Anda di halaman 1dari 4

TRIASE

No.Dokumen : 50/B/PK/II/2016

SOP No.Revisi :
. No.Terbit : 1 Februari 2016

Halaman : 1-4

UPT Puskesmas Alai dr. Farid Moses A. Yudisthira


NIP. 19810204 201102 0 001

1.Pengertian Triase adalah sistem seleksi pasien untuk pengelompokan


korban dalam menentukan tingkat kegawatan serta prioritas dan
kecepatan penanganan serta pemindahan. Pasien diseleksi
berdasarkan tingkat kegawatdaruratannya dengan kategori :
 Pasien gawat darurat: Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan
gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya serta
anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat
pertolongan secepatnya
 Pasien gawat tidak darurat: Pasien berada dalam keadaan gawat
tetapi tidak memerlukan tindakan darurat, misalnya penyakit kanker
stadium lanjut.
 Pasien darurat tidak gawat: Pasien akibat musibah yang datang
tiba-tiba, tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya,
misalnya luka sayat dangkal.
 Pasien tidak gawat tidak darurat: Misalnya pasien dengan ulcus
tropium, TBC kulit, dll
 Kecelakaan: Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai faktor
yang datangnya mendadak, tidak dikehendaki sehingga
menimbulkan cidera (fisik, mental, sosial).
 Cidera: Masalah kesehatan yang didapat/dialami sebagai akibat
kecelakaan.
 Bencana: Peristiwa/ rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam
dan atau manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaan
manusia, kerugian, harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan
sarana dan prasarana umum, serta menimbulkan gangguan
terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat serta
pembangunan nasional yang memerlukan pertolongan dan
bantuan.
Dalam pelaksanaan pelayanan di UGD diberlakukan kategori kasus
emergency dan false emergency. Dalam hal ini yang termasuk
pasien emergency adalah : kasus Prioritas 1 (P1) yaitu pasien gawat
darurat, Prioritas 2 (P2) yaitu pasien gawat tidak darurat dan/ atau
pasien darurat tidak gawat. Sedangkan yang termasuk pasien false
mergency adalah kasus Prioritas 3 (P3) yaitu pasien tidak gawat
tidak darurat dan kasus prioritas 0 (P0) yaitu pasien yang datang
dalam keadaan sudah meninggal dunia (death on arrival). Gelang
kode warna triase dapat digunakan sebagai cara pengklasifikasian
dalam triase setelah diperoleh informasi akurat tentang keadaan
pasien.

Gelang warna yang digunakan adalah :


 MERAH
Korban yang membutuhkan stabilisasi, misalnya :
 Syok oleh berbagai kausa
 Gangguan pernafasan
 Trauma kepala dengan pupil anisokor
 Perdarahan eksternal masif
 Gangguan jantung yang mengancam
 Luka bakar >50% atau luka bakar di daerah terbakar
Semua pasien tersebut diatas disalurkan ke UGD.

 KUNING
Korban yang memerlukan pengawasan ketat tetapi perawatan dapat
ditunda sementara, misalnya :
 Korban dengan resiko syok (korban dengan gangguan
jantung, trauma abdomen berat)
 Fraktur multiple
 Fraktur femur/pelvis
 Luka bakar luas
 Gangguan kesadaran/ trauma kepala
 Korban dengan status tidak jelas
Semua pasien tersebut diatas disalurkan ke ruang tindakan/
UGD

 HIJAU
Kelompok korban yang pemberian tindakan/pengobatannya dapat
ditunda, misalnya :
 Fraktur minor
 Luka minor, luka bakar minor, atau tanpa luka
Pasien dengan kecelakaan disalurkan ke ruang tindakan/ UGD.

 HITAM
Korban yang telah meninggal dunia disalurkan ke UGD untuk
dilakukan perawatn post mortem.

2.Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemilahan pasien berdasarkan criteria/


tingkat kegawatdaruratannya agar mendapat pelayanan yang cepat dan
tepat.
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / /SK/I/2016 tentang
Kebijakan Dan Standar Pelayanan UGD
4. Referensi  SK Menkes RI No.856/Menkes/SK/IX/2009 tentang standard
instalasi gawat darurat
 PPGD dasar FK UB 1997
5.Prosedur 1. Pasien masuk ke ruang UGD, keluarga mendaftarkan pasien ke
pendaftaran.
2. Informed consent (penandatangan persetujuan tindakan) oleh
keluarga pasien.
3. Dokter dan perawat UGD melakukan pemeriksaan pada pasien
secara
lengkap dan menentukan prioritas penanganan kemudian
dipasangkan gelang triase.
 Prioritas pertama (Gelang merah, tertinggi, emergency) yaitu
mengancam jiwa /mengancam fungsi vital, pasien ditempatkan
diruang UGD.
 Prioritas kedua (Gelang kuning, medium, urgent) yaitu potensial
mengancam jiwa / fungsi vital, bila tidak segera ditangani dalam
waktu singkat. Pasien ditempatkan di ruang UGD.
 Prioritas ketiga (Gelang hijau, rendah, non emergency) yaitu
memerlukan pelayanan biasa tidak perlu segera. Penanganan dan
pemindahan bersifat terakhir. Pasien ditempatkan diruang UGD.
4. Jika petugas memberikan label merah, petugas mempersiapkan alat
stabilisasi sesuai yang dibutuhkan dan mempersiapkan proses
rujukan
5. Pasien mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna:
Merah–kuning–hijau
6. Pada waktu jam kerja pasien dengan prioritas ketiga dikirim Poli/
rawat jalan jika UGD penuh
6. Diagram Alir
Keluarga
Pasien masuk Informed consent
tidak UGD diarahkan ke
pendaftaran

Anamnesa dan
pemeriksaan pasien
oleh petugas UGD

Menentukan
prioritas
hijau kuning merah

Tindakan/obser Stabilisasi &


Tindakan vasi di menyiapkan Memasang gelang
di UGD UGD,rujukan rujukan warna/ gelang
triase

7. Unit Terkait UGD

8. Dokumen terkait  Rekam Medis


 Blanko rujukan
 Blanko resep

9. Rekaman Historis No Yang dirubah Isi perubahan Tgl.mulai


Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai