brazil Turki Serikat

Perbandingan Tax
Ratio Antar Negara
(2017,%) 10,7 14,2 13,1 14,8 15,4 13,1 17,9 11,9
% thdp PDB Sumber : World Development Indocator, World Bank
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Penerimaan
Perpajakan
terus dioptimalkan dengan tetap memberikan insentif
untuk mendukung investasi dan daya saing

Pajak Penghasilan Pajak Pertambahan Nilai


927,5
Pajak Penghasilan (triliun Rupiah) Pajak Pertambahan Nilai (triliun Rupiah)

Pertumbuhan (%)
818,6 Pertumbuhan (%)
750,0 685,9
666,2 648,8
602,3 592,8
537,3
480,7
16,0 423,7 412,2
13,3
10,3 10,6 9,1 16,6 15,7
11,8 10,3
3,6
(2,9) (2,7)
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN 2019 2020
2019 2020

Insentif PPh Insentif PPN


• super deduction untuk kegiatan vokasi & litbang • Insentif PPN bagi impor dan penyerahan barang
• mini tax holiday untuk investasi <Rp500 M strategis --> mesin dan peralatan pabrik
• investment allowance untuk industri padat karya • PPN tidak dipungut atas impor dan penyerahan
jasa dan alat angkut tertentu (a.l. kapal laut,
• PPh DTP antara lain sektor panas bumi, PPh SBN
pesawat udara dan kereta api)
Valas, dan Penghapusan Piutang PDAM 2020

Tax Expenditure Definisi


Penerimaan perpajakan yang
Dukungan Perpajakan pada iklim usaha hilang/berkurang akibat
juga tercermin pada Kebijakan Belanja adanya ketentuan khusus
Perpajakan. Insentif pajak yang tepat yang berbeda dari sistem
sasaran mendorong Pemerintah mampu pemajakan secara umum
memberikan multiplier effect bagi yang menyasar sebagian
perekonomian subjek dan objek pajak
dengan persyaratan tertentu

Estimasi Bentuk
Tax Expenditure • Tax Holiday
• Tax Allowance
2016 2017 2018 • Segala bentuk pengecualian
Rp192,6 T Rp196,8 T Rp221,1 T atau perbedaan pengenaan
perpajakan dari ketentuan
1,55% PDB 1,45% PDB 1,49% PDB umum perpajakan yang berlaku
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Penerimaan
Kepabeanan dan Cukai
Peningkatan penerimaan Kepabeanan dan Cukai melalui
penguatan pengawasan dan instrumen tarif

Kebijakan Cukai
• Penyesuaian tarif Cukai Hasil Tembakau dan
pemberantasan pita cukai ilegal 165,8 179,3
153,3 159,6
• Ekstensifikasi barang kena cukai baru (a.l. 144,6 143,5
kantong plastik)
22,5
• Penerapan fleksibilitas earmarking pada
pungutan cukai 6,8 8,2
4,1 3,9
• Melanjutkan program pemberantasan
penyelundupan dan penertiban barang kena -0,8
cukai ilegal
• Melanjutkan kebijakan penertiban importir,
eksportir dan cukai berisiko tinggi 2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020
• Penyempurnaan implementasi Sistem
Kepatuhan Pengguna Jasa (SKPJ) Cukai
(triliun Rupiah)
Pertumbuhan
(%)
• Pengembangan/perluasan fasilitas
kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) untuk
industri kecil dan menengah (IKM)

Bea Masuk Bea Keluar


40,0
39,1 37,5 6,8
32,5 35,1
11,5 4,1 63,1
31,2 3,7
3,0
8,0 6,7
38,3 2,6
4,0
2,3
-4,1 -19,6
-3,4 -67,1 -66,2 13,6

2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN 2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020 2019 2020
Bea Masuk Pertumbuhan Bea Keluar Pertumbuhan
(triliun Rupiah) (%)
(triliun Rupiah) (%)
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

PNBP
Peranan PNBP sektor Nonmigas terus diperkuat
disertai peningkatan layanan kepada masyarakat

409,3
386,3
359,3
311,2
255,6 262,0 31,5
18,8
(5,6) ' (7,0) '
2,5

(35,9)

2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN


2019 2020
PNBP Migas PNBP Non Migas Pertumbuhan (%)
(triliun Rupiah) (triliun Rupiah)

Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Peningkatan Efisiensi BUMN dan Kinerja BLU
Optimal, Efektif dan Efisien • Mempertimbangkan cashflow BUMN dan
• Penyempurnaan regulasi dan kontrak kemampuan keuangan BUMN
• Efisiensi kegiatan • Pengembangan usaha dan penugasan
• Peningkatan kepatuhan dan intensifikasi Pemerintah
pengawasan • Pelayanan BLU yang lebih profesional

Peningkatan Pelayanan dan Penyesuaian Tarif Penyempurnaan Tata Kelola


• Mempertimbangkan daya beli dan • implementasi UU PNBP dan penyempurnaan
pengembangan dunia usaha regulasi pelaksanaan UU PNBP
• Optimalisasi pengelolaan Barang Milik Negara • Perluasan penggunaan teknologi informasi
(BMN) dalam rangka pelaksanaan dan peningkatan
pelayanan

PNBP Lainnya: 6 K/L Terbesar


RAPBN 2020 Outlook 2019
(triliun Rupiah) (triliun Rupiah)

1 2 3 4 5 6

Kemenkominfo Kemenhub Polri Kemenristekdikti Kemenkumham Kementerian ATR/ BPN

17,5 7,3 10,4 2,3 3,5 2,4


16,5 7,1 10,0 2,7 3,6 2,4
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Fokus Belanja
Pemerintah Pusat
SDM yang
berkualitas
• Peningkatan produktivitas/daya saing SDM
• Bidang Pendidikan --> perluasan akses pendidikan, peningkatan skill,
enterpreneurship, penguasaan ICT, dukungan kegiatan penelitian a.l dilakukan
melalui program KIP Kuliah, penguatan pendidikan vokasi
• Bidang Kesehatan --> percepatan pengurangan stunting, penguatan promotif
preventif, melanjutkan program jaminan kesehatan nasional a.l dilakukan melalui
program PBI JKN

Penguatan Program
Perlindungan Sosial
• Mengakselerasi pengentasan kemiskinan a.l dilakukan melalui program PKH dan
kartu sembako
• Peningkatan akurasi data dan perbaikan mekanisme penyaluran,
• Sinergi/sinkronisasi antar program
• Subsidi yang tepat sasaran dan efektif a.l dilakukan melalui subsidi bunga

Akselerasi Pembangunan
Infrastruktur
• Meningkatkan daya saing investasi dan ekspor
• Mendukung tranformasi industrialisasi (konektivitas, pangan, energi, dan air) dan
antisipasi masalah sosial perkotaan (air bersih, sanitasi, pengelolaan sampah, &
transportasi massal)
• Mendorong K/L menggunakan skema pembiayaan kreatif (KPBU: VGF atau AP)

Birokrasi yang efisien,


melayani, dan bebas korupsi
• Mendorong efektivitas birokrasi --> produktivitas, integritas & pelayanan publik
• Menjaga tingkat kesejahteraan aparatur dan pensiunan (antisipasi reformasi pensiun)
• Birokrasi yang berbasis kemajuan ICT

Antisipasi ketidakpastian
• Stabilitas ekonomi, keamanan dan politik
• Mitigasi risiko bencana, pelestarian lingkungan, dan pengembangan EBT
• Penguatan fiscal buffer untuk fleksibilitas dan sustainabilitas
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Belanja
Pemerintah Pusat
diarahkan untuk mendukung pembangunan
SDM dan kegiatan strategis lainnya

15,0 Pemenuhan inisiatif


9,6 9,4 Presiden dan Kegiatan
4,9
-1,7 Strategis Lainnya
-2,5 1.670,0, • Peningkatan kualitas SDM (KIP Kuliah,
1.527,2 Kartu Sembako, Kartu Prakerja)
1.455,3 • Pemerataan pembangunan antar wilayah
• Perbaikan kualitas kesehatan
1.265,4 785,4
• Percepatan pengembangan 4 destinasi
1.183,3 1.154,0 672,2 wisata super prioritas
608,8
• Dukungan terhadap pertumbuhan
500,2 ekonomi dan dunia usaha.

451,2 469,8
Efisiensi
884,6 Spending Better --> penajaman
854,9
846,6 belanja barang, penguatan belanja
765,1 modal, efektivitas bansos
732,1 684,2
Sinergi
Koordinasi program-program
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN strategis lintas K/L (vokasi, penguatan
2019 2020 destinasi wisata, penelitian)

Belanja K/L Belanja Non K/L


(triliun Rupiah) (triliun Rupiah)

Belanja K/L naik antara lain


disebabkan oleh:
• Pelaksanaan program baru seperti: KIP Kuliah, Kartu Sembako
• Revitalisasi pendidikan vokasi (SMK dan BLK)
• Percepatan penyelesaian pembangunan infrastruktur
• Pengembangan destinasi pariwisata prioritas
• Pelaksanaan Sensus penduduk
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Belanja
Kementerian/Lembaga
diarahkan pada bidang pembangunan SDM (pendidikan dan
kesehatan), infrastruktur, perlindungan sosial, dan hankam

Kementerian Pertahanan

1 106,7
109,6
127,4
Kementerian PUPR

2 102,5
111,8
120,2
Polri

3 98,1
94,3
90,3
Kementerian Agama

4 59,4
60,2
65,1
Kementerian Sosial

5 41,2
57,2
62,8
Kementerian Kesehatan

6 57,3
57,8
57,4

10 K/L
Kementerian Perhubungan

7 45,1
41,4
42,7
Kemenristekdikti
Pagu Terbesar
8 43,2
40,4
42,2
(triliun Rupiah)

Kementerian Keuangan Realisasi 2018

9
(Tidak termasuk anggaran BLU Kelapa Sawit)
33,5 Outlook 2019
36,9
37,2 RAPBN 2020
Kemendikbud

10 35,1
35,7
39,4
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Anggaran
Pendidikan
diarahkan untuk perluasan akses pendidikan, peningkatan
skill SDM, dan keberlanjutan pendanaan pendidikan

505,8
478,4
RAPBN 2020 Outlook 2019
(triliun Rupiah) (triliun Rupiah)

431,7 Pemerintah Pusat


406,1
390,3
370,8
169,9 153,9

10,4
10,8 Transfer ke Daerah
5,7
9,5
6,3 306,9 303,5

-5,0
Pembiayaan (Dana Abadi)

2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN


29,0 21,0
2019 2020

Kebijakan Indikator
1. Perluasan akses pendidikan dari usia dini sampai dengan pendidikan
tinggi Pendidikan
- Melanjutkan bantuan pendidikan melalui KIP dan BOS Indeks Pembangunan Manusia
- KIP Kuliah (perluasan/penyempurnaan bidik misi)
2. Melanjutkan percepatan dan peningkatan kualitas sarpras 72,51 71,98
pendidikan (melalui Kemen PUPR dan DAK Fisik)
APK Pendidikan SMP/Sederajat
3. Meningkatkan kualitas dan keterampilan SDM
- Pendidikan vokasi --> penguasaan skill, enterpreneurship dan ICT 92,73 92,05
sesuai kebutuhan industri
APK Pendidikan SMA/Sederajat
- Kartu Pra kerja
4.Mendukung keberlanjutan pendanaan terkait pendidikan melalui 81,52 80,78
investasi Pemerintah :
- Dana Abadi Pendidikan Proporsi Pekerja Berkeahlian
- Dana Abadi Penelitian Menengah & Tinggi (%)
- Dana Abadi Perguruan Tinggi
- Dana Abadi Kebudayaan 43,0 41,0

Program Indonesia Pintar Penerimaan beasiswa


Capaian dan (juta siswa) LPDP (mahasiswa)

Target 2018 20,4 2018 1.789

Pembangunan
Pendidikan 2019 20,1 2019 6.000

2020 20,1 2020 5.000

Bantuan Operasional Beasiswa Bidik Misi Pembangunan/Rehab


Sekolah (juta jiwa) (ribu mahasiswa) Ruang Kelas
2018 56,0 2018 392,6 2018 62,0

2019 55,8
2019 463,6 2019 56,9

2020 54,6 2020 818,1 2020 55,7


RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

KIP Kuliah
Kartu Indonesia Pintar
Kuliah
ID: 12345678912345678
Nama:
Dirgahayu

diarahkan untuk perluasan akses pendidikan,


peningkatan skill SDM, dan keberlanjutan pendanaan pendidikan
ID: 12345678912345678

818
Ribu/orang

KIP Kuliah ditujukan untuk


memberikan kesempatan
yang lebih luas bagi lulusan 464
SMA tidak mampu untuk 393
melanjutkan pendidikan lebih 332
358
tinggi 269

Agar setelah lulus dapat


langsung bekerja --> jurusan
triliun Rupiah

diutamakan vokasi/poltek/
sarjana Program Studi Sains 2,7 3,2 3,7 4,0 4,9 7,5
dan Teknologi. 2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020

Kriteria penerima
KIP Kuliah
• Lulusan pemegang KIP. Biaya hidup

4,2
• Diterima di PTN/PTS/prodi
terakreditasi A/B.

Rp
• Dari keluarga tidak mampu
dan penerima PKH juta rupiah/mhs/smt

Biaya Pendidikan

2,4
Sasaran Penerima Bantuan
Dalam tahun 2020, sasaran penerima KIP Kuliah Pendidikan
mencapai 818 ribu mencakup:
juta rupiah/mhs/smt
Lanjutan Bidik Misi Penerimaan mahasiswa baru

398ribu mahasiswa
420
ribu mahasiswa
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Kartu Pra Kerja


Kartu Pra Kerja
Kartu Pra Kerja merupakan kartu yang diberikan kepada pencari
ID: 12345678912345678 kerja atau pekerja untuk mendapatkan layanan pelatihan vokasi
Nama:
Dirgahayu (skilling dan re-skilling) dan/atau sertifikasi kompetensi kerja.
Bertujuan untuk peningkatan produktivitas pencari kerja, dengan
inovasi implementasinya melalui platform (digital) bagi pencari
kerja (khususnya anak muda) dan yang sedang bekerja (alih
profesi/korban PHK)

Skilling
Sasaran : pencari kerja fresh graduate
Tujuan : skill adjustment, pembekalan
vocational skill untuk bekerja
Outcome : mengurangi penganggur

2 juta
target

Re-Skilling
peserta Sasaran
Tujuan
: alih profesi, pekerja ter-PHK, atau berpotensi ter-PHK
: pembekalan vocational skill yang
berbeda/ baru untuk alih profesi/ wirausaha
Digital: 1,5 juta Reguler: 0,5 juta
Outcome : mencegah pengangguran kembali

Total anggaran 2020


Desain
Rp10 T Implementasi
Digital
Pelatihan+insentif
Regular
Pelatihan + Sertifikasi + Insentif

Peserta memilih jenis


pelatihan melalui
platform digital (GoJek,
Pelatihan dan Sertifikasi
Tokopedia, Jobstreet dll).
di LPK Pemerintah
Pelatihan disediakan oleh (termasuk BLK), LPK
swasta* Swasta, dan TC Industri*

Pelatihan Online Pelatihan Offline


(e-learning) dan (tatap muka)
Offline (tatap muka)

*lembaga pelatihan dan *tahap pengembangan


sertifikasi sesuai dengan selanjutnya
PMO
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Anggaran
Kesehatan
meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan,
serta penguatan penanganan stunting

132,2
117,0
109,0 RAPBN 2020
(triliun Rupiah)
Outlook 2019
(triliun Rupiah)

92,8 92,2 Melalui Belanja Pusat

69,3
33,9
97,2 86,0
Melalui Transfer ke Daerah

16,1
# ' (0,7) 18,2
13,0 34,9 31,0
7,3
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020
Anggaran Kesehatan % Pertumbuhan

Kebijakan Indikator Kesehatan


Refocusing anggaran kesehatan
• mendorong peningkatan kualitas belanja kesehatan di daerah Stunting (balita)
penggalian pajak baru (negative externalities) untuk kesehatan
• penguatan program promotif dan preventif a.l. program GERMAS 27,1% 30,8%
Penguatan anggaran kesehatan untuk program early childhood
• meningkatkan nutrisi ibu hamil/menyusui dan balita Prevalensi Tuberkulosis
• akselerasi penurunan stunting per 100 ribu penduduk
Peningkatan dan pemerataan akses ke layanan kesehatan 245 245
• harmonisasi dan sinkronisasi K/L dan Pemda untuk pembangunan
faskes Jumlah Kabupaten/kota
• mendorong skema KPBU
dengan eliminasi malaria
Peningkatan level efektivitas program JKN
• percepatan peningkatan kepesertaan non PBI, 300 300
• peningkatan kualitas layanan kesehatan,
• strategic purchasing untuk efisiensi biaya manfaat,
• reviu besaran iuran PBI dan non PBI.

Kartu Indonesia Sehat Sertifikasi obat dan


(PBI) - jiwa makanan
Capaian dan
Target 2018 92,4 juta 2018 72,8 ribu

Pembangunan
2019 2019 74,0 ribu
Kesehatan 96,8 juta

2020 96,8 juta 2020 74,0 ribu

Persentase ketersediaan obat dan Kepesertaan ber-KB melalui peningkatan


vaksin di Puskesmas akses - jiwa

2018 86,0% 2018 29,8 juta

2019 95% 2019 30,1 juta

2020 95% 2020 31,6 juta


RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Perlindungan Sosial
percepatan pengurangan kemiskinan dan kesenjangan 2020 dilakukan melalui
penguatan bantuan pangan, pendidikan, kesehatan, subsidi tepat sasaran, dan dana desa

4% 5% 28% 7% 4%
-42%
Anggaran perlindungan sosial
mencakup PKH, Bantuan Pangan,
PIP, PBI JKN, Bidik Misi, subsidi (di
luar subsidi pajak), dan Dana Desa,
serta pengeluaran pembiayaan
untuk kredit ultra mikro

247,6 258,4 271,5 346,3 369,1 385,3


2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020

Alokasi (Triliun Rp) Growth (%)

RAPBN 2020 Outlook 2019


(triliun Rupiah) (triliun Rupiah)

Indikator Kesejahteraan Sosial


Kebijakan
• melanjutkan program perlindungan sosial seperti PKH, PIP, Subsidi Tingkat Kemiskinan
dan Pembiayaan Ultra Mikro
• penguatan program perlindungan sosial melalui perluasan cakupan 8,5-9,0 9,4
bidikmisi menjadi KIP Kuliah, transformasi Bantuan pangan menjadi
Kartu Sembako, dan peningkatan anggaran dalam rangka menjamin
kesinambungan program JKN Rasio Gini
• peningkatan efektivitas dan efisiensi program pengelolaan subsidi
• penyempurnaan kebijakan pengalokasian Dana Desa 0,380-0,375 0,382
• peningkatan ketepatan sasaran menggunakan single data,
pemanfaatan Information, Communications and Technology (ICT),
serta penguatan monev.

Bidikmisi/ Program Indonesia Pintar PBI Program JKN


Capaian dan KIP Kuliah (ribu mahasisiwa) (Juta Siswa) (Juta Jiwa)

Target 2018 392,7 2018 20,4


2018 92,4

Perlindungan
2019 2019
Sosial 463,6
2019 20,1 96,8

2020 818,1 2020 96,8


2020 20,1

Kredit Pembiayaan Ultra Mikro Bansos Pangan/ Kartu Sembako Program Keluarga Harapan
(Juta Debitur, Akumulasi) (Juta KPM) (Juta KPM)

2018 0,8 2018 15,6 2018 10

2019 1,4 2019 15,6 2019 10

2020 1,6 2020 15,6 2020 10


RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Kartu Sembako
Perlindungan kepada masyarakat miskin untuk akses
terhadap pangan diperkuat melalui kartu sembako
Kartu Sembako Murah
Tujuan
• Mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin dalam
memenuhi kebutuhan pangan

ID: 12345678912345678 • Meningkatkan ketepatan sasaran


Nama: • Memberikan pilihan dan kendali dalam memenuhi kebutuhan
Dirgahayu pangan
• Memberikan akses keluarga miskin terhadap bahan pokok
dengan kandungan gizi yang diperlukan, sehingga akan memiliki
pengaruh terhadap penurunan stunting

15,6 15,6 15,6


15,5 15,5 1,2 15,5 Pengembangan bantuan
pangan menjadi
10,2 Kartu Sembako 2020
14,4 5,3 Rp28,1 T Rp20,4 T
(RAPBN 2020) (Outlook 2019)
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020
Rastra (juta KPM) BNPT (juta KPM)

15,6 juta 15,6 juta


penerima penerima

Kartu Sembako Murah

keluarga penerima manfaat keluarga penerima manfaat

110.000 150.000
nilai bantuan ID: 12345678912345678
nilai bantuan
Nama:
Dirgahayu

per bulan per bulan


Bantuan Pangan Kartu Sembako
Komoditas Komoditas

Beras Beras + Ditambah bahan


pangan dengan
dan atau
kandungan
telur
dan atau

telur gizi lainnya


RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Basis Data Terpadu


untuk Ketepatan Sasaran Program

40% BDT Berbasis


Keluarga
Program Indonesia Sehat melalui Jumlah Rumah Tangga (RT)
Kartu Indonesia Sehat (KIS)
38% (96,8 juta jiwa) 27.308.510
Jumlah Keluarga (KK)
Hampir Miskin/Rentan

Penerima KPS/KKS, Rastra, BNPT


31.430.304
(15,6 juta KPM)
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Program Indonesia Pintar (PIP)
25% melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) 99.359.312
(20,1 juta siswa)

BDT Berbasis
Nonkeluarga
Program Keluarga Harapan (PKH)
21% (10 juta KPM) Individu (Jiwa)

509.041

Garis Kemiskinan (Maret 2019)


9,41% (25,14 juta jiwa)
Miskin

Keterangan:
*) Berdasarkan Kepmensos Nomor 8/HUK/2019 tentang Data Terpadu Program Penanganan
Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu, Januari 2019
Sumber: Bappenas, diolah
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Anggaran
Infrastruktur
Penguatan pembangunan infrastruktur melalui terobosan
pembiayaan kreatif untuk akselerasi penuntasan infrastruktur

65,6 RAPBN 2020 Outlook 2019


41,1 (triliun Rupiah) (triliun Rupiah)

5,1 3,9 4,9 Melalui Belanja Pusat


1,4

379,7 394,0 399,7 419,2 187,5 162,3


256,1 269,1 Melalui Transfer

199,9 192,4
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020
Melalui Pembiayaan
31,8 45,0
Anggaran Infrastruktur Pertumbuhan (%)
(triliun Rupiah)

Kebijakan
• Mendorong akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung Indikator Pembangunan
transformasi industrialisasi dan untuk merespon revolusi Industri 4.0; Infrastruktur
• Mendorong pembangunan infrastruktur di perkotaan untuk antisipasi
urbanisasi (antara lain transportasi massal perkotaan, air bersih dan Prosentase kondisi mantap jalan
sanitasi, dan perumahan yang layak huni)
• Mendukung pemerataan pembangunan antarwilayah 94 93
• Mendorong peran swasta maupun BUMN dalam rangka membiayai
Peringkat Kemudahan Berusaha Indonesia
proyek strategis nasional melalui skema pembiayaan kreatif
• Mengoptimalkan opsi-opsi kerja sama KPBU sebagai strategi kebijakan Menuju 40 Menuju 40
pembiayaan jangka panjang di luar APBN
Persentase Rumah Tangga yang
• Meningkatkan koordinasi lintas sektoral termasuk dengan Pemda menempati hunian layak
selaras dengan target nasional
50,0 47,8
• Meningkatkan komitmen untuk pembangunan sekaligus
pemeliharaan infrastruktur terutama pada K/L yang terkait infrastruktur

Capaian dan Target


Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan Pembangunan tahap awal dan Bendungan (unit) Perumahan untuk MBR
Konektivitas penyelesaian jalur Kereta Api Rusun (unit)
(km’sp)
Jalan (km) 2018 46 2018 11.670

2018 766 2018 351,45

2019 51 2019 6.873

2019 406 2019 269,45

2020 49 2020 5.224

2020 837 2020 238,8

Jembatan (m) Penyelesaian Bandara Baru


2018 16.638 (lokasi)
Rumah Khusus (unit)
2018 4
2018 4.525
2019 17.283 2019 4

2020 3 2019 2.130


2020 6.883

2020 2.000
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

4 Destinasi Pariwisata
Super Prioritas
Percepatan Pengembangan 4 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (Danau Toba,
Borobudur, Labuan Bajo, dan Mandalika) melalui sinergi lintas K/L

Danau Toba Mandalika

Sinergi lintas K/L:


Kemen PUPR
Kemenpar
Labuan Bajo Borobudur Kemenhub
Kemen LHK
Kemendes PDT
Kemendikbud
Bekraf

Kegiatan yang akan dilaksanakan, a.l:


• Pembangunan Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KSPN), fasilitasi
event, geosite
• Pembangunan embung dan jaringan air minum
• Pembangunan jalan pelabuhan.
• Pembangunan TPA, IPAM, Geopark Dermaga.
• Pembangunan/rehab pelabuhan danau, runway/taxiway, bandara
• Pengembangan & revitalisasi desa adat
• Pemberdayaan desa wisata
• Penyediaan sarana ruang kreatif
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

KPBU AP
Keterlibatan peran swasta dan/atau BUMN dalam mendukung pembangunan
Infrastruktur terus didorong antara lain melalui KPBU AP pada tahun 2020

• Palapa Ring Barat (Rp1,2 triliun)


• Palapa Ring Tengah (Rp1,0 triliun)
• Palapa Ring Timur (Rp5,4 triliun)
• Satelit Multifungsi (Rp6,6 triliun)

Pengembangan dan
Pengoperasian Pelabuhan
Anggrek Prov. Gorontalo
(Rp0,3 triliun)

• Jalan Non Tol


Sumatera Selatan
(Rp0,9 triliun)
• Jalan Non Tol Riau
(Rp1,1 triliun)
Unit Pelaksana Pengembangan dan
Penimbangan Kendaraan Pengoperasian Pelabuhan
Bermotor (UPPKB) - Kereta Api Bau – Bau Prov. SulTeng
Sumatera dan Jawa Makassar-Parepare (Rp0,2 triliun)
(Rp0,3 triliun) (Rp1,0 triliun)
Proving Ground Balai
Pengujian Laik Jalan dan
Sertifikasi Kendaraan
Bermotor (BPLJSKB) Bekasi
(Rp1,6 triliun)

Kementerian Perhubungan Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Komunikasi dan Informasi


dan Perumahan Rakyat

Keterangan:
• Nilai tersebut merupakan nilai capex dan /atau estimasi nilai proyek
• Terdapat 11 proyek dengan potensi nilai sebesar Rp19,7 triliun

Pembayaran Ketersediaan Layanan (Availability Payment/AP) adalah


pembayaran secara berkala oleh Menteri/Kepala Lembaga kepada Badan
Usaha Pelaksana atas tersedianya layanan infastruktur yang sesuai dengan
kualitas dan/atau kriteria sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian KPBU.

Kelebihan bagi Pemerintah Kelebihan bagi Badan Usaha


• Meningkatkan daya tarik proyek KPBU bagi • Tidak menanggung risiko
investor permintaan (demand risk)
• Proyek-proyek infrastruktur yang kurang layak • Kepastian pengembalian investasi
secara finansial (misalnya infrastruktur sosial), • Kelayakan finansial terjamin
dapat ditawarkan sebagai proyek KPBU
• Memungkinkan PJPK memperoleh layanan
infrastruktur tanpa harus menyediakan dana
yang besar pada awal proyek untuk konstruksi

Rp
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Reformasi
Birokrasi
diarahkan untuk mendukung birokrasi yang efisien,
melayani, dan bebas korupsi

Capaian Kebijakan dan Program


Mendorong Reformasi Institusi: Transparansi dan
Progres Reformasi Birokrasi (87 K/L) Pelayanan Publik

4
• Peningkatan kualitas layanan publik, kemudahan, dan
K/L yang telah efisiensi --> Mal Pelayanan Publik
mencapai 100% • Cepat dan tanggap dalam merespon kebutuhan
masyarakat --> Penerapan sistem pemerintahan
berbasis elektronik (e-procurement, satu data, satu
peta)
• Mendorong profesionalisme ASN --> rekrutmen
berbasis komputer dan pelaksanaan UU ASN secara

30
konsisten, seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi
K/L yang telah
mencapai 75%-80% Menjaga tingkat kesejahteraan aparatur dan
pensiunan:
• Pemberian gaji dan pensiun ke 13 serta THR
• Mengantisipasi perubahan kebijakan pensiun

Penilaian Internasional
84 - Peringkat Government Effectiveness Index

33 K/L yang telah


mencapai 70% 103
(GEI) Indonesia naik 19 peringkat --> dari
peringkat 103 menjadi 84 (tahun 2017)

107 - Peringkat E-Government Development


Index (EDGI) Indonesia naik 9 peringkat -->
dari peringkat 116 menjadi 107 (tahun
116
20
2018)
K/L yang telah
mencapai 47%-60%
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Subsidi Energi
diarahkan untuk menjaga stabilitas harga dengan memperkuat pengendalian dan pengawasan

Harga Batubara
Nilai Tukar Harga Minyak Acuan/HBA
Asumsi yang mempengaruhi
perhitungan subsidi energi
Rp
$
14.400 65 90
RAPBN 2020 Outlook APBN 2019
Rp/USD 14.250 USD/barel 63 USD/ton 92,1

Subsidi BBM
dikendalikan dengan mengurangi besaran subsidi tetap solar
menjadi Rp1.000/liter
368,5
Kebijakan
• Melanjutkan pemberian subsidi tetap untuk
38,9 solar.
34,9
32,3 • Subsidi selisih harga untuk minyak tanah.
20,8
• Meningkatkan sinergi antara Pemerintah
18,7 -55,7 Pusat dan pemerintah daerah dalam
pengendalian dan pengawasan konsumsi
-17,0 -35,5
-46,3 8,3 BBM bersubsidi agar tepat volume dan tepat
-81,7 sasaran.
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020
Subsidi BBM Pertumbuhan
(triliun Rupiah) (%)

Subsidi LPG 3 kg
diupayakan lebih tepat sasaran untuk rumah tangga, usaha
mikro, nelayan, dan petani (revisi Perpres 104/2007)

55,4 50,1 Kebijakan


58,1 58,0 • Subsidi selisih harga untuk LPG tabung 3 kg.
54,4
• Mengupayakan penyaluran LPG Tabung 3
38,7
kg yang lebih tepat sasaran guna
-3,6 meningkatkan efektivitas anggaran subsidi
25,9
-0,2 -6,2 LPG Tabung 3 kg dalam mengurangi
24,9 kemiskinan dan ketimpangan (Revisi
Perpres 104/2007).
-47,2 • Meningkatkan sinergi antara Pemerintah
Pusat dan pemerintah daerah dalam
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
pengendalian dan pengawasan konsumsi
2019 2020 LPG bersubsidi agar tepat volume dan tepat
sasaran.
Subsidi LPG Pertumbuhan
Tabung 3 kg (%)
(triliun Rupiah)

Subsidi Listrik
diberikan pada golongan tertentu dengan mengacu pada Data Terpadu
Program Penanganan Fakir Miskin (DTPPFM) untuk pelanggan rumah
tangga 450 VA dan 900 VA
63,1
58,3
56,5
62,2
Kebijakan
50,6 52,3 • Subsidi listrik diberikan pada golongan tarif
tertentu.
• Subsidi listrik diberikan secara tepat sasaran
18,9 bagi seluruh pelanggan rumah tangga daya
8,2 11,7 450 VA dan rumah tangga miskin dan tidak
(7,4) mampu daya 900 VA dengan mengacu
pada Data Terpadu Program Penanganan
(19,8)
Fakir Miskin (DTPPFM).
(42,7) • Meningkatkan rasio elektrifikasi dan
mengurangi disparitas antarwilayah.
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020

Subsidi Listrik Pertumbuhan


(triliun Rupiah) (%)
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Subsidi Nonenergi
diarahkan untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi melalui upaya perbaikan ketepatan sasaran

Subsidi Pupuk
diarahkan lebih tepat sasaran menggunakan Kartu Tani

48,8

31,3 33,6
37,1
Kebijakan
26,9 28,8 26,6 • Validasi data penerima dan kebutuhan
16,5
10,4
penerima pupuk bersubsidi --> e-RDKK
7,4
• Perluasan penggunaan Kartu Tani dalam
(14,3) penebusan pupuk bersubsidi
(28,2)
• Penerapan komposisi pupuk berbasis
komoditas dan lahan
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020

Subsidi Pupuk Pertumbuhan


(triliun Rupiah) (%)

Subsidi Bunga Kredit Program


diarahkan untuk antara lain meningkatkan akses permodalan bagi UMKM dan TKI

Rp22,8 T Rp94,4 T Rp96,7 T Rp120,3 T Rp140,0 T *) Rp150 T *)

Subsidi KUR 76% 94,4% 90,7% 97,2% 100%


dan IJP KUR 100%

2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN


2019 2020

Subsidi KUR* (Rp Triliun) 1,4 4,2 3,6 11,7 12,2 13,9

Suku Bunga (%) 12 9 9 7 7 7

27 Bank 34 Bank 35 Bank 36 Bank 36 Bank


Penyalur KUR
3 LKBB 4 LKBB 4 LKBB 5 LKBB 5 LKBB
2 Koperasi 2 Koperasi 3 Koperasi 3 Koperasi

* Subsidi bunga KUR dan IJP

Memperluas akses permodalan UMKM melalui subsidi bunga KUR kepada sekitar 16,47 juta orang

Subsidi PSO
diarahkan lebih tepat sasaran untuk Peningkatan Layanan Publik

56,4

37,3
Kebijakan
17,4
12,5 12,3 • Peningkatan pelayanan umum di bidang
(1,8)
2,8 transportasi publik untuk penumpang kapal laut
4,9 kelas ekonomi (PT. PELNI sebesar Rp2,0 triliun)
0,2
4,3 4,2 4,4 • Peningkatan pelayanan umum di bidang
0,2
3,7
0,1 0,2 transportasi publik untuk penumpang kereta api
3,3 0,1 2,0
kelas ekonomi dan KRL Commuterline (PT. KAI
0,1
1,9
1,8 sebesar Rp2,7 triliun)
2,1
2,1 1,8 • Penyediaan informasi publik bagi masyarakat
0,1 1,6 terutama di daerah terpencil, tertinggal, dan rawan
0,9 konflik (LKBN Antara sebesar Rp167,7 miliar)

1.1 1.5 1.7 2.1 2.1 2.4 2.7


Outlook
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
PT KAI PT Pelni Perum LKBN Antara Pertumbuhan (%)
(triliun Rupiah) (triliun Rupiah) (triliun Rupiah)
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Transfer ke Daerah
dan Dana Desa
Diarahkan untuk mendukung perbaikan kualitas layanan dasar
publik, akselerasi daya saing, dan mendorong belanja produktif

14% 72,0
69,8
59,9
59,8
46,7
20,8

Transfer ke
8,6% 7,5% Daerah
(triliun Rupiah)

Dana Desa
(triliun Rupiah)

Pertumbuhan
(%)
5,4%

4,5% 2,1%

602,4 663,6 682,2 697,9 744,6 786,8

2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN


2019 2020

Dana Bagi Hasil Dana Otsus, Dana Tambahan


116,1 103,0 Infrastruktur, dan
• Menggunakan minimal 50% DBH CHT
untuk mendukung program JKN. Dana Keistimewaan D.I.Y
• Memperluas penggunaan DBH Dana 22,7 22,2
Reboisasi.
• Memperkuat implementasi penggunaan • Memperbaiki tatakelola Dana Otonomi Khusus dan
25 persen Dana Transfer Umum untuk Dana tambahan Infrastruktur Prov. Papua dan Papua
belanja infrastruktur. Barat dengan memperkuat peran APIP dalam
mengawasi dan memberikan rekomendasi penyaluran.

Dana Alokasi Umum


• meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi Dana Keistimewaan DIY.
430,1 417,8
• DAU bersifat final untuk memberi kepastian
pendanaan bagi daerah. RAPBN 2020 Outlook APBN 2019
• Kebijakan dukungan pendanaan kelurahan, (Triliun Rp) (Triliun Rp)

Siltap perangkat desa, dan penggajian


pegawai PPPK.
• Menyempurnakan formulasi DAU untuk
pemerataan kemampuan fiskal antardaerah.
• Memperkuat implementasi penggunaan 25
persen Dana Transfer Umum untuk belanja
infrastruktur.
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Transfer ke Daerah
dan Dana Desa
Diarahkan untuk mendukung perbaikan kualitas layanan dasar publik, akselerasi
daya saing, dan mendorong belanja produktif

RAPBN 2020 Outlook APBN 2019


(Triliun Rp) (Triliun Rp)

DAK Fisik Dana Insentif Daerah


72,2 65,9 15,0 10,0

• Diarahkan untuk peningkatan dan • Memperkuat DID sebagai instrument insentif yang
pemerataan infrastruktur layanan publik. lebih fokus untuk meningkatkan daya saing dan
perbaikan kinerja daerah.
• Memperkuat kebijakan afirmasi.
• Melakukan restrukturisasi bidang DAK Fisik • Penguatan sistem monitoring dan evaluasi
dengan mengalihkan beberapa bidang pada pelaksanaan DID di daerah.
jenis reguler ke jenis penugasan.
• Penambahan Bidang Sosial dan Transportasi
Laut.

DAK Nonfisik Dana Desa


130,6 125,7 72,0 69,8
• Meningkatkan kualitas SDM dan daya saing • Menyempurnakan kebijakan pengalokasian dengan
daerah. tetap memperhatikan aspek pemerataan dan keadilan.
• Meningkatkan kualitas pengalokasian dan • Meningkatkan porsi penggunaan dana desa untuk
penyaluran. pemberdayaan masyarakat dan pengembangan
potensi ekonomi.
• Menyempurnakan unit cost BOS (naik) dan
memutakhirkan data sasaran penerima. • Mengoptimalkan peran APIP pemerintah daerah dalam
pengelolaan dan penyampaian laporan penyaluran.
• Penguatan kapasitas SDM perangkat desa dan tenaga
pendamping desa, serta penguatan monitoring dan
evaluasi dana desa.

2019 2020
Rata-rata Rata-rata
per Desa per Desa
933,9 960,6
juta Rupiah
juta Rupiah
Rata-rata Rata-rata
per Desa per Desa
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Capaian Pemanfaatan
Dana Desa 2015-2018
Menunjang aktivitas ekonomi masyarakat dan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat di desa

Menunjang Aktivitas Rasio Gini Perdesaan

Ekonomi Masyarakat 2015 0,329

2016 0,316
Jalan Desa Tambatan Perahu
91,6 ribu km 5.371 unit
2017 0,320

Jembatan Desa Embung


1.140,4 km 4.175 unit 2018 0,319

Pasar Desa Irigasi


8.983 unit 58.931 unit
Jumlah Penduduk
Miskin di desa (juta jiwa)

BUMDes Sarana Olahraga 2015 17,89

37.830 kegiatan 19.526 unit


2016 17,28

Meningkatkan Kualitas 2017 16,31

Hidup Masyarakat Desa 2018 15,54

Penahan Tanah Sumur


192.974 unit 45.169 unit

Air Bersih PAUD Desa Persentase Penduduk


59,6 ribu unit 50.854 unit
Miskin di desa
2015 14,09

Sarana MCK Drainase


240.587 unit 29.557,9 ribu meter 2016 13,96

2017 13,47
POLINDES POSYANDU
9.692 unit 24.820 unit
2018 13,10
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Pembiayaan Utang
pembiayaan utang yang produktif, efisien, memenuhi aspek kehati-hatian
serta didukung dengan tata kelola dan sistem manajemen risiko yang baik

Pembiayaan Utang
49,0
Arah Kebijakan
Hati-hati
429,1 • pengendalian rasio utang dalam batas
403,0
380,9 372,0 373,9 aman berkisar 29,4 – 30,1 persen PDB
351,9
untuk mendukung kesinambungan fiskal
• menjaga keseimbangan makro dengan
menjaga komposisi utang domestik dan
valas dalam batas terkendali serta
5,8 6,5 pendalaman pasar keuangan
0,5
-5,9 Efisiensi
-13,3 Terciptanya efisiensi biaya utang
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN Produktif
2019 2020 pemanfaatan utang untuk kegiatan produktif;
Pembiayaan Utang Pertumbuhan
(triliun Rupiah) (%)

SBN (neto)
36,9
441,8
Strategi
407,3
381,8 389,3
362,3 358,4
• Meningkatkan efisiensi biaya utang
12,4 • Mengoptimalkan peran serta masyarakat
8,5 6,5 dalam pasar obligasi domestik (financial
2,0
deepening)
• Pengelolaan utang secara aktif melalui
manajemen kewajiban dan aset.
-18,9
• Mengelola pinjaman luar negeri secara
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN selektif
SBN (neto) Pertumbuhan 2019 2020
(triliun Rupiah) (%)

Perbaikan credit rating dan penurunan yield SBN


rating rating per
sebelumnya Juni 2019

BBB- BBB Per 1 Juni 2019 S&P kembali menaikkan rating


Indonesia menjadi BBB dan berdampak positif pada
• meningkatnya likuiditas pasar SBN
Baa3*** Baa2 domestik
• penguatan nilai tukar rupiah
• penurunan yield SBN

BBB BBB
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Pembiayaan Investasi
Selain meningkatkan kualitas pendidikan dan percepatan pembangunan
infrastruktur, juga mendorong ekspor nasional dan meningkatkan daya saing bangsa

89,1 Meningkatkan Daya


Saing Bangsa
75,8 • Investasi Pemerintah untuk Dana Abadi
74,2 Pendidikan, Penelitian, kebudayaan, dan
perguruan tinggi
• Pemanfaatan hasil investasi dana abadi untuk
59,7 59,8 61,1 meningkatkan akses masyarakat pada jenjang
pendidikan tinggi, peningkatan kualitas riset,
pemajuan kebudayaan nasional, dan peningkatan
kualitas perguruan tinggi

569,6
Mendorong Program
Ekspor Nasional
• PMN kepada LPEI untuk memberikan pembiayaan,
penjaminan dan asuransi dalam rangka
menghasilkan barang dan jasa yang menunjang
ekspor
24,0
• Investasi Pemerintah untuk mendorong peningkatan
49,3 (32,9) 2,3 (2,1) ekspor ke negara-negara non tradisional seperti
Afrika dan Asia Selatan melalui program National
Interest Account (NIA)
2015 2016 2017 2018 Outlook RAPBN
2019 2020 • PMN untuk penguatan neraca transaksi berjalan
Pembiayaan Pertumbuhan untuk mendukung kebijakan yang sudah ada dalam
Investasi
(triliun Rupiah)
(%)
rangka mengakselerasi penurunan defisit transaksi
berjalan baik dalam jangka panjang maupun jangka
pendek

Dana Abadi
untuk Pendidikan
Pemanfaatan hasil investasi dana abadi untuk meningkatkan akses masyarakat
pada jenjang pendidikan tinggi, peningkatan kualitas riset, pemajuan
kebudayaan nasional, dan peningkatan kualitas Perguruan Tinggi.

Dana pengembangan pendidikan nasional


untuk 5.000 orang mahasiswa baru, 11.000 orang mahasiswa
lanjutan, serta mendanai 75 riset
Dana abadi penelitian
meningkatkan kuantitas dan kualitas riset, terutama riset pada
Rp

sektor-sektor yang memiliki potensi multiplier effect yang besar


Dana abadi kebudayaan
menjamin keberlangsungan upaya pemajuan kebudayaan bagi
generasi berikutnya melalui peningkatan kapasitas SDM
kebudayaan dan lembaga kebudayaan
Dana abadi perguruan tinggi
untuk pengembangan SDM dan sarana dan prasarana dalam
mewujudkan Perguruan Tinggi di Indonesia menuju World
Class University
RAPBN
Akselerasi Daya Saing melalui
Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia 20 2 0

Kesimpulan
APBN tahun 2020 dirancang untuk mendukung
akselerasi peningkatan daya saing dan kualitas
sumber daya manusia
APBN tahun 2020 dirancang untuk mendukung akselerasi peningkatan
daya saing dan kualitas sumber daya manusia

Postur Rancangan APBN tahun 2020 diarahkan


tetap ekspansif mendorong perekonomian dengan
sasaran yang lebih terarah dan terukur
Rancangan APBN tahun 2020 disamping fokus mendukung pencapaian
target pembangunan juga diarahkan semakin sehat dan adaptif
menghadapi risiko perekonomian

Penerimaan negara terus dioptimalkan sebagai


sumber penerimaan sekaligus menjadi instrumen
untuk menstimulasi perekonomian
Mendukung iklim usaha & investasi dengan tetap melanjutkan reformasi di
bidang Penerimaan Perpajakan dan PNBP

Belanja Negara Tahun 2020 fokus mendukung


pelaksanaan prioritas pembangunan khususnya
pembangunan SDM
Belanja Negara dikelola secara produktif dan efektif (spending better) baik
di tingkat Pemerintah pusat maupun daerah.

Pembiayaan Anggaran yang Indonesia

efisien untuk kegiatan produktif Maju

Pengelolaan utang secara prudent dengan mengupayakan


kombinasi yang efisien serta pemanfaatan untuk kegiatan yang
produktif dalam mendukung peningkatan daya saing bangsa
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
Jalan Dr Wahidin Raya No. 1
Gedung Sutikno Slamet Lt.12
www.anggaran.kemenkeu.go.id

Anda mungkin juga menyukai