Kusta alias lepra atau penyakit Morbus Hansen adalah infeksi menular kronis
yang menyerang sistem saraf, kulit, selaput lendir hidung, dan mata.
Penyakit kulit ini merupakan penyakit tertua di dunia, kemunculannya sudah
ada sejak tahun 600 sebelum Masehi. Dahulu, penyakit ini dipercaya sebagai
kutukan dari Tuhan dan sering dihubungkan dengan dosa.
Karena dapat menyebabkan kecacatan, mutilasi (terputusnya salah satu
anggota gerak seperti jari), luka borok, dan kerusakan lainnya, kusta menjadi
salah satu penyakit yang paling ditakuti terutama pada zaman kuno.
Selain yang sudah disebutkan di atas, berikut beberapa tanda dan gejala kusta
lainnya yang harus Anda wasapdai.
Jika Anda merasa memiliki salah satu atau beberapa gejala kusta seperti yang
sudah tercantum di atas, segeralah memeriksakan diri ke dokter.
Ingat, setiap tubuh orang berfungsi berbeda satu sama lain. Bila Anda
khawatir akan gejala tertentu, silakan konsultasikan kepada dokter.
Penyebab kusta
Penyakit kulit menular ini disebabkan oleh infeksi bakteri basilus,
Mycobacterium leprae (M. leprae). Bakteri M. leprae sendiri berkembang biak
dengan sangat lambat dan periode inkubasi penyakit diperkirakan sekitar 5
tahun.
Hingga saat ini, para ahli belum begitu mengerti bagaimana kusta menyebar.
Namun, para ahli menduga bahwa penyakit ini dapat ditularkan dari percikan
air liur orang yang terinfeksi saat sedang bersin, batuk, atau berbicara.
Bakteri yang terkandung dalam percikan ini akan masuk ke dalam hidung dan
organ pernapasan lainnya. Kemudian, bakteri bergerak masuk ke dalam sel-sel
saraf.
Karena senang dengan tempat yang bersuhu dingin, bakteri akan masuk ke
sel-sel saraf kulit di sekitar selangkangan atau kulit kepala yang bersuhu lebih
rendah.
Sel saraf tersebut pun akan menjadi rumah bagi bakteri untuk berkembang
biak. Bakteri ini biasanya memerlukan waktu 12 – 14 hari untuk membelah diri.
Pada tahap ini, seseorang yang terinfeksi belum memunculkan gejala kusta.
Dari lima persen tersebut, sebanyak 70 persen orang akan sembuh sendiri.
Hanya sisa 30 persen yang benar-benar terkena penyakit kusta dan harus
mendapat penanganan medis.
Mereka yang tinggal di daerah endemik dengan kondisi yang buruk, seperi
rumah yang tidak memadai dan tidak memiliki sumber air bersih juga berisiko
terkena penyakit ini.
Selain itu, asupan gizi yang buruk (malnutrisi) serta sistem imun yang lemah
akibat kondisi medis tertentu seperti HIV juga bisa meningkatkan risiko Anda
terkena penyakit ini.
Komplikasi penyakit kusta
Lepra yang dibiarkan tanpa pengobatan atau bahkan terlambat terdeksi bisa
menyebabkan cacat fisik yang bersifat sementara maupun selamanya.
Hal pertama yang bisa dilakukan dokter untuk mendiagnosis penyakit ini
adalah dengan menanyakan seputar riwayat medis dan mengecek kondisi
kesehatan Anda secara menyeluruh. Pemeriksaan fisik maupun laboratorium
juga diperlukan untuk memastikan diagnosis.
Pada kusta pausi basiler, tidak ada bakteri yang akan terdeteksi. Sebaliknya,
bakteri mungkin akan ditemukan di tes hapusan kulit dari orang dengan kusta
multi basiler.
Obat-obatan untuk kusta
Guna mengatasi penyakit lepra, dokter biasanya akan melakukan terapi obat
kombinasi atau multi-drug therapy (MDT). Pengobatan ini umumnya dilakukan
dalam kurung waktu enam bulan hingga 1 – 2 tahun tergantung jenis lepra
dan keparahannya.
Beberapa obat-obatan yang sering diresepkan dokter dalam melakukan terapi
MDT di antaranya adalah sebagai berikut.
Ya, penyakit kusta bisa sembuh total. Asalkan Anda selalu mengingat dua
kunci utama dalam pengobatan penyakit ini, yaitu tidak terlambat
memeriksakan diri ke dokter dan disiplin saat menjalani pengobatan.
Dengan kata lain, orang-orang terdekat Anda bisa saja tertular penyakit ini di
kemudian hari bila Anda tidak rutin minum obat.
Pengobatan rumahan
Selain harus minum obat secara teratur, orang dengan kusta juga harus
memperhatikan asupan nutrisinya. Hal ini dilakukan untuk membantu
mempercepat penyembuhan kusta.
Di bawah ini adalah beberapa pilihan nutrisi yang harus dipenuhi oleh orang
dengan penyakit lepra.
Vitamin E. Vitamin ini dikenal bermanfaat untuk kesehatan kulit dan
tentunya baik dikonsumsi oleh para penderita kusta. Anda bisa
mendapatkannya dari konsumsi kacang-kacangan dan biji-bijian mentah,
seperti almond, kuaci, dan kacang tanah.
Vitamin A. Vitamin ini berfungsi untuk menjaga penglihatan,
pertumbuhan badan, serta menjaga kekebalan tubuh. Anda bisa mendapatkan
asupan vitamin A dari worter, ubi jalar, bayam, pepaya, hati sapi, serta produk
olahan susu dan telur.
Vitamin D. Mengonsumsi vitamin ini akan memberikan manfaat untuk
keseharan tulang serta sistem imun Anda. Selain dari paparan sinar matahari
langsung, Anda juga bisa mendapatkan asupan vitamin ini dari minyak ikan
cod, salmon, sarden, makarel, telur, dan sereal yang diperkaya vitamin D.
Vitamin C. Vitamin C berfungsi dalam pembentukan kolagen dan
mengandung antioksidan yang akan melindungi Anda dari radikal bebas.
Kandungannya bisa ditemukan pada buah sitrus (jeruk dan lemon), mangga,
stroberi, hingga sayuran seperti tomat, dan brokoli.
Vitamin B. Vitamin ini baik untuk kesehatan sistem saraf dan produksi
sel darah merah. Bisa didapatkan dari konsumsi ayam, pisang, kentang, dan
jamur.
Zinc. Zinc berperan dalam penyembuhan luka serta menjaga sistem
imunitas tubuh. Dapatkan khasiatnya dari konsumsi tiram, keju, kacang mete,
dan oatmeal.