Anda di halaman 1dari 30

Puncak Kesuksesan

Suatu pagi hari yang buta, terlihat seorang pemuda dengan tas di
punggungnya tengah berjalan dengan tujuan mendaki ke puncak gunung
yang terkenal. Konon kabarnya, di puncak gunung itu terdapat
pemandangan yang sangat indah.
Ketika sampai di lereng gunung, terlihat sebuah rumah kecil yang
dihuni oleh seorang kakek tua. Setelah menyapa pemilik rumah, si pemuda
segera mengutarakan maksudnya. “Kek, saya ingin mendaki gunung ini.
Tolong tunjukkan jalur yang paling mudah untuk mencapai ke puncak
gunung.”
Si kakek dengan enggan mengangkat tangan dan menunjukkan tiga
jari ke hadapan si pemuda, “Ada tiga jalan untuk menuju puncak gunung
ini. Kamu bisa memilih sebelah kiri, tengah, atau sebelah kanan.”
“Kalau saya memilih sebelah kiri…?” tanya si pemuda.
“Jalur sebelah kiri ada banyak bebatuan,” jawab sang kakek pendek
sambil berbalik masuk ke dalam rumah.
Si pemuda bergegas melanjutkan perjalanannya.
Beberapa waktu kemudian, si pemuda terlihat kembali di depan pintu
rumah sang kakek.
“Saya tidak sanggup melewati terjalnya batu-batuan,” keluhnya.
“Jalan sebelah mana lagi yang bisa aku lewati?”
Si kakek dengan tersenyum mengangkat lagi tiga jari tangannya
sambil menjawab, “Pilih saja sendiri, jalur kiri, tengah atau sebelah kanan?”
“Hmmmm, jika saya memilih jalan sebelah kanan..?”
“Jalur sebelah kanan banyak semak berduri.”
Setelah beristirahat sejenak, si pemuda kembali berangkat untuk
mendaki. Tak lama kemudian, dia kembali lagi ke rumah si kakek. Sambil
mengatur napas, si pemuda berkata, “Saya sungguh-sungguh ingin
1
mencapai puncak gunung. Jalan sebelah kanan dan kiri telah
kutempuh, tapi rasanya saya tetap berputar-putar di tempat yang sama.
Saya tidak berhasil mendaki ke tempat yang lebih tinggi dan harus kembali
kemari tanpa hasil. Tolong tunjukkan jalan lain yang lebih rata dan lebih
mudah agar saya sukses mendaki hingga ke puncak gunung.”
Sang kakek dengan serius mendengarkan keluhan si pemuda.
Kemudian sambil menatap tajam, dia berkata tegas, “Anak muda.. Jika
kamu ingin sampai ke puncak gunung, tidak ada jalan yang rata dan
mudah! Rintangan berupa bebatuan dan semak berduri, harus kamu
lewati, bahkan kadang jalan buntu pun harus kamu hadapi. Selama
keinginanmu untuk mencapai puncak itu tetap tidak goyah, hadapi semua
rintangan! Hadapi semua tantangan yang ada! Jalani langkahmu setapak
demi setapak, kamu pasti akan berhasil mencapai puncak gunung itu.
Jangan lupa, nikmati juga pemandangan yang luar biasa. Mengerti?”
Dengan takjub si pemuda mendengar semua ucapan kakek. Lalu,
sambil tersenyum gembira, dia menjawab, “Saya mengerti, saya mengerti.
Terima kasih! Saya siap menghadapi selangkah demi selangkah setiap
rintangan dan tantangan yang ada. Tekad saya makin mantap untuk
mendaki lagi sampai mencapai puncak gunung ini.”
Dengan senyum puas, sang kakek berkata, ”Anak muda, aku percaya
kamu pasti bisa mencapai puncak gunung itu.”
Untuk mencapai kesuksesan seperti yang kita inginkan, sama seperti
analogi mendaki gunung tadi. Tidak ada jalan rata dan pintas
menuju sukses. Sewaktu-waktu, rintangan, kesulitan, dan kegagalan selalu
datang menghadang. Hanya dengan mental dan tekad yang kuat, tetap
menjaga komitmen dan berjuang menyingkirkan/menyelesaikan halangan
& rintangan, kita akan mencapai puncak kesuksesan.

2
Dongeng Cerita Motivasi Anak : Jadilah Pintar dan Rajin
Dahulu kala ada seorang penyihir bernama Fadra. Dia memiliki dua
orang murid bernama Idri dan Odra. Karena Fadra sudah semakin tua, Idri
dan Odra saling bersaing untuk menggantikan posisi guru mereka.
Pada saat itu, penyihir adalah profesi yang sangat penting. Penyihir
membantu warga desa memperbaiki barang, menyembuhkan penyakit,
mencari benda yang hilang, dan melakukan banyak hal berguna lainnya.
Karena itu, orang-orang sangat menghormati penyihir.
Idri yakin dia akan menjadi penyihir yang baik. Dia berasal dari
keluarga berada, tampan, dan rajin belajar. Dia selalu mencatat dengan
rajin dan teliti semua yang diajarkan gurunya.
Odra juga yakin dia akan menjadi penerus yang baik. Dia sangat kuat
dan cepat
Suatu hari, Fadra hendak pergi mengumpulkan bahan ramuan
ajaibnya, yang hanya bisa diperoleh di bagian terdalam hutan. Idri dan
Odra merasa ini kesempatan yang bagus untuk mengambil hati guru
mereka, maka keduanya mengajukan diri untuk ikut.
Mereka berangkat pagi-pagi. Itu adalah perjalanan Idri dan Odra
yang pertama ke dalam hutan. Mereka amat bersemangat. Mina, pembantu
Fadra juga ikut.
Siang harinya, mereka merasa lapar. Odra segera berkeliling
mencari buah-buahan untuk dimakan. Dengan kekuatan dan kecepatannya,
dia berhasil mengumpulkan banyak buah dalam waktu singkat.
Tapi ketika Mina melihat buah-buahan itu, dia langsung
membuangnya. "Hei, kenapa kau lakukan itu?" tanya Odra. "Buah -buahan
Itu beracun" kata Mina. Lalu dia pergi mengumpulkan buah, bunga, dan
akar-akaran yang bisa dimakan, lalu memasak makanan lezat.

3
Malamnya, mereka harus mendirikan tenda. Idri mengajukan diri.
Tapi ternyata tidak semudah yang dia kira. "Guru, bagaimana kalau aku
menelepon agar ayahku mengirimkan tenda langsung jadi?" tanya Idri. Idri
mengeluarkan telepon genggamnya, tapi tidak ada sinyal di hutan.
"Ayo, kutunjukkan bagaimana caranya!" kata Mina. Idri memandang
Mina tidak percaya. Tapi Mina benar-benar berhasil mendirikan tenda-
tenda itu.
Saat tengah malam, mereka dibangunkan oleh suara hewan yang
aneh. Di luar tenda terlihat seekor binatang yang sepertinya buas. Odra,
yakin akan kekuatannya, bersiap untuk bertarung.
Tapi Mina menyuruhnya mundur. Dia lalu memetik beberapa daun
berbentuk aneh dari sebuah pohon di dekatnya dan berjalan perlahan ke
arah binatang itu. Binatang itu memakan daun pemberian Mina dan pergi.
Keesokan harinya, mereka sampai di tujuan. Idri kagum melihat cara
kerja Mina yang ringkas dan teratur. Ketika dia masih mempelajari buku
catatannya, Mina sudah mengumpulkan banyak bahan dan
memasukkannya ke dalam tempat-tempat berlabel.
Dalam perjalanan pulang, Idri dan Odra menanyai Mina. "Mina, ini
kan juga perjalanan pertamamu. Bagaimana kamu bisa tahu mana buah
yang beracun dan tidak?" tanya Odra."Aku mengamati hewan-hewan kecil
di sepanjang perjalanan. Lalu kucatat buah mana yang mereka makan,"
katanya.
"Bagaimana dengan tendanya? Bagaimana kau bisa mendirikannya
dengan begitu mudah?"tanya Idri. "Aku membaca manual cara mendirikan
tenda sebelum kita berangkat," kata Mina sambil tersenyum.
"Bagaimana dengan binatang aneh yang datang di malam hari
itu?"tanya Odra,"bagaimana kau tahu dia hanya mencari daun aneh?""Aku
melihat beberapa binatang itu di sepanjang perjalanan. Mereka selalu
4
mengunyah daun itu. Dan dilihat dari susunan giginya, mereka adalah
hewan pemakan tumbuhan jadi aku tahu hewan itu tidak berbahaya,”
jawab Mina.
Fadra berbicara pada kedua muridnya. "Jika kalian ingin menjadi
penyihir, kalian harus belajar banyak dari Mina! Jika tidak, mungkin
penyihir berikutnya adalah penyihir wanita," katanya sambil mengedipkan
mata ke arah Mina.
Odra dan Idri sating memandang. Pelayan yang selama ini tidak
pernah mereka perhatikan ternyata seorang gadis yang pintar. Mereka
memang harus belajar banyak darinya!

Pesan moral dari Dongeng Cerita Motivasi Anak : Jadilah Pintar


adalah
Apakah artinya Berpikir Cerdas? Artinya kita selalu berpikir ke
depan dan penuh persiapan; selalu memperhatikan sekeliling kita untuk
mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dan memanfaatkannya;
selalu tahu apa yang harus kita lakukan dalam segala keadaan.

5
6
7
Cerita Motivasi – Sekantong Bibit Kacang Tanah

Dikisahkan, ada seorang gadis muda yang bertekad membantu desa


asalnya yang miskin dan terbelakang. Dia rajin mengusahakan segala daya
upaya untuk bisa menghasilkan uang guna membeli buku dan
perlengkapan sekolah anak-anak di sana. Tetapi, sehebat apapun usahanya,
terasa masih saja serba kekurangan.
Hingga suatu hari, dia mendapatkan janji bertemu dengan seorang
kaya di kota, dengan harapan si tuan kaya mau memberi sumbangan uang.
Setelah bertemu, si gadis muda menceritakan keadaan desanya dan sarana
pendidikan yang jauh dari memadai serta memohonkan bantuan untuk
mereka.
Dengan nada bosan dan tidak bersahabat, tuan kaya berkomentar
santai, “Gadis muda. Kamu salah alamat. Di sini bukan badan amal yang
memberi sumbangan cuma-cuma. Kalau memang anak-anak desamu tidak
bisa sekolah, ya itu nasib mereka. Kenapa aku yang harus membantu?”
Tampak dia tidak mempercayai sedikitpun ketulusan gadis muda di
hadapannya. Dengan pandangan tidak berdaya dan putus asa, si gadis tahu,
usahanya telah gagal.
Tetapi sebelum pergi, dia mencoba berusaha yang terakhir, “Tuan,
kalau boleh, apakah saya bisa meminjam sekantong bibit unggul biji kacang
8
yang tuan hasilkan selama ini? Anggaplah hari ini tuan telah membantu
kami dan saya berjanji tidak akan mengganggu tuan lagi.”
Dengan heran dan karena ingin segera mengusir si gadis, tanpa
banyak cakap, segera diberinya sekantong bibit kacang tanah yang diminta.
Sepulang dari sana, si gadis memulai gerakan menanam biji kacang tanah
di atas tanah penduduk miskin, dengan tekad sebanyak satu kantong biji
kacang tanah, akan menghasilkan kacang sebanyak yang bisa tumbuh di
sana.
Usahanya berhasil. Dan beberapa saat setelah panen, si gadis
kembali mendatangi si hartawan, “Tuan, saya datang kemari dengan tujuan
untuk mengembalikan sekantong biji kacang tanah yang saya pinjam
waktu itu.”
Lalu si gadis menceritakan keberhasilan mereka menanam hingga
memanen, dari sekantong biji kacang menjadi sebanyak itu. Si tuan kaya
terkesan dengan hasil usaha dan ketulusan si gadis muda dan berkenan
datang ke desa meninjau.
Dia sangat terkesan dan kemudian malahan menyumbangkan alat-
alat pertanian, mengajarkan cara bertani yang baik, dan membeli semua
hasil panen yang dihasilkan desa tersebut. Tiba-tiba kehidupan di desa itu
berubah total. Mereka mampu menghasilkan uang, hidup lebih sejahtera,
dan mampu membangun sekolah untuk pendidikan anak-anaknya.
Sungguh perjuangan seorang gadis muda yang membanggakan dan nyata!
Tidak ada usaha yang sia-sia! Seluruh penduduk desa selalu bersyukur dan
berterima kasih atas jasa si gadis muda.
Para pembaca yang luar biasa,
Kehidupan di dunia ini sangat realistis. Saat kita dalam keadaan
lemah, mundur, gagal, banyak orang mencemooh kita. Saat kita ingin
memulai usaha atau ada ide-ide baru yang mau kita kerjakan, ada saja
9
orang yang tidak mau membantu tetapi meremehkan, menghina dan
memandang sebelah mata. Ya, tidak usah marah, dendam ataupun
membenci. Lebih baik siapkan segalanya secara maksimal dan perjuangkan
sampai berhasil. Setelah ada bukti sukses baru orang akan percaya dan
lambat atau cepat akan memberi pengakuan pada kita.
Tapi jangan heran, saat kita sukses ada pula orang yg menunggu
kapan kita jatuh. Maka yang paling utama adalah sikap kita. Sewaktu kita
gagal dan diremehkan tidak marah. Sewaktu kita sukses, tidak lupa diri.
Walaupun sukses tetap rendah hati dan bersahaja. Dan, tetap optimis
menciptakan kesuksesan yang lebih besar.

Cerita Motivasi – Tupai Dan Semut Hitam
Alkisah di sebuah kota kecil ada seorang petani yang sedang duduk
di tepi sawah. Dia duduk sambil memandangi sawahnya yang luasnya tidak
seberapa itu. Disamping sawah tersebut ada juga ladang miliknya.
Di ladang tersebut, ia menanam pohon rambutan, pohon sirsak dan
mangga. Hatinya sangat senang melihat pohon-pohonnya yang akan panen.
Sambil menghitung berapa banyak buah yang akan dihitung dan
keuntungan yang dia dapat, tiba-tiba ia melihat seekor tupai meloncat dari
pohon satu ke pohon lainnya. Lalu, muncullah kesedihan dalam hatinya
bahwa tupai akan merusak panennya tahun ini. Ternyata, wajah petani
tersebut menggoreskan rasa haru pada semut hitam. Raja semut hitam
yang melihatnya segera mengumpulkan pasukannya untuk mengusir tupai
tersebut.
Jadi, semut hitam berbaris dari akar pohon yang paling bawah
sampai batang pohon yang paling tinggi. Tupai yang melihat semut hitam
berbaris langsung pergi dari pohon ladang tersebut. Konon, semut hitam

10
adalah musuh dari tupai. Karena kekompakan semut hitam dan jumlahnya
banyak, maka tupai tidak berani dengan semut hitam.
Petani tersebut lalu penasaran, mengapa tupai tersebut pergi dari
ladangnya. Padahal, dia yakin tidak akan ada yang bisa menangkap tupai.
Tupai adalah binatang yang sangat pandai dalam meloncat. Karena
kepandaiannya itulah, banyak petani yang menjadi rugi karena buah
panennya banyak di rusak oleh tupai. Lalu petani tersebut, mendekati
pohon tersebut dan melihat semut yang berbaris di pohonnya.
Petani tersebut sangat bersyukur, karena semut hitam telah berhasil
mengusir hama tupai dari ladangnya. Kisah ini mengingatkan bahwa
sepandai-pandainya tupai meloncat, pasti akan jatuh juga. Tidak ada orang
yang sempurna dalam dunia ini.
Sepandai apapun Anda, tentunya Anda pasti memiliki kekurangan.
Contohnya saja: Tupai yang pandai meloncat, tetap memiliki kekurangan.
Kekurangannya yaitu takut pada semut hitam. Tuhan sudah memberikan
talenta kepada Anda, gunakanlah sebaik-baiknya dalam hal positif. Ketika
satu orang diberikan talenta dalam bermain musik, bukan berarti orang
tersebut juga pandai dalam bidang lain. Maka dari itu, bersyukurlah
apapun talenta yang Tuhan berikan pada Anda. Tetaplah rendah hati,
meskipun orang lain tidak sepandai Anda.

Cerita Motivasi – Semangkuk Bakso

11
Dikisahkan, biasanya di hari ulang tahun Putri, ibu pasti sibuk di
dapur memasak dan menghidangkan makanan kesukaannya. Tepat saat
yang ditunggu, betapa kecewa hati si Putri, meja makan kosong, tidak
tampak sedikit pun bayangan makanan kesukaannya tersedia di sana. Putri
kesal, marah, dan jengkel.
“Huh, ibu sudah tidak sayang lagi padaku. Sudah tidak ingat hari
ulang tahun anaknya sendiri, sungguh keterlaluan,” gerutunya dalam hati.
“Ini semua pasti gara-gara adinda sakit semalam sehingga ibu lupa pada
ulang tahun dan makanan kesukaanku. Dasar anak manja!”
Ditunggu sampai siang, tampaknya orang serumah tidak peduli lagi
kepadanya. Tidak ada yang memberi selamat, ciuman, atau mungkin
memberi kado untuknya.
Dengan perasaan marah dan sedih, Putri pergi meninggalkan rumah
begitu saja. Perut kosong dan pikiran yang dipenuhi kejengkelan
membuatnya berjalan sembarangan. Saat melewati sebuah gerobak
penjual bakso dan mencium aroma nikmat, tiba-tiba Putri sadar, betapa
lapar perutnya! Dia menatap nanar kepulan asap di atas semangkuk bakso.
“Mau beli bakso, neng? Duduk saja di dalam,” sapa si tukang bakso.
“Mau, bang. Tapi saya tidak punya uang,” jawabnya tersipu malu.
“Bagaimana kalau hari ini abang traktir kamu? Duduklah, abang
siapin mi bakso yang super enak.”
12
Putri pun segera duduk di dalam.
Tiba-tiba, dia tidak kuasa menahan air matanya, “Lho, kenapa
menangis, neng?” tanya si abang.
“Saya jadi ingat ibu saya, nang. Sebenarnya… hari ini ulang tahun
saya. Malah abang, yang tidak saya kenal, yang memberi saya makan. Ibuku
sendiri tidak ingat hari ulang tahunku apalagi memberi makanan
kesukaanku. Saya sedih dan kecewa, bang.”
“Neng cantik, abang yang baru sekali aja memberi makanan bisa
bikin neng terharu sampai nangis. Lha, padahal ibu dan bapak neng, yang
ngasih makan tiap hari, dari neng bayi sampai segede ini, apa neng pernah
terharu begini? Jangan ngeremehin orangtua sendiri neng, ntar nyesel lho.”
Putri seketika tersadar, “Kenapa aku tidak pernah berpikir seperti
itu?”
Setelah menghabiskan makanan dan berucap banyak terima kasih,
Putri bergegas pergi. Setiba di rumah, ibunya menyambut dengan pelukan
hangat, wajah cemas sekaligus lega,
“Putri, dari mana kamu seharian ini, ibu tidak tahu harus mencari
kamu ke mana. Putri, selamat ulang tahun ya. Ibu telah membuat semua
makanan kesukaan Putri. Putri pasti lapar kan? Ayo nikmati semua itu.”
“Ibu, maafkan Putri, Bu,” Putri pun menangis dan menyesal di
pelukan ibunya. Dan yang membuat Putri semakin menyesal, ternyata di
dalam rumah hadir pula sahabat-sahabat baik dan paman serta bibinya.
Ternyata ibu Putri membuatkan pesta kejutan untuk putri kesayangannya.
Saat kita mendapat pertolongan atau menerima pemberian sekecil
apapun dari orang lain, sering kali kita begitu senang dan selalu berterima
kasih. Sayangnya, kadang kasih dan kepedulian tanpa syarat yang
diberikan oleh orangtua dan saudara tidak tampak di mata kita. Seolah

13
menjadi kewajiban orangtua untuk selalu berada di posisi siap membantu,
kapan pun.
Bahkan, jika hal itu tidak terpenuhi, segera kita memvonis, yang
tidak sayanglah, yang tidak mengerti anak sendirilah, atau dilanda
perasaan sedih, marah, dan kecewa yang hanya merugikan diri sendiri.
Maka untuk itu, kita butuh untuk belajar dan belajar mengendalikan diri,
agar kita mampu hidup secara harmonis dengan keluarga, orangtua,
saudara, dan dengan masyarakat lainnya.

baca juga: 17 Cerita Fabel Hewan Pendek, Cerita Dongeng Anak
Sebelum Tidur
Cerita Motivasi – Kentang, Telur, dan Biji Kopi
Pada suatu hari, ada seorang anak perempuan yang mengeluh
kepada ayahnya bahwa hidupnya sengsara dan bahwa dia tidak tahu
bagaimana dia akan berhasil. Dia lelah berjuang dan berjuang sepanjang
waktu.Tampaknya hanya salah satu dari masalahnya yang dapat ia
selesaikan, kemudian masalah yang lainnya segera menyusul untuk dapat
diselesaikan.
Ayahnya yang juga seorang koki membawanya ke dapur. Ia mengisi
tiga panci dengan air dan menaruhnya di atas api yang besar. Setelah tiga
panci tersebut mulai mendidih, ia memasukkan beberapa kentang ke
dalam sebuah panci, beberapa telur di panci kedua, dan beberapa biji kopi
di panci ketiga.
Kemudian ia duduk dan membiarkan ketiga panci tersebut di atas
kompor agar mendidih, tanpa mengucapkan sepatah kata apapun kepada
putrinya. Putrinya mengeluh dan tidak sabar menunggu, bertanya-tanya
apa yang telah ayahnya lakukan.

14
Setelah dua puluh menit, ia mematikan kompor tersebut. Ia
mengambil kentang dari panci dan menempatkannya ke dalam mangkuk.
Ia mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk.
Kemudian ia menyendok kopi dan meletakkannya ke dalam cangkir.
Lalu ia beralih menatap putrinya dan bertanya, “Nak, apa yang kamu lihat?”
“Kentang, telur, dan kopi,” putrinya buru-buru menjawabnya.
“Lihatlah lebih dekat, dan sentuh kentang ini”, kata sang ayah.
Putrinya melakukan apa yang diminta oleh ayahnya dan mencatat di dalam
otaknya bahwa kentang itu lembut. Kemudian sang ayah memintanya
untuk mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya,
ia mendapatkan sebuah telur rebus. Akhirnya, sang ayah memintanya
untuk mencicipi kopi. Aroma kopi yang kaya membuatnya tersenyum.
“Ayah, apa artinya semua ini?” Tanyanya.
Kemudian sang ayah menjelaskan bahwa kentang, telur dan biji kopi
masing-masing telah menghadapi kesulitan yang sama, yaitu air mendidih.
Namun, masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
Kentang itu kuat dan keras. Namun ketika dimasukkan ke dalam air
mendidih, ketang tersebut menjadi lunak dan lemah.
Telur yang rapuh, dengan kulit luar tipis melindungi bagian dalam
telur yang cair sampai dimasukkan ke dalam air mendidih. Sampai
akhirnya bagian dalam telur menjadi keras.
Namun, biji kopi tanah yang paling unik. Setelah biji kopi terkena air
mendidih, biji kopi mengubah air dan menciptakan sesuatu yang baru.
“Kamu termasuk yang mana, nak?” tanya sang ayah kepada putrinya.
“Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana caramu dalam
menghadapinya? Apakah kamu adalah sebuah kentang, telur, atau biji
kopi?”

15
Pesan Moral : Dalam hidup ini, Banyak sesuatu yang terjadi di
sekitar kita. Banyak hal-hal yang terjadi pada kita. Tetapi satu-satunya hal
yang benar-benar penting adalah apa yang terjadi di dalam diri kita.
Jadi, manakah diri anda? Apakah anda adalah sebuah kentang, telur,
atau biji kopi?

Cerita Motivasi – Tukang Kayu

Alkisah, seorang Tukang Kayu yang merasa sudah tua dan berniat
untuk pensiun dari profesinya sebagai Tukang Kayu yang sudah ia jalani
selama puluhan tahun. Ia ingin menikmati masa tuanya bersama istri serta
anak cucunya. Sebelum memutuskan untuk berhenti bekerja, ia
sebelumnya menyadari bahwa ia akan kehilangan penghasilan rutin yang
setiap bulan ia terima. Bagaimana pun itu, ia lebih merasakan dan
mementingkan tubuhnya yang sudah termakan usia karena ia merasa tidak
dapat lagi melakukan aktivitas seperti tahun-tahun sebelumnya.
Suatu hari, kemudian ia mengatakan rencana ingin pensiun kepada
mandornya. “Saya mohon maaf Pak, tubuh saya rasanya sudah tidak
seperti dulu, saya sudah tidak kuat lagi untuk menopang beban-beban
berat di pundak saya saat bekerja..”.
Setelah sang mandor mendengar niat Tukang Kayu tersebut, ia
merasa sedih. Karena sang mandor akan kehilangan salah satu Tukang
16
Kayu terbaiknya, ahli bangunan handal yang dimiliki dalam timnya. Namun
apalah daya, mandor tidak dapat memaksa untuk mengurungkan niat si
Tukang Kayu untuk berhenti bekerja.
Terlintas dalam fikiran sang mandor, untuk meminta permintaan
terakhir sebelum dirinya pensiun. Sang mandor memintanya untuk sekali
lagi membangun sebuah rumah untuk yang terakhir kalinya. Untuk sebuah
proyek dimana sebelum Tukang Kayu tersebut berhenti bekerja.
Akhirnya, dengan berat hati Tukang Kayu menyanggupi permintaan
mandornya meskipun ia merasa kesal karena jelas-jelas dirinya sudah
bicarakan akan segera pensiun.
Di balik pengerjaan proyek terakhirnya, ia berkata dalam hati bahwa
dirinya tidak akan mengerjakannya dengan segenap hati. Sang mandor
hanya tersenyum dan mengatakan pada Tukang Kayu pada hari pertama
ketika proyeknya dikerjakan, “Seperti biasa, aku sangat percaya denganmu.
Jadi, kerjakanlah dengan yang terbaik. Seperti saat-saat kemarin kau
bekerja denganku. Bahkan, dalam proyek terakhir ini kamu bebas
membangun dengan semua bahan-bahan yang terbaik yang ada”.
Tukang Kayu itupun akhirnya memulai pekerjaan terakhirnya
dengan malas-malasan. Bahkan dengan asal-asalan ia membuat rangka
bangunan. Ia malas mencari, maka ia menggunakan bahan-bahan
bangunan berkualitas rendah. Sangat disayangkan, karena ia memilih cara
yang buruk untuk mengakhiri karirnya.

baca juga: 10 Cerita Rakyat Indonesia, Cerita Legenda Daerah Yang


Paling Terkenal

Hari demi hari berlalu, dan akhirnya, rumah itupun selesai. Ditemani
Tukang Kayu tersebut, sang mandor datang memeriksa. Ketika sang
17
mandor memegang gagang daun pintu depan hendak membuka pintu, ia
lalu berbalik dan berkata, “Ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu”.
Betapa kagetnya si Tukang Kayu. Ia sangat menyesal. Kalau saja
sejak awal ia tahu bahwa ia sedang membangun rumahnya, ia akan
mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Akibatnya, sekarang ia harus
tinggal di sebuah rumah yang ia bangun dengan asal-asalan.
Hidup adalah proyek yang kau kerjakan sendiri.

Cerita Motivasi – Belajar Dari Sebuah Kepompong
Hidup memanglah penuh dengan perjuangan. Jika anda ingin
berhasil dan menjadi manusia sukses maka anda pun harus melalui sebuah
proses yang terkadang menyakitkan jika dirasakan. Janganlah menjadi
seperti anak manja yang selalu ingin dibantu dan dilayani oleh orang tua
kita. Karena hal itu sangatlah tidak baik untuk membentuk karakter dan
jiwa kita dalam menghadapi kerasnya kehidupan ini. Pada artikel ini saya
akan mencoba menceritakan ulang tentang sebuah kisah yang sungguh
sangat inspiratif untuk kita renungkan. Cerita ini berasal dari buku yang
sangat menarik dan sudah lama saya beli, tetapi baru sempat saya baca
beberapa waktu yang lalu, buku tersebut berjudul,”setengah isi setengah
kosong” karya parlindungan marpaung.
Berikut adalah kutipannya :
Seorang anak sedang bermain dan menemukan kepompong kupu-
kupu di sebuah dahan yang rendah. Diambilnya kepompong tersebut dan
tampak ada lubang kecil disana.
Anak itu tertegun mengamati lubang kecil tersebut karena terlihat
ada seekor kupu-kupu yang sedang berjuang untuk keluar membebaskan
diri melalui lubang tersebut. Lalu tampaklah kupu-kupu itu berhenti

18
mencoba, dia kelihatan sudah berusaha semampunya dan nampaknya sia-
sia untuk keluar melalui lubang kecil di ujung kempompongnya.
Melihat fenomena itu, si anak menjadi iba dan mengambil keputusan
untuk membantu si kupu-kupu keluar dari kepompongnya. Dia pun
mengambil gunting lalu mulai membuka badan kepompong dengan
guntingnya agar kupu-kupu bisa keluar dan terbang dengan leluasa.
Begitu kepompong terbuka, kupu-kupu pun keluar dengan
mudahnya. Akan tetapi, ia masih memiliki tubuh gembung dan kecil.
Sayap-sayapnya nampak masih berkerut. Anak itu pun mulai
mengamatinya lagi dengan seksama sambil berharap agar sayap kupu-
kupu tersebut berkembang sehingga bisa membawa si kupu-kupu mungil
terbang menuju bunga-bunga yang ada di taman.
Harapan tinggal harapan, apa yang ditunggu-tunggu si anak tidak
kunjung tiba. Kupu-kupu tersebut terpaksa menghabiskan sisa hidupnya
dengan merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap yang
masih berkerut serta tidak berkembang dengan sempurna. Kupu-kupu itu
akhirnya tidak mampu terbang seumur hidupnya.
Si anak rupanya tidak mengerti bahwa kupu-kupu perlu berjuang
dengan usahanya sendiri untuk membebaskan diri dari kepompongnya.
Lubang kecil yang perlu dilalui akan memaksa cairan dari tubuh kupu-
kupu masuk ke dalam sayap-sayapnya sehingga dia akan siap terbang dan
memperoleh kebebasan.

Cerita Motivasi – Perlombaan Kancil Dan Kera
Disuatu desa yang sejuk dan nyaman. hiduplah dua sahabat
kecil,namanya keri dan kanci. mereka berdua sedang menikati hangatnya
cahaya matahari yang terasa hangat menyentuh mereka di balik
pepohonan. tiba – tiba muncul ide iseng di kepala si keri untuk mengajak si
19
kanci berlomba membuktikan diri,siapa yang lebih hebat diantara mereka
berdua.
Karna merasa tertantang akhirnya si kancipun menerima tantangan
temannya. keri yang merasa lebih hebat dalam memanjat langsung
mengajak sahabatnya menemui si tucil (tupai kecil) yang tinggal di batang
pohon “inspirasi” dan berniat menjadikannya sebagai juri. begitu tiba di
tempat tupi,mereka menyampaikan maksud kedatangan mereka untuk
menjadikannya sebagai juri dalam perlombaan yang mereka rencanakan.
Karna tidak tahu maksud kedua temannya si tupi asal saja berkata
“baiklah,siapa yang lebih dulu mencapai puncak pohon inspirasi ini akan
diakui sebagai orang hebat.” si keri langsung melompat dan tidak lama dia
melambai – lambai kebawah dengan tatapn mengejek. kanci yang tidak
bisa memanjat pohon inspirasi langsung protes dan mengajak temannya
untuk mangadakan pertandingan ulang! dengan menjadikan paku (pak
kuda) sebagai jurinya.
Pak kuda yang tinggal di lereng gunung motivasi terkaget – kaget
mendengar ide jahil mereka berdua. lalu dengan asal saja paku
mengatakan “baiklah,siapa yang lebih dulu mencapai puncak gunung
“motivasi” ini,akan diaku sebagai yang terhebat” tanpa pikir panjang si
kanci berlari secepat -cepatnya. setiba di atas dia berteriak kebawah dan
melambaikan kakinya dengan tatapan yang tak kalah mengejek.
Pak beruang yang sedari tadi memperhatikan tingkah dua warga
hutan itu mendekat dan bicara pada mereka berdua “kalian sedang apa si?”
keri yang merasa di kalahkan menjawab “si kanci tu pak,masa ngajak saya
lari ke puncak gunung motivasi. yah mana kuat saya mengejarnya? ” si
kanci yang merasa tidak begitu ceritanya langsung protes “gak koq pak,si
keri tu yang ngajak lomba,tadi dia ngajak saya lomba manjat pohon
inspirasi. yah jelas saya kalah lah.”
20
Pak beruang langsung mengerti duduk masalahnya,dan berkata
“kalian lihat pulau di kaki gunung motivasi itu?” mereka berdua serentak
menjawab “iya pak.”
“baiklah,bagaimana kalo kalian berdua berlomba mencapai pulau itu dan
siapa yang bisa mengambil buah inspirasi di pohonnya yang ada di pulai
itu,dia yang menang! setuju?” setelah keduanya meng-iya-kan pak beruang
langsung menghitung “1… 2… 3…”
mereka berdua pun langsung berlari secepat – cepatnya untuk mencapai
pulau di kaki gunung motivasi dan memetik buah diatas pohon inspirasi
seperti mana di nyatakan oleh pak beruang.
Kancil dengan gesit menyebrangi sungau kecil yang terbentang
antara pulai kecil dan gunung motivasi dengan melompat2 kecil.
sementara si keri tertinggal karna tidak ada dahan yang bisa di jadikan
ayunan untuk menyebrang ke pulau itu.
sesampainya di sebrang pulau si kanci malah bingung sendiri. bagaimana
caranya memetik buah inspirasi yang tergantung tinggi itu? pada saat yang
bersamaan si keri berteriak pada sahabatnya “kanci,jemput aku disini! dan
aku akan mengambilkan buah inspirasi itu untuk kamu!” kanci berpikir
sejenak. setelah yakin untuk menjemput keri diapun melompat dan
menjemput temannya disebrang. keri menaiki punggung kanci dan mereka
berdua pun sampai di pulau sebrang. sesuai janjinya keri memanjat pohon
itu untuk sahabatnya!.
Di kejauhan pak beruang bertepuk riang menyaksikan kerja sama
mereka berdua! “kalian sudah liat sendiri? kalian berdua berbeda dan
masing – masing memiliki peran yang uniq dalam tim! kita tidak bicara
siapa yang terhebat diantara kita. tapi bagaimana mengorganisir semua
kelebihan kita untuk dijadikan sebuah kekuatan yang tidak terkalahkan!”

21
Si kanci dan keri kemudian sadar bahwa kerja sama tim harus lebih
diutamakan. mereka berdua bersalaman,kembali ke bawah pohon dan
menikati hangatnya cahaya matahari.

Cerita Motivasi – Sifat Kepiting
Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang
tahu sifat
kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki.
Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan
memakan
kepiting sawah.
Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-
kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke
dalam baskom/wadah, tanpa diikat.
Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus dan lalu
disantap
untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaan
ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom,
sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.
Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang
meskipun hasil
buruannya selalu berusaha meloloskan diri.
Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting.
Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari
baskom,
teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar.
Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi
temannya
22
akan menariknya turun… dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada
yang berhasil keluar.
Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua
dan matilah
sekawanan kepiting yang dengki itu.
Begitu pula dalam kehidupan ini…
tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu.
Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita
mengalami
kesuksesan kita malahan mencurigai, jangan-jangan kesuksesan itu diraih
dengan jalan yang nggak bener.
Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur
kompetisi,
sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera
kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.
Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa di dalam
bisnis atau
persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih
penting
dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya.
Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga
kalah dalam
suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini.
Pertanda seseorang adalah ‘kepiting’:
1. Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau
situasi)
yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalam
bertindak
23
2. Banyak mengkritik tapi tidak ada perubahan
3. Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui
kelemahan
dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang
akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri.
..Seharusnya kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari
baskom,
namun yah… dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya…
Coba renungkan berapa waktu yang Anda pakai untuk memikirkan
cara-cara
menjadi pemenang. Dalam kehidupan sosial, bisnis, sekolah, atau agama.
Dan gantilah waktu itu untuk memikirkan cara-cara pengembangan diri
Anda
menjadi pribadi yang sehat dan sukses.

Cerita Motivasi – Kesempatan Kedua
Alkisah, di kesepian malam, tampak seorang pemuda berwajah
tampan sedang memacu laju kendaraannya. Karena kantuk dan lelah yang
mendera, tiba-tiba ia kehilangan kesadarannya dan gubraaak…..mobil yang
dikendarainya melintasi trotoar dan berakhir dengan menabrak sebuah
pohon besar.
Karena benturan yang keras di kepala, si pemuda sempat koma dan
dirawat di rumah sakit. Saat kesadarannya mulai kembali, terdengar
erangan perlahan. “Aduuuh…kepalaku sakit sekali. Kenapa badanku tidak
bisa digerakkan. Oh..ada di mana ini?”. Nanar, tampak bayangan bundanya
sedang menangis, memegangi tangan dan memanggil-manggil namanya.
Lewat beberapa hari, setelah kesadarannya pulih kembali, ia baru
tahu kalau mobil yang dikendarainya ringsek tidak karuan bentuknya dan
24
melihat kondisi mobil, seharusnya si pengemudi pasti meninggal dunia.
Ajaibnya, dia masih hidup (walaupun mengalami gegar otak lumayan
parah, tulang paha yang patah menjadi enam, dan memar di sana-sini; hal
ini membuatnya harus menjalani operasi dan proses terapi penyembuhan
yang lama dan menyakitkan).
Saat pamannya datang menjenguk, si pemuda menggerutu tidak
puas pada kehidupannya, “Dunia sungguh tidak adil! Sedari kecil aku sudah
ditinggal oleh ayahku. Walaupun aku tidak pernah hidup berkekurangan
tetapi teman-temanku jauh lebih enak hidupnya. Gara-gara Bunda
membelikan mobil jelek, aku jadi celaka bahkan kini cacat pula wajah ini.
Oh…sungguh sial hidupku..”
Pamannya yang kenal si pemuda sedari kecil menegur keras, “Anak
muda. Wajahmu rupawan, tetapi jiwamu ternyata tidak. Bundamu bekerja
keras selama ini hingga hidupmu berkecukupan. Lihatlah sekelilingmu,
begitu banyak orang yang tidak seberuntung kamu. Tidak perlu
menyalahkan orang lain. Kecelakaan ini karena kesalahanmu sendiri!
Pernahkan kamu pikirkan, seandainya kecelakaan itu merenggut
nyawamu, bekal apa yang kamu bawa untuk mempertanggungjawabkan
seluruh perbuatanmu di hadapan Sang Khalik? Tuhan begitu baik,
memberi kesempatan kedua kepadamu untuk hidup lebih lama. Itu artinya,
kamu harus hidup lebih baik! Apakah kamu mengerti?”
Si pemuda terpana sesaat dan lirih menjawab, “Terima kasih paman.
Saya akan mengingat nasihat paman. Biarlah luka di wajah ini sebagai
pengingat agar aku tahu diri dan mampu untuk bersyukur”.
Netter yang LuarBiasa,
Setiap hari di setiap tarikan napas kita sesungguhnya adalah
“kesempatan kedua” di dalam kehidupan kita. Kesempatan untuk selalu

25
mengingat kebaikan yang telah kita terima dan mengingatkan kita untuk
selalu berbuat bajik kepada sesama.
Mari, manfaatkan setiap kesempatan yang ada dengan menjalankan
ibadah dan amanah.
Salam sukses luar biasa!

Cerita Motivasi – Tukang Tambal Ban
Pernah suatu ketika ban motor saya kempes sepulang dari
mengikuti kajian Islam rutin tiap pekan di rumah teman. Saat itu waktu
menunjukan pukul setengah sebelas malam. Malam terasa begitu dingin
sekali, karena saat itu musim hujan, akan tetapi segala puji bagi Allah saat
itu hujan tidak turun.
Sambil menuntun sepeda motor, saya berjalan menulusuri jalan
untuk mencari tukang tambal ban.
“Ada apa mas?” tanya seorang pemuda yang duduk-duduk di depan
rumah.
“Ban saya bocor. Daerah sini mana ya, tukang tambal ban yang
masih buka?” tanya saya.
“ Wah sudah pada tutup semua mas! Adanya di dekat jalan raya, tapi
cukup jauh!” jawab nya.
“Makasih mas!” ucapku, sambil menghela nafas, karena cukup jauh
saya harus bejalan ke jalan raya.
Alhamdulillah, saat itu saya ditemani ustadz saya, pak Nur Yulianto..
(Jazakallah pak ya…! ^_^) yang tak tega meninggalkanku sendiri, berjalan
menelusuri malam untuk mencari tukang tambal ban.
Setengah jam berjalan akhirnya saya menemukan tukang tambal
ban. Tapi, ujian lagi dari Allah. Sang tukang tambal ban tidur tidak bisa
dibangunkan…mungkin memang beliau tidak mau bangun, karena sudah
26
saya gooyang-goyang tubuhnya, tetap saja tidak bangun… sayapun
mencoba memahaminya, malam-malam begini mungkin beliau sudah
terlalu kecapean untuk membantu kami…
Perjalananpun kami lanjutkan, hingga akhirnya kami menemukan
tukang tambal ban, yang sedang menambal ban sebuah motor…
”Alhamdulillah…. ” batinku denga rasa senang yang luar biasa,
sambil menuntun motor honda prima tuaku dengan semangat… (rasa
capek jalan jadi lupa…^^)
Sambil menunggu tukang tambal ban menyelesaikan pekerjaannya,
saya merenung, betapa mulianya pekerjaan bapak tukang tambal ban
tersebut,… karena saya baru merasakan bahwa sangat berharganya
keberadaan mereka…! Coba kalo tidak ada mereka…?
***

27
CERITA MOTIVASI : Kisah Air dan Besi

Ada dua buah benda yang bersahabat karib yaitu besi dan air. Besi
seringkali berbangga akan dirinya sendiri. Ia sering menyombong kepada
sahabatnya : “lihat ini aku, aku kuat dan keras. aku tidak seperti kamu yang
lemah dan lunak.” Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.
Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menenembus suatu
gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana. Aturannya : “barang
siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia
dinyatakan menang.”
Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua
itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan
kekuatannya, ia menabrakkan dirinya ke batu-batu itu. Tetapi karena
kekerasannya, batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun
banyak terluka disana sini karena melawan batu-batuan itu.

Air melakukan tugasnya, ia menetes sedikit demi sedikit untuk


melawan bebatuan itu, ia dengan lembut mengikis bebatuan itu sehingga
bebatuan lainnya tidak terganggu, ia hanya melubangi seperlunya saja
untuk lewat tetapi tidak merusak yang lainnya.
Score air dan besi 1:0 untuk rintangan ini atas kemenangan air.
Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah
sempit untuk tiba di dasar gua.
Besi mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar
untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu cukup sulit untuk
ditembus, semakin keras ia memutar memang celah itu semakin hancur
tetapi ia pun juga semakin terluka.
28
Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah
itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa
dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu.
Score air dan besi 2:0.
Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah
dan tiba di luar gua.
Besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat
apa, dan akhirnya ia berkata kepada air : “Score kita 2:0, aku akan
mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini!”.
Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi
rintangan ini, tetapi kemudian air membiarkan sang matahari
membantunya untuk menguap. Ia terbang dengan ringan menjadi awan,
kemudian dengan bantuan angin yang meniupnya keseberang dan
mengembunkannya maka air turun sebagai hujan.
Air menang telak atas besi dengan score 3:0.
Pelajaran yang kita dapatkan dari sini, jadikanlah hidupmu seperti
air. Air dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak
dan mengacaukan karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia
dapat menembus bebatuan yang keras.
Ingat, hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan
kasih, bukan dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya
menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk
membela diri.
Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia
fleksibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya.
Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi
masalahnya, ia tidak mengandalkan kekuatannya sendiri. Sehingga ia

29
mengalami mujizat, dan dikaruniakan kemampuan untuk merubah dirinya
menjadi uap.Semoga bermanfaat.

30

Anda mungkin juga menyukai