....../...../09/2018 01 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
STANDAR
PROSEDUR
dr. PRAMESTI GRIANA DEWI,M.Kes,M.Si
OPERASIONAL
NIP. 19641128 199103 2 003
PENGERTIAN Prosedur tetap pemulasaraan jenazah HIV-AIDS merupakan prosedur atau tata
cara pemulasaran jenazah yang semasa hidupnya mengidap HIV-AIDS di
lingkungan Instalasi Kedokteran Forensik dan Pemulasaraan Jenazah RSUD
Cilacap.
....../....../09/2018 01 2/2
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. PRAMESTI GRIANA DEWI,M.Kes,M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
PROSEDUR 5. Setiap percikan darah atau cairan tubuh diberikan desinfektan dengan
natrium hipoklorit 0,5% atau cairan desinfektan lainnya.
6. Keringkan dengan handuk
7. Letakkan jenazah dalam posisi terlentang, di tempat pemulasaraan
jenazah, letakkan handuk kecil dibelakang kepala.
8. Bungkus jenazah dengan kain kafan atau pembungkus lain sesuai dengan
agama dan kepercayaannya.
9. Lakukan ritual keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
10. Bungkus jenazah dengan kantong plastik mulai ujung kaki sampai
kepala.
11. Masukkan jenazah ke dalam peti jenazah, disaksikan keluarga jenazah.
12. Jenazah diangkut ke mobil jenazah untuk diantarkan ke rumah duka.
13. Petugas pemulasaraan jenazah melepas alat pelindung diri
(didesinfektan, dibersihkan dan disterilisasi)
14. Petugas membersihkan badan dengan sabun yang mengandung
antiseptik.
C. Pemulasaraan jenazah
1. Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik pengawet.
2. Jika akan diotopsi harus dilakukan oleh petugas khusus, jika diijinkan
oleh keluarga dan Direktur Rumah sakit.
3. Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.
4. Jenazah sebaiknya tidak lebih dari 4 (empat) jam disemayamkan di
pemulasaraan jenazah.
UNIT TERKAIT Klinik CST, Rawat Inap, IGD, Instalasi Pemulasaraan Jenazah