Anda di halaman 1dari 6

KAJIAN HSI MULAZAMAH | PERTEMUAN 8 |

Kitab Al-Aqidah At-Thahawiyyah - Karya Al-Imam Abu Ja’far At-Thahawi |


Bersama: Ustadz Dr. Abdullah Roy M.A ‫ﺣﻔﻈﻪ ﷲ‬
Kamis, 20 Rajab 1442 H / 6 Maret 2021 M, Pukul 15:48 – 17:24 WIB

Penjelasan ‫ف مالم ل‬ ‫ وقدعلم ا‬Dan Setelahnya

Beliau mengatakan:

"Dan perjanjian yang Allah ambil dari Adam dan keturunannya maka ini adalah benar"

Diantara aqidah ahlu sunnah wal jamaah bahwa Allah terdahulu telah mengambil perjanjian dari Nabi
Adam sebagai bapak manusia dan juga anak keturunan beliau ini adalah haq (benar), karena berdasarkan
dalil yang shohih, yang mutawatir secara makna sebagaiman di jelaskan oleh syeikh albani Al-Hadist As-
shohiha, berdasarakan sebuah hadist, Abdullah bin abbas yang di angkat sampai nabi, di beliau
mengatakan:

Innallahu isaqo bin adam bin umar yaumu bi arfa,bi kuryatin ardoha, kolu bala

Nabi bersabda bahwa Allah telah mengambil perjanjian dari punggung Adam di hari Arafah, kemudian
Allah mengeluarkan dari tulang sulbinya(semua keturunan beliau), Kemudian Allah meletakkan mereka
atau keturunan anak adam di depan nabi adam seperti semut yang kecil yang banyak , kemudian Allah
berbicara kepada mereka dengan mengatakan:

“Alastu bi robbikum?

Bukankah aku adalah robb kalian

Yang telah menciptakan kalian,sehingga bagi kalian wajib menyembah Allah saja dan dan memerintahkan
tidak menyekutukan dengan apapun ato siapapun. Disini Allah mengambil Misaq (perjanjian dengan nabi
Adam dan seluruh keturuananya). Semua nya mengatakan

"Qoltu Bala

Iya, ya Allah

pengakuan mereka berjanji kepada Allah untuk dengan tidak meyekutukan Allah. Ini adalah Misaq yaitu
perjanjian yang berat, berarti sudah ada Adam dan keturunannya janji yang harus di tepati. Maka orang-
orang yag bertauhid islam dari semenjak umat nabi terdahulu yang mmengikuti nabi maka mereka adalah
oran yang menepati janjinya bahwanya Allah adalah Rabb kita yang harus mengesakannya yang tidak
menyekutukannya tanpa apapun.

Setelah perjanjian tersebut, tidak cukup hanya ambil perjanjian itu tapi Allah mengutus para rasul dan
mengingatkan manusia atas perjanjian tersebut

Dan sungguh kami telah mengutus setiap Rasul supaya menyembahkan kalian kepada Allah

Allah utus dengan jumlah yang luar biasa utusan 124.000 orang , 300 lebih diantaranya sebagai rosul, dan
Allah juga menurunkan kitab untuk mengingatkan manusia tentang tauhid yang dikokohkan ayatnya dan
di perinci, tujuannya adalah supaya tidak menymabah kecuali hanya Allah semata. Ini merupakan Hikmah

ARMT201-01030 Hafsah
KAJIAN HSI MULAZAMAH | PERTEMUAN 8 |
Kitab Al-Aqidah At-Thahawiyyah - Karya Al-Imam Abu Ja’far At-Thahawi |
Bersama: Ustadz Dr. Abdullah Roy M.A ‫ﺣﻔﻈﻪ ﷲ‬
Kamis, 20 Rajab 1442 H / 6 Maret 2021 M, Pukul 15:48 – 17:24 WIB

Penjelasan ‫ف مالم ل‬ ‫ وقدعلم ا‬Dan Setelahnya

dari diciptakan jin dan manusia, nabi dan Rasul dan kitab-kitab Allah, maka harus membenarkannya
menggunakan dengan akalnya bahwa itu adalah shohih.

Dan sungguh Allah telah mengetahui secara sejak dahulu dan terus menerus mengetahuinya

Disini setelah berbicar mi’raj, telaga dan syafaat dan bicara sifat Allah ini haruskan berdasarkan dalil maka
kembali berbicara tentang takdir Allah dan di poin sebelumnya telah menyinggung takdir, maka bliau
terkadang mengulang-ulang pembahasan tujuannya untuk menguatkan, karena mungkin pada masa
beliau sedang banyak penyimpangan sehingga termasuk hirs sehingga melakukan erbaikan dengan
mengulang-ulang dalam masalah tersebut, Ini mungkin perbedaan dengan kitab sebelumnya (lumatul dan
qowaidul) hanya sebutkan hanya sekali saja didalam urutannya. Sehingga dalam tolabul ilmu yang
mengumpulkan 1bab dalam aqidah yang sama pada At-Thahawi di ganti urutannya dari iman kepada Allah
kemudian di pindah ke syarah maka syarahnya di urutkan, dengan judulnya: “……” mungkin dari 1 sisi
memudahkan dalam mengumpulkan materi dalam 1 tempat. Dan Allah mengetahui segala sesuatu sejak
azali (dahulu), diantara iman kepada takdir yaitu bahwasanya Allah mengetahui segala sesuatu ysetelah
terjadinya, sedang maupun yang akan terjadi. Allah mengetahui apa yang ada di langit dan dan dibumi.
Dan Allah berfirman:

“Sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu, dan Maha mengetahui dan bijaksana”

Tidak ada yang samar bagi Allah semuanya diketahui oleh Allah, ini adalah beriman dengan takdir, dan
meyakini bahwa Allah mengetahui segala sesuatu, jumlah orang yang masuk dalam surga dan neraka baik
yang sementara maupun yang kekal. Semua itu di bawah ilmu Allah secara global dan terperinci. Maka
tidak akan di tambah dari jumlah tersebut. Misal jumlah penduduk surga 10 milyar maka tidak akan
bertambah dan tidak akan di kurangi sudah di putuskan oleh Allah sebelumnya.

Dalam sebuah hadist:

Tidak ada di Antara kalian kecuali telah di ketahui kedudukan kalian di surga atau neraka

Yang kekal atau yang akan dikeliarkan Allah dengan sebab keimanan yang ia miliki. Pena pen telah
diangkat dan lembaran lembaran telah kering. Ketika seseorang memikirkan dan berharap kepada Allah,
berhusnudhon kepada Allah, yang telah tunduk kepada Allah sebagai seorang muslim,di ilhamkan dirinya
mengesakan Allah menjadikan dirinya ras takutkan dirinya kepada Allah, keinginan mengikuti sunah,
melakukan ketaatan yang lainnya. Allah juga mengetahui tentang amalan amalan apa yang akan mereka
lakukan. Allah mengetahui amalan apa yang menyebabkan masuk surga atau nerakanya seseorang,
masing masing memiliki sebab, maka kita harus melakukan amalan amalan yg menyebabkan masuk surga.
Meminta kepada Allah untuk berucap dan beramal yang menjadi sebab masuk surga, juga sebaliknya
berlindung dari segala yg menyebabkan masuk neraka Allah. Allah mengetahui segala perbuatan, Allah
telah menulis amalan-amalan manusia dalam laufudz mahfuzd 50.000 tahun sebelumnya.

Jika saya beramal bila sudah di tentukan akan jadi penduduk surga maka akan jadi masuk neraka, maka
sebaliknya. Ya Rasullah, kenapa kita beramal? Apakah kita tidak boleh pasrah begitu saja sebagai

ARMT201-01030 Hafsah
KAJIAN HSI MULAZAMAH | PERTEMUAN 8 |
Kitab Al-Aqidah At-Thahawiyyah - Karya Al-Imam Abu Ja’far At-Thahawi |
Bersama: Ustadz Dr. Abdullah Roy M.A ‫ﺣﻔﻈﻪ ﷲ‬
Kamis, 20 Rajab 1442 H / 6 Maret 2021 M, Pukul 15:48 – 17:24 WIB

Penjelasan ‫ف مالم ل‬ ‫ وقدعلم ا‬Dan Setelahnya

penduduk surga dan neraka? Nabi telah memberikan jawaban para sahabat dan jawaban untuk kita
menghilangkan rasa was-was syaitan untuk meninggalkan amal soleh dan lalai dengan dunia dan
kesibukkan, nabi mengatakan:

َ‫سو ُل كان‬ ُ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲِ َر‬ َ ُ ‫ عﻠيه ﱠ‬،‫سﻠﱠ َم‬ َ ‫وم ذَاتَ َو‬ ً ‫ َي ْن ُكتُ عُو ٌد َي ِد ِه وفي َﺟا ِﻟ‬،‫سهُ فَ َرفَ َع به‬
ٍ ‫سا َي‬ َ ْ‫فَقا َل َرأ‬: ‫ع ِﻠ َم َوقَ ْد ﱠإﻻ نَ ْف ٍس ﻣِ ن ﻣِ ن ُكم ﻣا‬
ُ ‫اﻟ َﺟ ﱠن ِة ﻣِ نَ َﻣ ْن ِزﻟُ َها‬
ِ ‫قاﻟوا َواﻟنﱠ‬: ‫سو َل يا‬
‫ار‬ َ ُ ُ َ َ
ُ ‫ َر‬،ِ‫قا َل نَت ﱠ ِكلُ؟ أفﻼ نَ ْع َﻣلُ؟ فَﻠ َِم ﷲ‬: ،‫ َﻻ‬،‫قَ َرأ ث ﱠم ﻟه ُﺧﻠِﻖَ ﻟِﻣا ُﻣ َيس ٌﱠر فَ ُك ﱞل ا ْع َﻣﻠوا‬: {‫طﻰ َﻣن فَﺄ ﱠﻣا‬ َ
َ ‫ أ ْع‬،‫ﺻدﱠقَ َواتﱠقَﻰ‬ َ ‫}باﻟ ُﺣ ْسنَﻰ َو‬،
‫س ُِرهُ{ قَ ْو ِﻟ ِه إﻟﻰ‬ َ َ‫}ﻟ ِْﻠعُس َْرى ف‬
ّ ‫سنُ َي‬
Sebaik-baiknya petunjuk “jangan kalian pasrah dan tidak beramal soleh, hendaklah kalian beriman,
solatlah,puasa, berbuat baik kepada manusia, tunaikanlah kewajiban, hindari kemaksiatan, hendaklah
beramal” . Lafadz muslim (2647)

amal itu bisa menjalankan perintah dan meninggalkan larangan-Nya. Apa yang diberikan oleh Allah
ambillah dan tinggalkan apa yang di larang. apa yang di ciptakannya di dunia maka masing-masing kita
akan di mudahkan untuk melakukan amalan-amalan untuk mejadikan disebab menjadikannya masuk
surga. Misalnya lahir di keluarga Islam, atau dilahir di keluarga kafir, maka ada jalan dakwah di negri kafir
karena satu sebab tidak sengaja masuk masjid sehingga jadi masuk Islam. Maka kita perlu khunudzon
kepada Allah, bahwa lemah dan hinanya diri kita dari sekian manusiauntuk mengenal Allah dengan nama
dan sifat Allah untuk mejaga istiqomah di tengah fitnah syahwat dan syubhat niscaya akan terseret dalam
arus dan tenggelam dalam kebodohan.

Aku akan sesuai dengan persangkaan hambaku

Jika kita berprasangka baik maka hendaklah bersyukur atas taufik dan hidayah dengan bersyukur dengan
menjaga keimanan ketaaan Allah dan menuntut agama. Sebaliknya penghuni neraka maka akan di
mudahkan juga jalan sehingga meninggal dalam kekufuran dan kesyirikan. Allah mengatakan: fushilat 46,
qof 29

“dan rabmu tidak akan mendzolomi hambanya”

Dan ketika seseorang masih didalam firqah dalam mengingat hadist ini dengan kaca mata denga kasih
yang masih belum dapat hidayah sehingga bangkit untuk mengajak dan mendakwah bukan maksud
mendzolimi atau menghina dan bersyukur tidak seperti mereka.

“Tidak beriman di antara kalian sampai mereka mencintai untuk orang lain atau dirinya sendiri”

Maka beliau mendatangkan ucapan taufik Allah atas izin Allah dengan takdir Allah. Ini adalah dorongan
utnuk melakukan beramal. Maka masuk kedlaam surga itu ada sebabnya.

Amaan yang dianggap disisi Allah adalah amalan yang terakhri, jika selama di dunia dalam keadaan kufur
bila terakhir dalam keadaan agama islam maka dia akan masuk dalam surga meskipun seluruh hidupnya
di atas kekufuran sebelumnya, sebaliknya sebagian besar hidup dalam keadaan islam dan meninggal
dalam keadaan kekufuran maka dia akan masuk neraka.

Beberapa golongan manusia:

ARMT201-01030 Hafsah
KAJIAN HSI MULAZAMAH | PERTEMUAN 8 |
Kitab Al-Aqidah At-Thahawiyyah - Karya Al-Imam Abu Ja’far At-Thahawi |
Bersama: Ustadz Dr. Abdullah Roy M.A ‫ﺣﻔﻈﻪ ﷲ‬
Kamis, 20 Rajab 1442 H / 6 Maret 2021 M, Pukul 15:48 – 17:24 WIB

Penjelasan ‫ف مالم ل‬ ‫ وقدعلم ا‬Dan Setelahnya

 Orang yang istiqomah di atas keislamannya maka masuk ke dalam syurga


Dari keluarga islam, belajar agama dan hingga akhirnya meninggalnya diatas islam
 Orang yang tetap di atas kekafiranny maka masuk ke dalam neraka
Dari awal kehidupannya di atas kekufuran dan tumbuh dalam keadaan kufur dan sampai meninggal
dalam keadaan kufur
 Orang yang berpindah dari islam ke kafir maka sesungguhnya amalan tergantung akhirnya, maka ia
akan masuk ke dalam neraka.
 Orang yang berpindah dari kafir ke islam maka sesungguhnya amalan tergantung akhirnya, maka ia
akan masuk ke dalam Syurga.

Dalam sebuah hadist Rasullah mengatakan:

“Penciptaan Allah didalam diperut ibunya, 40 hari pertama sebagai nutfah, 40 hari kedua sebagai mutgoh,
alaqoh, 40 hari ketiga sebagai mutroh, genap 100 hari Allah akan mengirimkan malaikat dan meniupkan
nyawa dan ruh sehingga hiduplah segumpal daging tersebut itu sempurna kemudian di pernah nabi untuk
menulis rejeki, ajalnya, bahagia, celaka, kemudian Rasullah mengatakan melakukanamalan surga kemudia
tidak ada di Antara jarak diadengan surga 1 diro’(jengkal) ini menunjukan amal soleh sampai jarak itu
dekat. Akan tetapi sudah di dahului dengan takdir Allah. Akhirnya sudah ditakdirkan maka pasti akan di
mudahkan akhirnya dia masuk ke surga/neraka.”

Disebutkan dalam sebuah riwayat:

“Sesungguhnya ia melakukan amalan-amalan surga yang sesuai dengan amalan manusia”

Dhohirnya melakukan amalan surga dan batinnya Allah yang tahu hati seseorang. Mungkin disitu ada riya
kesombongan. Karena orang beramal itu hanya dhohirnya saja. Tapi jangan memperhatikan dhohir aja
tapi juga batin supaya Allah menjaga. Jika seseorang menjaga amal solehnya dhohir dan bathinya yaitu
mengikuti salafi dalam keadaan sendiri maupun bersama.

"Barang siapa yg meninggal diatas sesuatu, maka dia akan mati dalam sesuatu tersebut, dan akan bangkit
dalam keadaan tersebut"

Misal dalam keadaan talbiyah maka ia akan dalam keadaan talbiyah. Menyimpang karena dari rusak
bathinnya.

kalau memang Allah menghendaki seseorang tersebut masuk ke dalam syurga maka akan Allah jadikan
pada dirinya sebab sehingga ia masuk ke dalam syurga. Maka janganlah seseorang tertipu dengan karena
sekarang ini tidak ada yang mengetahui akhir dari kehidupan masing-masing. Maka baik bagi seseorang
untuk banyak berdoa:

“Ya Muqallibal Qullub Tsabbit Qalbii ‘Alaa Diinik”

Ya Allah tetapkan hatiku diatas ad-din

ARMT201-01030 Hafsah
KAJIAN HSI MULAZAMAH | PERTEMUAN 8 |
Kitab Al-Aqidah At-Thahawiyyah - Karya Al-Imam Abu Ja’far At-Thahawi |
Bersama: Ustadz Dr. Abdullah Roy M.A ‫ﺣﻔﻈﻪ ﷲ‬
Kamis, 20 Rajab 1442 H / 6 Maret 2021 M, Pukul 15:48 – 17:24 WIB

Penjelasan ‫ف مالم ل‬ ‫ وقدعلم ا‬Dan Setelahnya

Dengan mengulang-ulang doa ini khawatr kemasksiatan membawa kita dalam perkara yang lebih besar,
dan ini merupakan doa yang paling sering diucapkan oleh nabi. Dan hati manusia berada di antara jari jari
Allah yang Allah mampu gerak-gerakkan sebagaimana di kehendaki.

dan mintalah juga dalam Surat Al-Imran :8


ْ ‫ْاﻟ َو ﱠهابُ أَ ْنتَ ِإنﱠكَ ۚ◌ َرﺣْ َﻣةً ﻟَ ُد ْنكَ ﻣِ ْن َﻟنَا َوهَبْ َه َد ْيتَنَا إِ ْذ بَ ْع َد قُﻠُو َبنَا ت ُ ِز‬
‫غ َﻻ َر ﱠبنَا‬
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri
petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya
Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)".

Dan :

“Yaa muqolibal qulub tsabits qolbi 'ala diinik”

Orang yang bahagia di dunia adalah bahagia dengan takdir Allah menjadi orang yang bahagia yang sudah
ditentukan Allah.dan orang yang celaka adalah musibah dengan takdir Allah.

Ini adalah diajarkan dengan termasuk dalam aqidah ahlu sunnah dalam beriman dengan takdir Allah
sehingga seseorang bergantung kepada Allah karena kebahagian dengan takdir Allah. Tidak mungkin
bahagia dengan kemudahan Allah. ini berarti orang yang beriman kepada Allah akan beriman terhadap
uluhiyah dan rububiyyah dan kudrotullah. Orang yang mengingkari takdir Allah berarti mengingkari
kekuasaan Allah.

Setelah beliau menjelaskan takdirAllah maka mengingatkan kita, hakikat takdir ialah rahasia Allah yang
ada pada mahluk, yang tidak diketahui oleh mahluk tersebut (ilmu yang ghoib) sekalipun nabi dan
malaikat. Tidak ada yg mengetahui ilmu yg ghoib dibumi dan di langit kecuali Allah. ini adalah rahasia
Allah. tidak mengetahui yang demikian sampai malaikat yang di dekatkan kepada Allah atau nabi yang di
utus tidak ada yang mengetahui tersebut kecuali ada sebagian / beberapa perkara yang Allah kabarkan
rahasianya dengan tanda-tanda hari kiamat, akhirat dan di kabarkan kepada utusan (malaikat atau nabi).
Jika nabi yang dekat dan diutus saja tidak mengethui, bagaimana dengan kita yang tentunya yang
derajatnya di bawah mereka. Kewajiban kita beriman sesuai dengan yang di tunjukkan dalam Al-quran.
Allah memberi kita rambu-rambu mengarungi hidup ini, cara beriman dengan takdir Allah.

Kemudian beliau mengingatkan, jika itu adalah rahasia Allah, bagaiaman untuk menyingkapnya? Orang
yang sebagian ada ta’ammuk (berlebihan di dalam memikirkan takdir Allah) dan di berlebihan (ta’ammuq)
dalam memikirkan. “jika demikian, kenapa Allah mentakdirkan seseorang melakukan amal maksiat
kemudian kekufuran dan mengazab” maka sebagian orang tidak mau beramal soleh dengan tuduhan
kepada Allah yang keji maka ini yang di khawatirkan menjadi sebab menjadi di tinggalkan oleh Allah karena
ia berusaha menyingkap rahasia Allah. dan ini menjadi tangga orang yang diharamkan mendapat
hidayah,dan menjadi sebab meyimpang dan berlebihan. Sebagian orang dengan memikirkan lebih dalam
tentang Allah dengan permisalan ini menanggap ini kebaikan menjadikannya itu dekat kepada Allah malah

ARMT201-01030 Hafsah
KAJIAN HSI MULAZAMAH | PERTEMUAN 8 |
Kitab Al-Aqidah At-Thahawiyyah - Karya Al-Imam Abu Ja’far At-Thahawi |
Bersama: Ustadz Dr. Abdullah Roy M.A ‫ﺣﻔﻈﻪ ﷲ‬
Kamis, 20 Rajab 1442 H / 6 Maret 2021 M, Pukul 15:48 – 17:24 WIB

Penjelasan ‫ف مالم ل‬ ‫ وقدعلم ا‬Dan Setelahnya

itu justru sebaliknya menjadikan jauh dari hidayah. Merasa dengan memikirkan pemikira itu adalah orang
yang semangat menuntu ilmu yang sebenarnya tidak boleh melebihi yang di tentukan.

Beliau mengingatkan, hendaklah berhati-hati dengan sebenarnya dari berlebihan dalam mendalami
takdir, yaitu seseorang memikirkan mendalami dari was was syaitan, siapa yangmenciptakan Allah, segera
berlindung, karena Allah telah melipat ilmu takdir dari makhluknya (rahasia Allah). Dan Allah melarang
mereka untuk mendapat sir itu sebagaimana firman Allah:

Allah tidak di tanya tentang apa yang dia lakukan

Yang menyesatkan, masukkan kedalam surga, neraka, tapi yang apa yang dikerjakan tapi yakin tidak ada
kezoliman.

Jika kita di tanya oleh Allah dan tidak bisa menjawab dengan baik maka ini masalah, celakalah diri kita,
maka ini yang harus kita pikirkan. Maka barangsiapa yang menolak hukum yang ada di Al-quran ia adalah
orang yang kufur.

Maka ini adalah beberapa perkara yang di buthkn oleh seseorang yang di terangi hatinya di Antara wali-
wali Allah tentang takdir itu tidak berlebihan memikirkan.

Ilmu ada dua macam:

 Ilmu yang ada atau kita dapatkan pada makhluk ‫ﻣوﺟود اﻟﺧﻠﻖ في عﻠم‬
Contohnya: mengetahui asma dan sifat Allah, mengetahui tentang adanya hari kiamat, mengetahui
ilmu syariat Allah, dll.
 Ilmu yang tidak ada pada makhluk melainkan hanya Allah saja yang mengetahui. ‫ﻣفقود اﻟﺧﻠﻖ في عﻠم‬
Contohnya: takdir Allah yang ada di lauhil mahfudz. Atau perkara-perkara yang ghaib.

Maka mengingkari ilmu yang ada pada makhluk, tentang hari akhir, dll maka ia kufur.

Dan sebaliknya mengaku mengetahui ilmu yang sebenarnya tidak bisa diketahui oleh makhluk maka ini
juga kufur. Demikian sebaliknya, mengakui mengetahui ilmu ghaib juga kufur.

Sempurna dan sah iman kecuali menerima ilmu tentang agama syariat. Dan harus meninggalkan yang ilmu
yang tidak ada dan hanya Allah yang mengeahui saja seperti qodar.

ARMT201-01030 Hafsah

Anda mungkin juga menyukai