Anda di halaman 1dari 3

Pada praktikum ini menggunakan Shell and Tube Heat Exchanger, yang mana berfungsi

untuk menukar panas pada fluida. Pada percobaan ini fluida panas masuk ke dalam tube,
sedangkan fluid dingin masuk dalam shell, karena menurut Hawkins (2013), bahwa kualitas
dari cooling water sendiri sangat berpengaruh, sebabnya cooling water adalah air yang kotor
(banyak kandungan mineral) yang berada dalam pabrik, sehingga bersifat korosif. Hal ini
sesuai dengan kenyataan pada praktikum bahwa cooling water diambi dari air sumber di
lingkungan kampus. Sedangkan hot water diambil dari bak aquades. Aliran fluida dingin
apabila kita lihat pada table 5.11 terdapat perbedaan, yaitu pada bukaan 50% saat Fhot konstan
Flowrate didapatkan 1.21 L/menit. Sedangkan pada saat Fcold konstan dengan bukaan 50%
didapatkan flowrate 1.12 L/menit. Hal ini bisa disebabkan karena aliran air cooling water
yang masuk tidak stabil dari sumbernya, hal ini dibuktikan karena sering terjadi
permasalahan terhadap cold water saat praktikum.

Pengaruh dari Flowrate terhadap Perubahan Suhu Panas dan Dingin

Berdasarkan gambar 5.1 untuk Fhot konstan maka Fcold akan divariasikan, sehingga
didapatkan sehingga didapatkan ΔThot yang cenderung turun dan konstan. Hal ini disebabkan
nilai dari T1 dan T2 yang berubah ubah. Hal ini terjadi karena flowrate air pendingin
semakin cepat, sehingga penyerapan panas tidak berlangusng lama, dan berakibat ΔThot
menjadi turun sedikit dan konstan. Sedangkan pada fluida dingin ΔTcold terjadi penurunan
yang cukup signifikan. Hal ini dikarenakan karena bukaan valve fluida dingin semakin besar
maka debit yang dihasilkan semakin besar maka fluida segera cepat berpindah dan keluar,
sehingga penyerapan yang terjadi tidak sempurna.

Sedangkan pada Fcold konstan dan Fhot divariasikan, dapat kita lihat bahwa ΔThot yang
cenderung turun. Hal ini karena debit fluida panas yang dialirkan semakin besar, sedangkan
untuk fluida dingin dengan debit yang tetap ΔTcold yang didapat semakin meningkat. Hal in I
disebabkan karena saat Fhot yang masuk besar, maka banyak aliran air panas yang masuk
dalam HE sehingga memberikan kesempatan fluida dingin menyerap panas lebih banyak.
Apabila penurunan ΔThot terjadi karena flowrate nya semakin besar, membuat waktu
tinggalnya semkin cepat, sehingga tidak dapat memberikan panas maksimal. Sehingga dapat
menyebabkan ΔThot cenderung turun.Hal ini menurut penulis terdapat keanehan , mengapa
ΔThot yang kecil dapat memberikan pengaruh suhu yang banyak terhadap fluida dingin? Oleh
karena itu kami dapatkan literatur pembanding yang menyatakan, jika debit aliran naik maka
laju perpindahan panas naik untuk (To-Ti) konstan, dengan To menyatakan suhu air keluar
dan Ti adalah suhu air masuk heat exchanger. dengan meningkatnya debit aliran, maka
penurunan suhu akan naik. Hal ini dapat diterima, sebab dengan debit yang tinggi, panas
yang diserap dari ruangan oleh aliran air juga meningkat (Mirmanto:2016)

Pengaruh dari Flowrate terhadap Qa dan Qe

Dari gambar 5.2 didapatkan grafik Qa yaitu panas yang diserap, dan Qe panas yang
dilepaskan. Berdsarkan grafik tersebut dalam keadaan Fcold konstan Qe dan Qa cenderung
naik karena pada , sedangkan pada Fhot konstan Qe dan Qa cenderung turun. Hal ini menurut
literatur yakni semakin tinggi laju alir panas, panas yang diberikan/dilepas fluida panas dan
panas yangditerima/diserap fluida dingin semakin tinggi juga, namun panas yang dilepas
selalu lebih besar dibandingkan dengan panas yang diserap, atau dengan kata lain ada energi
yang hilang. Pada Fhot konstan, terjadi penyimpangan, hal ini diakibatkat oleh suhu yang
terjadi mengalami penurunan, yang menurut literatur Dengan perbedaan suhu ini, panas yang
diserap oleh air tidak banyak karena sebagian panas keluar ke lingkungan. Kecilnya panas
yang diserap air menimbulkan ΔT yang kecil. (Mirmanto:2016)

Pengaruh flowrate terhadap ∆TLMTD dan U

Dari gambar 5.5 didapatkan bahwa ∆TLMTD yang dihasilkan cenderung turun (tidak konstan)
baik dari Fcold konstan maupun Fhot konstan. Hal ini menurut hipotesa penulis dikarenakan
suhu pada eksperimen juga tidak konstan. ∆TLMTD pada perhitungan dan hasil dari software
juga tidak berbeda terlalu jauh. Pengaruh flowrate terhadap ∆TLMTD, yakni semakin cepat
debit air panas maupun dingin, maka ∆TLMTD semakin turun juga. Pada percobaan ini terjadi
penyimpangan terhadapa literatur yang mana bahwa nilai LMTD akan meningkat seiring
dengan meningkatkan debit aliran, Nilai LMTD sendiri sangat dipengaruhi oleh T in hot
dengan T out hot dan T in could dengan T out could (Sujawi:2013). Berdasarkan ini,
hipotesa penulis dianggap sesuai dengan literartur.

Sehingga berakibat pada koefisien perpindahan panas, nilai U pada perhitungan Fcold hamper
sama yaitu berkisar 1000-1500 W/m2.C. sedangkan untu Fhot lumayan berbeda. Perbedaan ini
kemungkinan disebabkan angka yang dihitung oleh software dan manusia sedikit berebeda.
Pada nilai U kedua kondisi tersebut didapatkan cenderung naik. Menurut literatur Semakin
naik Mass Flowrate, maka kecepatan aliran juga semakin meningkat, sehingga menyebabkan
U juga semakin meningkat. (Murugesan:2012). Menurut Thirumarimurugan,(2012), suhu
outlet akan tutun apabila flowrate dan komposisi air meningkat dan U meningkat.
Pengaruh dari Flowrate terhadap effisiensi

Menurut Fakheri (2003), Efisiensi penukar panas didefinisikan sebagai rasio transfer panas
aktual dalam penukar panas dengan laju transfer panas yang optimal. Dari gambar 5.6
didapatkan grafik yang tidak linear, hal ini disebakan keefektifitasan dari setiap aliran tidak
konstan. Seperti pada Fcold konstan, karena Qa dan Qe yang didapatkan naik turun juga.
Sedangkan Fhot cenderung naik. Hal ini disebakan karena Qa dan Qe dipengaruhi oleh suhu,
flowrate, dan cp.

Fakheri, Ahmad. 2003. The Shell and Tube Heat Exchanger Efficiency and Its Relation to
Effectiveness. Washington D.C : ASME 2003 International Mechanical Engineering
Congress and Exposition

Hawkins,Gerald B. 2013. Shell and Tube Heat Exchangers Using Cooling Water. GBH
Enterprises, Ltd. United States

Murugesan, M.P. dkk. 2012. The Effect of Mass Flow Rate on the Enhanced Heat Transfer
Charactristics in A Corrugated Plate Type Heat Exchanger. India: Department of
Chemical Engineering, Kongu Engineering College

Sadiawan, Sujawi Sholeh. Dkk . 2013. Pengaruh Sirip Cincin Inner Tube Terhadap Kinerja
Perpindahan Panas Pada Heat Exchanger. PROTON, Vol. 5 No 1 / Hal 44-48.
Widyagama Malang

Anda mungkin juga menyukai