Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Tembakau bagi Pekerja Pabrik Rokok

Dalam paper ini kita membahas tentang alat perlindungan diri yang di pakai oleh
para pekerja pabrik rokok beserta dengan fungsinya dan bahaya yang ada di dalam
tembakau untuk menginformasikan kepada para pembaca akan bahaya tembakau bagi
kesehatan, di pabrik rokok banyak sekali bahaya yang mengancam para pekerjanya baik
itu dari bahan-bahan produksi untuk pembuatan rokok maupun dari alat-alat yang di
gunakan untuk membuat rokok atau mengolah bahan-bahan produksi tersebut hingga jadi
rokok dan dikemas dalam bungkus rokok, untuk itu pabrik rokok membuat peraturan
untuk mengurangi resiko atau bahaya yang dihadapi para pekerja, bahkan pemerintah pun
membuat perundang- undangan untuk mengatur pabrik-pabrik agar selalau menjaga
kesehatan dan keselamatan para pekerjanya, para pekerja diharuskan memakai alat
perlindungan diri (APD) yang memadai untuk mengurangi atau meniadakan resiko atau
bahaya yang mengancam. Sebagai salah satu penghasil dan pangolah tembakau terbaik di
dunia kota jember memberikan kucuran dana yang basar kepada pemerintah akan tetapi
hal ini berbanding terbalik dengan program pemerintah yang ingin mengurangi jumlah
pecandu rokok sehingga kita sebagai perawat menanggapi tentang hal tersebut pada
makalah ini.(Rizki, 2014)
Persyaratan umum penyediaan alat pelindung diri (personal protective
equipment–PPE) tercantum dalam personal protective equipment at work regulation
1992. Dalam menyediakan perlindungan terhadap bahaya, prioritas pertama seorang
majikan adalah melindungi pekerjanya secara keseluruhan daripada individu (Ridley.
2006: 142).
jenis pekerjaan di pabrik rokok Sigaret Kretek Tangan meliputi bagian produksi
dan non produksi, Bagian produksi meliputi : kelompok pelinting, dan kelompok
mbathil. Bagian finishing / non produksi terdiri dari : kelompok quality control dan
kelompok pengepak / pembungkus. Kalus dapat dijumpai pada pekerja pabrik rokok,
akibat dari aktivitas pekerjaannya, para pekerja menggunakan tangan mereka untuk
mengerjakan tugas yang sama berulang kali, seperti melinting, memotong, mengepak dan
membungkus yang menyebabkan terjadinya trauma mekanis berulang pada kulit, namun
biasanya kalus merupakan kelainan yang kurang disadar. (Carissa, 2011)
Debu tembakau selain dapat menyebabkan gangguan kenikmatan kerja dapat juga
menyebabkan gangguan fungsi paru (FEV1 dan FVC). PT. Â Xâ Tuban perupakan salah
satu pabrik rokok yang dalam produksinya menghasikan debu sehingga mengganggu
kesehatan karyawan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara karkteristik
tenaga kerja (umur, masa kerja, kebiasaan merokok dan menggunakan masker) dengan
fungsi paru (FEV1 dan FVC). Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan
rancang bangun cros-sectional. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi
dan pengukuran intensitas debu dan fungsi paru. Sampel penelitian dengan total populasi
berjumlah 100 tenaga kerja bagian produksi. Data dianalisis menggunakan SPSS versi
17. Keeratan hubungan antar variabel dianalisis dengan menggunakan uji Koefisien
Kontingensi. Hasil penelitian menujukkan bahwa karakteristik sebagian besar tenaga
kerja bagian produksi di PT.â Xa Tuban berusia 25-31 tahun yaitu sebanyak 81 orang
(81%), memiliki masa kerja >8 tahun sebanyak 88 orang (88%), terdapat 55 orang tenaga
kerja (55 %) di bagian produkasi PT. a Xâ kadang-kadang memakai masker, dan 93 orang
(93%) tidak memiliki kebiasaan merokok. Kuat hubungan antara fungsi paru dengan
umur, masa kerja, kebiasaan merokok dan kebiasaan menggunakan masker adaah sangat
rendah. Di sarankan kepada manajemen PT. a Xâ untuk melakukan tindak lanjut pada
tenaga kerja yang mengalami penurunan fungsi paru serta menginformasikan dampak
pemajanan debu kepada tenaga kerja sehingga meningkatkan kesadaran dalam
penggunaan masker.
Alat perlindungan diri di pabrik rokok terdiri atas :
a. Masker : digunakan untuk melindungi organ paru-paru dari debu tembakau.
(Danny, 2001)
b. Sarung tangan : digunakan untuk mencegah kalus. (Carissa, 2011)

banyaknya masyarkat yang merokok disebabkan oleh kurangnya kesadaran


masyarakat akan kesehatan diri sendiri namun kita sebagai perawat hanya bisa
memberikan penyuluhan tentang kesehatan kepada masyarakat, untuk pemerintah kita
hanya memberikan masukan agar pemerintah melakukan tindakan nyata berupa
penyuluhan dan pemberian sanksi yang tegas kepada para pelanggar terhadap peraturan
yang telah di tetapkan pemerintah agar distribusi rokok terbatas dan tidak mengganggu
masyarakat yang bukan perokok dan juga pemerintah bisa mengalih fungsikan tembakau
menjadi hasil olahan lain selain rokok, beberapa contohnya yaitu sebagai penghilang
embun tembakau bisa juga digunakan untuk menghilangkan “embun” pada kaca dalam
mobil pada waktu hujan dengan cara menggosokkan tembakau pada kaca tersebut.

Dari pembahasan di atas kami dapat menyimpulkan bahwa alat pelindung diri
yang efektif bagi para pekerja pabrik rokok adalah masker dan sarung tangan yang
digunakan untuk melindungi saluran pernafasan dan tangan.

DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Carissa. 2011. Tersedia pada: URL: http: // eprints. undip.Ac.id/32930/1/
Carissa.pdf

Kusumawanto,Danny. 2001. Tersedia pada : URL : http : // adln. fkm. Unair.ac.id


/gdl.php? mod = browse & op=read&id=adlnfkm-adln-dannykusum-2170

Febriansyah, Radius. 2014. Tersedia pada : URL:


http://www.academia.edu/6211163/Askep_komunitas_kesehatan_kerja

Admin. 2011. Tersedia pada : URL: http://old.tahukahkamu.com/2011/12/10-manfaat-


tembakau-selain-sebagai.html

Anda mungkin juga menyukai