14. Dekontaminasi tindakan hydrogen perokside ( murah, kekuatan sprit clorin, toksisitas rendah )
buat campur dengan air biasa 1:1
15. MDR : 3 kelas resisten
16. PAN resisten semua
17. XDR salah satu saja
18. MRSA Dekolonisasi
19. STETESKOP JUGA HATI2!!!
20. UJUNG IPAL : PAKAI INDIKATOR IKAN KECIL AJA BISA HIDUP BERARTI BAGUS
21. HATI-2 DGN KECOA PENYEBAB MDR
22. PHLABOT / UJUNG INFUS YG NGGAK KENA DARAH BISA DI REUSE, CACAHLIMBAH
23. KALAU TIDAK ADA RUANGAN, PASIEN DGN TRANSMISI KONTAK DI TARUH DI SUDUT DAN DIBERI
TANDA KHUSUS SHGG PETUGAS TAHU
MATERI III : Dr. Ronald Irwanto, SpPD –KPTI , KEBIJAKAN KEMKES PADA PEERMENKES 27 TAHUN 2017
1. Harus membedakan tugas PPI atau K3..jangan saling melemparkan tugas tanggung jawab
2. HCWS : Kewaspadaaan isolasi, Program vaksinasi, Profilaksis Pasca Pajanan (HIV-Hep )
3. DROPLET, AIRBORNE, CONTACBORNE
4. Seberapa besar dia mampu menginvasi : patogenitas jumlah endemitas nya
5. Virulensi jumlah terinfeksinya
6. Point 4-5 terkait Kewaspadaan Isolasi
7. PPP harus diberikan secepat mungkin setelah pajanan, dalam jam pertama (< 4 jam ) dan
tidak boleh lebih dari 72 jam setelah terpajan
8. Pertanyaan : Batasan pelaksanaan antara RS dan FKTP tentang PPI, diatur disepakati di
institusi dengan payung hukum Permenkes 27 tahun 2017
9. IDO : SUPERFICIAL BISA TERJADI SAMPAI 30 HARI PASCA OPX, BAHKAN SAMPAI 90
HARI..JADI ANTIBIOTIK SEHARUSNYA JANGAN DIBERI HANYA 30 HARI
10. SUNGKUP NEBULIZER STERILISASI DTT ( SEMI CRITICAL )
1. Selama melakukan tindakan , sarung tangan terekspose jadi bisa ke tangan..jadi setelah
itu harus cuci tangan
2. Sebenarnya ke ICU ata NICU bukan masalah sepatu tapi CUCI TANGAN…
pengunjunga nggak perlu harus ganti sepatu dgn alas kaki, sandal atau shoe cover, krna
dari tanah hanya membawa kuman tanah
8. Untuk infus / cateter darah kapan diganti : ada yg 1 minggu sekali atau ganti setiap ada
yg tanda2 infeksi
9. Harus ada pendelegasian dari dokter ke perawat yang terlatih untuk pemasangan kateter
10. Bila disuatu RS tidak ada mikrobiologinya, bisa lakukan modifikasi gunakan acuan
sebelumnya nmengenai ISK-TK / isk..ditetapkan oleh tim PPI
9. Surgical Hand Hygiene : Handwash dan Handrub ( kalau di tim bedah langkah 6
jadi pertama, pakai alcohol 70 % waterless , terus sampai ke siku, beda dengan
handsrub rutin
10. Chlorhexidin 2 % dalam alcohol 70 %--> sebenarnya yg lebih baik di Eropa,
disbanding povidone iodin.. di Indonesia kurang popular karena warnanya nggak
kelihatan yg chlorhexidine disbanding povidon
11. URUTAN ANTISEPTIK : ALKOHOL untuk antiseptic, ( – POVIDON –
ALKOHOL ( tunggu kering, baru pasang duk menghindari resiko kebakaran saat pakai
alcohol dan belum kering udah operasi bisa timbul kebakaran ), untuk ganti perban habis
luka 48 jam untuk ug rutin, tak berlaku untuk operasi emergency : gangrene diabetic ,
2 jam harus diganti
12. Dokter gigi : penanganan alatnya harus sesuai Spaulding ( mana yg critical, mana
yg semicritical dll )
4. Phlebitis dan Dekubitus tidak masuk dalam HAIs tapi tetap dilaporkan :
Laporan : I. Kewaspadaan Standard ( 11 )
II Surveylance ( Incident rate Phle, Decu, VAP, IDO, IAD, ISK)
III Berapa yang dilatih/diklat
IV surveylance bundles
V Antibiotik / PPRA
1. Pencahayaan harus baik, 200 lux minimal, kelembaban juga diperhatikan 60-80
2. Kalau RS tidak mampu menyiapkan makanan sendiri bisa bekerjasama dgn pihak
ke 3 : syarat : sertifikat ISO, punya SOP2, di kunjungi IPCN nya
3. Pemeriksaan kesehatan penjamah makanan setiap 6 bulan sekali berdasa
Permenkes 7 th 2019
4. Perlu diambil sampel makanan minimal 3x24 jam
5. Zona berbahaya di suhu 4 sd 37 derajat karena mudah berkembang kuman nya
6. Gagang Pel lantai direkomendasikan warna hijau
7. Untuk handled food, hand hygiene nya : sebelum dan sesudahmengolah makanan
dan sesudah dari toilet
LANGKAH CUCI TANGAN KE 6 :ROTASIONAL BACKWARD AND
FORWARD, PAKE SUMBU NYA..
MENURUNKAN ANGKA IDO : NORMOTEMI SUHU RENDAH /
HIPOTERMI ANGKA IDO MENINGKAT, VASCULARISASI KURANG BAIK
HINGGA BAKTERI BERKEMBANG
BILA DISUATU DAERAH SAFETY BOX KURANG, BOLEH PAKAI KARTON2
BEKAS AIR MINERAL, TAPI TIDAK BOLEH BASAH, HARUS KERING
SAFETY BOX DIGANTI DIRIGENT BILA SAFETY BOX NGGAK ADA
TIDAK BOLEH DIINENERATOR LANGSUNG KRNA MELANGGAR UU
LINGKUNGAN HIDUP DAN MEMBEBANI INCENERATOR, JADI
DIKELUARKAN OLEH PETUGAS YANG TERLATIH