Nama Kelompok :
Ahmad Arif Budiman 1406011
Alif Nur Fikri 1406016
Zaenal Mutakin 1406132
Analisis Berita Sosial
Temperamen, Ibu di Garut Tega Menyetrika Anak
Kandungnya
Liputan6.com, Garut - Kejam, demikian kata yang tepat untuk menggambarkan
kelakuan NN (32), ibu rumah tangga asal Garut, Jawa Barat. Ia tega menyetrika tubuh
anaknya hingga melepuh.
Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan, pengungkapan kasus kekerasan
yang menimpa MR berasal dari laporan guru korban.
Saat itu, korban yang seharusnya mengikuti upacara bendera pada Senin pagi, tampak
murung menunjukkan gelagat tengah menahan rasa sakit.
"Dan benar setelah dicek ada luka bakar, singkat cerita gurunya langsung melaporkan,"
ujarnya saat ditemui, Selasa (20/2/2018).
Mendapati laporan itu, personel Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Garut
langsung meluncur ke rumah korban yang berada di Kampung Lebak Agung, Kecamatan
Karang Pawitan.
Awalnya, petugas kesulitan membuka rumah anak tersebut. Namun, berkat bantuan
ketua RT dan RW setempat, petugas berhasil membuka rumah tersebut.
"Saat dibuka, ibunya sempat ngumpet karena malu," kata Budi.
Melihat luka yang cukup parah, anak itu langsung dibawa petugas ke RSUD Garut
untuk mendapat perawatan. Adapun tersangka yang merupakan ibu kandungnya langsung
digelandang ke sel tahanan Polres Garut.
"Pemeriksaan awal tidak ada masalah, mungkin karena situasi," kata dia.
Untuk memastikan kondisi kejiwaan tersangka, Budi masih menunggu hasil uji
psikiater. "Soal motifnya sedang kita dalami, termasuk keterangan lainnya," ujarnya.
Saat ini kondisi MR cukup memprihatinkan. Sejumlah luka bakar dan lebam terlihat di
tangan, kaki, dan sekujur tubuh bocah nahas tersebut.
"Dari keterangan nenek korban, memang ibunya tempramental tinggi," katanya.
Untuk menghindari kelakuan keji sang ibu yang terus mengancam, korban akhirnya
diasuh pihak keluarga, sambil menunggu proses hukum yang dihadapi ibunya.
Iyam (50), salah satu keluarga korban, mengatakan, perlakuan kasar yang dilakukan NN
sudah berada di luar nalar.
Menurutnya, kelakuan korban dalam keseharian di lingkungan sekitar terbilang baik.
Bahkan, diketahui jika MR termasuk hafiz Alquran.
"Putrana bageur pisan (anaknya baik sekali), rajin mengaji, mungkin ibunya khilaf," ujarnya.
Korban, imbuh dia, tercatat pernah mondok di salah satu pesantren di Tasikmalaya,
Jawa Barat. Namun, sejak masuk sekolah dasar (SD), korban dipindahkan ke sekolah umum.
"Mungkin kesulitan biaya, karena dia cerai dari suaminya," katanya.
Adapun ihwal pelaku, Iyam menyatakan, usai cerai dari suaminya beberapa tahun lalu,
tersangka diketahui bekerja sebagai penjahit baju di Jakarta.
Akan tetapi, saat kejadian berlangsung, diduga tersangka melakukan aksi keji itu karena
banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi.
"Saya sempat dengar saat sedang menyiksa MR, SPP (iuran sekolah) nagih-nagih, harus beli
LKS lagi," ujarnya.
Sementara rumah yang selama ini ditempati korban bersama ibu dan neneknya tampak
lengang dari aktivitas. Beberapa anggota Satuan Reskrim Polres Garut sejak malam tadi telah
menggelar olah tempat kejadian perkara atau TKP.
Budi menambahkan, atas perlakuannya, tersangka dijerat Undang-Undang
Perlindungan Anak, yakni Pasal 76 ayat C dengan ancaman kurungan enam tahun penjara
atau Pasal KDRT yang ancaman hukumannya 10 tahun penjara.
Analisis 5W + 1H :
- Berita ini berisi tentang Ibu di Garut Tega Menyetrika Anak Kandungnya.
- Kejadian tersebut terjadi di Kampung Lebak Agung, Kecamatan Karang Pawitan, Garut
Jawa Barat.
- Karena banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi, Seperti SPP (iuran sekolah) nagih-
nagih, harus beli LKS .
- Karena menurut sang nene tersangka usai cerai dari suaminya beberapa tahun lalu,
tersangka diketahui bekerja sebagai penjahit baju di Jakarta. Akan tetapi, saat kejadian
berlangsung, diduga tersangka melakukan aksi keji itu karena banyaknya kebutuhan yang
harus dipenuhi. Sodara MR memnita kepada ibunya untuk membayarkan SPP dan LKS
namun keuangan tida ada sehingga tersangka melakukan aksi kejinya dengan menyetrika
anaknya MR di sekujur tubuhnya.
Masalah muncul saat ke empat anaknya itu mempersoalkan penjualan tanah seluas 91 meter
itu dan akhirnya mengajukan gugatan perdata ke PN Bandung.
"Hari ini sudah digelar sidang mediasi gugatan perdata soal warisan tanah. Klien kami Ibu
Cicih digugat warisan tanah oleh anak kandungnya empat orang," ujar Hotma Agus
Sihombing selaku kuasa hukum tergugat via ponselnya, Selasa (20/2/2018).
Sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2018/02/21/mak-cicih-digugat-rp-16-miliar-
oleh-empat-anak-kandung-gara-gara-warisan?page=1
Analisis 5W + 1H :
- Persatuan Pemotong Rambut Garut (PPRG) berhasil menyabet gelar Museum Rekor Dunia-
Indonesia (MURI).
- Berita ini berisi tentang Pangkas Rambut Garut Sabet Rekor MURI
- Kejadian tersebut terjadi dalam kegiatan cukur rambut gratis terhadap 3.100 warga di Kota
Bekasi, Jawa Barat.
- Kejadian tersebut terjadi pada hari minggu Tanggal 17 Febuari 2018 pukul 07.00-12.00
WIB.
- Sumber Daya Manusia Garut yang ahli di bidang cukur sangat dibutuhkan. Sebab tukang
cukur Garut punya keunggulan dalam hal ketelatenan, pijatan yang enak, serta keramahan
dan sopan santun kepada klien.