Anda di halaman 1dari 11

ORIENTASI DAN SASARAN KOMUNIKASI

AL-QURAN
DOSEN PENGAMPU : MUHAMMAD SAI, MA.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VIII
NAMA : YASRIANA FEBRIANI

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur hanya tertuju kepada Allah SWT.
Berkat taufik dan hidayahnya makalah ini dapat terselesaikan. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Pembawa risalah
yang menjadi petunjuk serta rahmat bagi seluruh alam.
Dalam pembahasan pada makalah ini saya akan menjelaskan tentang Orientasi
Dan Sasaran Komunikasi Al-Quran. Semoga makalah yang saya susun ini dapat
bermanfaat bagi teman-teman dan siapa pun yang membacanya. Saya menyadari
bahwa yang kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik, dan
saran saya harapkan dari Bapak Dosen pengampu dan dari pembaca sekalian.
Semoga ibadah yang kita lakukan selama ini dan yang akan datang mengandung
Ridho Allah SWT. Amin.

Mataram, 20 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………….………......ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….…iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….…..1
Latar Belakang…………………………….………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………2
Orientasi Dan Sasaran Komunikasi Al-Qur,an………………………..………2
A. Fungsi Dakwah Sebagai Perbaikan (Ishlah)……………………….….…..2
B. Fungsi Dakwah Sebagai Pengembangan………………………………….3
C. Fungsi Dakwah Rekayasa Perubahan Diri…………………...……………5
BAB III PENUTUP……………………………………………………………...7
Kesimpulan………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan sebuah kitab dakwah yang memiliki ruh pembangkit,
berfungsi sebagai penguat, menjadi tempat berpijak dan berperan sebagai penjaga,
penerang dan penjelas. Al-Qur’an juga merupakan suatu undang-undang dan
konsep global dan merupakan tempat kembali satu-satunyabagi para penyeru
dakwah dalam mengambil rujukan dalam melakukan kegiatan dakwah dan dalam
menyusun suatu konsep gerakan dakwah selanjutnya.
Apabila kita memperhatikan Al-Qur’an dan As-sunnah maka kita akan
mengetahui, sesungguhnya dakwah menduduki tempat dan posisi utama,sentral,
strategis dan menentukan keindahan dan kesucian islam dengan perkembangan
zaman, baik dalam sejarah maupun praktiknya, sangat di tentukan oleh kegiatan
dakwah yang dilakukan umatnya. Materi dakwah maupun metodenya yang tidak
tepat seringmemberikan gambaran (image) dan persepsi yang keliru tentang islam.
Demikian pula kesalah pahaman tentang makna dakwah, menyebabkan kesalah
langkahan dalam oprasional dakwah. Sehingga dakwah sering tidak membawa
perubahan apa-apa, padahal tujuan dakwah adalah untuk mengubah masyarakat
sasaran dakwah kearah kehidupan yang lebih baik dan sejahtera lahiriyah maupun
batin.
Hal ini ditandai dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang telah mebawa banyak perubahan bagi masyarakat, baik dalam segi berfikir
maupun tingkah laku.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Orientasi Dan Sasaran Komunikasi Al-Quran
Orientasi adalah peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat) yang
tepat dan benar. Pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau
kecenderungan. Orientasi adalah bagian awal suatu teks yang memberikan
informasi mengenai situasi yang dialami oleh seseorang, seperti siapa, kapan
dimana, bagaimana, dan lain sebagainya.
Sasaran adalah tingkat-tingkat, poin-poin, suatu penjelasan hal secara
terperinci untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini dalam islam dapat dilakukan
dengan metode Dakwah dan mengkaitkan atau mengkomunikasikan dengan Al-
Quran.
Hal yang perlu diperhatikan dalam orientasi dan sasaran komunikasi Al-
Quran dapat di bagi menjadi 3 sub topik yaitu sebagai berikut :

A. Fungsi Dakwah sebagai perbaikan (ishlah)


Dalam surat An-Nissa ayat 110-113 di jelaskan fungsi dakwah sebagai
perbaikan yaitu sebagai berikut :,

‫َو َم ْن ي َ ع ْ َم ْل س ُ و ءً ا أ َ ْو ي َ ظْ ل ِ ْم ن َ فْ سَ ه ُ ث ُمَّ ي َ سْ ت َغْ ف ِ ِر َّللاَّ َ ي َ ِج ِد َّللاَّ َ غ َ ف ُو ًر ا َر ِح ي ًم ا‬


Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya,
kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.

ِ ْ‫َو َم ْن ي َ كْ ِس بْ إ ِ ث ْ ًم ا ف َ إ ِن َّ َم ا ي َ ك‬
ِ ْ‫س ب ُ ه ُ عَ ل َ ٰى ن َ ف‬
‫س ِه ۚ َو كَ ا َن َّللاَّ ُ عَ ل ِ ي ًم ا َح ِك ي ًم ا‬
Barangsiapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya
untuk (kemudharatan) dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana.

‫ط ي ئ َة ً أ َ ْو إ ِ ث ْ ًم ا ث ُمَّ ي َ ْر ِم ب ِ ِه ب َ ِر ي ئ ًا ف َ ق َ ِد ا ْح ت َ َم َل ب ُ ْه ت َا ن ً ا‬ ِ ْ‫َو َم ْن ي َ ك‬
ِ ‫س بْ َخ‬
‫َو إ ِ ث ْ ًم ا ُم ب ِ ي ن ً ا‬
Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian
dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah
berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata.

‫ك َو َم ا‬َ ‫ُض ل ُّ و‬ِ ‫ِم ن ْ هُ ْم أ َ ْن ي‬ ٌ ‫ت طَ ا ئ ِ ف َ ة‬


ْ ‫ك َو َر ْح َم ت ُه ُ ل َ هَ َّم‬
َ ْ‫ض ُل َّللاَّ ِ عَ ل َ ي‬ ْ َ ‫َو ل َ ْو ََل ف‬
َ ْ ‫ۚ َو أ َن ْ َز َل َّللاَّ ُ عَ ل َ ي‬
‫ك‬ ‫ي ٍء‬ْ َ ‫ك ِم ْن ش‬ َ َ ‫ُض ل ُّ و َن إ ِ ََّل أ َن ْ ف ُ س َ هُ ْم ۖ َو َم ا ي َ ضُ ُّر و ن‬
ِ ‫ي‬
َ ْ‫ض ُل َّللاَّ ِ عَ ل َ ي‬
‫ك‬ َ ‫ب َو الْ ِح كْ َم ة َ َو عَ ل َّ َم‬
ْ َ ‫ك َم ا ل َ ْم ت َك ُ ْن ت َعْ ل َ مُ ۚ َو كَ ا َن ف‬ َ ‫الْ ِك ت َا‬
‫ظ ي ًم ا‬
ِ َ‫ع‬
Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah
segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi
mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat
membahayakanmu sedikitpun kepadamu. Dan (juga karena) Allah telah
menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa
yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.

Penafsiran yang dilakukan oleh Ustadz Muhammad Quraish Shihab yaitu


sebagai berikut :

1. Pintu taubat itu selalu terbuka lebar. Barang siapa melakukan kejahatan atau
menganiaya diri sendiri dengan melakukan maksiat, kemudian memohon
ampun kepada Allah, Allah pasti akan menerima taubat itu dan akan
mengampuni dosanya. Sebab, pengampunan dan kasih saying merupakan
sifat Allah.

2. Akibat buruk perbuatan hanya akan kembali kepada pelakunya sendiri. Maka,
barang siapa berbuat dosa, berarti telah merugikan diri sendiri dan akan
merasakan sendiri akibatnya. Allah Maha Mengetahui apa yang diperbuat
orang itu dan akan memperlakukannya sesuai kebijakan-Nya. Allah bebas
memberi siksa atau ampunan, sesuai kemahabijaksanaan-Nya.

3. Barang siapa yang melakukan dosa lalu menuduh orang tak bersalah telah
melakukanya, bagaikan orang yang mencuri sesuatu lalu menuduh orang lain
yang melakukannya. Dengan begitu, orang itu telah melakukan dua dosa
sekaligus. Pertama, dosa karena bohong dan menuduh orang lain, dan kedua
dosa karena perbuatan yang dilakukannya.

4. Seandainya Allah tidak mengaruniakan wahyu kepadamu dan tidak


menyayangimu dengan ketetapan daya pikirmu, tentu segolongan dari mereka
bermaksud untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka itu tidak akan dapat
menyesatkan siapapun selain diri mereka sendiri, karena Allah selalu
mengawasimu, dan akal pikiranmu selalu tertuju kepada kebenaran.
Kesesatan dan rencana mereka tidak dapat mendatangkan mudarat sedikitpun
kepadamu, karena Allah telah menurunkan Al-Quran sebagai ukuran
kebenaran , menanamkan sifat bijak didalam hatimu, dan mengajarkanmu
syariat dan ketentuan-ketentuan yang hanya dapat kamu ketahui melalui
wahyu. Sungguh, karunia Allah kepadamu selamanya sangat besar.
B. Fungsi Dakwah sebagai Pengembangan
Dakwah sebagai proses pengembangan diri terdapat dalam beberapa ayat
alquran sebagai berikut :
Qs. At-Taubah (9):105 :

‫َو ق ُ ِل ا عْ َم ل ُوا ف َ س َ ي َ َر ى َّللاَّ ُ عَ َم ل َ ك ُ ْم َو َر س ُ و ل ُ ه ُ َو الْ ُم ْؤ ِم ن ُو َن ۖ َو سَ ت ُ َر د ُّو َن إ ِ ل َ ٰى‬


‫عَ ا لِ ِم الْ غ َ يْ ب ِ َو ال ش َّ َه ا د َ ة ِ ف َ ي ُن َب ِ ئ ُك ُ ْم ب ِ َم ا ك ُ ن ْ ت ُ ْم ت َع ْ َم ل ُو َن‬
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-
orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

Al-Isra (17):70:

‫َو ل َ ق َ د ْ ك َ َّر ْم ن َا ب َ ن ِ ي آ د َ مَ َو َح َم ل ْ ن َا ه ُ ْم ف ِ ي ال ْ ب َ ِر َو ال ْ ب َ ْح ِر َو َر زَ ق ْ ن َا ه ُ ْم ِم َن‬


ِ ْ‫ير ِم َّم ْن َخ ل َ قْ ن َا ت َف‬
‫ض ي ًل‬ ٍ ِ ‫ت َو ف َ ضَّل ْ ن َا ه ُ ْم عَ ل َ ٰى ك َ ث‬ ِ ‫الط َّ ي ِ ب َ ا‬
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka
di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk
yang telah Kami ciptakan.

Ar-Rahman (55): 33:

‫ت‬
ِ ‫او ا‬ ِ َ‫اْل ن ْ ِس إ ِ ِن ا سْ ت َط َ ع ْ ت ُ ْم أ َ ْن ت َنْ ف ُ ذ ُوا ِم ْن أ َق ْ ط‬
َ ‫ار ال س َّ َم‬ ِ ‫ي َ ا َم عْ ش ََر ال ْ ِج‬
ِ ْ ‫ن َو‬
‫ض ف َ ا نْ ف ُ ذ ُوا ۚ ََل ت َنْ ف ُ ذ ُو َن إ ِ ََّل ب ِ س ُ ل ْ طَ ا ٍن‬
ِ ‫اْل َ ْر‬
ْ ‫َو‬
Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru
langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan
kekuatan.

Penafsiran yang dilakukan oleh Ustadz Muhammad Quraish Shihab yaitu


sebagai berikut :

1. Katakanlah kepada manusia, wahai Rasulullah, “Bekerjalah kalian dan jangan


segan-segan melakukan perbuatan baik dan melaksanakan kewajiban.
Sesungguhnya Allah mengetahui segala pekerjaan kalian, dan Rasulullah
serta orang-orang mukmin akan melihatnya. Mereka akan menimbangnya
dengan timbangan keimanan dan bersaksi dengan perbuatan-perbuatan itu.
Kemudian setelah mati, kalian akan dikembalikan kepada Yang Maha
Mengetahui lahir dan batin kalian, lalu mennganjar dengan perbuatan-
perbuatan kalian setelah Dia memberitahu kalian segala hal yang kecil dan
besar dari perbuatan kalian itu.
2. Sungguh Kami telah memuliakan anak-cucu Adam dengan bentuk tubuh yang
bagus, kemampuan berbicara dan kebebasan memilih. Mereka Kami berikan
kemuliaan dan kekuatan, jika mereka mematuhi Kami. Mereka Kami angkut
di daratan, melalui hewan, dan Kami angkut pula mereka di lautan, melalui
kapal-kapal. Mereka juga Kami berikan rezeki berbagai kenikmatan.
Sesungguhnya Kami benar-benar telah melebihkan mereka dengan akal
pikiran atas kebanyakan makhluk lain yang Kami ciptakan.

3. Wahai jin-jin dan manusia semua, jika kalian mampu menembus penjuru
langit dan bumi, tembuslah! Kalian tidak dapat menembusnya kecuali dengan
kekuatan dan kekuasaan. Dan sekali-kali kalian tidak akan dapat melakukan
hal itu. (1) (1) Sampai saat ini terbukti betapa besarnya upaya dan tenaga yang
dibutuhkan untuk dapat menembus lingkup gravitasi bumi. Kesuksesan
eksperimen perjalanan luar angkasa selama waktu yang sangat sedikit dan
terbatas jika dibandingkan dengan besarnya alam raya itu saja memerlukan
upaya yang luar biasa di bidang sains dengan segala cabangnya: teknik,
matematika, seni, geologi, dan sebagainya. Belum lagi ditambah dengan biaya
sangat besar. Hal ini membuktikan dengan jelas bahwa upaya menembus
langit dan bumi yang berjarak jutaan tahun cahaya itu mustahil dapat
dilakukan oleh jin dan manusia.

C. Fungsi Dakwah Rekayasa Perubahan Diri


Sikap atau cara merubah diri terdapat dalam beberapa ayat Al-Quran yaitu
sebagai berikut :
QS. Al-Anfal:29 :

‫ي َ ا أ َي ُّ َه ا ال َّ ِذ ي َن آ َم ن ُوا إ ِ ْن ت َت َّق ُوا َّللاَّ َ ي َ ْج ع َ ْل ل َ ك ُ ْم ف ُ ْر ق َ ا ن ً ا َو ي ُ كَ ف ِ ْر ع َ ن ْ ك ُ ْم‬


ِ َ ‫ض ِل الْ ع‬
‫ظ ي ِم‬ ْ َ ‫سَ ي ِ ئ َا ت ِ ك ُ ْم َو ي َ غْ ف ِ ْر ل َ ك ُ ْم ۗ َو َّللاَّ ُ ذ ُو الْ ف‬
Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan
memberikan kepadamu Furqaan. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-
kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia
yang besar.

QS Ar-Rad: 11

‫ت ِم ْن ب َ يْ ِن ي َ د َ يْ هِ َو ِم ْن َخ ل ْ فِ هِ ي َ ْح ف َ ظ ُ و ن َ ه ُ ِم ْن أ َ ْم ِر َّللاَّ ِ ۗ إ ِ َّن َّللاَّ َ ََل‬ ٌ ‫ل َ ه ُ ُم ع َ ق ِ ب َ ا‬


‫س ِه ْم ۗ َو إ ِ ذ َ ا أ َ َر ا د َ َّللاَّ ُ ب ِ ق َ ْو ٍم س ُ و ءً ا ف َ ََل‬
ِ ُ ‫ي ُغ َي ِ ُر َم ا ب ِ ق َ ْو ٍم َح ت َّ ٰى ي ُغ َي ِ ُر وا َم ا ب ِ أ َنْ ف‬
‫َم َر د َّ ل َ ه ُ ۚ َو َم ا ل َ هُ ْم ِم ْن د ُو ن ِ ِه ِم ْن َو ا ٍل‬
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di
muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

QS. Al-Nahl

ۖ ً ‫ص ا ل ِ ًح ا ِم ْن ذ َ كَ ٍر أ َ ْو أ ُن ْ ث َ ٰى َو ه ُ َو ُم ْؤ ِم ٌن ف َ ل َ ن ُ ْح ي ِ ي َ ن َّ ه ُ َح ي َ ا ة ً ط َ ي ِ ب َ ة‬ َ ‫َم ْن ع َ ِم َل‬
‫َو ل َ ن َ ْج ِز ي َ ن َّ هُ ْم أ َ ْج َر ه ُ ْم ب ِ أ َ ْح سَ ِن َم ا كَ ا ن ُوا ي َ ع ْ َم ل ُ و َن‬
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

Penafsiran :

1. Wahai orang-orang yang percaya dan tunduk kepada kebenaran, apabila


kalian patuh pada perintah Allah dalam kesendirian atau di tengah keramaian,
maka Allah akan memberikan karunia pada kalian berupa kekuatan yang
dapat membedakan antara yang benar dan yang tidak benar. Allah akan
memberi kemenangan atas musuh-musuh kalian. Allah akan menutupi,
menghilangkan dan mengampuni kesalahan- kesalahan kalian. Dialah Allah
yang senantiasa memiliki karunia yang besar.

2. Sesungguhnya Allahlah yang memelihara kalian. Setiap manusia memiliki


sejumlah malaikat yang bertugas--atas perintah Allah--menjaga dan
memeliharanya. Mereka ada yang menjaga dari arah depan dan ada juga yang
menjaga dari arah belakang. Demikian pula, Allah tidak akan mengubah nasib
suatu bangsa dari susah menjadi bahagia, atau dari kuat menjadi lemah,
sebelum mereka sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka sesuai
dengan keadaan yang akan mereka jalani. Apabila Allah berkehendak
memberikan bencana kepada suatu bangsa, tidak akan ada seorang pun yang
dapat melindungi mereka dari bencana itu. Tidak ada seorang pun yang
mengendalikan urusan kalian hingga dapat menolak bencana itu.

3. Siapa saja yang berbuat kebajikan di dunia, baik laki-laki maupun wanita,
didorong oleh kekuatan iman dengan segala yang mesti diimani, maka Kami
tentu akan memberikan kehidupan yang baik pada mereka di dunia, suatu
kehidupan yang tidak kenal kesengsaraan, penuh rasa lega, kerelaan,
kesabaran dalam menerima cobaan hidup dan dipenuhi oleh rasa syukur atas
nikmat Allah. Dan di akhirat nanti, Kami akan memberikan balasan pada
mereka berupa pahala baik yang berlipat ganda atas perbuatan mereka di
dunia.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas tentang Orientasi Dan Sasaran Komunikasi Al-Qur’an


maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
Orientasi adalah peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat) yang tepat
dan benar.
Orientasi adalah bagian awal suatu teks yang memberikan informasi mengenai
situasi yang dialami oleh seseorang, seperti siapa, kapan dimana, bagaimana, dan
lain sebagainya.
Sasaran adalah tingkat-tingkat, poin-poin, suatu penjelasan hal secara terperinci
untuk mencapai suatu tujuan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam orientasi dan sasaran komunikasi Al-Quran
dapat di bagi menjadi 3 sub topik yaitu sebagai berikut :
1. Fungsi Dakwah sebagai perbaikan (ishlah)
Dalam surat An-Nissa ayat 110-113 di jelaskan fungsi dakwah sebagai
perbaikan.
2. Fungsi Dakwah sebagai Pengembangan
Dakwah sebagai proses pengembangan diri terdapat dalam beberapa ayat
alquran Qs. At-Taubah (9):105.
3. Fungsi Dakwah Rekayasa Perubahan Diri
Sikap atau cara merubah diri terdapat dalam beberapa ayat Al-Quran QS.
Al-Anfal:29 :
DAFTAR PUSTAKA

Https:/tafsirq.com/topic/Al-Quran/Hadist. Diakses pada Rabu 13/11/2019.

Anda mungkin juga menyukai