Anda di halaman 1dari 4

Menumbuhkan Cinta Kepada Allah

BY RIYADHUL QUR'AN · PUBLISHED AUGUST 20, 2014 · UPDATED APRIL 29, 2015

Cinta adalah perasaan lembut yang terdapat dalam setiap hati yang suci.
Sedang cinta Allah adalah perisai yang akan menjaga manusia dari
terjerumus ke dalam dosa dan kemaksiatan. Siapa yang tumbuh terdidik di
atas dasar cinta kepada Allah dari masa kecilnya, maka tidak mungkin hasil di
saat dewasanya berkebalikan, benci pada Allah dan syariat-Nya. Meski ia
suatu saat jatuh pada kesalahan -karena siapalah manusia yang tidak
bersalah- ia akan segera kembali kepada kebenaran dengan bertaubat. Allah
berfirman:

َ ‫ف َيأْتِي هَّللا ُ ِب َق ْو ٍم ُي ِح ُّب ُه ْم َو ُي ِحبُّو َن ُه أَ ِذلَّ ٍة َعلَى ْالم ُْؤ ِمن‬


‫ِين أَعِ َّز ٍة َعلَى‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫ِين آ َم ُنوا َمنْ َيرْ َت َّد ِم ْن ُك ْم َعنْ دِي ِن ِه َف َس ْو‬
‫ون لَ ْو َم َة اَل ئ ٍِم ۚ ٰ َذل َِك َفضْ ُل هَّللا ِ ي ُْؤتِي ِه َمنْ َي َشا ُء ۚ َوهَّللا ُ َواسِ ٌع َعلِي ٌم‬ َ ُ‫يل هَّللا ِ َواَل َي َخاف‬
ِ ‫ون فِي َس ِب‬ َ ‫ْال َكاف ِِر‬
َ ‫ين ي َُجا ِه ُد‬

Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah
lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-
orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan
orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa
yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha
Mengetahui. (Al Maidah: 54)

Sedang jauh dari cinta kepada Allah akan menyebabkan seseorang jatuh di
dalam dosa, dan terkadang menyebabkan murtadnya seseorang dari
agama. Na’udzubillah min dzalik. Makacinta Allah dan cinta Rasulullah adalah
tujuan yang hendaknya diraih oleh siapapun yang menghendaki kebahagiaan
dunia akhirat.
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 

“Tiga perkara yang seseorang akan merasakan manisnya iman : [1] ia lebih
mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari yang lainnya, [2] ia mencintai seseorang
hanya karena Allah, [3] ia benci untuk kembali pada kekufuran sebagaimana ia benci
bila dilemparkan dalam neraka.”  (HR. Bukhari no. 6941 dan Muslim no. 43)
Di antara cara menumbuhkan cinta kepada Allah adalah kita mengetahui
begitu besarnya cinta Allah kepada hamba-hamba-Nya. Allah sangat
mencintai hamba-hamba-Nya sebesar apapun kesalahan seorang hamba
tersebut, dengan bukti tak henti Allah member mereka nikmat meski
bergelimang dosa. Allah ganti keburukan hamba dengan kebaikan-kebaikan-
Nya. Allah berikan rezki kepada mereka, dan hanya meminta mereka untuk
memberikan sebagian rezki yang telah diberikan, dan di kemudian hari akan
diganti oleh-Nya berupaya pahala yang berlipat ganda.

Iman juga tidak sempurna melainkan jika berdasar karena cinta kepada Allah.
Maka bagaimana caranya kita sampai pada cinta ini? Bagaimana kita
mendidik anak-anak kita supaya mencintai Allah Azza wa jalla?
Beberapa orang menyangka bahwa Allah mencintainya dengan bukti rezki
yang melimpah, atau ilmu pengetahuan yang tinggi dan seterusnya. Namun
ini tidak selamanya benar. Luasnya rezki, anak, pangkat, dan jabatan malah
terkadang menjadi sebab kemurkaan Allah pada seorang hamba. Sebaik-baik
bukti dalam hal ini adalah Iblis yang ketika itu meminta kepada Allah supaya
siksanya ditangguhkan hingga hari Kiamat, kemudian Allah mengabulkannya.
Allah biarkan Iblis melakukan perbuatan sesuka hatinya, namun pada
akhirnya Allah akan memasukkannya ke dalam neraka.

‫ين َقا َل َف ِب َمٓا أَ ْغ َو ْي َتنِى أَل َ ْقعُدَ نَّ لَ ُه ْم صِ ٰ َر َط َك ْٱلمُسْ َتقِي َم‬ َ ‫َقا َل أَنظِ رْ ن ِٓى إِلَ ٰى َي ْو ِم ُيب َْع ُث‬
َ ‫ون َقا َل إِ َّن َك م َِن ْٱلم‬
َ ‫ُنظ ِر‬

Iblis menjawab: “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan”.


Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi
tangguh.” Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat,
saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang
lurus. (QS. Al A’raf: 14-16)

Bagaimana kita mengetahui bahwa kita mencintai Allah?


1. Ketika Allah memerintah kita pada sesuatu dan melarang kita dari
sesuatu, kemudian kita menaatinya. Kita ikuti perintah-Nya dan kita jauhi
larangan-Nya, inilah tanda kita mencintai Allah
2. Allah ridha dengan hamba-Nya yang selesai makan memuji-Nya,
mensyukuri nikmat-nikmat-Nya. Inilah tanda kecintaan seorang hamba
kepada Allah Sang Pemberi rezki
3. Siapa yang mencintai sesuatu, akan sering menyebutnya. Maka siapa
yang banyak berdzikir kepada Allah akan menghantarkan kepada
kecintaan AllahAzza wa jalla.
Bagaimana menjadikan anak-anak kita mencintai Allah?
Allah bersamaku, Allah melihatku, Allah saksiku. Tiga kalimat ini jika bisa kita
tanamkan pada diri anak-anak kita, sungguh kita telah mendidik mereka di
atas cinta kepada Allah.
Praktek dari tiga kata di atas adalah pada hal-hal sebagai berikut:
Pertama: Seorang anak mencintai kedua orang tuanya, saudaranya, dan
manusia sekitarnya karena anak tersebut melihat mereka. Sang anak
menikmati perhatian mereka, dan merasakan cinta serta kasih sayang
mereka. Lebih-lebih pada seorang Ibu, anak begitu sangat merasakan kasih
sayang dan perhatiannya.
Bagaimana lagi dengan Allah? Allah bersama kita, menjaga kita dari segala
keburukan, mengawasi pekerjaan kita, dan mengarahkan kita dengan Al
Quran menuju jalan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Hadirkan muraqabah (pengawasan) Allah pada jiwa sang anak.
Kedua: Qudwah Hasanah (Keteladanan yang baik)
Tidaklah cukup seorang ibu menasehati anak-anaknya prinsip-prinsip yang
anak tidak dapat melihat prakteknya pada sang ibu. Rumah tangga yang
tegak di atas ketaatan kepada Allah pasti terdapat disana contoh dan praktek
keimanan padaorang tua. Anak melihat kedua orang tuanya bersyukur
kepada Allah atas setiap nikmat yang didapat. Mereka menunaikan apa yang
diwajibkan atas mereka, dan mereka membaca Al Quran. Orang tua
menanamkan prinsip-prinsip kebaikan di dalam pribadi mereka berdua,
hingga akhirnya anak-anakmencontoh pribadi orang tua tersebut.
Ketiga: Diantara dasar cinta anak kepada Allah adalah mengetahui rahmat
Allah. Cara menanamkan sifat ini adalah sebagai berikut: Jika sang anak
berbuat salah, maka jangan dikatakan kepada: Allah akan membakarmu
dengan api neraka! Namun katakanlah: Allah tidak ridha yang perbuatan
seperti ini. Jika sang anak berbuat kebaikan katakan kepada sang anak: Kita
berdoa semoga Allah meridhai perbuatanmu ini, nak.
Sebuah contoh, ada dua orang anak yang ditinggal wafat bapaknya.
Kemudian mereka berdua bertanya kepada sang ibu: Ibu, dimana ayah?
Ibunya menjawab: Allah telah mengambil ayah. Setelah mendengar jawaban
sang Ibu mereka berkata: Kami tidak cinta Allah, karena Dia telah mengambil
ayah. Kemudian saat salah seorang anak shalat bersama ibunya, ia berkata:
Apakah Allah ridha dengan ini?Demikianlah anak yang telah tumbuh dalam
pendidikan cinta kepada Allah.
Keempat: Mendidik anak di atas ajaran Al Quran dan berusaha menjadikan
mereka hafal mulai saat mereka berumur 2 tahun.
Kelima: Membiasakan anak mendengarkan nasyid yang menjelaskan
kekuasaan Allah. Tentu nasyid yang sesuai dengan usia mereka dan tanpa
iringan musik yang diharamkan.
Keenam: Mendorong anak untuk membelanjakan sebagian uang sakunya di
jalan Allah, kemudian katakana tentang hal itu bahwa Allah akan
menggantinya di dunia dan akhirat
Ketujuh: Ajak jalan-jalan anak-anak ke suatu tempat yang indah, kemudian
terangkan kekuasaan Allah pada tempat tersebut. Dalam hal ini tentu perlu
kepiawaian orang tua, yaitu bisa mengaitkan alam semesta dengan
kemuliaan Allah dengan bahasa yang dipahami anak.
Kedelapan: Mengarahkan anak untuk berteman hanya dengan teman yang
baik, dan menjauhkan mereka dari teman yang buruk.
Kesembilan: Membangun lisan anak dan membiasakan mereka untuk selalu
mengucap kata-kata yang baik dan suci.
Inilah diantara langkah yang Insya Allah bisa mendekatkan kecintaan anak
kepada Allah. Dan tentu setiap orang tua boleh bereksperimen dengan cara
yang lain yang tujuannya satu supaya anak begitu cinta kepada Sang
Penciptanya, yaitu Allah Subhanahu wata’ala.Semoga Allah menganugerahkan
kita semua para anak yang cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Amin.#

Anda mungkin juga menyukai