Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KUFUR DAN NIFAQ

Di susun oleh :
Nama: JASTIANA DEWI SASVIA

Npm: 21030008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI

STKIP AL-ISLAM TUNAS BANGSA

ANGKATAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah tentang "Kufur dan nifaq" ini dapat tersusun sampai dengan
selesai. Didalam makalah ini, saya menjelaskan mengenai kufur dan nifaq. Makalah disusun
untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran pendidikan agama Islam.

Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Kufur dan nifaq bagi
para pembaca dan juga bagi penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Lampung, 12 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR :.............................................................................................i


DAFTAR ISI :..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN :..............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG .....................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................1

C. TUJUAN ................ .........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN :..............................................................................................2

A. KUFUR ............................................................................................................................2-5

B. NIFAQ .............................................................................................................................5-8
BAB III PENUTUP :..............................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA :..............................................................................................iii


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kehidupan masyarakat modern saat ini karena pengaruh Era globalisasi yang cepat tidak
dapat dihindari menyebabkan masyarakat cenderung pada materialisme-hedonistik.
Masyarakat semakin mendewa sewakan harta, kekayaan, kedudukan,serta kemewahan tidak
menghiraukan norma-norma yang ada serta dipengaruhi berbagai faktor yang menyebabkan
manusia sering kehilangan pedoman hidup.

Keimanan dalam agama Islam merupakan pondasi atau dasar yang atasnya berdiri syari'at-
syari'at agama Islam. Keimanan muslim seorang manusia biasa tidaklah seperti keimanan nabi
dan rasul atau bahkan malaikat yang terus di jaga oleh Allah maka dari itu kita harus terus
menerus memupuk keimanan dalam hati kita agar semakin kokoh dan kuat serta kita tidak
terseret ke dalam kekufuran. Kekufuran apa bila tertanam dalam jiwa manusia akan
menyebabkan perbuatan yang menyimpang yaitu syirik dan nifaq.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan tentang definisi kufur?
2. Menjelaskan jenis-jenis kekufuran?
3. Menjelaskan tentang kufur besar?
4. Menjelaskan tentang kufur kecil?
5. Menjelaskan tentang pengertian nifaq?
6. Menjelaskan jenis-jenis nifaq?
7. Menjelaskan nifaq i'tikat ( keyakinan )?
8. Menjelaskan nifaq?

C. TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
pendidikan agama Islam.
BAB II
Pembahasan
A. KUFUR
1. Definisi atau pengertian kufur
Kufur adalah istilah yang berkaitan dengan iman atau kepercayaan terhadap Allah SWT
dalam agama Islam. Selain itu, Kufur juga bermakna tidak Percaya Kepada Allah dan Rasul-Nya,
Pahami Maknanya. Ditelaah secara bahasa, kufur memiliki arti menutupi, namun jika ditelaah
menurut syara’ maka kufur berarti tidak beriman kepada Allah an Rasul-Nya. Ketika seseorang
tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan cara mendustakannya ataupun tidak dengan
cara mendustakannya, maka orang itu sama saja telah kufur atau mengkufuri keberadaan Allah
dan Rasul-Nya.

2. Jenis-jenis kufur
Secara garis besar, kufur terbagi menjadi dua, yaitu kufur besar dan kufur kecil.

3. Kufur besar
Kufur besar adalah sesuatu yang sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan seseorang
keluar dari islam bahkan tanpa ia sadari.
Penyebab terjadinya kufur besar terbagi menjadi lima jenis, yaitu :

 Mendustakan Allah dan segala kebenaran yang datang dari-Nya.

َ‫ْس فِي َجهَنَّ َم َم ْث ًوى لِ ْلكَافِ ِرين‬


َ ‫ق لَ َّما َجا َءهُ ۚ َألَي‬
ِّ ‫ب بِ ْال َح‬ ْ ‫َو َم ْن َأ‬
َ ‫ظلَ ُم ِم َّم ِن ا ْفت ََر ٰى َعلَى هَّللا ِ َك ِذبًا َأوْ َك َّذ‬

‘Artinya : Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta
terhadap Allah atau mendustakan kebenaran tatkala yang hak itu datang kepadanya ?
Bukankah dalam Neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir ?” [Al-Ankabut :
68]

 Sesungguhnya membenarkan, tetapi tidak mau dan sombong untuk mengakuinya.


َ‫يس َأبَ ٰى َوا ْستَ ْكبَ َر َو َكانَ ِمنَ ْالكَافِ ِرين‬
َ ِ‫َوِإ ْذ قُ ْلنَا لِ ْل َماَل ِئ َك ِة ا ْس ُجدُوا آِل َد َم فَ َس َجدُوا ِإاَّل ِإ ْبل‬

“Artinya : Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, ‘Tunduklah kamu kepada
Adam’. Lalu mereka tunduk kecuali iblis, ia enggan dan congkak dan adalah ia termasuk orang-
orang kafir” [Al-Baqarah : 34]

Ayat di atas dapat menjadi contoh, sesungguhnya para Iblis membenarkan apa yang
Allah katakan dan perintahkan karena mereka pada dasar-Nya makhluk yang juga tunduk dan
mengakui keesaan Allah.
Tetapi ketika mereka diperintahkan untuk bersujud kepada Adam, mereka merasa
enggan serta menyombongkan diri dengan kenyataan bahwa mereka diciptakan dari api dan
Adam hanyalah makhluk yang diciptakan dari tanah, sedangkan api lebih kuat daripada tanah,
pikir mereka.

Maka para iblis diusir oleh Allah dari surga karena sudah melakukan kekufuran terhadap apa
yang diciptakannya dengan cara menyombongkan diri dan tak mau mengakui kebenaran bahwa
Adam adalah hamba-Nya yang sempurna.

Keragu-raguan kepada Allah

‫د هَ ِذ ِه َأبَدًا‬sَ ‫َو َد َخ َل َجنَّتَهُ َوهُ َو ظَالِ ٌم لِنَ ْف ِس ِه قَا َل َما َأظُ ُّن َأ ْن تَبِي‬
‫ت ِإلَى َربِّي َأَل ِجد ََّن َخ ْيرًا ِم ْنهَا ُم ْنقَلَبًا‬
ُ ‫َو َما َأظُ ُّن السَّا َعةَ قَاِئ َمةً َولَِئ ْن ُر ِد ْد‬
ْ ُ‫ب ثُ َّم ِم ْن ن‬
‫طفَ ٍة ثُ َّم َسوَّاكَ َر ُجاًل‬ َ َ‫او ُرهُ َأ َكفَرْ تَ بِالَّ ِذي َخلَق‬
ٍ ‫ك ِم ْن تُ َرا‬ َ ُ‫ال لَه‬
ِ ‫صا ِحبُهُ َوهُ َو يُ َح‬ َ َ‫ق‬
ُ ‫لَ ِكنَّا هُ َو هَّللا ُ َربِّي َواَل ُأ ْش ِر‬
‫ك بِ َربِّي َأ َحدًا‬

َ ‫ك قُ ْلتَ َما َشا َء هَّللا ُ اَل قُ َّوةَ ِإاَّل بِاهَّلل ِ ِإ ْن تَ َر ِن َأنَا َأقَ َّل ِم ْن‬
‫ك َمااًل َو َولَدًا‬ َ َ‫َولَوْ اَل ِإ ْذ َد َخ ْلتَ َجنَّت‬
“Artinya : Dan ia memasuki kebunnya, sedang ia aniaya terhadap dirinya sendiri ; ia berkata,
“Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira Hari Kiamat itu
akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Rabbku, niscaya akan kudapati
tempat kembali yang baik” Temannya (yang mukmin) berkata kepadanya, ‘Apakah engkau kafir
kepada (Rabb) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian
Dia menjadikan kamu seorang laki-laki ? Tapi aku (percaya bahwa) Dialah Allah Rabbku dan aku
tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun” [Al-Kahfi : 35-38]

Ayat di atas menjelaskan bahwa orang pertama yang berkata telah meragukan kuasa Allah
untuk membinasakan kebunnya dan mendatangkan hari kiamat, hingga dua hal tersebut tidak
akan terjadi.

 Berpaling dari peringatan Allah


‫ُأ‬
ِ ‫َوالَّ ِذينَ َكفَرُوا َع َّما ْن ِذرُوا ُمع‬
َ‫ْرضُون‬
“Artinya : Dan orang-orang itu berpaling dari peringatan yang disampaikan kepada mereka” [Al-
Ahqaf : 3]

Orang-orang yang berpaling atau tidak mau mendengarkan apa yang disampaikan oleh
Allah, itulah orang-orang yang kufur.

 Perbuatan Nifaq

Secara terminologi, nifaq artinya menampakkan keislaman secara lahir, tetapi


menyembunyikan kekufuran atau kejahatan secara batin sehingga tidak terlihat.

Nifaq adalah nama perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang munafiq.


َ‫“ ٰذلِكَ بِاَنَّهُ ْم ٰا َمنُوْ ا ثُ َّم َكفَرُوْ ا فَطُبِ َع ع َٰلى قُلُوْ بِ ِه ْم فَهُ ْم اَل يَ ْفقَهُوْ ن‬

“Artinya : Yang demikian itu adalah karena mereka beriman (secara) lahirnya lalu kafir (secara
batinnya), kemudian hati mereka dikunci mati, karena itu mereka tidak dapat mengerti ” [Al-
Munafiqun : 3]

4. Kufur kecil
kufur kecil adalah kufur yang tidak sampai menyebabkan seseorang keluar dari islam dan
berupa dosa-dosa yang telah disebutkan dalam Alquran dan hadits berupa dosa-dosa kufur.
Derajat dosa-dosa kufur ini lebih rendah dari kufur besar tetapi sama-sama harus dihindari.
Contoh kufur kecil adalah :
 Kufur Nikmat
Kufur nikmat berarti mengingkari atau tidak mau mengakui nikmat yang telah Allah berikan
serta tidak mengakui bahwa Allah-lah yang memberikan nikmat tersebut dan merupakan satu-
satunya Sang Pemberi Nikmat.

َ‫ْرفُوْ نَ نِ ْع َمتَ هّٰللا ِ ثُ َّم يُ ْن ِكرُوْ نَهَا َواَ ْكثَ ُرهُ ُم ْال ٰكفِرُوْ ن‬
ِ ‫يَع‬
“Artinya : Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkari dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang kafir” [An-Nahl : 83]

 Membunuh Sesama Muslim


Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ٌ ‫ِسبَابُ ْال ُم ْسلِ ِم فُسُو‬
‫ق َوقِتَالُهُ ُك ْف ٌر‬

Artinya : “Mencaci orang muslim adalah suatu kefasikan dan membunuhnya adalah suatu
kekufuran” [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim] Dan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

‫ْض‬
ٍ ‫اب بَع‬ ُ ‫اَل تَرْ تَ ُّدوا بَ ْع ِدي ُكفَّارًا يَضْ ِربُ بَ ْع‬
َ َ‫ض ُك ْم ِرق‬
Artinya : “Janganlah kalian sepeninggalku kembali lagi menjadi orang-orang kafir, sebagian
kalian memenggel leher sebagian yang lain” [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]

 Mengucapkan sumpah dengan nama selain Allah

‫َم ْن َحلَفَ بِ َغي ِْر هَّللا ِ فَقَ ْد َكفَ َر َأوْ َأ ْش َر‬


Artinya : “Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau
syirik” [At-Tirmidzi dan dihasankannya, serta dishahihkan oleh Al-Hakim]

Dosa-dosa tersebut digolongkan sebagai kufur kecil karena orang yang melakukannya tetap
dianggap oleh Allah sebagai orang-orang mukmin.

Seperti halnya membunuh, Allah tidak mengatakan bahwa sang pembunuh telah keluar
dari agama islam, tetapi hanya memerintahkan pelakunya untuk melakukan qishash atau
pembalasan yang sama dalam suatu perkara pembunuhan. Bahkan sang pembunuh dijadikan
saudara bagi wali sang terbunuh yang memiliki hak untuk melakukan qishah. Jika pihak sang
terbunuh memaafkan, maka sang pembunuh hanya harus membayar diat.

ۗ‫صاصُ فِى ْالقَ ْت ٰلى‬ َ ِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكت‬


َ ِ‫ب َعلَ ْي ُك ُم ْالق‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishash berkenan dengan
orang-orang yang dibunuh” [Al-Baqarah : 178].

 Perbedaan Antara Kufur Besar Dan Kufur Kecil


1. Kufur besar mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menghapuskan (pahala)
amalnya, sedangkan kufur kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam,
juga tidak
2. menghapuskan (pahala)nya sesuai dengan kadar kekufurannya, dan pelakunya tetap
dihadapkan dengan ancaman.
3. Kufur besar menjadikan pelakunya kekal dalam neraka, sedankan kufur kecil, jika
pelakunya masuk neraka maka ia tidak kekal di dalamnya, dan bisa saja Allah
memberikan ampunan kepada pelakunya, sehingga ia tiada masuk neraka sama sekali.
4. Kufur besar menjadikan halal darah dan harta pelakunya, sedangkan kufur kecil tidak
demikian.
5. Kufur besar mengharuskan adanya permusuhan yang sesungguhnya, antara pelakunya
dengan orang-orang mukmin. Orang-orang mukmin tidak boleh mencintai dan setia
kepadanya, betapun ia adalah keluarga terdekat. Adapun kufur kecil, maka ia tidak
melarang secara mutlak adanya kesetiaan, tetapi pelakunya dicintai dan diberi kesetiaan
sesuai dengan kadar keimananny, dan dibenci serta dimusuhi sesuai dengan
kemaksiatannya.

B. NIFAQ
 Sejarah Kemunculan Nifaq
Pada dasarnya Nifaq muncul bersamaan dengan kehadiran Rasulullah menyebarkan dakwah
Islam di Mekah. Menurut Ibnu alQayyim al-Jauzi,1 nifaq sudah muncul ketika Nabi masih
berada di Mekah. Fenomena murtad pada sebagian kaum muslimin akibat dari penindasan dan
penganiayaan yang dilakukan oleh kafir Quraisy menunjukkan bahwa murtad merupakan
bagian dari kemunafikan. Hal ini disebabkan oleh lemahnya iman orang-orang yang
menyatakan masuk Islam ketika itu. Meskipun sudah ada gejala nifaq di Mekah, namun belum
begitu kuat dan nyata, sebab jumlah umat Islam saat itu masih sedikit. Demikian juga dakwah
Islam masih dalam kondisi lemah dan terbatas.
Setelah Nabi hijrah ke Madinah, dakwah Islam mengalami kemajuan dan perkembangan
yang sangat signifikan. Dengan semakin kuatnya fondasi Islam, maka semakin kuat pula
tantangan yang dihadapinya dalam menyebarkan dakwah. Di Madinah, umat Islam tidak hanya
berhadapan dengan orang-orang kafir yang terdiri atas Quraisy Mekah dan Ahli kitab, tetapi
juga berhadapan dengan orang-orang yang menyatakan dirinya masuk Islam namun
menyimpan sifat nifaq yang akan merongrong dakwah Islam dari dalam.

Nifaq secara bahasa berarti ketidaksamaan antara lahir dan batin. Jika ketidaksamaan
itu dalam hal keyakinan, hatinya kafir tetapi mulutnya mengatakan beriman, maka ia termasuk
nifaq i'tiqadi. An-Nifaq sekaliapun telah dikenal dalam bahasa Arab, namun sebagai sebuah
istilah Islam dengan makna khusus tidak dikenal oleh bangsa Arab. Karena istilah An-Nifaq
muncul setelah Islam hadir dengan kekuatannya yang besar yang mengancam kekufuran dan
kemusyrikan disekitarnya. Kata An-Nifaq dalam bahasa arab berasal dari akar kata nȃfaqa-
yunȃfiqu-nifȃqan. Kata ini diambil dari kata nafiqȃ yang berarti salah satu lubang tikus, jika
dicari melalui satu lubang, maka tikus itu akan lari dan keluar melalui lubang yang lain.

1. Pengertian Nifaq
Kata An-Nifaq secara istilah syara‟ berarti menutup kekufuran dan memperlihatkan
keimanan. Dengan kata lain, orang yang munafik ucapannya berbeda dengan perbuatannya,
lahirnya tidak sama dengan batinnya dan yang tampak darinya bertentangan dengan apa yang
disembunyikannya dalam hati. Dinamakan demikian karena dia masuk pada syara‟ dari satu
pintu dan keluar dari pintu yang lain. Karena itu Allah SWT memperingatkan dengan firman-
Nya:

ِ ‫ْض ۚ يَْأ ُمرُونَ بِ ْٱل ُمن َك ِر َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْٱل َم ْعر‬


ۚ ‫ُوف َويَ ْقبِضُونَ َأ ْي ِديَهُ ْم‬ ٍ ‫ضهُم ِّم ۢن بَع‬ ُ ‫ت بَ ْع‬ ُ َ‫ْٱل ُم ٰنَفِقُونَ َو ْٱل ُم ٰنَفِ ٰق‬
َ‫م ۗ ِإ َّن ْٱل ُم ٰنَفِقِينَ هُ ُم ْٱل ٰفَ ِسقُون‬sُْ‫ُوا ٱهَّلل َ فَنَ ِسيَه‬
۟ ‫نَس‬

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik”. (QS. At-Taubah [9]:
67).
Kata nifaq adalah suatu term baru yang diperkenalkan oleh Al-Qur’an. Oleh karena itu,
masyarakat Arab tidak mengetahui makna lain selain makna yang dimaksud oleh al-Qur ’an itu
sendiri. Sementara itu, menurut Quraish Shihab, kata munafiq terambil dari kata nafiqa ’ yang
bermakna sejenis lubang tikus, semacam terowongan yang memiliki dua lubang tempat ia
keluar masuk. Jika dikejar di sini ia keluar di sana, demikian pula sebaliknya.

2. Jenis-jenis Nifaq
Terdapat dua jenis nifaq (kemunafikan), yakni nifaq Akbar yang disebut juga Nifaq
I'tiqadi (keyakinan) dan Nifaq Amali (perbuatan).

3. Nifaq i'tikat (keyakinan)


Nifaq I'tiqadi adalah nifaq besar, dimana pelakunya menampakkan keislaman tetapi
menyembunyikan kekufuran. Jenis nifaq ini menjadikan keluar dari agama dan pelakunya
berada di dalam kerak Neraka.

Allah menyifati para pelaku nifaq ini dengan berbagai kejahatan seperti kekufuran ketiadaan
iman, mengolok-olok agama dan pemeluknya serta kecenderungan kepada musuh-musuh
untuk bergabung dengan mereka dalam memusuhi Islam. Dalam keadaan seperti itu, mereka
masuk dalam agama Islam untuk melakukan tipu daya terhadap agama dan pemeluknya secara
sembunyi-sembunyi juga agar mereka bisa hidup bersama umat Islam dan merasa tenang
dalam hal jiwa dan harta benda mereka. Nifaq jenis ini ada empat macam:

1. Mendustakan Rasulullah SAW. atau mendustakan sebagian dari pada apa yang Beliau
bawa.
2. Membenci Rasulullah SAW atau membenci sebagian apa yang Beliau bawa.
3. Merasa gembira dengan kemunduran agama Islam.
4. Tidak senang dengan kemenangan Islam.

4. Nifaq Amali (perbuatan)


Nifaq Amali adalah melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang-orang munafik
tetapi masih tetap ada iman di dalam hatinya. Pelakunya berada dalam iman dan nifaq. Lalu,
jika perbuatan nifaqnya banyak, maka bisa menjadi sebab terjerumusnya dia kedalam nifaq
yang sesungguhnya.

Berdasarkan sabda Nabi SAW: “Dari Abdullah ibn 'Amr bahwa Nabi Saw bersabda:
"Empat sifat yang barang siapa mengerjakannya, maka ia menjadi munafik tulen, dan barang
siapa yang melakukan salah satu dari empat sifat itu, maka di dalam dirinya terdapat sifat nifaq
sehingga ia meninggalkannya, yaitu:

1. apabila dipercaya, ia berkhianat,


2. apabila berbicara, ia dusta,
3. berjanji, ia tidak menepati, dan
4. bertengkar, ia curang (mau menang sendiri)."
(H.R. Bukhari, Muslim)

 Perbedaan Antara Nifaq I’tiqadi (Nifaq Besar) dan Nifaq ‘Amali


(Nifaq Kecil). Terdapat beberapa hal yang membedakan antara
nifaq i’tiqadi dan nifaq ‘amali, yaitu :
1. Nifaq i’tiqadi atau nifaq besar :
1) mengeluarkan pelakunya dari agama.
2) berbedanya yang lahir dengan yang batin dalam hal keyakinan.
3) tidak terjadi dari seorang mukmin.
4) pada umumnya, pelaku nifaq i’tiqadi tidak bertaubat. Allag berfirman dalam QS.
Al Baqarah : 18, yang artinya : “Mereka tuli, bisu, dan buta, maka tidaklah
mereka akan kembali (ke jalan yang benar)”.

2. Nifaq ‘amali atau nifaq kecil :


1) tidak mengeluarkan dari agama.
2) berbedanya yang lahir dengan yang batin dalam hal perbuatan bukan dalam hal
keyakinan.
3) bisa terjadi dari seorang mukmin.
4) pelaku nifaq ‘amali terkadang bertaubat kepada Allah, sehingga Allah menerima
taubatnya.
BAB III
PENUTUP
 Kesimpulan

 Kufur
Kufur secara bahasa berarti menutupi. Sedangkan menurut syara‟ kufur adalah tidak
beriman kepada Allah dan Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau tidak mendustakannya.

 Nifaq
Nifaq berasal dari kata yang diambil dari kata (naafiqaa‟). Nifaq secara bahasa (etimologi)
berarti salah satu lubang tempat dari lobang yang satu, maka ia akan keluar dari lobang yang
lain. Dikatakan pula, ia berasal dari kata (nafaq) yaitu lobang tempat bersembunyi.

 Saran
Dalam makalah ini yang berjudul "Kufur dan Nifaq" ini telah saya jelaskan pengertian, serta
jenis-jenis dari kufur dan nifaq. Saya sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan
dan perlu perbaikan terutama dari pembimbing dalam mata kuliah Pendidikan agama Islam
untuk memeberikan arahan dan bimbingan sehingga permasalahan yang dibahas dalam
makalah ini bisa tercapai dan dapat dipahami, dan saya mohon jika ada saran dan kritikannya
sehingga apa yang kurang semoga menjadi bahan evaluasi bagi penulis makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi: https://dalamislam.com/landasan-agama/kufur-dalam-islam
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (23/4/2021) tentang kufur adalah.

Referensi: https://almanhaj.or.id/1795-kufur-difinisi-dan-jenisnya.html

https://legalstudies71.blogspot.com/2021/06/nifaq-pengertian-ciri-ciri-dan-bentuk.html?m=1
Referensi: https://almanhaj.or.id/1795-kufur-difinisi-dan-jenisnya.html

Referensi: https://tafsirweb.com/3083-surat-at-taubah-ayat-67.html

iii

Anda mungkin juga menyukai