Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


ANAK USIA SEKOLAH DI TPQ DARUL ULUM

OLEH
HENDRA PRATAMA MUSLIM
071182023

PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNVERSITAS NGUDI WALUYO
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat )

A. Identitas

Topik : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Sub topik : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di TPQ

Hari /Tanggal : Rabu, 21 agustus 2019

Waktu : 30 menit

Tempat : TPQ Darul Ulum

Sasaran : santri TPQ Darul Ulum usia sekolah

Penyuluh : Hendra Pratama Muslim, S.kep

B. Latar Belakang

PHBS di sekolah/sarana pendidikan adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh


peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.

C. Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada santri usia
sekolah di TPQ Darul ulum.

D. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan santri dapat :

1. Mendefenisikan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di TPQ secara sederhana

2. Menjelaskan indikator apa saja yang termasuk dalam perilaku hidup bersih dan sehat di TPQ

3. Mengetahui dan mengaplikasikan siapa saja yang harus menjalankan perilaku hidup bersih
dan sehat
4. mengetahui dampak buruk dari tidak dilakukannya perilaku hidup bersih dan sehat

5. mengetahui dan mendapatkan hasil pengaruh baik dari perilaku hidup bersih dan sehat

6. mengetahui dan menjelaskan penyakit apa saja yang dapat timbul jika perilaku hidup bersih
dan sehat tidak di jalankan

7. mengetahui dan memperaktikan cara mencuci tangan yang baik

E. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

F. Media
1. Infocus
2. Leaflet

G. Strategi Penyuluhan

NO WAKTU TAHAP KEGIATAN SASARAN


1 5 Menit Pembukaan
1. Membuka acara dengan Menjawab salam
mengucapkan salam kepada
sasaran
2. Menyampaikan topik dan .Mendengarkan penyuluh
tujuan Penkes kepada menyampaikan topik dan
sasaran tujuan

3. Kontrak waktu untuk Menyetujui kesepakatan waktu


kesepakatan pelaksanaan pelaksanaan Penkes
Penkes dengan sasaran

4. Mengkaji kemampuan siswa mendengarkan dan menjawab


pertanyaan.
2 20 Menit Kegiatan Inti
1. Menjelaskan materi Mendengarkan penyuluh
penyuluhan kepada sasaran menyampaikan materi

2. .Memberikan kesempatan Menanyakan hal – hal yang


kepada sasaran untuk tidak dimengerti dari materi
menanyakan hal – hal yang penyuluhan
belum dimengerti dari
materi yang dijelaskan
penyuluh

3 5 Menit Evaluasi / Penutup Menjawab pertanyaan yang


1. Memberikan pertanyaan diajukan penyuluh
kepada sasaran tentang
materi yang sudah
disampaikan penyuluh
2. Menyimpulkan materi Mendengarkan penyampaian
penyuluhan yang sudah kesimpulan
disampaikan kepada
sasaran
3. Menutup acara dengan Mendengarkan penyuluh
mengucapkan salam serta menutup acara dan menjawab
terimakasih kepada sasaran salam

H. Setting Tempat
: Penyuluh

: Moderator

: Fasilitator

: Peserta

: Observe

I. Evaluasi :

Metode evaluasi : Diskusi dan tanya jawab


1) Jenis Pertayaan : Lisan
2) Jumlah Pertayaan : 2 pertayaan

Pertayaan

1) Apa Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat?


2) Apa efek positif dari perilaku hidup bersih dan sehat?

J. Lampiran Isi
Defenisi
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas mahluk hidup yang dapat diamati secara
langsung maupun tidak langsung yang dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku kesehatan
adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berhubungan dengan sakit,
penyakit, sistem pelayanan kesehatan,makanan, minuman, serta lingkungan. PHBS di
institusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan institusi pendidikan.
Indikator PHBS di institusi pendidikan/TPQ meliputi:
a. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
b. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin
c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
d. Olahraga yang teratur dan terukur
e. Memberantas jentik nyamuk
f. Tidak merokok
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
h. Membuang sampah pada tempatnya

Tujuan PHBS
PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan edukasi guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui
pendekatan advokasi, bina suasana (social support), dan gerakan masyarakat
(empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga,
memelihara, dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi paradigma
hidup sehat dapat dilihat dalam program perilaku hidup bersih dan sehat. Kebijakan
pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya promotif dan preventif agar orang yang
sehat menjadi lebih sehat dan produktif. Pola hidup sehat merupakan perwujudan
paradigma sehat yang berkaitan dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan
masyarakat yang berorientasi sehat dapat meningkatkan, memelihara, dan melindungi
kualitas kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.

Manfaat PHBS
Manfaat PHBS di lingkungan TPQ yaitu agar terwujudnya lingkungan belajar yang bersih
dan sehat sehingga santri, guru dan masyarakat lingkungan TPQ terlindungi dari
berbagai ancaman penyakit, meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang
berdampak pada prestasi belajar siswa, citra TPQ sebagai wadah pendidikan semakin
meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua dan serta menjadi percontohan TPQ
sehat bagi daerah lain.

Indikator PHBS di TPQ


Beberapa indikator PHBS di lingkungan TPQ antara lain:
a. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
Santri dan guru mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir sebelum
makan dan sesudah buang air besar. Perilaku cuci tangan dengan air mengalir dan
menggunakan sabun mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri, typus,
cacingan, penyakit kulit, hepatitis A, ISPA, flu burung, dan lain sebagainya. WHO
menyarankan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun karena dapat meluruhkan
semua kotoran dan lemak yang mengandung kuman. Cuci tangan ini dapat dilakukan
pada saat sebelum makan, setelah beraktivitas diluar TPQ, bersalaman dengan orang
lain, setelah bersin atau batuk, setelah menyentuh hewan, dan sehabis dari toilet.
Usaha pencegahan dan penanggulangan ini disosialisasikan di lingkungan
pendidikan TPQ untuk melatih hidup sehat sejak usia dini. Santri TPQ menjadi
sasaran yang sangat penting karena diharapkan dapat menyampaikan informasi
kesehatan pada keluarga dan masyarakat.
b. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin
Di TPQ santri dan guru membeli atau konsumsi makanan/jajanan yang bersih dan
tertutup di warung sehat. Makanan yang sehat mengandung karbohidrat, protein,
lemak, mineral dan vitamin. Makanan yang seimbang akan menjamin tubuh menjadi
sehat. Makananyang ada di kantin harus makanan yang bersih, tidak mengandung
bahan berbahaya,serta penggunaan air matang untuk kebutuhan minum.
c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
Jamban yang digunakan oleh santri dan guru adalah jamban yang memenuhi syarat
kesehatan (leher angsa dengan septictank, cemplung tertutup) dan terjaga
kebersihannya. Jamban yang sehat adalah yang tidak mencemari sumber air minum,
tidak berbau kotoran, tidak dijamah oleh hewan, tidak mencemari tanah disekitarnya,
mudah dibersihkan dan aman digunakan.
d. Olah raga yang teratur dan terukur
Aktivitas fisik adalah salah satu wujud dari perilaku hidup sehat terkait dengan
pemeliharaan dan penigkatan kesehatan. Kegiatan olah raga diTPQ bertujuan
untuk memelihara kesehatan fisik dan mental anak agar tidak mudah sakit.
Dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmani, perlu dilakukan latihan fisik yang
benar dan teratur agar tubuh tetap sehat dan segar. Dengan melakukan olahraga secara
teratur akan dapat memberikan manfaat antara lain: meningkatkan kemampuan jantung
dan paru, memperkuat sendi dan otot, mengurangi lemak atau mengurangi kelebihan
berat badan, memperbaiki bentuk tubuh, mengurangi risiko terkena penyakit jantung
koroner, serta memperlancar peredaran darah.
e. Memberantas jentik nyamuk
Kegiatan ini dilakukan dilakukan untuk memberantas penyakit yang
disebabkan oleh penularan nyamuk seperti penyakit demam berdarah.
Memberantas jentik nyamuk dilingkungan TPQ dilakukan dengan gerakan 3M
(menguras, menutup, dan mengubur) tempat-tempat penampungan air (bak mandi,
drum, tempayan, ban bekas, tempat air minum, dan lain-lain) minimal seminggu sekali.
Hasil yang didapat dari pemberantasan jentik nyamuk ini kemudian di sosialisasikan
kepada seluruh warga TPQ
f. Tidak merokok di lingkungan TPQ
Santri dan guru tidak ada yang merokok di lingkungan TPQ. Timbulnya
kebiasaan merokok diawali dari melihat orang sekitarnya merokok. Di limhkungan
pendidikan santri dapat melakukan hal ini mencontoh dari teman, guru, maupun
masyarakat sekitar. Banyak anak-anak menganggap bahwa dengan merokok akan
menjadi lebih dewasa. Merokok di lingkungan pendidikan sangat tidak dianjurkan
karena rokok mengandung banyak zat berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan
anak.
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
Santri menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
Kegiatan penimbangan berat badan di TPQ untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan anak serta status gizi anak usia sekolah. Hal ini dilakukan untuk deteksi
dini gizi buruk maupun gizi lebih pada anak usia sekolah.
h. Membuang sampah pada tempatnya
 Pengertian
Sampah adalah suatu bahan yang tebuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas
manusia maupun alam. Sampah ditampung dan dibuang setiap hari ditempat
pembuangan yang memenuhi syarat karena membuang sampah tidak pada tempatnya
akan dapat mengakibatkan penyakit dan akan mencemari udara disekitarnya.
Mendidik anak untuk selalu membuang sampah pada tempatnya akan dapat menekan
angka penyakit yang dapat muncul di lingkungan sekolah.
 Jenis Sampah
Sampah dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
a) Sampah anorganik/kering yaitu tidak dapat mengalami pembususkan secara alami
seperti logam, besi, kaleng plastik, karet, atau botol.
b) Sampah organik/basah dapat memngalami pembususkan secara alami seperti sisa
makanan, sayuran, sampah dapur, dan lain sebagainya.
c) Sampah berbahaya yaitu sampah yang dapat menimbulkan gangguan pada
kesehatan seperti botol racun nyamuk, jarum suntik, batere, dan lain sebagainya.
 Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah meliputi penyimpanan, pengumpulan, dan pemusnahan sampah
sehingga sampah tidak mengganggu lingkungan:
a) Penyimpanan sampah
Yaitu penyimpanan sampah sementara sebelum sampah dimusnahkan. Oleh karena
itu dibutuhkan tempat sampah dengan syarat yang memadai antara lain:
(1) Konstruksinya kuat untuk mencegah kebocoran dan berseraknya sampah.
(2) Tempat sampah memiliki tutup dan mudah dibuka sehingga tidak mengotori
tangan.
(3) Ukuran sampah disesuaikan sehingga mudah untuk diangkut.
b) Pengumpulan sampah
Sampah ditampung di tempat yang memadai kemudian diangkut serta dibuang ke
tempat pembuangan akhir) Pemusnahan sampah
(5) Dapat menyebakan banjir jika sampah dibuang di sembarang tempat. Terutama ke
saluran yang daya serapnya sudah menurun.
(6) Membuang sampah ke selokan dapat mengotori badan air.
 Perilaku Membuang Sampah yang Benar
a) Sarana membuang sampah
Membuang sampah yang benar adalah dengan memisahkan sampah menjadi 3 bagian
yaitu:
(1) Sampah organik seperti buah atau makanan yang cepat busuk.
(2) Sampah non organik seperti botol plastik, kaleng minuman, pecahan kaca, dan
sebagainya.
(3) Sampah yang mudah terbakar seperti kertas atau plastik.
b) Media Promosi
Media promosi membuang sampah di TPQ dapat berupa:
(1) Poster.
(2) Slogan tentang kebersihan lingkungan dan anjuran membuang sampah
pada tempatnya yang dipasang disetiap kelas.
(3) Video tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar di TPQ.
c) Aturan atau Tata Tertib
Untuk menjaga agar lingkungan agar selalu terjaga dari sampah maka tindakan yang
dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
(1) Guru memberi contoh pada para santri membuang sampah selalu pada tempatnya.
(2) Guru wajib menegur dan menasehati santri yang mebuang sampah di sembarang
tempat.
(3) Mencatat para santri yang membuang sampah di sembarang tempat pada buku/kartu
pelanggaran.
(4) Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda terhadap para santri
yang membuang sampah di sembarang tempat.
Daftar Pustaka
Azmi, N. 2014. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap Tentang Perilku Hidup
Bersih dn Sehat Pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Pelatan Kecamatan Pemalang
Kabupaten Pemalang. Skripsi, FKM Universitas Negeri, Semarang.
Depkes, RI 2010. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. Pusat Promosi
Kesehatan Departemen Kesehatan RI. (Hal. 14-33)
Depkes, RI 2010. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. Pusat Promosi
Kesehatan Departemen Kesehatan RI. (Hal. 2)
Depkes RI 2011. Pedoman Pelatihan dan Pembinaan Perilku Hidup Bersih dan Sehat
di Rumah Tangga. Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI Ha. 67
Faizal Y. 2009. Anak SD Sudah Merokok (Online). (http//available from
www.wartakota.co.id/) di kses pada tanggal 07 Maret 2017
Gobel, 2009. Perilaku Kesehatan Anak Usia Sekolah. Bandung: CV Alphabeta
Hendra, 2007. Promosi Kesehatan Sekolah. Yogyakarta: Nuha Medika
Notoatmodjo, S. 2007. Ilmu Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 127-128
Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 89
Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 23-26
Proverawati, A 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Yogyakarta: Nuha
Medika. Hal. 21-22
Suci, E. 2016. Gambaran Perilaku Jajan Murid Sekolah Dasar Di Jakarta. Jurnal
Psikobuana Vol.01/No.01/2016 Hal. 9-38.

Anda mungkin juga menyukai