Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS ANJIR SERAPAT
Alamat : Jalan Trans Kalimantan Km. 08 Kecamatan kapuas Timur Kode Pos 73581
E-mail : pkm.anjirserapat@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS ANJIR SERAPAT
NOMOR : /9.3.1.2/SK-R/PKM-AS/ 2019

TENTANG
SASARAN – SASARAN KESELAMATAN PASIEN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA UPT PUSKESMAS ANJIR SERAPAT,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya memberikan pelayanan klinis yang bermutu


perlu meningkatkan keselamatan pasien;
b. bahwa untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu
menetapkan sasaran – sasaran keselamatan pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Anjir Serapat
tentang Sasaran Keselamatan Pasien;

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2009,


tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan No.290/MENKES/PER/III/2008
Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.1691/MENKES/PER/VIII/2011
Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 Tentang Keselamatan Pasien;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS ANJIR SERAPAT
TENTANG SASARAN – SASARAN KESELAMATAN PASIEN.
KESATU : Menentukan sasaran keselamatan pasien sebagaimana terlampir
dalam keputusan ini;
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan dan apabila
di kemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat kesalahan
dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya;

Ditetapkan di : Anjir Serapat


Pada tanggal : 2019
Kepala UPT Puskesmas Anjir Serapat

SARIFUDIN
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
ANJIR SERAPAT
NOMOR : /9.3.1.2/SK-R/PKM-AS/ 2019
TENTANG : SASARAN – SASARAN
KESELAMATAN PASIEN

SASARAN-SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk mendorong


perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang
bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari
konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini.
Untuk meningkatakan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap
sasaran – sasaran keselamatan pasien.

Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien

NO INDIKATOR TARGET

1 Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien 100%


Terjadinya komunikasi efektif antar pemberi pelayanan, maupun
2 100%
antara pemberi layanan dengan pasien
3 Tidak terjadi kesalahan pemberian obat 100%
Tidak Terjadi kesalahan prosedur tindakan medis dan
4 100%
keperawatan
Kepatuhan terhadap prosedur cuci tangan dan kepatuhan
5 100%
terhadap pemakaian APD
6 Tidak terjadinya pasien jatuh selama berada di puskesmas 100%

1. Ketepatan Identifikasi Pasien


Identifikasi pasien yang tepat dan mendetail meliputi: nama, umur, alamat, nomor
rekam medis pasien. Identifikasi pasien menggunakan gelang pasien (untuk
Rawat Inap)
Menanyakan 2 identitas yaitu nama (eKTP, tanggal lahir atau nomor Rekam
medis, kemudian mencocokkan dengan status (Rawat inap/Rawat jalan) sebagai
acuan
1. Sebelum memberikan obat
2. Sebelum mengambil sampel laboratorium
3. Sebelum melakukan tindakan prosedur dan asuhan keperawatan
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
teridentifikasi tepat dibagi jumlah seluruh pasien yang dilayani.
Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat
X 100%
Jumlah seluruh pasien yang dilayani di unit

2. Komunikasi efektif dalam pelayanan


Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami
oleh pasien, akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien. Komunikasi dapat berbentuk elektronik, lisan, atau tertulis.
Antar pemberi pelayanan
1. Termasuk serah terima pasien, transfer pasien, dan laporan pasien dengan
metode SBAR
2. Pelaporan hasil kritis pemeriksaan laboratorium
Antara pemberi pelayanan dengan pasien
Tercantum pada rekam medis informasi yang di sampaikan, disertai tanda
tangan pasien/keluarga (informed consent)
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
teridentifikasi tepat dibagi jumlah seluruh pasien yang dilayani.
Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat
X 100%
Jumlah seluruh pasien yang dilayani

3. Ketepatan Pemberian Obat


Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi
kesalahan identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien.
Peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai dengan pemberian label
LASA (Look A like, Sound A like) dan label HIGH ALERT.
Menerapkan 7 benar pada pemberian obat (Benar Pasien, benar obat, benar
dosis, benar cara, benar waktu, benar dokumentasi, dan benar informasi) agar
tidak terjadi kesalahan.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung pemberian obat yang
tepat sesuai identifikasi pasien dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapat
pelayanan obat.

Jumlah pasien yang tepat teridentifikasi dalam pemberian obat


X 100%
Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat
4. Ketepatan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan
Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus selalu
melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi pasien
yang akan mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu dilakukan
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemberian prosedur. Pengukuran
indikator dilakukan dengan cara menghitung pelaksanaan tindakan medis dan
keperawatan yang tepat sesuai prosedur dibagi dengan seluruh tindakan medis
yang dilakukan.

Jumlah tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan sesuai prosedur


X 100%
Jumlah seluruh tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan

5. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas


Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas Bungurari wajib
menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 6 langkah dengan
menggunakan sabun dan air mengalir. Tujuh langkah Cuci tangan pakai sabun
(CTPS) harus dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Setelah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan aseptik
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.

Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan cara


menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) 6
langkah pada 5 keadaan tersebut di atas dibagi dengan jumlah semua petugas
pelayanan klinis.

Jumlah petugas yang melakukan CTPS 6 langkah pada 5 keadaan


X 100%
Jumlah semua petugas pelayanan klinis

6. Pasien Jatuh
Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Anjir Serapat dilakukan pengkajian
terhadap kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh. Pencegahan
terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara:
a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan pada setiap
pasien yang beresiko jatuh dengan memakaikan gelang berwarna kuning.
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta memberikan
lingkungan yang aman.
Asesmen awal atas pasien terhadap risiko jatuh dengan Skala MORSE dan
HUMPTY - DUMPTY (Rawat Inap)
Melakukan tindakan untuk mengurangi risiko yang teridentifikasi. Resiko jatuh
dapat terjadi pada lantai yang licin/permukan tidak rata, tangga, di kamar mandi,
pada tempat tidur, dan di lingkungan puskesmas
Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara
menhitung jumlah pasien yang jatuh dibagi dengan jumlah semua pasien yang
dirawat.

Jumlah pasien yang jatuh


X 100%
Jumlah semua pasien yang ke puskesmas

Ditetapkan di : Anjir Serapat


Pada tanggal : 2019
Kepala UPT Puskesmas Anjir Serapat

SARIFUDIN

Anda mungkin juga menyukai