Menurut Abdullah Aly dan Eny Rahma dalam bukunya Ilmu Alamiah Dasar,
bahwa ruang lingkup Ilmu Alamiah Dasar ( IAD ) adalah sebagai berikut :
1. Alam semesta dan tata surya
2. Bumi
3. Asal mula kehidupan bumi
Sedangkan, H. Abu Ahmadi dan A. Supatmo mengelompokkan ruang lingkup
Ilmu Alamiah Dasar ( IAD ) kedalam lima pokok bahasan sebagai berikut :
1. Kelahiran alam semesta
2. Masalah tata surya
3. Bumi
4. Asal mula kehidupan bumi
5. Perkembangan variabilitas makhluk hidup
Menurut pendapat dari dua penelitian diatas dapat diambil pembahasan sebagai
berikut :
A. Alam Semesta dan Tata Surya
1. Mengenal Alam Semesta
Alam semesta adalah ruang dimana didalamnya terdapat kehidupan biotik maupun
abiotik serta segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang
belum dapat diungkapkan oleh manusia.
2. Asal Usul Terbentuknya Alam Semesta
1) Asal Usul Alam dalam Pandangan Sains Klasik
Melihat kenyataan bahwa planet-planet bergerak mengelilingi matahari
dengan orbitnya yang berebentuk elips dengan arah peredaran yang sama
yaitu berlawanan arah jarum jam jika melihatnya dari kutub utara, ternyata
arah revolusi planet-planet dan satelitnya yaitu arah negative. Ini
berlawanan dengan yang kita amati di bumi, peredaran harian benda-benda
langit seperti matahari, bulan dan bintang berarah positf seperti arah
peredaran harian matahari yang terbit di timur lalu naik dan kemudian
terbenam di barat.
Adanya realitas yang demikian membuat para ahli astronomi berkesimpulan
bahwa tata surya terbentuk dari material yang berputar dengan arah
negative, hal ini kemudian memunculkan beberapa teori tentang terjadinya
tata surya sebagai berikut:
12
13
b) Teori Planetesimal,
Dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin (1843-1928) seorang ahli
geologi dan Forest R. Moulton (1872-1952) seorang astronom.
Disebut Planetesimal yang berarti planet kecil karena planet terbentuk
dari benda padat yang memang telah ada. Matahari telah ada sebagai
salah satu dari bintang-bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah
bintang yang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh akibatnya
terjadi pasang naik antara matahari dan bintang tadi. Pada waktu bintang
itu menjauh sebagian massa dari matahari itu jatuh kembali ke
permukaan matahari dan sebagian lain berhamburan di sekeliling
matahari inilah yang disebut dengan planetesimal yang kelak kemudian
menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya dan mengelilingi
matahari.
alam benar-benar statis, namun hal itu justru menggambarkan bahwa alam
itu dinamis.
Ketiga, pada tahun 1948, George Gamov berpendapat bahwa setelah
ledakan dahsyat ini akan ada radiasi yang tersebar merata dan melimpah di
alam semesta, radiasi tersebut dinamai radiasi kosmos. Hal ini ditemukan
oleh Arno Penzias dan Robert Wilson pada tahun 1965 keduanya mendapat
hadiah nobel dari penemuan tersebut Penemuan ini semakin menguatkan
bahwa alam semesta terbentuk dari sebuah ledakan dahsyat.
Keempat, adanya jumlah unsur hydrogen dan helium di alam semesta yang
sesuai dengan perhitungan konsentrasi hydrogen-helium merupakan sisa
dari ledakan dahsyat tersebut. Kalau saja alam ini tetap dan abadi maka
hydrogen di alam semesta telah habis berubah menjadi helium.
Gagasan teori Big Bang itu didasarkan juga bahwa galaksi-galaksi yang
saling menjauh itu, kurang lebih seragam di seluruh jagad raya. Ahli Fisika
George Gamow menganalogikan tentang efek perluasan tersebut sepeti
sebuah balon yang menggembung. Kalau kita meniup sebuah balon yang
diberi bintik-bintik, maka seluruh bintik itu akan terlihat saling menjauh.
Kini, peristiwa Big Bang yang ditengarai menandai dimulainya penciptaan
alam semesta itu bukan hanya sekedar “teori”, tetapi sudah menjadi
“keyakinan ilmiah” para ilmuan. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa
galaksi-galaksi saling menjauh dengan kecepatan kira-kira 32 kilometer/
detik untuk setiap jarak satu juta tahun cahaya, maka dapatlah
diperhitungkan bahwa alam semesta ini tercipta dengan proses Big Bang
antara 15-20 milyar tahun yang lalu.
ribu juta juta, alam semesta akan hancur sebelum pernah mencapai
ukurannya sekarang.”
Paul Davis, profesor fisika teori terkemuka, berkata bahwa kecepatan ini
memiliki ketelitian yang sungguh tak terbayangkan.
Alquranul Karim pun telah menegaskan langit dan bumi (alam semesta)
telah diciptakan Allah dengan ukuran-ukuran yang sangat rapi (detail) :
"Yang kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi dan Dia tidak
mempunyai anak dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya)
dan Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran-
ukurannya dengan serapi-rapinya" (QS. Al Furqan, 25: 2).
Bilim ve Teknik (majalah ilmiah Turki) mengutip sebuah artikel yang
muncul dalam majalah Science, mengenai keseimbangan fenomenal yang
dicapai dalam fase awal alam semesta :
1) Jika kekerapan alam semesta hanya sedikit lebih tinggi, dalam hal ini,
menurut teori relativitas Einstein, alam semesta tidak akan mengembang
akibat gaya-gaya tarik partikel-partikel atom, namun mengerut, dan pada
akhirnya lenyap pada satu titik.
2) Jika kekerapan awal sedikit lebih kecil, maka alam semesta akan dengan
cepat mengembang, namun dalam hal ini, partikel-partikel atom tidak
akan tertarik satu sama lain dan tidak ada bintang dan tidak ada galaksi
akan pernah terbentuk. Akibatnya, manusia tidak akan pernah muncul.
Allah berfirman : “Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar
daripada penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui” (QS. Al Mu’min 40:57).
Andre Linde, seorang Profesor Kosmologi merasa takjub bagaimana setelah
ledakan besar (big bang) itu terjadi, semua bagian jagad raya yang berbeda
bisa menyelaraskan awal pengembangan mereka. Dia bertanya : “Siapa
yang memberi perintah atas semua ini?”
George Greenstein, Profesor Astronomi Amerika, menulis dalam bukunya
The Symbiotic Universe: "Ketika kita mengkaji semua bukti yang ada,
pemikiran yang senantiasa muncul adalah bahwa kekuatan supernatural
pasti terlibat."
Hugh Ross, seorang ahli astrofisika Amerika menyimpulkan: Waktu adalah
dimensi di mana fenomena sebab-dan-akibat terjadi. Tidak ada waktu, tidak
ada sebab dan akibat. Jika permulaan waktu sama dengan permulaan alam
semesta, seperti yang dikatakan teorema ruang-waktu, maka sebab alam
semesta haruslah entitas yang bekerja dalam dimensi waktu yang
sepenuhnya mandiri dan hadir lebih dulu daripada dimensi waktu kosmos.
19
2. Bumi
Bumi adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya
yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang diketahui
memiliki makhluk hidup. Hidrosfernya yang cair adalah khas diantara planet-
planet kebumian dan juga merupakan satu-satunya planet yang diobservasi
memiliki lempeng tektonik.
Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena
dipengaruhi oleh keberadaan makhluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen.
Bumi memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya satelit besar dari planet bumi di
dalam tata surya.
Garis tengah ekuatorial : 7.923 mil. Sedangkan antar kutub 7.900 mil. Berat
jenis 5,5 dan beratnya 6,6 x 1021 ton. Inti dalam bumi tebalnya 815 mil, inti luar
1.360 mil. Mantel bumi 1.800 mil dan lapisan litosfer 20 mil. Lapisan bumi yang
cair disebut hidrosfer yang menutupi 71% muka bumi dengan kedalaman rata-rata
4.000 meter. Sedangkan lapisan yang berupa gas disebut atmosfer, terdiri dari
troposfer setebal 10 mil.
Sesudah troposfer ialah stratosfer dengan ketebalan mulai 10-50 mil. Pada
lapisan ini terdapat ozon yang dapat menolak datangnya sinar ultraviolet
berintensitas tinggi dari matahari yang dapat merusak lapisan ionosfer. Enam
lempengan utara di bumi : Lempengan Amerika, Lempengan Afrika, Lempengan
Eurasia, Lempengan India, Lempengan Australia, Lempengan Pasifik.
a. Teori Tentang Kejadian Bumi
Terdapat 3 teori yang popular sehubungan dengan kejadian bumi yaitu ;
teori Kant Laplace, teori Chamberlain dan Moulton, dan teori Jean dan Jefreys.
20
dari jasad hidup. Weisz, melanjutkan hipotesis Oparin, disertai bekal teori
Uray, yang telah diuji kebenarannya oleh Miller (1961).
Menurut Weisz penggabungan senyawa kimia itu terus berlangsung menjadi
molekul molekul yang lebih besar dan kompleks. Salah satu ikatan yang
banyak itu berbentuk asam nuklein yang terdiri dari gula, fosfat, puru,
primidin, asam amino. Rantai cenderung untuk mengikat rantai – rantai dari
sekitarnya, sehingga terjadilah rantai ganda yang setangkup. Kemudian
rantai yang satu melepaskan diri dari yang pertama asam bentuk duplikat.
Mulai dari sinilah, mungkin terjadi loncatan tingkah laku kimiawi dan sifat
tak hidup ke sifat hidup. Pada saat rantai tadi mengikat rantai yang sama,
boleh kita sebut sebagai reproduksi yang pertama.
3. Meoisis
Disebut juga pembelahan reduksi, di karenakan terjadinya pengurangan
jumlah kromosom dalam prosesnya dari 2n menjadi n. menghasilkan sel
anakan dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel
induknya. Dalam pembelahan meoisis terjadi dua kali pembelahan sel secara
berturut – turut, tanpa diselingi adanya interfase, yaitu tahap meiosis 1 dan
meiosis 2 dengan hasil akhir 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid
(n).
2. Seksual
a) Konjugasi, dua sel yang memiliki bentuk yang sama disebut dengan
isogamet. Peleburan isogamet disebut dengan konjugasi. Terjadi pada
hewan dan tumbuhan tingkat rendah.
b) Fertilisasi, dua sel yang berbeda disebut heterogamet. Peleburan
heterogamet disebut dengan fertilisasi. Terjadi pada tumbuhan dan
hewan tingkat tinggi.
c. Evolusi
Adalah proses perubahan yang terjadi perlahan – lahan dan terus –
menerus dalam waktu yang sangat panjang. Mengetahui adanya evolusi dapat
dilihat melalui fosil, umur bebatuan yang mengandung sisa kehidupan zaman
dahulu. Makhluk sederhana terdapat di bebatuan yang lebih tua,
memandingkan anatomi tubuh makhluk hidup.
1) Azoikum, sebelum ada kehidupan kira – kira lima ribu juta tahun yang lalu.
2) Archozaikum, zaman purba, saat keadaan bumi cukup dingin. Ada samudra,
benua, sungai, gunung sekitar 2 – 3,5 ribu juta tahun yang lalu.
3) Protozoikum, hidupnya makhluk hidup bersel satu – protozoa sekitar 1000
juta tahun yang lalu.
4) Palozoikum, zaman primer, 200 – 600 juta tahun yang lalu. Kambrium
ordovision, Silurian, devotan, karboniveros, dan permiran ( binatang laut tak
bertulang belakang, ikan, tumbuhan, daratan, amphibi, insekta, reptile, hutan
lebat, reptile besar ).
5) Mezozpikum, zaman sekunder, 230 – 135 juta tahun yang lalu. Trias :
dinosaurus, Yuras : mamalia, Kreta : musnahnya dino berkembangnya
angiosperma.
d. Teori Evolusi
1) Teori Lamarck
Leher panjang karena adaptasi
2) Teori Darwin
Seleksi alam, The origin of Species by Means of Natural selection
3) Teori Darwin-Weissman
Weissman menyempurnakan melalui teori genetika. Evolusi adalah
aktivitas genetis, sel – sel tubuh tidak dipengaruhi lingkungan.
4) Teori De Vries
Perubahan pada evolusi karena adanya mutasi gen. memadukan mutasi
dengan Darwin.