Etiologi
Teori ini pertama kali diperkenalkan pada abad ke-20 oleh Meyer. Teori ini
menyatakan bahwa endometriosis berasal dari perubahan metaplasia spontan
dalam sel-sel mesotelial yang berasal dari epitel soelom (terletak dalam
peritoneum dan pleura). Perubahan metaplasia inidirangsang sebelumnya oleh
beberapa faktor seperti infeksi, hormonal dan rangsangan induksila innya. Teori
ini dapat menerangkan endometriosis yang ditemukan pada laki -laki,
sebelum pubertas dan gadis remaja, pada wanita yang tidak pernah menstruasi,
serta yang terdapat dit e m p a t ya n g t i d a k b i a s a n ya s e p e r t i d i p e l v i k , r o n g g a
t o r a k s , s a l u r a n k e n c i n g d a n s a l u r a n pencernaan, kanalis inguinalis,
umbilikus, dimana faktor lain juga berperan seperti transpor vaskular dan limfatik
dari sel endometrium.6,7
Transplantasi langsung jaringan endometrium pada saat tindakan yang kurang hati-
hatiseperti saat seksio sesaria, operasi bedah lain, atau perbaikan episiotomi,
dapat mengakibatkantimbulnya jaringan endometriosis pada bekas parut operasi dan pada
perineum bekas perbaikanepisiotomi tersebut.5
4. Teori genetik dan imun
Semua teori diatas tidak dapat menjawab kenapa tidak semua wanita yang
mengalamihaid menderita endometriosis, kenapa pada wanita tertentu penyakitnya berat,
wanita lain tidak, dan juga tidak dapat menerangkan beberapa tampilan dari lesi.
Penelitian tentang genetik danf u n g s i i m u n w a n i t a d e n g a n e n d o m e t r i o s i s
d a n l i n g k u n g a n n ya d a p a t m e n j a w a b p e r t a n ya a n diatas.6,7
Endometriosis 6-7 kali lebih sering ditemukan pada hubungan keluarga ibu
dan anak dibandingkan populasi umum, karena endometriosis mempunyai suatu
dasar genetik. Matriksmetaloproteinase (MMP) merupakan enzim yang
menghancurkan matriks ekstraseluler dan membantu lepasnya endometrium normal dan
pertumbuhan endometrium baru yang dirangsango l e h e s t r o g e n . T a m p i l a n M M P
m e n i n g k a t p a d a a w a l s i k l u s h a i d d a n b i a s a n ya d i t e k a n o l e h progesteron
selama fase sekresi. Tampilan abnormal dari MMP dikaitkan dengan penyakit -
penyakit invasif dan destruktif. Pada wanita yang menderita endometriosis, MMP yang
disekresioleh endometri-um luar biasa resisten (kebal) terhadap penekanan progesteron.
Tampilan MMPyang menetap didalam sel-sel endometrium yang terkelupas dapat
mengakibatkan suatu potensiinvasif terhadap endometrium yang berbalik arah sehingga
menyebabkan invasi dari permukaan peritoneum dan selanjutnya terjadi proliferasi sel.6,7
P a d a p e n d e r i t a e n d o m e t r i o s i s t e r d a p a t g a n g g u a n r e s p o n i m u n ya n g
m e n ye b a b k a n pembuangan debris pada darah haid yang membalik tidak efektif.
Makrofag merupakan bahank u n c i u n t u k r e s p o n i m u n a l a m i , b a g i a n s i s t e m
i m u n ya n g t i d a k a n t i g e n - s p e s i f i k d a n t i d a k mencakup memori imunologik.
Makrofag mempertahankan tuan rumah melalui pengenalan, fagositosis, dan
penghancuran mikroorganisme yang jahat dan juga bertindak sebagai pemakan,membantu
untuk membersihkan sel apoptosis dan sel-sel debris. Makrofag mensekresi berbagaimacam
sitokin, faktor pertumbuhan, enzim dan prostaglandin dan membantu fungsi-fungsi
faktor diatas disamping merangsang pertumbuhan dan proliferasi tipe sel yang lain.
Makrofag terdapatdalam cairan peritoneum normal dan jumlah serta aktifitasnya
meningkat pada wanita dengan endometriosis. Pada penderita endometriosis, makrofag
yang terdapat di peritoneum dan monosit yang beredar teraktivasi sehingga penyakitnya
berkembang melalui sekresi faktor pertumbuhan dan sitokin yang merangsang
proliferasi dari endometrium ektopik dan menghambat fungsi pemakannya.
Natural killer j u g a m e r u p a k a n k o m p o n e n l a i n y a n g p e n t i n g
d a l a m p r o s e s terjadinya endometriosis, aktifitas sitotoksik menurun dan lebih jelas
terlihat pada wanita dengan stadium endometriosis yang lanjut.6,7
5. Faktor Endokrin
Klasifikasi
1. Peritoneal Endometriosis