Anda di halaman 1dari 3

RSUD CILACAP

PERAWATAN JENAZAH PASIEN HIV-AIDS

No Dokumen No Revisi Halaman

....../...../09/2018 01 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
STANDAR
PROSEDUR
dr. PRAMESTI GRIANA DEWI,M.Kes,M.Si
OPERASIONAL
NIP. 19641128 199103 2 003

PENGERTIAN Prosedur tetap pemulasaraan jenazah HIV-AIDS merupakan prosedur atau tata
cara pemulasaran jenazah yang semasa hidupnya mengidap HIV-AIDS di
lingkungan Instalasi Kedokteran Forensik dan Pemulasaraan Jenazah RSUD
Cilacap.

TUJUAN 1. Untuk menstandarisasi tata cara perawatan / pemulasaraan jenazah


dengan HIV-AIDS sesuai dengan maupun ketentuan berlaku.
2. Keselamatan kerja bagi petugas yang menangani jenazah HIV-AIDS.

KEBIJAKAN SK Direktur RSUD Cilacap tentang Kebijakan Pelayanan HIV-AIDS RSUD


Cilacap

PROSEDUR A. Persiapan Keluarga


1. Beritahu keluarga bahwa pasien sudah meninggal dan perawatan jenazah
pasien harus mematuhi standar keamanan yang telah ditetapkan.
2. Jelaskan pada keluarga bahwa jenazah bisa dirawat di ruang pemulasaraan
jenazah bila keluarga menghendaki.
3. Jelaskan tradisi tertentu berkaitan dengan budaya dan agama masih
diperbolehkan asal tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
kewaspadaan.
B. Petugas di Ruang Pemulasaraan :
1. Cuci tangan
2. Pakai Alat pelindung diri ( gaun, celemek plastik, sepatu boot, masker,
sarung tangan karet sampai ke siku dan helm penutup kepala )
3. Mandikan jenazah dengan air yang sudah dicampur larutan desinfektan,
bilas dengan air yang mengalir.
4. Sampah dan bahan terkontaminasi ditempatkan di tempat khusus (tertutup)
RSUD CILACAP
PERAWATAN JENAZAH PASIEN HIV-AIDS

No Dokumen No Revisi Halaman

....../....../09/2018 01 2/2
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. PRAMESTI GRIANA DEWI,M.Kes,M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
PROSEDUR 5. Setiap percikan darah atau cairan tubuh diberikan desinfektan dengan
natrium hipoklorit 0,5% atau cairan desinfektan lainnya.
6. Keringkan dengan handuk
7. Letakkan jenazah dalam posisi terlentang, di tempat pemulasaraan
jenazah, letakkan handuk kecil dibelakang kepala.
8. Bungkus jenazah dengan kain kafan atau pembungkus lain sesuai dengan
agama dan kepercayaannya.
9. Lakukan ritual keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
10. Bungkus jenazah dengan kantong plastik mulai ujung kaki sampai
kepala.
11. Masukkan jenazah ke dalam peti jenazah, disaksikan keluarga jenazah.
12. Jenazah diangkut ke mobil jenazah untuk diantarkan ke rumah duka.
13. Petugas pemulasaraan jenazah melepas alat pelindung diri
(didesinfektan, dibersihkan dan disterilisasi)
14. Petugas membersihkan badan dengan sabun yang mengandung
antiseptik.
C. Pemulasaraan jenazah
1. Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik pengawet.
2. Jika akan diotopsi harus dilakukan oleh petugas khusus, jika diijinkan
oleh keluarga dan Direktur Rumah sakit.
3. Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.
4. Jenazah sebaiknya tidak lebih dari 4 (empat) jam disemayamkan di
pemulasaraan jenazah.

UNIT TERKAIT Klinik CST, Rawat Inap, IGD, Instalasi Pemulasaraan Jenazah

Anda mungkin juga menyukai